Zaman Paleolitikum

Arli 1 Agustus 2023

Sebelum adanya zaman modern kayak gini,  dulu manusia pernah ngalamin zaman praaksara yang disebut zaman batu. Kenapa sih disebut zaman batu?

Karna zaman dulu hampir semua peralatan untuk kegiatan sehari-hari manusia, kayak perabotan rumah, alat berburu, dan lainnya dibuat dari batu.

Tapi tetap ada beberapa barang yang dibuat dari kayu atau bambu. Tapi alat yang dibuat dari kayu atau bambu itu engga tahan lama, jadi ga ada peninggalan atau bekasnya.

Zaman batu ini punya 4 periode :

  1. zaman paleolitikum
  2. zaman mesolitikum
  3. zaman megalitikum
  4. zaman neolitikum.

Zaman paleolitikum adalah zaman batu tua. Zaman mesolitikum adalah zaman batu madya(tengah).

Zaman megalitikum adalah zaman batu besar. Dan zaman neolitikum adalah zaman yang memiliki revolusi yang besar.

Tapi kali ini kita Cuma bahas satu periode zaman batu, yaitu zaman paleolitikum.

Pengertian Zaman Paleolitikum

Zaman paleolitikum atau zaman batu tua berlangsung kira kira pada masa pleistosen awal, sekitar 600.000 tahun yang lalu.

Kalo diliat dari alat alat yang mereka punya atau buat, diperkirakan di masa itu manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara berburu secara berkelompok terus meracik makanan dengan sederhana.


Manusia purba zaman paleolitikum

Bukti kalo adanya zaman ini yaitu ditemuin fosil fosil manusia purba yang diperkirakan umurnya lebih dari 1 juta tahun yang lalu, seperti :

  • Homo Wajakensis
  • Meganthropus paleojavanicus
  • Homo Erectus dan Homo Soliensis

Ciri-ciri zaman paleolitikum

Zaman batu tua ini juga punya ciri ciri biar kita bisa bedain mana yang zaman batu tua, mana yang zaman batu madya, mana yang zaman batu besar dan zaman batu yang punya revolusi yang besar.

Jadi ini adalah ciri ciri zaman paleolitikum :

  • Hidupnya nomaden, Karena mereka belum punya tempat tinggal yang tetap jadi mereka hidupnya pindah pindah tempat. Tempat mereka tinggal itu di padang rumput, goa, dan yang deket sama sumber air (sungai, laut, pantai, dll). Mereka nyari tempat tinggal yang deket sama sumber air soalnya sumber air bisa buat sumber air minum, sumber makanan sama sarana transportasi.
  • Hidupnya berkelompok kecil, karna kalo mereka hidup berkelompok kecil lebih mudahin mereka bergerak buat cari makanan.
  • Hidupnya bergantung(ketergantungan) sama alam sekitar mereka, mereka makan tinggal bergantung sama alam disekitar mereka.
  • Alat alat pada zaman paleolitikum masih pake alat yang sederhana buat bantu kegiatan mereka mencari makan. Alat yang dibuat bentuknya masih kasar, contohnya kapak genggam yang fungsinya buat memotong, menggali dan menguliti binatang.
  • Masih pake bahasa yang sederhana buat berkomunikasi.

Dan jenis manusia purba yang tinggal di zaman paleolitikum itu manusia jenis Pithecanthropus Erectus, manusia yang jalannya tegak atau jalannya tegap.

Dari penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba yang hidup di zaman ini itu Pithecanthropus Erectus, Meganthropus paleojavanicus, Homo Wajakensis, dan Homo Soliensis.

Fosil-fosil di atas ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.


Alat-alat zaman paleolitikum

Kayak yang tadi dibilang kalo alat alat zaman paleolitikum masih sederhana. Alat alat itu dibuat dengan cara memukulkannya ke batu lain yang lebih keras, jadi bisa ngehasilin serpihan batu yang lebih kecil. Berikut ini adalah alat alat pada zaman paleolitikum:

1. Kapak Genggam

Artikel lengkap di: Kapak Genggam

Kapak genggam banyak ditemuin di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “chopper” (alat penetak/pemotong).

Alat ini dinamain kapak genggam karena alat yang serupa dengan kapak, tapi tidak bertangkai dan cara makenya dengan cara digenggam.

Cara membuat kapak genggam dengan memangkas salah satu sisi batu sampe menajam dan sisi lainnya dibiarin apa adanya buat tempat menggenggam.

Kapak genggam gunanya buat menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.

2. Kapak Perimbas

Artikel Lengkap: Kapak Perimbas

Kapak perimbas ini fungsinya buat merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus.

Alat ini juga ditemukin di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing).

Alat ini paling banyak ditemuin di daerah Pacitan, Jawa Tengah jadi sama Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan pacitan.

3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

Salah satu alat peninggalan zaman batu tua yaitu alat yang dibuat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong.

Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah.

Abis itu alat ini juga biasa dipake buat menangkap ikan.

4. Flakes

Flakes itu alat alat kecil yang dibuat dari batu Chalcedon, yang bisa dipake buat mengupas makanan. Flakes juga termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama kayak alat alat dari tulang binatang.

Fungsi alat ini pada umumnya dipake buat berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

Sesuai dengan daerah tempat penemuannya, zaman paleolitikum punya dua macam kebudayaan di Indonesia, yaitu kebudayaan kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong.

5. Kebudayaan Pacitan

Artikel Selengkapnya : Kebudayaan Pacitan

Kebudayaan pacitan itu ditandai sama ditemuinnya alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan tahun 1935 yang ditemuin sama Von Koenigswald.

Kapak kapak itu adalah kapak kapak yang dibuat dengan cara kasar yang disebut dengan kapak penetak.

Selain di Pacitan, di daerah Sukabumi (Jawa Barat), Perigi dan Gombong (Jawa Tengah), Tambang Sawah (Bengkulu), Lahat (Sumatra Selatan), serta di berbagai tempat lainnya kayak di Kalianda (Lampung), Cabenge (Sulawesi Selatan), Awal Bangkal (Kalimantan Selatan), Truyan (Bali), Maumere (Flores), dan Atambua (Timor) juga banyak ditemuin alat alat kayak gitu.

6. Kebudayaan Ngandong

Artikel Selengkapnya : Kebudayaan Ngandong

Kalo kebudayaan Ngandong ditandai sama ditemuinnya alat alat yang dibuat  dari tulang, alat penusuk dari tanduk rusa, flakes dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo.

Abis itu, ditemuin juga alat yang kecil banget dari batu batuan yang cantic di deket Sangiran. Benda ini disebut dengan Serbih Pilah.

Keberadaan kebudayaan Ngandong ini didukung juga sama penemuan lukisan di dinding  dinding goa yang berupa lukisan tapak tangan berwarna merah sama lukisan babi hutan yang ditemuin di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan).

Jadi di zaman batu tua ini semuanya masih sederhana, mulai dari alat alat yang dipake sampe cara mereka buat memenuhi kebutuhan sehari harinya dan mereka juga hidupnya bergantung sama alam sekitarnya.

Peninggalan peninggalan zaman batu tua ini juga lumayan banyak, contohnya ya kayak fosil fosil sama alat alat yang ditemuin dan buat yang mau liat, bisa liat di museum yang ada di sangiran.

Tapi ga cuma di sangiran doang, di museum nasional juga ada. jadi buat yang penasaran bisa langsung meluncur kesana.

Arli Fauzi

Mahasiswa yang aktif dengan kepanitian dan pandai dalam public speaking

3 pemikiran pada “Zaman Paleolitikum”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Zaman Mesolitikum


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
6 Agustus 2023

Kebudayaan Pacitan


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
5 Agustus 2023

Kebudayaan Ngandong


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
4 Agustus 2023

Kapak Genggam


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Kapak Perimbas


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023