Kali ini, admin akan jelaskan tentang perbedaan antara virus, viroid dan prion.
Ketiga bentuk ini bukanlah makhluk hidup, tapi makhluk yang aseluler yang tidak bisa dikatakan hidup atau tidak, karena sangat sedikit ciri makhluk hidup yang dimiliki oleh ketiga makhluk ini.
Nah, dibawah ini ada beberapa perbedaan antara virus, viroid dan prion. Yuk simak!
Virus
Virus terdiri dari protein dan asam nukleat dan lipid.
Asam nukleat (RNA dan DNA) berisi kode genetik yang membantu virus ini untuk tumbuh dan berkembang biak setelah mereka menemukan jalan mereka ke organisme hidup.
Asam nukleat tetap tertutup pelindung yang disebut kapsid. Sebelum menyerang makhluk hidup, virus dalam bentuk ekstraseluler dan dikenal sebagai virion.
Viron ini, setelah mereka menemukan sel inang berubah menjadi bentuk intraseluler saat kapsid akan dihapus dan yang tetap cuma asam nukleat.
Virus mengambil bantuan bahan bangunan dari inang untuk tumbuh dan berkembangbiak.
Viroid
Pada tahun 1927, sekitar 10 juta tanaman kelapa mati karena terinfeksi viroid di Filipina.
Viroid yaitu molekul kecil RNA sirkuler terbuka (tanpa kapsid) yang lebih kecil dari virus.
Viroid cuma berupa asam nukleat yang terdiri atas beberapa ratus nukleotida dan tidak mengkode protein.
Tetapi, mampu bereplikasi didalam sel inang dengan menggunakan enzim seluler. Virpid biasanya menginfeksi tanaman.
Molekul RNA viroid akan mengganggu metabolisme sel dan mengacaukan sistem pengendali pertumbuhan, jadi menghambat pertumbuhan pertanaman.
Prion
Pada tahun 1997, ilmuwan asal Amerika bernama Stanly Prusiner mendapatkan hadiah Nobel atas penelitannya terhadap protein penginfeksi yang lebih sederhana dari Viroid, yaitu Prion.
Beda dengan viroid, prion adalah protein yang tidak bisa bereplikasi, tapi mampu mengubah protein inang menjadi protein versi prion.
Sebuah hipotesis menjelaskan, kalo prion adalah versi “salah lipat” dari suatu protein yang biasanya ada di sel otak.
Kalo suatu prion melakukan kontak dengan “kembarannya” (protein yang normal), maka prion bisa menginduksi protein normal itu menjadi bentuk abnormal.
Reaksi berantai dan berlanjut terus sampai prion terakumulasi dalam jumlah yang membahayakan, menyebabkan malfungsi seluler, dan akhirnya menyebabkan terjadinya degenerasi otak.
Penyakit degenerasi sistem saraf pusat (otak) yang disebabkan oleh prion, diantaranya yaitu:
- Csrapie pada domba
- Mad cow disease (penyakit sapi gila)
- BSE (bovino spongiform encephalopathy) pada sapi
- Penyakit CJD (Creuzfeld-jakob disease) pada manusia
- Penyakit kuru di Papua New Guenia
- GSSD (Gerstemann-Straussler-Scheinker disease)
- Penyakit FFI (Fatal Familial Insomnia) atau penyakit susah tidur yang mematikan pada manusia.
Penyakit BSE pada sapi, diduga akibat pemberian pakan ternak MBM (Meat Born Meal) yang terbiat dari jeroan hewan buat mamacu produksi susu dan daging.
Orang yang mengonsumsi jeroan sapi yang terinfeksi dikhawatirkan dapat tertular penyakit tersebut.
Sedangkan, penyakit kuru di Papua New Guinae, sekitar tahun 1950 disebabkan olewh praktik kanibalisme, dengan memakan otak dari musuh yang terbunuh.
Tetapi, sejak ritual kanibalisme tersebut dilarang, penyakit kuru tidak muncul lagi Papua New Guinae.
Tabel Perbedaan Virus, Viroid, dan Prion
Berikut dibawah ini, ada tabel perbedaan dari virus, viroid, dan prion, yaitu:
Nama | Perbedaan |
Virus |
|
Viroid |
|
Prions |
|
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan dari Virus, Viroid, dan Prion.
Semoga pembahasan tersebut, bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan kalian semua sobat cerdika.com 😀