Karate

ranggaku 16 Februari 2023

Karate yaitu salah satu seni bela diri yang berasal dari Jepang dan sedikit dan sedikit dipengaruhi dengan seni bela diri Cina kenpo yang cuma memakai tangan kosong tanpa bantuan alat.

Seni bela diri ini pertama kali masuk ke Jepang melalui Okinawa yang disebut dengan Tote dan mempunyai arti Tangan China.

Ingin tahu lebih lengkapnya? Simak yuk ulasan berikut ini!


 

Sejarah Karate

Sejarah Karate

Awalnya sekitar abad ke 16 Masehi, karate masuk ke negara Jepang melalui pulau Okinawa yang pada saat itu sedang dijajah oleh Jepang.

Kemudian, Jepang membuat sebuah peraturan kalo semua penduduk Okinawa gak ada yang boleh mempunyai jenis senjata apapun.

Lalu, seorang pedagang yang berasal dari Cina mengajarkan suatu bela diri secara diam – diam yang bernama tangan cina atau tote ke penduduk Okinawa.

Seiring bertambahnya waktu dan zaman saat abad ke 19 Masehi, Okinawa pun menjadi salah satu bagian dari negara Jepang.

Tote pun juga semakin berkembang di negara Jepang dan sedikit mengalami perubahan pada pola gerakannya yang lalu diberi nama Okinawa – te.

Gichin Funakoshi yaitu salah satu guru besar dari Okinawa – te yang mengubah nama tote jadi Karate dan dibentuknya WKF (World Karate Federation) pada tanggal 10 Oktober 1970 buat mengatur semua masalah karate di seluruh dunia.


 

Sejarah Karate di Indonesia

Sejarah Karate di Indonesia

Seni bela diri karate masuk ke Indonesia pertama kali dipelopori oleh Mahasiswa Indonesia yang udah menyelesaikan studinya di Jepang.

Mahasiswa tersebut bernama Baud Adikusumo, Muchtar dan Karyanto lalu mendirikan dojo yang memperkenalkan salah satu aliran karate yaitu Shotokan.

Dojo ini sendiri didirikan pada tahun 1963 di Jakarta dan tahun selanjutnya, mereka juga membuat suatu wadah buat perkumpulan karate yang disebut dengan PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia).

Lalu, datang lagi sejumlah mahasiswa yang udah menempuh ilmu di Jepang yaitu Setyo Haryono, Anton di Lesiangi, Chairul Taman dan Sabeth Muchsin, Marcus Basuki yang juga turut mengembangkan karate di Indonesia.

Dalam catatan sejarah perkembangan karate Indonesia juga gak luput dari kedatagan ahli karate dari Jepang seperti Masatoshi Nakayama Shotokan, Oishi Shotokan, Nakamura Shotokan, Kawawada shotokan, Matsusaki Kushinryu, Masutatsu Oyama Kyokushinryu, Ishilshi Gojuryu dan Hayashi Shitoryu.

Melihat antusiasme dari masyarakat nusantara akan karate ini menyebabkan karate tumbuh dengan pesat di tanah air dan hal itu bisa dilihat dari banyaknya organisasi karate.

Tapi, karena adanya ketidakcocokan para tokoh karate tersebut, pada akhirnya PORKI pun mengalami perpecahan.

Jadi pada tahun 1972, dengan adanya itikad baik buat menyatukan karate, dibentuklah wadah organisasi baru bernama FORKI (Federasi Olahraga Karate Do Indonesia).

Semakin populernya karate di Indonesia, akhirnya berdirilah perguruan karate di nusantara.

Dengan semakin besarnya pengaruh karate di tanah air, pada  akhirnya diubahlah nama PORKI jadi FORKI (Federasi Olahraga Karae Indonesia) yang jadi induk organisasi semua perguruan karate di Indonesia.

FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) sekarang udah jadi perwakilan WKF (World Karate Federation) buat Indonesia.

Dibawah bimbingan FORKI inilah, para Karateka dari Indonesia bisa berlaga di forum Internasional terutama yang disponsori oleh WKF.

Ada beberapa tokoh karateka Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Baud Adikusumo (INKADO)
  • Sabeth Mukhsin (INKAI)
  • Anton Lesiangi (LEMKARI)
  • Nardit T (WADOKAI)
  • Bert Lengkong (SHINDOKA)
  • Chairul Taman (KHUSHINKAI)
  • Setyo Haryono (GOJU RYU)
  • Marcus Basuki (SHITORYU)
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya

 

1. FORKI

FORKI

Forki atau (Federasi Olah Raga Karate – do Indonesia) punya lambang yang dimana arti dari lambang lambang FORKI yang berbentuk segi lima dengan garis bawah membentuk sudut melambangkan olah raga karate yang dibina oleh FORKI.

FORKI berdiri atas dasar semangat revolusi 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate.

Tujuh buah lingkaran yang melambangkan keolahragaan karate dan Sapta Prasetia FORKI.

Gambar huruf K yang menggambarkan seorang karateka yang sedang siap sedia, warna kuning yang melambangkan keagungan dan warna hitam yang melambangkan keteguhan tekad.

Warna merah yang melambangkan keberanian dan warna putih yang melambangkan kesucian.

 

2. INKAI

INKAI

INKAI atau (Institu Karate Do Indonesia) punya lambang yang dimana arti dari lambang seperti lambang bulatan bumi berwarna Merah Putih yang diikat dengan Sabuk Hitam.

Didalam sebuah lingkaran yang berwarna dasarnya kuning, melambangkan anggota INKAI yang bersatu ke ikatan kekeluargaan berdasarkan prinsip – prinsip karate-do.


 

Aliran – Aliran Karate

Aliran - Aliran Karate

Dibawah ini ada beberapa aliran – aliran karate menurut Cyber Dojo, diantaranya sebagai berikut:

  • Budokai
  • Butokukan
  • Chito-Ryu
  • Cuong Nhu Karate
  • Doshinkan
  • Dotokushin Kai
  • Genwakai
  • Go Kan Ryu
  • Gohaku-Kai
  • Goju-Ryu (Goju-Kai)
  • Goju-Ryu (Kanzen)
  • Goju-Ryu (Meibukan)
  • Goju-Ryu (Okinawan)
  • Goju-Ryu (Unspecified)
  • Goju-Ryu (Yamaguchi)
  • Gosoku-Ryu
  • In/Yo Ryu
  • Isshin Shorinji Ryu
  • Isshinryu
  • Jukido Jujitsu
  • Kenseido
  • Kobudo
  • Koei-Kan
  • Kokondo
  • Kosho-Ryu Kenpo
  • KoSutemi Seikan
  • Koyamakan
  • Kyokushin
  • Kyokushinkai
  • Kyu Shin Ryu
  • Motobu-Ryu
  • Mugen-Ryu
  • Mushindo Kempo
  • Niharate
  • Okinawan Kempo
  • Okinawa-Te
  • Oyama Karate
  • Ryokukai
  • Ryuken
  • Ryukyu Kempo
  • Sankukai-Kenshikan
  • Sanzyu-Ryu
  • Seibukan
  • Seido
  • Seidokan
  • Seikido
  • Seikukan
  • Seishin-Ryu
  • Shindo Jinen-Ryu
  • Shinjimasu
  • Shinko-Ryu
  • Shito-Ryu (Itosu-Kai)
  • Shito-Ryu (Kofukan)
  • Shito-Ryu (Kuniba Ha)
  • Shito-Ryu (Motobu-Ha)
  • Shito-Ryu (Seishinkai)
  • Shito-Ryu (Tanpa Spesifikasi)
  • Shokenkai Kempo
  • Shorinji Kempo
  • Shorinji-Ryu
  • Shorinji-Ryu (Sakugawa Koshiki)
  • Shorin-Ryu
  • Shorin-Ryu (Kobayashi)
  • Shorin-Ryu (Matsubayashi)
  • Shorin-Ryu (Matsumura)
  • Shorin-Ryu (Shobayashi)
  • Shorin-Ryu (Shorin-Kan)
  • Shorin-Ryu (Sukunaihayashi)
  • Shorin-Ryu Kenshin Kan
  •  Shoshin-Ryu
  • Shotokai
  • Shotokan
  • Shoto-Ryu
  • Shudokai
  • Shudokan
  • Shuri-ryu
  • Shuri-Te
  • Shutokan
  • Taiho-ryu
  • Uechi-Ryu
  • Wado-Kai
  • Wado-Ryu
  • Washinkai
  • Washin-Ryu
  • Yoseikan
  • Yoshukai
  • Yuishinka
  • YuishinkaiYuishinkai
  • Yuishinka.

 

Peraturan Dalam Karate

Peraturan Dalam Karate

1. Matras Pertandingan

Luas keseluruhan matras 10 x 10 meter, dengan area warna putih yaitu tempat para karateka bertarung, warna biru yaitu garis jogai dan warna merah yaitu area dimana juri menilai.

 

2. Papan Nilai

Seluruh kesalahan yang dinyatakan atau disebutkan wasit ke seluruh karateka akan dicatat di papan nilai tersebut.

 

3. Juri

Ada beberapa juri yang terbagi jadi 4 macam, diantaranya yaitu:

  • Tatami manager tugasnya sebagai pengawas pertandingan.
  • Shushin tugasnya sebagai orang yang memimpin pertandingan.
  • Fukushin mempunyai tugas buat membantu wasit dalam mengambil keputusan.
  • Kansa mempunyai tugas buat memeriksa kelengkapan karateka.

 

4. Administrasi Pertandingan

Tugas dari administrasi pertandingan yaitu buat mengatur jadwal dan memanggil para karateka atau karatedo.

 

5. Medis

Kalo karateka atau karatedo mengalami cidera pada waktu pertandingan berlangsung, maka tim medis lah yang akan menolong karateka atau karatedo tersebut.


 

 

Peralatan – Peralatan Karate

Peralatan – Peralatan Karate

Dalam bertanding karate, keselamatan para karateka dan karatedo adalah sangat penting dan paling diutamakan.

Makanya, buat mengantisipasi adanya sebuah cidera atau kecelakaan saat pertandingan berlangsung. Ada beberapa alat-alat karate, yaitu:

  • Body protector fungsinya sebagai pelindung badan.
  • Face mask fungsinya sebagai pelindung kepala.
  • Shin guard fungsinya sebagai pelindung tulang kering.
  • Hand protect fungsinya sebagai pelindung tangan.
  • Gumshield fungsinya sebagai pelindung gigi.

 

 

Latihan Dasar Karate

Latihan Dasar Karate

Latihan dasar dalam seni bela diri karate ini terbagi menjadi 3, yaitu:

  • Kihon yaitu latihan buat teknik-teknik dasar karate. Contohnya teknik memukul, menendang dan menangkis.
  • Kata yaitu latihan jurus atau bunga karate.
  • Kumite yaitu latihan tanding atau sparring.

Pada zaman sekarang karate juga bisa dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olahraga.

Dimana aliran tradisional ini lebih menekankan aspek bela diri dan juga teknik tempur. Sedangkan, aliran olahraga lebih menumpukan teknik-teknik buat pertandingan olahraga.


 

 

Teknik Dasar Karate

Teknik Dasar Karate

1. Kihon

Teknik kihon punya makna fondasi yang artinya setiap karatedo wajib buat menguasai kihon secara sempurna sebelum pada akhirnya bisa mengenal dan mempelajari teknik Kata dan Kumite.

Buat pelatihan teknik Kihon diawali dengan mempelajari gerakkan menendang dan memukul yang biasa dikenal dengan tahap sabuk putih dan buat gerakkan bantingan yang ada dalam sabuk coklat.

Kalo karatedo ada pada tahap sabuk hitam, berarti karatedo udah sukses atau bisa menguasai seluruh teknik Kihon.

 

2. Kata

Kata adalah salah satu teknik dasar setelah Kihon yang secara harfiah yaitu bentuk atau pola didalam karate, dan kata gak cuma pelatihan secara fisik biasa atau aerobik.

Tapi, kata mempunyai pelajaran mengenai prinsip bertarung yang termuat di dalam teknik dasar kata tersebut.

Ada falsafah-falsafah hidup didalam setiap gerakkan kata, ada ritme gerakkan dan pernafasan yang gak sama antara satu dengan lainnya.

Ada juga istilah bungkai didalam kata yang artinya sebuah aplikasi yang karatedo bisa memakai dari gerakkan dasar kata tersebut.

Kemudian didalam setiap gerakkan – gerakkan kata, setiap alirannya mempunyai gerak dan nama yang beda – beda.

 

3. Kumite

Makna dari kumite adalah pertemuan tangan dan teknik ini dipakai khusus oleh para karatedo yang udah ada pada tingkat lanjut.

Contohnya: Sabuk biru atau tingkatan tinggi yang lainnya.

Meski begitu, di zaman sekarang udah ada dojo yang menawarkan pelatihan atau pengajaran mengenai kumite ini ke praktisi sabuk kuning atau tingkat pemula yang lain.

Go hon kumite atau kumite yang diatur merupakan sebuah teknik yang pertama kali dipelajari oleh para karatedo sebelum nantinya lanjut melakukan kumite bebas atau jiyu kumite.

 

4. Dachi atau Kuda – Kuda

Kuda – kuda yaitu teknik gerakkan dasar dalam olahraga seni bela diri karate yang harus dipelajari buat seluruh praktisi pemula, supaya bisa menguasai dengan benar dan sempurna.

Ada beberapa jenis – jenis dari teknik dasar kuda – kuda atau dachi, yaitu:

  • Kuda – kuda berat tengah tapi kaki dirapatkan (dalam Kata Unsu) yaitu heisoku-dachi.
  • Kuda – kuda berat tengah (dalam Kata Hangetsu) yaitu hangetsu-dachi.
  • Kuda – kuda berat tengah (dalam Kata Sochin) yaitu sochi-dachi.
  • Kuda – kuda berat belakang (dalam Kata Unsu) yaitu neko-ashi-dachi.
  • Kuda – kuda dasar atau kaki yang perlu dibuka selebar bahu yaitu hachiji-dachi.
  • Kuda – kuda berat belakang yaitu ko-kutsu-dachi.
  • Kuda – kuda berat depan yaitu zen-kutsu-dachi.
  • Kuda – kuda berat tengah yaitu sanshin-dachi.

 

5. Zuki atau Pukulan

Zuki adalah gerakkan dasar yang paling penting buat para karatedo dan harus menguasai secara sempurna supaya pada saat menyerang lawan bisa melakukannya dengan baik dan benar.

Ada beberapa jenis teknik dasar pukulan yang baik dan benar, yaitu:

  • Pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke yang sering disebut tate-zuki.
  • Pukulan ke arah samping seperti pada Kata Tekki Shodan yang sering disebut kage-zuki.
  • Pukulan ke arah perut sambil memakai kuda-kuda hachiji-dachi yang sering disebut choku-zuki.
  • Pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperti agi-uke yang sering disebut agi-zuki.
  • Sikutan yang sering disebut empi.
  • Tangan pedang yang sering disebut tate-shuto.
  • Tangan pedang yang sering disebut shuto-uchi.
  • Tangan pedang yang sering disebut haito-uchi.
  • Tangan pedang yang sering disebut haishu-uchi.
  • Pukulan menyamping yang sering disebut uraken-uchi.
  • Tangan palu yang sering disebut tetsui-uchi.
  • Pukulan yang mengarah ke ulu hati atau perut yang sering disebut oi-zuki-chudan.
  • Pukulan yang mengarah ke kepala yang sering disebut oi-zuki-jodan.
  • Pukulan yang mengarah ke perut tapi kaki gak melangkah yang sering disebut gyaku-zuki.
  • Pukulan yang mengarah ke kepala tapi kaki gak melangkah yang sering disebut kisame-zuki.
  • Pukulan dan dorongan yang sering disebut morete-zuki.
  • Pukulan dalam bentuk seperti soto-ude-uke yang sering disebut ura-zuki.
  • Pukulan dengan menggunakan kedua tangan yang sering disebut morete-hisame-zuki.
  • Pukulan ganda menggunakan kedua tangan yang sering disebut yama-zuki.

 

6. Uke atau Tangkisan

Tujuan dari teknik tendangan yaitu supaya pada saat tendangan atau pukulan lawan gak mengenai tangkisan kamu, serangan itu gak akan bisa mengenai tubuh kamu.

Dibawah ini ada beberapa jenis teknik tangkisan yang harus kamu tahu, yaitu:

a. Tangkisan Mae (Gedan Barai) 

Tangkisan mae yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan lawan, berupa tendangan mae dengan mengarah ke bagian bawah tubuh.

b. Tangkisan Agi (Agi-Uke) 

Tangkisan agi yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan lawan, yang berupa pukulan atau tendangan yang datang dari arah atas.

c. Tangkisan Juji (Juji-Uke)

Tangkisan juji yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan lawan, berupa pukulan atau tendangan yang datang dengan memakai tangan yang disilangkan.

d. Tangkisan Shuto (Shuto-Uke)

Tangkisan shuto yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan lawan, berupa pukulan atau tendangan yang datang dari serangan tangan pedang.

e. Tangkisan Morote (Morote-Uke)

Tangkisan morote yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan lawan, berupa pukulan atau tendangan yang datang dari serangan yang memakai pukulan Morote.

f. Tangkisan Uchi-Ude (Uchi-Ude-Uke)

Tangkisan Uchi-Ude yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan yang datang lawan, berupa pukulan atau tendangan yang datang dari arah bawah ketiak.

g. Tangkisan Soto-Ude (Soto-Ude-Uke)

Tangkisan Soto-Ude yaitu jenis tangkisan yang dilakukan buat menangkis serangan lawan, berupa pukulan atau tendangan yang datang dari arah belakang telinga kamu.

 

7. Geri atau Tendangan

Teknik tendangan yaitu teknik vital dimana teknik gerakkan tendangan juga bisa dipakau pada saat menyerang lawan selain dengan mengandalkan penggunaan pukulan.

Ada beberapa jenis teknik tendangan yang perlu kamu tahu, yaitu:

  • Tendangan memakai kaki bagian samping atau disodok yang sering disebut yoko-geri-kekome.
  • Tendangan memakai kaki bagian atas yang sering disebut mawashi-geri.
  • Tendangan yang mengarah ke bagian perut atau kepala dengan arah ke depan yang sering disebut mae-geri.
  • Tendangan belakang yang sering disebut usiro-geri.
  • Tendangan memakai kaki bagian samping atau disnap yang sering disebut yoko-geri-keange.

 

 

Manfaat dari Karate

Manfaat dari Karate

1. Membuat Jantung Sehat

Dengan melakukan bela diri karate, maka akan meningkatkan kinera sistem peredaran darah yang bisa menyehatkan jantung kamu, loh!

 

2. Menambah Tingkat Refleks

Kalo kamu sering melakukan olahraga seni bela diri karate, maka akan lebih meningkatkan kecepatan reaksi kamu kalo terjadi sesuatu secara mendadak.

 

3. Bermanfaat

Mempelajari karate bisa melindungi diri kamu dan orang di sekitar dari tindak perilaku kejahatan. Tapi, hal ini dilakukan kalo kondisi pada waktu itu emang benar-benar darurat.

 

4. Meningkatkan Kesabaran

Didalam seni bela diri karate, kamu diajarkan buat lebih sigap dan bersikap bijaksana. Otomatis, kamu akan mempunyai sikap rendah hati dan juga lebih sabar dalam menghadapi masalah.

 

5. Menurunkan Berat Badan

Didalam sebuah penelitian memperoleh sebuah fakta bahwa, kalo kamu berlatih karate dengan durasi selama 1 jam bisa membakar sebanyak 5.00 kalori yang ada didalam tubuh kamu.

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Perbedaan Jalan dan Lari


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
27 Maret 2023

Bulu Tangkis


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
8 Maret 2023

Wushu


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
7 Maret 2023

Basket


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
7 Maret 2023