Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

ranggaku 16 Juli 2023

Proses pencernaan ternak ruminansia terjadi secara mekanis (didalam mulut) dan secara fermentatif (oleh enzim-enzim pencernaan).

Hewan ruminansia memiliki sistim pencernaan yang berbeda dengan ternak yang lain.

Sistem pencernaan hewan ruminansia memiliki beberapa tahapan dalam mencerna makanan.

Dalam hal ini, berbeda dengan sistem pencernaan pada hewan karnivora dan omnivora.

Hewan-hewan yang tergolong ruminansia murni seperti sapi, kambing, kelinci dan domba yang bisa menguyah makanannya sampai dua fase.

Untuk lebih jelasnya? Yuk, kita simak seksama pembahasannya dibawah ini.


 

 

Apa Itu Hewan Ruminansia?

Apa Itu Hewan Ruminansia

Hewan ruminansia merupakan hewan pemamah biak pemakan tumbuhan (herbivora).

Sistem pencernaan pada hewan ruminansia lebih unik dibandingkan dengan manusia.

Hewan ruminansia bisa mengunyah atau memamah makanannya melalui dua fase.

Fase pertama terjadi pada saat awal makanan masuk, makanan cuma dikunyah sebentar dan masih dalam tekstur yang kasar.

Baca juga : Sistem Pencernaan Manusia

Kemudian, makanan terserbut nantinya akan disimpan di dalam rumen lambung.

Fase kedua yaitu saat rumen penuh, hewan ruminansia akan mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi buat dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus.

Kemudian, makanan tersebut nantinya akan masuk ke dalam lambung lagi.


 

 

Organ Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Organ Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

1. Rongga Mulut

Mulut berfungsi sebagai tempat makanan dicerna pertama kali.

Dalam rongga mulut hewan ruminansia, ada 2 organ sistem pencernaan yang memiliki fungsi penting, yaitu gigi dan lidah.

Pada gigi ruminansia berbeda dengan susunan gigi mamalia lain:

  • Gigi seri (insisivus) memiliki bentuk yang sesuai buat menjepit makanan berupa rumput.
  • Gigi taring (caninus) tidak berkembang sama sekali.
  • Gigi geraham belakang (molare) memiliki bentuk datar dan lebar.

 

2. Esofagus

Esophagus atau kerongkongan merupakan saluran organ penghubung antara rongga mulut dan lambung.

Disaluran ini, makanan tidak mengalami proses pencernaan. Mereka cuma lewat, sebelum kemudian di gerus di dalam lambung.

Esofagus pada hewan ruminansia umumnya berukuran sangat pendek yakni sekitar 5 cm.

Tapi, lebarnya mampu membesar (berdilatasi) buat menyesuaikan ukuran dan tekstur makanannya.

 

3. Lambung

Setelah melalui esophagus, makanan akan masuk ke dalam lambung.

Lambung pada hewan ruminansia selain berperan dalam proses pembusukan dan peragian, juga berguna sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang akan dikunyah kembali.

Untuk ukuran ruang dalam lambung hewan ruminansia bervariasi tergantung pada umur dan makanannya.

Intinya, ruangan lambung tersebut terbagi menjadi 4 bagian yaitu rumen (80%), reticulum (5%), omasum (7-8%) dan abomasum (7-8%).

  • Rumen (Perut Besar)

Rumen atau perut besar yaitu bagian lambung terbesar didalam sistem pencernaan ternak ruminansia.

Permukaan rumen dilapisi oleh papilia. Rumen berfungsi sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, tempat absorbsi VFA dan tempat pencampuran pakan.

Rumen sapi memiliki berbagai jenis bakteri yang berbeda dengan jumlah yang sangat banyak dan beberapa tipe protozoa yang membantu memanfaatkan serat dari bahan pakan dan sumber nitrogen non protein.

Bakteri menghasilkan enzim buat menguraikan makanan, jadi membantu ternak memanfaatkan nutrisi yang ada didalam pakan.

  • Retikulum (Perut Jala)

Retikulum disebut juga perut jala karena permukaan bagian dalamnya mirip dengan jala atau sarang lebah.

Rumen dengan retikulum hampir tidak berjarak. Retikulum juga membantu regurgitasi (ruminasi).

Retikulum berfungsi sebagai tempat fermentasi pakan oleh mikroorganisme. Hasil fermentasi retikulum diantaranya yaitu VFA, amonia dan air.

Bahan pakan yang difermentasi terutama VFA, amonia dan air pada retikulum mulai diabsorbsi.

  • Omasum (Perut Buku)

Omasum disebut perut buku? Karena memiliki lipatan-lipatan seperti buku berupa lipatan-lipatan logitudinal.

Pencernaan pada omasum masih terjadi fermentasi mikroorganisme.

Omasum berfungsi sebagai pengatur arus ingesta ke abomasum dan menyaring partikel yang besar.

Terjadi penyerapan air yang terkandung didalam hijauan pakan ternak oleh dinding omasum, didalam omasum enzim bekerja menghaluskan hijauan.

  • Abomasum (Perut Masam)

Abomasum terbagi atas 3 bagian, yaitu florika (sekresi mukus), fundika (sekresi pepsinogen, renin dan mukus) dan kardia (sekresi mukus).

Abomasum tempat permulaan pencernaan protein dan mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum.

Pakan di abomasum akan dicerna kembali dengan bantuan asam klorida dan berbagai enzim.

Asam klorida membantu mengaktifkan enzim pepsinogen melakukan pencernaan.

 

4. Usus Halus

Setelah selesai pencernakan pakan di abomasum, maka akan dilanjutkan ke usus halus. Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum.

Dodenum kondisinya asam, sehingga bakteri dari lambung tidak bisa hidup di duodenum.

Kondisi asam akibat dari percampuran asam dari abomasum, getah pankereas, hati, kantung empedu dan kelenjar dari usus halus.

Lalu, makanan akan mengalami pencernaan dengan bantuan enzim yang dihasilkan dari dinding usus. Makanan pada tahap ini partikelnya lebih halus.

Setelah itu makanan berlanjut pada ileum, ileum memiliki banyak vili yang berfungsi memperluas bagian penyerapan jadi penyerapan akan lebih optimal.

 

5. Anus

Alat pencernaan hewan ruminansia yang terakhir adalah anus.

Sisa-sisa makanan atau ampas makanan yang udah diserap sari-sarinya dikeluarkan melalui anus.


 

 

Perbedaan Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia dan Hewan Lainnya

Perbedaan Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia dan Hewan Lainnya

Dalam sistem pencernaan hewan ruminansia ada mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan anus.

Tapi, berbeda dengan hewan lain yang memiliki satu ruang lambung, hewan ruminansia memiliki 4 bagian lambung.

Empat bagian lambung pada hewan ruminansia yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.

Selain itu, proses pencernaan hewan ruminansia juga berbeda dari hewan lain, karena makanan dikunyah di mulut sebanyak dua kali.

Urutan proses pencernaan hewan ruminansia adalah mulut – kerongkongan – rumen – mulut – retikulum – omasum – abomasum – usus halus – anus.

Setiap alat pencernaan pada hewan ruminansia memiliki fungsinya masing-masing.


Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia. Gimana? Sangat mudah dipahami kan?

Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023