Terkadang, di dunia ini ada makhluk hidup yang lahir secara abnormal. Salah satu faktor yang menyebabkannya yaitu mutasi.
Tahukah kamu apa mutasi itu? Apa penyebab mutasi dan bagaimana dampaknya?
Untuk mengetahui semua itu, yuk kita simak seksama pembahasan mengenai mutasi dibawah ini.
Apa Itu Mutasi Gen?
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada materi genetik didalam sel.
Perubahan materi ini, bisa membuat terjadinya perubahan sifat, baik pada tingkat sel atau pada makhluk hidupnya.
Pada orang yang mengalami mutasi gen, DNA di dalam sel akan mengalami perubahan.
Mutasi tersebut bisa terjadi cuma pada DNA aja atau meluas sampai ke kromosom yang melibatkan beberapa jenis gen.
Berdasarkan perubahan tingkat terjadinya, mutasi dibedakan menjadi mutasi gen dan mutasi kromosom.
Baca juga : Materi Gen
Perbedaan mutasi gen dan mutasi kromosom ada pada skala perubahannya. Pada mutasi gen, cuma satu gen aja yang berubah.
Sedangkan, mutasi kromosom mengubah banyak gen didalamnya.
Itulah sebabnya, mutasi kromosom memiliki pengaruh yang lebih besar pada tubuh dan bisa menimbulkan kelainan yang lebih serius kalo dibandingkan dengan mutasi di tingkat gen.
Perlu kamu ketahui, organisme yang mengalami mutasi ini biasanya disebut mutan. Sedangkan, penyebab mutasinya disebut mutagen.
Jenis-Jenis Mutasi
Mutasi ini terbagi menjadi dua (2) jenis, diantaranya seperti dibawah ini:
1. Mutasi Gen
Mutasi gen terbagi menjadi 2 bagian, diantaranya yaitu:
A. Mutasi Akibat Jumlah Basa Nitrogen
Mutasi ini terjadi karena adanya penambahan (adisi), pengurangan (delesi), atau penggandaan (duplikasi) basa nitrogen pada rantai DNA suatu organisme.
Mutasi basa nitrogren tersebut, bisa memengaruhi pembacaan triplet dari kode genetik di mRNA (messenger RNA).
Akibatnya, asam amino yang dibentuk oleh sel berbeda dengan yang seharusnya dibentuk.
Contohnya, ada rantai DNA yang memiliki urutan basa nitrogen CCA-TAA-GCG.
Rantai DNA ini akan diterjemahkan oleh mRNA, pertiga basa nukleotidanya, menjadi asam amino glisin, isoleusin, dan arginin.
Kalo terjadi mutasi di rantai DNA-nya, misalnya ada basa T, timin, yang mendadak bagian depan rantainya bertambah, pembacaan 3 basa nukleotidanya akan berubah jadi TCC-ATA-AGC.
Kalo udah begini, asam amino yang dibentuknya akan berubah menjadi arginin, tirosin, dan serin.
Adanya perubahan penambahan basa nukleotida timin di depan rantai DNA inilah yang disebut sebagai mutasi gen adisi.
Tidak cuma di bagian depan, penambahan rantai DNA juga bisa terjadi pada bagian tengah.
Selain mutasi gen adisi, perubahan juga bisa terjadi kalau ada penggandaan atau duplikasi pada urutan basa nukleotida di rantai DNA.
Misalnya, awal rantainya CCA-TTA-GCG, karena sitosinnya mengalami duplikasi, rantainya berubah jadi CCC-ATA-AGC.
Dalam situasi tersebut, asam amino yang terbentuk rantai tersebut juga akan ikut berubah.
Terakhir, ada perubahan basa nukleotida di rantai DNA yang disebut delesi. Delesi yaitu pengurangan urutan nitrogen dalam DNA.
Misalnya, rantai DNA awalnya CCA-TTA-GCG, lalu sitosin di awal rantainya mengalami delesi dan hilang.
Akibatnya, rantai DNA-nya akan berubah menjadi CAT-AAG-CG.
B. Mutasi Akibat Perubahan Jenis Basa Nitrogen
Jenis basa nitrogen dalam DNA terbagi menjadi dua golongan, ada purin yang terdiri dari adenin dan guanin (A dan G), serta pirimidin yang terdiri dari sitosin dan timin (C dan T).
Dalam mutasi jenis basa nitrogen, perubahannya bisa terjadi pada golongan sejenis atau disebut mutasi gen substitusi transisi.
Contohnya, adenin berubah menjadi guanin, atau timin berubah menjadi sitosin.
Kalo perubahannya terjadi pada golongan yang berbeda, antara purin dan pirimidin, maka mutasi gennya disebut substitusi transversi.
2. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom yaitu mutasi materi genetik yang bisa disebabkan oleh gangguan fisik dan kimia yang menyebabkan kesalahan di dalam pembelahan sel.
Jadi, nantinya akan merusak susunan kromosom atau mengubah jumlah kromosom.
A. Perubahan Struktur Kromosom
Perubahan kromosom dapat disebabkan oleh:
- Translokasi
Translokasi yaitu pemindahan sebagian dari segmen kromosom ke kromosom lainnya yang bukan kromosom homolognya.
- Duplikasi
Dublikasi terjadi adanya segmen kromosom yang mengakibatkan jumlah segmen kromosom lebih banyak dari kromosom aslinya.
- Delesi
Delegasi terjadi saat sebuah fragmen kromosom lenyap, sehingga kromosom kekurangan segmen.
- Inversi
Inversi yaitu mutasi yang terjadi selama meiosis kromosom terpilih dan terjadinya kiasma, maka terjadi perubahan letak atau kedudukan gen-gen.
B. Perubahan Jumlah Kromosom
Mutasi yang terjadi ditandai dengan perubahan jumlah kromosom individual atau dalam jumlah perangkat kromosom.
Euploid terjadi karena adanya penambahan atau pengurangan perangkat kromosom (genom). Contohnya: Haploid, diploid, triploid, tetraploid, dan poliploid.
Aneuploid terjadi karena adanya perubahan salah satu kromosom dari genom individu. Contohnya: Monosomik, nullisomik, trisomik, dan tetrasomik.
Faktor Penyebab Mutasi
Faktor penyebab mutasi ini terbagi menjadi dua (2) bagian, diantaranya seperti dibawah ini:
1. Mutasi Alami
Contoh mutasi alami masih jarang ditemukan. Biasanya, mutasi alami merugikan individu yang mengalaminya beserta keturunannya.
Hasil mutasi atau mutan ini memiliki resesif. Lalu, jarang ada yang bisa hidup lama karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Tapi, beberapa hasil mutasi alami bisa beradaptasi. Mutan yang bisa beradaptasi ini, akan menghasilkan spesies baru.
Terbentuknya spesies baru tersebut merupakan salah satu mekanisme evolusi biologi.
Dibawh ini, ada beberapa hal yang menyebabkan mutasi alami, diantaranya yaitu:
- Sinar ultraviolet.
- Sinar radioaktif yang ada di alam.
- Adanya kesalahan saat replikasi DNA.
- Sinar kosmis atau sinar luar angkasa.
2. Mutasi Buatan
Contoh mutasi buatan berasal dari perbuatan manusia dengan tujuan agar bisa menguntungkan manusia.
Menguntungkan untuk manusia, tapi belum tentu menguntungkan bagi mutan.
Mutasi gen secara buatan biasanya disebabkan oleh suhu, bahan kimia, dan radiasi. Suhu bisa menyebabkan mutasi menjadi lebih cepat.
Setiap kenaikan suhu sebesar 10 derajat Celcius menyebabkan kecepatan mutasi bertambah dua sampai tiga kali lipat.
Zat kimia penyebab mutasi gen yaitu kafein, formaldehida, gas metana, obat-batan, pestisida, dan pengawet makanan.
Bahan-bahan tersebut biasanya bisa menyebabkan kanker. Kanker adalah salah satu contoh dari mutasi gen.
Selain itu, beberapa bahan kimia penyebab mutasi gen juga menguntungkan manusia.
Ilmu bioteknologi menggunakan prinsip mutasi dengan menyisipkan suatu DNA ke DNA sel target.
Misalnya, buah-buahan yang tidak berbiji dan lebih besar, seperti semangka, jeruk, dan anggur.
Beberapa mutasi gen buatan disebabkan oleh radiasi, di antaranya adalah sinar rontgen, nuklir, dan sinar ultraviolet.
Penyebab mutasi gen sebenarnya tidak cuma terjadi secara alami, tapi juga berasal dari buatan manusia.
Beberapa peneliti terus melakukan mutasi gen agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari spesies sebelumnya.
Dampak Positif Mutasi
Ada beberapa dampak positif dari adanya mutasi, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Tanaman Poliploid
Selain buah tanpa biji, contoh dari hasil mutasi buatan adalah tanaman poliploid.
Tanaman poliploid yaitu tanaman hasil mutasi buatan yang menghasilkan tanaman menjadi lebih besar (buah atau bunganya) dan lebih sehat.
2. Varian Baru
Mutasi alami bisa menghasilkan individu yang mempunyai sifat atau fenotipe berbeda dengan anggota spesies yang sama, tapi tetap memiliki kondisi yang sehat.
Misalnya, pada jenis ikan tertentu dan landak, yang tidak berpigmen (albino) jadi warna tubuhnya berbeda dengan warna tubuh anggota spesies yang normal.
3. Keragaman Fenotipe Tanaman
Dampak positif dari mutasi diantaranya yaitu bisa menghasilkan keragaman fenotipe pada tanaman.
Keragaman tersebut dihasilkan melalui budidaya tanaman. Misalnya, semangka tanpa biji.
d. Pengembangan Bioteknologi (Rekayasa Genetika)
Salah satu dampak positif dari mutasi yaitu teknik rekayasa genetika, dengan tujuan untuk mengembangkan bioteknologi.
Cara tersebut dilakukan melalui proses penyisipan molekul DNA kedalam sel.
Dampak Negatif Mutasi
Selain ada dampak positif, mutasi juga ada dampak negatifnya seperti dibawah ini:
1. Kematian Mutan atau Letal
Dampak negatif dari mutasi yaitu dapat menyebabkan kematian. Kematian ini, biasanya disebabkan oleh mutasi alam.
Mutasi alam sangat berbahaya dan terjadi secara tiba-tiba dan acak.
Artinya, apabila mutasi terjadi pada suatu spesies maka tidak semua organisme dalam suatu spesies itu ikut mengalami perubahan, tapi cuma salah satu atau beberapa organisme aja.
2. Kelainan, Cacat, atau Sindrom
Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, mutasi bisa menyebabkan kelainan atau sindrom.
Misalnya sindrom Down, sindrom Patau, sindrom Edwards, dan sebagainya.
3. Membahayakan Lingkungan
Selain bisa menimbulkan dampak positif, mutasi juga menimbulkan dampak yang negatif.
Salah satunya tanaman padi hasil mutasi buatan dapat membahayakan lingkungan.
Karena, hasil dari penyisipan DNA atau gen pembentuk sifat unggul pada tanaman tersebut bisa berpindah pada tanaman gulma.
Akibatnya, gulma menjadi bersifat unggul atau tumbuh subur dan akan memenuhi lahan jadi sulit untuk dibasmi.
Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Mutasi Gen. Gimana? Sangat mudah dipahami kan?
Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀