Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja bersama untuk menyediakan homeostasis.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang mengeluarkan hormon ke sel target melalui pembuluh darah.
Sistem saraf mentransmisikan impuls saraf, yang dikenal sebagai potensi aksi oleh neuron. Potensi aksi termasuk saluran natrium dan kalium dan neurotransmiter dalam sinapsis.
Hormon bisa bertindak melalui membran sel atau berikatan dengan reseptor di membran sel.
Impuls saraf cenderung berumur pendek, dan hormon bisa berumur pendek dan berumur panjang.
Ada beberapa perbedaan dari sistem saraf dan sistem endokrin. Penasaran? Yuk simak ulasannya berikut dibawah ini.
Sistem Saraf
Sel saraf (neuron) merupakan sel yang satuan kerja utama didalam sistem saraf manusia.
Sel Saraf berfungsi buat menghantarkan impuls listrik dari suatu rangsangan (Stimulus). Sistem saraf juga dibentuk oleh jutaan sel saraf.
1. Organ Sistem Saraf
Sistem saraf memasuki otak dan tulang belakang.
Otak dibagi menjadi beberapa daerah yang melakukan berbagai fungsi dan bertanggungjawab buat menafsirkan informasi yang diperoleh melalui input saraf.
Tulang belakang melekat pada tulang belakang di tulang belakang. Ini bergabung dengan sumsum tulang belakang atau medula oblongata dari sumsum tulang belakang.
Saraf yang berbeda masuk dan keluar otak dan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang juga bertanggungjawab untuk busur refleks.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk sistem saraf pusat dan sistem saraf sensorik serta motorik (neuron) membentuk saraf tepi.
2. Transmisi Sistem Saraf
Pesan ditransmisikan sebagai impuls saraf yang disebut sebagai aksi potensial.
Potensi aksi yaitu peristiwa yang tidak terjadi sama sekali atau tidak sama sekai, dan melibatkan perubahan potensial membran akron sel saraf.
Transmisi tersebut, bisa dikendalikan sukarela dan merespons secara lokal.
Tingkat penularannya bisa sangat cepat karen akron saraf mielin, memberikan permaebilitas salin yang cepat.
Biaanya, respons terhadap impuls cepat dan pendek. Transmisi impuls saraf bergantung pada sel khusus yang disebut neuron yang didukung oleh Schwann dan sel glial.
Transmisi bisa berupa kontrol sukarela (bagian motorik dari sistem somatik) dan kontrol sukarela (sistem saraf otonom).
3. Dampak Sistem Saraf
Impuls saraf berjalan ke dan dari otak dan sumsum tulang belakang.
Reseptor sensorik dan organ semuanya memiliki neuron sensorik (saraf) yang melakukan perjalanan ke otak dimana informasi ditafsirkan.
Respons tersebut, selanjutnya ditransmisikan ke efektor melalui neuron motorik. Efektor bisa berupa otot atau organ.
Sistem Endokrin
Sistem endokrin yaitu sistem kelenjar dalam tubuh manusia yang melepaskan pesan kimia yang disebut hormon yang memengaruhi berbagai target.
1. Organ Sistem Endokrin
Organ-organ sistem endokrin merupakan semua kelenjar yang terletak di tubuh manusia.
Kelenjar sistem endokrin sering melepaskan beberapa hormon, mis. Adrenalin dan kelenjar adrenal disekresi oleh kortisol.
Kelenjar di daerah kepala termasuk kelenjar hipofisis dan pineal yang terletak di hipotalamus otak.
Bagian anterior kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon lain yang melepaskan hormon.
Kelenjar tiroid dan paratiroid ada di kedua daerah serviks, pankreas, dan kelenjar adrenal keduanya ada di perut.
Kelenjar reproduksi meliputi ovarium pada wanita dan testis pada pria.
2. Penularan ke Sistem Endokrin
Hormon disekresikan oleh sel epitel pankreas dan kemudian diangkut ke sel target melalui pembuluh darah.
Didalam sel, hormon larut dalam lemak, menyebar melalui membran plasma dan kalo tidak larut dalam lemak, dia akan mengikat reseptor hormon dalam membran plasma.
Tingkat penularannya agak lambat, karena darah melewati darah. Penularan hormon tidak selalu merupakan kontrol wajib dan sadar.
Respons hormon bisa berumur pendek, melainkan umur panjang juga memungkinkan.
Misalnya: Hormon adrenalin memiliki respons jangka pendek, sedangkan kortisol memiliki respons jangka panjang.
3. Efek dari Sistem Endokrin
Ada beberapa hormon berbeda yang memiliki efek berbeda dan bekerja dengan mekanisme umpan balik negatif buat mempertahankan homeostasis.
Pertumbuhan, metabolisme, keseimbangan air tubuh, stres dan respons peradangan, yang semuanya bisa dikontrol oleh sistem endokrin.
Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin. Gimana? Sangat mudah dipahami kan?
Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀