Sifat-sifat Koloid

Arli 8 Agustus 2023

Cari artikel atau makalah sifat-sifat koloid?

Kamu pernah tidak penasaran mengapa debu dapat terlihat ketika ada cahaya yang menyorot seperti cahaya dari lampu mobil di malam hari atau juga cahaya matahari yang menyelinap dari sela-sela jendela?

Atau kamu penasaran dengan sistem yang dapat merubah bukuk agar-agar menjadi agar-agar sata dilarutkan?

Sistem yang terjadi pada peritiwa-peristiwa kimia tersebut disebut Sistem Koloid. Sifat-sifat koloid ada banyak dan mempengaruhi jenis juga karakter.

Begitu juga berhubungan erat dengan peristiwanya atau contoh penerapan koloid dalam kedupan sehari-hari.

Mungkin kamu tidak menyadarinya dan terkadang menjadi pertanyaan dalam benak.

Yuk, mari kita bahas dan dalami lagi mengenai koloid beserta sifat-sifatnya juga penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum membahas mengenai sifat-sifat dari koloid dan bagaimana penerapannya, sudahkah kamu tahu apa itu pengertian koloid? Dan bagaimana pembuatan koloid tersebut?


Apa itu koloid?

pengertian koloid

Koloid adalah bio zat dalam zat pelarut yang ukurannya lebih besar dari molekul. Koloid berupa sistem yang merupakan bentuk campuran peralihan sejenis homogen kemudian menjadi heterogen. Koloid juga merupakan sebuah keadaan antara karutan dan suspensi.

Meski ukurannya lebih besar dari molekul, koloid juga tetap harus dilihat melalui miskroskop.

Terdapat dua fase yang merupakan sistem dispersi atau sistem yang terjadi akibat pembagian dalam zat lain.

Kedua fase tersebut adalah fase terdispersi dan fase pendispersi.

Terdispersi ialah zat yang mengalami perubahan fase, tetapi tidak termasuk pada zat dengan fase yang sama.

Sementara pendispersi adalah zat yang mengalami perubahan pada fase tetap.


Sifat-sifat Koloid

sifat koloid

1. Sifat Optik

Sifat pertama yang dimiliki oleh koloid ialah sifat optik. Sifat ini dapat menghamburkan cahaya atau disebut juga dengan Efek Tydall.

Bagaimana rupa dari sifat optik pada koloid?

Contohnya seperti saat cahaya lampu memperjelas keberadaasn asap yang mengepu, atau kabut.

Contoh lainnya ialah saat cahaya matahari menyelinap dari cela-cela dan membuat partikel kecil debu terlihat oleh mata telanjang

Dengan sifat ini, kita dapat mengamati partikel koloid lebih jelas lagi dengan menggunakan mikroskop.

Partikel koloid yang memiliki ukuran kecil lebih mudah menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang pendek. Begitu juga sebaliknya.

2. Sifat Kinetik

Sifat berikutnya yang dimiliki oleh koloid adalah sifat kinetik.

Ada dua gerakan yang terdapat pada sifat koloid yang satu ini yaitu gerakan termal dan gerakan yang diakibatkan karena adanya gaya gravitasi.

Selain itu terdapat gerakan utama yang disebut Gerakan Brown.

Gerakan Brown merupakan partikel koloid yang bergerak secara terus-menerus dengan rupa gerakan patah-patah atau bergerak zig-zag.

Gerakan pada sifat-sifat koloid kinetik ini terjadi karena adanya tumbukan yang kurang seimbang dari para molekul medium terhadap partikel koloid.

Sifat kinetik cenderung mengendap karena gaya gravitasi pada bumi.

3. Sifat Fisika

Selanjutnya ada yang dinamakan dengan sifat fisika. Sifat ini terjadi tergantung dengan jenis koloidnya yang berbeda-beda.

Misalnya saat sifat ini memiliki hubungan dengan koloid hidrofob dengan ciri rapatan, tegangan permukaan, dan viskositasnya yang merupai dengan medium pendispersi.

Viskositas adalah kekentalan. Begitu juga bila sifat ini memiliki hubungan dengan koloid hidrofil, terjadinya hidrasi membuatnya sangat berbeda dengan mediumnya.

Karena viskositasnya lebih besar, serta tegangan pada permukaan cenderung lebih kecil.

4. Sifat Listrik

Sifat listrik merupakan sifat keempat dari koloid.

Sifat ini muncul saat partikel koloid yang memiliki muatan, ditempatkan pada medan berlistrik di mana membuat partikel tersebut menjadi bergerak ke arah elekroda yang bergantung pada muatannya.

Proses penempatan dan gerakan ini disebut dengan Elektroforesis.

Umumnya partikel koloid memiliki muatan pada bagian permukaannya dikarenakan pengionan atau adanya penyerapan.

5. Sifat Adsorpsi

Sifat-sifat koloid kelima adalah sifat adsorpsi. Adsorpsi sendiri adalah sebuah proses menempelnya suatu zat pada permukaan zat padat atau zat cair.

Termasuk dalam sifat adsorpsi karena koloid memiliki partikel yang mudah mengalami adsorpsi warna.

Permukaannya cukup luas disebabkan ukuran partikel koloid yang kecil dan membuat kemampuan adsorpsi tersebut menjadi besar.

6. Sifat Koagulasi

Sifat keenam bernama sifat koagulasi. Koagulasi ialah proses penggumpalan pada partikel-partikel koloid yang menjadikan kestabilan sistem terhadap koloid tersebut hilang.

Proses ini dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh panas, dingin, campuran elektrolit, dan elektroforesis yang berlangsung dalam waktu cukup lama.

Contoh peristiwa dari sifat ini ialah saat merebus telur mentah ke dalam air.

7. Sifat Pelindung

Terakhir, sifat yang dimiliki oleh koloid ialah sifat pelindung.

Sifat ini merupakan sebuah sistem koloid yang ditambahkan pada partikel koloid lainnya, hingga menghasilkan koloid yang stabil.

Contohnya saat kita memberi gelatin pada adonan es krim untuk menambah kelembutan es krim tersebut meski nantinya dibuat menjadi beku.

Itu dia ketujuh macam sifat-sifat koloid dan dapat menjadi latar belakang akan reaksi di banyak peristiwa kimia di sekitar kita.


Penerapan Sifat Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

contoh penerapan koloid

Lalu seperti apa dan contoh dari penerapan koloid tersebut dalam keseharian kita?

Berikut beberapa perisitiwa kimia yang termasuk dalam penerapan dari adanya koloid.

1. Pada produk kosmetik dan perawatan kulit

Penerapan ini berupa penggunaan emulsi.yang melibatkan zat cair seperti lotion untuk pelebap kulit.

2. Penyerapan pada produk berwarna

Dalam industri tekstil, koloid diterapkan dalam jenis sol agar proses penyerapan warna lebih baik serta maksimal.

3. Pembuatan obat-obatan

Obat-obatan yang kita konsumsi juga terbuat dari banyak proses dan sistem, salah satunya adalah koloid.

4. Pada produk pembersih

Koloid juga diterapkan dalam pembuatan produk pembersih seperti deterjen dan sabun agar produk tersebut mampu membersihkan noda lebih sempurna.

5. Dalam makanan liquid

Makanan liquid di sini contohnya adalah kecap dan saus.

6. Pemutihan pada gula tebu

Seperti yang kita ketahu, sebenarnya gula yang kita konsumsi sehari-hari tidak asli berwarna putuh, melainkan berwarna seperti tebu yaitu putih gading kemasan.

Maka agar gula terlihat lebih menarik, dilakukanlah sistem kooid untuk memutihkannya.

7. Indentifikasi DNA.

Penerapan koloid ini merupakan agar DNA dapat dikenali dan disesuaikan dengan yang bersangkutan.

Bagaimana? Sudah memahami apa itu koloid, sifat-sifat koloid dan contohnya, juga penerapan sifat koloid dalam kehidupan kita sehari-hari?

Ada banyak benda yang dibuat dengan sistem koloid dan kita gunakan dalam sehari-hari seperti produk makanan seperti susu, keju, mentega.

Atau juga produk lainnya seperti sabun mandi dan sabun cuci. Koloid juga memiliki jenis-jenis yang termasuk dalam fase yaitu Sol, Emulsi, dan Buih.

Ketiga jenis koloid tersebut berbeda dari mulai ciri-ciri, proses, pelaku, hingga hasil.


Semoga ulasan seputar koloid dan sifat-sifat koloid ini bermanfaat dan menambah infromasi untuk kamu.

Karena koloid dan sistem koloid sangat berhubungan dengan kehidupan kita dan malah dapat menjadi jawaban akan pertanyaan-pertanyaan sederhana kita terhadap banyak macam hal.

Arli Fauzi

Mahasiswa yang aktif dengan kepanitian dan pandai dalam public speaking

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Teori Atom


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
20 Februari 2023

Model Atom Dalton


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
3 Februari 2023

Model Atom Rutherford


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
1 Februari 2023