Lempar Lembing

ranggaku 4 Maret 2023

Lempar lembing yaitu melemparkan sebuah tongkat panjang yang berbentuk seperti tombak punya sudut tajam di ujungnya dengan teknik dan tenaga penuh dari suatu posisi agar mencapai jarak yang jauh (Maksimum).

Selain itu, olahraga lempar lembing juga sangat diminati oleh banyak orang, dari anak – anak sampai orang tua.


Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing

Meski belum di temukan catatan sejarah otentik mengenai olahraga lempar lembing, tapi sebagian ahli sejarah meyakini kalo olahraga ini udah berkembang sejak zaman Yunani Kuno.

Waktu itu, lempar lembing termasuk olahraga yang populer. Gak kalah dari olahraga lainnya pada zaman itu, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.

Beberapa ahli sejarah menyebutkan, lempar lembing di identifikasi sebagai aktivitas berburu nenek moyang manusia (zaman purba).

Seperti olahraga atletik lainnya, olahraga lempar lembing ini di adopsi dari aktivitas kaum laki – laki pada zaman tersebut.

Aktivitas lempar lembing ini berkembang jadi suatu olahraga, saat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan zaman Nomaden yang aktivitas berburunya jadi suatu kebiasaan pada zaman tersebut.

Lempar Lembing jadi salah satu bagian olahraga atletik sejak tahun 1908 dan pada tahun 1932 diadakan kejuaraan lempar lembing buat perempuan dalam sebuah olimpiade.


Peralatan dan Perlengkapan Lempar Lembing

Peralatan dan Perlengkapan Lempar Lembing

1. Ukuran Lempar Lembing

Lembing yang dipakai oleh atlet putra dan putri ini beda – beda, tapi keduanya harus sesuai dengan standar Internasional yang udah ditetapkan.

Buat seorang atlet putra lembing yang dipakai mempunyai ukuran panjang 2,60 meter sampai 2,70 meter dengan berat 800 gram.

Sedangkan, buat seorang atlet lempar lembing putri mempunyai ukuran panjang 2,20 meter sampai 2,30 meter dan dengan berat 600 gram.

2. Alat Lempar Lembing

Alat yang biasa dipakai pada saat pertandingan lempar lembing diantaranya seperti lembing, serbuk buat tangan supaya tangan gak selalu basah.

Karena, keringat akan membuat kamu gak nyaman pada saat melakukan lemparan, pakaian yang nyaman dipakai buat pertandingan, dan juga sepatu.

Lembing yang dipakai dalam perlombaan bukan sembarang lembing. Karena, ada 3 bagian khusus yaitu tongkat yang terbuat dari metal ringan, mata lembing yang terbuat dari logam dan ujungnya yang runcing.

Lalu, tali yang dililitkan di lembing sebagai pegangan sang atlet dan lembing ini juga dibuat sedemikian rupa sesuai dengan standar yang udah ditetapkan.

3. Lapangan Lempar Lembing

Ada beberapa ketentuan ukuran lapangan buat olahraga lempar lembing, diantaranya sebagai berikut ini:

  • Jalur awalan atau track dengan panjang lintasan minimal 30 meter atau maksimal 36,5 meter dan jalur ini punya lebar 4 meter.
  • Area buat melemparkan lembing setelah berlari dalam track awalan. Dari poros tengah ke pojok busur, sudut yang terbentuk yaitu 30 derajat. Sudut ini merupakan petunjuk dari garis batas luar kanan dan kiri area sektor lemparan.
  • Jarak antara titik A/titik ancang – ancang buat melempar cuma sepanjang 8 meter dari bibir busur yaitu garis akhir yang gak boleh dilewati oleh atlet pada waktu akan melempar.
  • Sektor lemparan yang berbentuk kerucut dengan sudut yang sebagaimana udah ditetapkan di area sudut tersebut dan panjang lapangan pendaratan ini punya ukuran minimal 100 meter.

Peraturan Permainan Lempar Lembing

Peraturan Permainan Lempar Lembing

Dalam perlombaan berskala Internasional seperti olimpiade, semua peralatan perlombaan udah disediakan oleh panitia penyelenggara.

Jadi, antara peralatan yang satu dengan yang lainnya mempunyai kemiripan sampai 99% berdasar dengan kelasnya masing – masing.

Tapi, dalam perlombaan berskala kecil seperti pada tingkat daerah atau lokal.

Peserta atau atlet bisa membawa alat lembingnya sendiri asalkan sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang udah ditetapkan oleh panitia penyelenggara.

Selain itu, ada juga aturan dalam melemparkan lembing tersebut yaitu:

  • Lembing yang dipegang harus pada tempat pegangan lembing.
  • Lemparan sah apabila, mata lembing harus menancap atau menggores tanah di sector lemparan.
  • Lemparan gak sah saat kaki pelempar menyentuh lengkungan lemparan, atau garis 1,5 meter atau di depan lengkungan lemparan.
  • Dalam sekali melempar, pelempar gak boleh memutar badan sepenuhnya, jadi punggung pelempar menghadap kearah lengkungan lemparan.
  • Lemparan harus melewati atas bahu.
  • Jumlah lemparan diperbolehkan yaitu sama seperti tolak peluru dan lempar cakram.

Semua atlet akan bertanding dalam memperoleh jarak terjauh dari lembing yang udah terlempar dan masing-masing atlet cuma punya 1 kali kesempatan buat melempar lembing.


Gaya – Gaya Lempar Lembing

Gaya - Gaya Lempar Lembing

1. Gaya Finlandia

Gaya ini pertama kali diperkenalkan oleh atlet lempar lembing yang berasal dari Finlandia.

Cara melakukan gaya finlandia, yaitu:

  • Pertama, memposisikan jari jempol dan jari tengah menggenggam pegangan lembing di bagian paling belakang.
  • Kemudian, jari telunjuk lurus menahan lembing dan jari-jari yang tersisa cuma menggenggam longgar pegangan lembing di bagian depan.

Gaya finlandia ini sangat mudah dilakukan dan dipraktekkan oleh pemain pemula lempar lembing.

Karena, keseimbangan lembing lebih dijaga oleh jari telunjuk dalam posisi lurus serta jari manis dan jari kelingking dalam posisi menggenggam longgar.

2. Gaya Amerika

Gaya ini diperkenalkan pertama kali oleh salah seorang atlet olahraga lempar lembing yang berasal dari Amerika.

Dengan seiring perkembangan terus menerus, gaya ini dipakai dan diadaptasi oleh atlet lempar lembing di seluruh dunia.

Cara melakukan gaya amerika, yaitu:

  • Pertama, posisi jari pada saat memegang lembing yaitu jari telunjuk dan juga jari jempol menggenggam pegangan lembing pada batas tali bagian belakang.
  • Selanjutnya, tiga jari lainnya menggenggam pegangan dengan renggang.

Fungsinya cuma sebagai penjaga keseimbangan lembing pada saat dibawa berlari dan saat akan melakukan awalan.

3. Gaya Penjepit atau Tang

Gaya penjepit atau tang ini paling sering atau banyak yang dipakai oleh atlet lempar lembing buat memegang lembing saat akan melakukan awalan.

Cara melakukan gaya penjepit, yaitu:

  • Pertama, posisi jari telunjuk dan jari tengan menjepit pada pegangan paling belakang lembing.
  • Kemudian, jari jempol, jari manis dan jari telunjuk menggenggam longgar lembing pada bagian pegangan sisanya.

Gaya penjepit atau tang ini sangat mudah buat dilakukan oleh para pemain pemula lempar lembing.


Teknik Dasar Lempar Lembing

Teknik Dasar Lempar Lembing

1. Cara Memegang Lembing

Cara memegang lembing dalam permainan lempar lembing ini dibagi menjadi 3, diantaranya yaitu:

  • Gaya Amerika
  • Gaya Finlandia
  • Gaya penjepit atau tang

Setelah itu, kamu baru bisa melakukan awalan dalam permainan lempar lembing.

2. Cara Memulai Awalan

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dan juga ketahui saat akan melakukan awalan dalam permainan lempar lembing, yaitu:

  • Posisi tubuh saat bersiap
  • Posisi kepala serta mata pada waktu berlari
  • Posisi lengan pada saat membawa lembing
  • Gaya dalam langkah kaki dan melempar (hop cross atau step cross).

3. Cara Melempar

Cara melakukan lemparan yang baik dalam lempar lembing, yaitu:

  • Sebelum melakukan lemparan, sebaiknya posisi pada lembing ditarik ke sisi samping kanan belakang dulu. Lalu, dilempar sekuatkuatnya ke arah depan.
  • Setelah itu, pastikan ujung lembing akan mengarah ke depan atas dengan sudut 45 derajat.
  • Kemudian, upayakan seluruh tubuh pada saat melempar gak kaku dan tubuh akan mengalir mengikuti efek dari lemparan tersebut.

Jadi, seluruh tubuh akan turut melepaskan energi dan bukan sebaliknya yang akan jadi penghambat lemparan.


Teknik Lempar Lembing

Teknik Lempar Lembing

1. Awalan

Cara melakukan awalan dalam lempar lembing, yaitu:

  • Pertama, posisi tubuh pada awalan persiapan yaitu tegak lurus dan dengan tangan kanan memegang pada lembing dalam posisi horizontal di atas pundak, jadi siku lengan pembawa lembing tertekuk.
  • Kemudian, kamu bernafas dengan rileks dan dalam dan kepala tegak lurus dengan pandangan mata ke arah depan.
  • Setelah siap buat melakukan pelemparan dan udah terdengar aba – aba dari wasit. Maka, kaki mulai berlari dengan sedikit berjingkat buat menegaskan gaya yang akan dipakai.
  • Lalu, diikuti dengan lari normal dengan kecepatan tinggi sambil masih mempertahankan posisi lengan yang membawa lembing.
  • Pada saat 6 langkah terakhir, gerakan kaki kembali berjingkat dan bersiap buat melakukan lemparan.

2. Melempar

Cara melakukan melempar pada permainan lempar lembing, yaitu:

  • Pertama, pada empat langkah sebelum melempar, lembing ditarik ke sisi belakang.
  • Kemudian, kamu menghadap ke atas dengan sudut 45 derajat, tatapan mata fokus terhadap titik lempar terjauh.
  • Energi difokuskan buat melempar dan langkah ke 3 sebelum melempar kaki kanan berjingkat dan diikuti dengan badan sedikit terangkat, kaki kiri jadi tumpuan jatuh.
  • Lalu, kaki kanan sedikit menekuk kebawah serta langsung melakukan tolakan ke depan sembari melemparkan lembing.

3. Saat Melempar

Sering sekali tolakan yang besar dan lemparan yang kuat ke arah depan membuat seluruh tubuh juga seolah akan merasakan lemparan ke depan.

Jadi, gak jarang lemparan semacam ini akan membuat atlet terjatuh ke depan. Hal tersebut karena menahan tubuh buat mengarah ke depan justru akan menghambat lemparan.

Makanya, posisi kepala gak boleh sedikitpun menunduk meski peserta udah melempar lembing. Karena, kalo kepala menunduk dan tubuh jatuh kedepan, maka akan membuat wajah cidera terbentur oleh tanah.

Kalo tubuh kamu jatuh, usahakan jatuh dengan tumpuan dada dan juga kedua tangan menumpu pada waktu yang bersamaan.


Atletik Lempar Lembing

Atletik Lempar Lembing

Lempar lembing termasuk ke dalam salah satu cabang atletik sejak tahun 1908 dan udah terdaftar dalam IAAF (International Amateur Athletic Federation).

Pertandingan lembing gak pernah absen dalam olimpiade sejak pertama kali dipertandingakn dalam ajang olimpiade modern. Dari waktu ke waktu, teknik dan rekor juga terus berkembang.

Adapun salah satu atlet terbaik lempar lembing yang sampai saat ini rekornya belum bisa dikalahkan oleh atlet lempar lembing siapa aja.

Atlet tersebut bernama Jan Železný yang bisa melempar lembing sampai sejauh 98,48 meter pada tahun 1996 dan mampu memenangkan medali emas dalam olimpiade ditahun 1992, 1996, dan 2000.

Selanjutnya pada tahun 2006, Jan Železný pensiun dan udah jadi inspirasi buat banyak atlet lempar lembing sampai sekarang.

Gak cuma itu aja, Johannes Vetter yang jadi atlet nomor 2 juga gak kalah hebat dengan melemparkan lembing sejauh 94,44 meter pada tahun 2017.

Sedangkan, atlet lempar lembing bernama Thomas Rohler juga merupakan seorang atlet ketiga yang bisa melemparkan lembing sampai sejauh 93,90 meter.

Kemudian, ketiga nama atlet tersebut udah menjadi legenda dalam dunia lempar lembing.


Faktor yang Mempengaruhi Lempar Lembing

Faktor yang Mempengaruhi Lempar Lembing

Pelempar lembing yaitu seseorang yang mempunyai daya ledak otot lengan bahu yang besar dan mempunyai kekuatan dan ketepatan langkah dalam melakukan awalan sebelum lembing dilepaskan.

Jadi, pelempar yang gak mempunyai ketepatan dalam melangkah sama halnya gak mempunyai harapan buat mencapai prestasi yang maksimal.

Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing yaitu ketepatan dalam melangkah pada saat awalan, hal ini jadi salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan seseorang buat melempar sejauh mungkin.

Disamping itu, faktor utama yang harus diperhatikan yaitu cara pegangan dan unsur fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot.

Komponen – komponen tersebut gak boleh diabaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam mengajar permainan lempar lembing

Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing yaitu kesalahan dalam melakukan lemparan, diantaranya sebagai berikut ini:

  • Kecepatan lari gak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau sebaliknya terlalu lambat
  • Sewaktu lari, lembing didiamkan aja
  • Setelah langkah silang, pelempar berhenti dulu
  • Kaki kanan gak dikencangkan
  • Lemparan gak diikuti siku kanan
  • Kaki kiri gak dilangkahkan pada saat akan melempar
  • Lepasnya lembing gak melewati atas pundak kanan
  • Sudut lempar kurang atau terlalu besar
  • Gak bisa memelihara keseimbangan.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lempar Lembing

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lempar Lembing

Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan dalam olahraga lempar lembing, yaitu:

  • Memegang lembing sepanjang jalur lengan
  • Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan – lahan tungkai kanan
  • Berlari lurus selama melakukan awalan
  • Bawalah berat badan melewati tungkai belakang
  • Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup)
  • Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap keatas
  • Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan
  • Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas saat akan melakukan lemparan.

Selain itu, ada juga beberapa hal – hal yang harus dihindari dalam olahraga lempar lembing, yaitu:

  • Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam)
  • Meloncat ke atas pada langkah terakhir
  • Melakukan dua kali atau lebih langkah silang
  • Membawa ke dua bahu menghadap kedepan
  • Pinggul di tekuk, jadi badan membungkuk ke depan
  • Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan
  • Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri
  • Melempar berputar melalui samping kanan badan.

Itulah sedikit penjelasan mengenai lempar lembing yang perlu diketahui 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

4 pemikiran pada “Lempar Lembing”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Perbedaan Jalan dan Lari


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
27 Maret 2023

Bulu Tangkis


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
8 Maret 2023

Wushu


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
7 Maret 2023

Basket


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
7 Maret 2023