Jaringan Hewan

ranggaku 27 Juni 2023

Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal yaitu manusia, tumbuhan, dan hewan.

Dimana, setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lain, baik buat bertahan hidup atau buat menciptakan keseimbangan dalam lingkungan hidup.

Makhluk multiseluler baik manusia, tumbuhan, atau hewan tersusun atas jutaan sel didalam tubuhnya.

Kelangsungan hidup sel bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi.

Nah, kali ini kita akan mengulas lengkap mengenai Jaringan Sel Hewan. Penasaran? Yuk, simak ulasannya dibawah ini.


Pengertian Jaringan Hewan

Pengertian Jaringan Hewan

Jaringan merupakan kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.

Sedangkan,

Jaringan hewan yaitu kumpulan sel yang sama, memiliki fungsi yang sama, membentuk sebuah jaringan organ hewan.

Jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).

Organisasi dalam tubuh organisme tersusun dimulai dari suatu bentuk yang paling sederhana sampai kompleks:

Sel-Jaringan-Organ-Sistem Organ-Organisme

Pada masa perkembangan embrio, terdapat jaringan embrional yang merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot.

Jaringan embrional mengalami spesialisasi jadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan dalam (entoderm)

Contoh pembentukan jaringan, yaitu pembentukan jaringan epitel yang dapat berasal dari Ektoderm misalnya epitel pada kulit, entoderm misalnya epitel pada saluran pencernaan dan mesoderm misalnya epitel pada saluran kemih.


Struktur Jaringan Hewan

1. Jaringan Epitel

Jaringan Epitel

Jaringan epitelium yaitu jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh organisme multicelluler, baik permukaan luar atau permukaan dalam.

Misalnya pada permukaan mulut, kerongkongan, lambung, usus, paru-paru yang sesungguhnya ada hubungannya dengan permukaan luar.

Jaringan epitelium (epithelial tissue) ada dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat.

Sel-sel epitelium menyatu dengan erat, dengan sedikit bahan diantara sel-sel tersebut.

Jenis Jaringan Epitel

Berdasarkan struktur sel dan jumlah lapisan sel, jaringan epitel dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

No

Jenis jaringan epitel Letak

Gambar skematis

1. Pipih selapis Pembuluh limfa, endotel, kapsula glomerulus, alveoli, peritonium, pleura, perikardium -> jantung dan paru-paru Pipih selapis
2. Pipih berlapis Epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujung uretra Pipih berlapis
3. Slindris selapis Lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saltran uterus, uterus, rongga hidung Slindris selapis
4. Silindris berlapis Saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut, saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran ekskresi yang besar, esofagus Silindris berlapis
5. Kubus selapis Tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina Kubus selapis
6. Kubus berlapis Kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar, kelenjar susu, kelenjar ludah, pangkal esofagus Kubus berlapis
7. Transisional Saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal. Transisional

Selain melindungi organ-organ yang dilapisinya, beberapa macam epitelium bisa menyerap atau mensekresikan larutan kimia.

Misalnya sel-sel epitelium yang melapisi lumen (rongga) saluran pencernaan dan pernapasan membentuk suatu membran mukosa.

Sel-sel itu mensekresikan larutan encer, yang disebut mukus, yang melicinkan atau melumasi permukaan saluran dan menjaganya tetap lembab.

Membran mukosa yang melapisi usus halus juga mensekresikan enzim-enzim pencernaan dan menyerap nutiren.

Permukaan epitelium yang bebas pada membran mukosa memiliki silia yang berdenyut yang menggerakkan lapisan tipis mukosa disepanjang permukaan itu.

Misalnya, epitelium bersilia pada saluran pernapasan, membantu menjaga paru-paru tetap bersih dengan cara menjerat debu dan partikel lain dan menyapu mereka kembali keatas trakea.

Fungsi Jaringan Epitel

  • Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.
  • Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
  • Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
  • Sekresi produk-produk yang udah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.

Struktur Jaringan Epitel

  • Umumnya, salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan atau udara.
  • Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
  • Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
  • Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang

2. Jaringan Ikat

Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh hewan dan manusia.

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan.

Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tidak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu.

Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).

Fungsi Jaringan Ikat

  • Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus antar bagian-bagian tubuh.
  • Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.
  • Memberi bentuk dan penunjang buat tubuh.
  • Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang.

Jenis Jaringan Ikat

A. Kolagen

Ciri-cirinya:

  • Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih.
  • Serat kolagen memiliki daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah.
  • Kolagen ada pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.

B. Elastin

Ciri-cirinya:

  • Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen.
  • Serat elastin mempunyai elastisitas yang tinggi.
  • Serat elastim terdapat antara lain dalam pembuluh darah dan ligamen.

C. Retikuler

Ciri-cirinya:

  • Hampir sama dengan serat kolagen, tapi berukuran lebih kecil.
  • Serta retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.

Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat

A. Fibroblas

Ciri-cirinya:

  • Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping berbentuk seperti gelendong.
  • Cabang-cabangnya langsing.
  • Inti lonjong atau memanjang dan kromatin halus.
  • Berfungsi untuk mensekresikan protein.

B. Sel Lemak

Ciri-cirinya:

  • Ada dua jenis sel lemak yaitu sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih.
  • Sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak, tapi ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan lemak coklat.
  • Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan lemak coklat.
  • Sel lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm.
  • Sel lemak coklat berbentuk poligonal.
  • Berfungsi untuk menyimpan lemak.

C. Sel Plasma

Ciri-cirinya:

  • Berbentuk seperti eritrosit dan fungsinya buat meghasilkan antibody untuk melawan pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa.

D. Makrofag

Ciri-cirinya:

  • Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh darah.
  • Bentuk sel tidak beraturan dan cabang-cabangnya pendek.
  • Bila dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu terjulur ke segala arah.
  • Merupakan tipe sel pengembara.
  • Inti berbentuk lonjong, kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas.
  • Sitoplasma berwarna gelap.
  • Sel ini mempunyai kemampuan menelan.
  • Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis. Juga berperan dalam reaksi imunologis.
  • Makrofag menghasilkan sejumlah substansi penting seperti, lisozim, elastase, kolagenase, dan interferon.

E. Sel Tiang (Mastcell)

Ciri-cirinya:

  • Sel tiang memiliki fungsi buat meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan berfungsi buat heparin dan histamine.

Struktur Jaringan Ikat

A. Jaringan Ikat Longgar

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis.
  • Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah, dan saraf.

Fungsinya:

  • Memberi  bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa, hati, sumsum tulang.
  • Menyokong, mengelilingi dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
    1. Menyelubungi serat otot
    2. Melekatkan jarngan di bawah kulit
    3. Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut
    4. Membentuk membran yang disebut mesentris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.

B. Jaringan Ikat Padat

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Susunan serat-seratnya yang padat dan cuma memiliki sedikit bahan dasar dan sedkit sel jaringan ikat.

Fungsinya:

  • Menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, dan memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

C. Jaringan Lemak

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk serat-serat nterseluler atau matriks.
  • Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim.

Fungsinya:

  • Sebagai cadangan energi dan makanan.
  • Penjaga kestabilan tubuh (panas).
  • Bantalan buat melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan (proteksi mekanis).

D. Jaringan Tulang Rawan

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Bersifat kuat dan lentur, karena memiliki kolagen dan kondrin.

Fungsinya:

  • Menyokong kerangka tubuh, dan buat memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio atau pada saat dewasa.

E. Jaringan Rawan Hialin

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Matriksnya bening kebiruan dan memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.

Fungsinya:

  • Memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
  • Membentuk sebagian rangka embriosional.

F. Jaringan Tulang Rawan Elastis

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti jala.

Fungsinya:

  • Memberikan daya lentur dan menyokong jaringan.

G. Jaringan Tulang Rawan Fibroblas

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Matriksnya berwarna gelap dan keruh dengan serabut kolagen yang kasar dan tidak teratur dan membentuk satu berkas, jadi bersifat keras.

Fungsinya:

  • Memberikan proteksi dan penyokong jaringan.

H. Jaringan Tulang

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur) yang memperkeras matriks, jadi tulang lebih keras daripada tulang rawan.

Fungsinya:

  • Melindungi alat-alat tubuh (organ-organ dalam).
  • Sebagai penyokong tubuh.
  • Alat gerak dan tempat melekatnya otot kerangka.

I. Jaringan Darah

Struktur (ciri matriks dan sel):

  • Jaringan ikat terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu matrik cair (plasma).

Fungsinya:

  • Berperan mengangkut sari-sari makanan, hormon, oksigen zat sisa hasil metabolisme, antibodi, dan lainnya.
  • Melawan benda-benda asing yang masuk kedalam tubuh.
  • Membekukan darah dan mencegah infeksi.

3. Jaringan Otot

Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi saat dirangsang oleh impuls saraf.

Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot yaitu sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin.

Otot yaitu jaringan yang paling banyak ada pada bagian besar hewan. Dan,

Kontraksi otot yaitu bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.

Fungsi jaringan otot yaitu sebagai alat gerak aktif.

Jaringan otot bisa melaksanakan fungsi tersebut, karena memiliki kemampuan buat otot memendek kalo sedang berkontraksi dan memanjang kalo berelaksasi.

Kontraksi otot terjadi, kalo otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi kalo otot sedang beristirahat.

Jenis Jaringan Otot

A. Otot Lurik

Otot lurik (otot rangka) yaitu sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan buat pergerakan.

Otot lurik atau otot rangka mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.

Otot ini kenapa disebut lurik? Karena, pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang seling.

Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja dibawah kesadaran (volunter).

Ciri-cirinya:

  • Berbentuk silindris.
  • Memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei).
  • Bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah.

B. Otot Polos

Jaringan otot polos memiliki serabut-serabut (fibril) yang homogen, jadi kalo diamati dibawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.

Otot polos berkontraksi secara refleks dan dibawah pengaruh saraf otonom. Kalo otot polos dirangsang, reaksinya lambat.

Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan.

C. Otot Jantung

Jaringan otot jantung hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.

Strukturnya menyerupai otot lurik, meski begitu kontraksi otot jantung secara refleks dan reaksi terhadap rangsang lambat.

Fungsi otot jantung yaitu buat memompa darah ke luar jantung.

4. Jaringan Saraf

Jaringan Saraf

Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi buat menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh.

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.

Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia.

Neuron merupakan salah satu unit structural dan fungsional pada jaringan saraf.

Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf yang disebut ganglia).

Fungsi jaringan saraf yaitu mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh, agar terjadi keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan, jadi bisa mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neutron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung).

Bagian-Bagian Sel Saraf

A. Dendrit

Dendrit merupakan penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel.

Dendrit umumnya bercabang-cabang, dan dendrit memiliki fungsi membawa rangsangan menuju badan sel.

B. Badan Sel

Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel.

Badan sel merupakan bagian neuron yang didalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.

Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang ada didalamnya. Setiap rangsangan, akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.

C. Akson

Akson merupakan penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar dari badan sel.

Akson memiliki fungsi yaitu buat menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.

D. Sel Schwann

Sel schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann membantu regenerasi akson yang rusak.

E. Selubung Mielin

Selubung mielin merupakan lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Fungsi mielin yaitu melindungi akson dan memberi nutrisi.

F. Nodus Ranvier

Nodus ranvier merupakan bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus Ranvier berfungsi buat mempercepat penghantaran impuls.

Fungsi Jaringan Saraf

Berdasarkan fungsinya, neuron (sel saraf) dibedakan menjad dua, yaitu:

A. Neuron Sensorik

Yaitu neuron yang menghantar impuls atau rangsangan dari organ penerma rangsang (reseptor) ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).

B. Neuron Motorik

Yaitu neuron yang mengirim impuls atau rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.


Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan

Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan

Berikut dibawah ini, ada tabel perbedaan dari struktur sel hewan dan sel tumbuhan, yaitu:

No Perbedaan Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 Dinding sel Ada, dinding sel kuat dan mengalami penebalan terdiri dari selulosa (serat kayu) Tidak ada membran plasma tipis dan lentur serta tidak mengalami penebalan
2 Membran plasma Ada Ada
3 Sitoplasma Ada Ada
4 Mitokondria Ada Ada
5 Lisosom Tidak ada Ada
6 Ribosom Ada Ada
7 Badan Golgi Ada Ada
8 Sentrosom Tidak ada (kecuali pada tumbuhan tingkat rendah) Ada
9 Plastida Ada Tidak ada
10 Mikrotubulus Tidak ada Ada
11 Vakuola Ada (besar) Tidak ada, kecuali pada Protozoa
12 Retikulum Endoplasma (RE) Ada Ada
13 Nukleus Ada Ada

1. Sel

Melihat dari sel jaringan, jaringan tumbuhan terdiri dari sel-sel hidup dan tidak hidup. Sedangkan, jaringan hewan cuma memiliki sel-sel hidup aja.

2. Fase

Jaringan tumbuhan ada pada fase diam atau fase stasioner. Sedangkan, pada jaringan hewan ada dalam fase lokomotif.

3. Jenis

Jaringan tumbuhan terdiri dari 3 jenis yaitu epidermal, tanah dan vaskular. Sedangkan, jaringan hewan terbagi menjadi 4 jenis yaitu epitel, ikat, otot, dan saraf.

4. Energi

Jaringan tumbuhan membutuhkan sedikit energi. Sedangkan, jaringan hewan membutuhkan energi yang tinggi atau banyak.

5. Nutrisi

Nutrisi pada jaringan tumbuhan sebagian besar bisa menghasilkan makanan mereka sendiri dengan cara fotosintesis.

Sedangkan, pada jaringan hewan, mereka memiliki mode nutrisi heterotrofik dan membutuhkan asupan atau makanan dari luar.

6. Diferensiasi

Sebagian besar jaringan tumbuhan bisa membedakan satu jaringan ke jaringan yang lain.

Sedangkan, sebagian besar jaringan hewan tidak mampu membedakan satu jaringan dengan jaringan lainnya.

7. Pertumbuhan

Sebagian besar jaringan tumbuhan memiliki pertumbuhan tanpa batas. Sedangkan, jaringan hewan memiliki pertumbuhan yang terbatas.

8. Peran

Sebagian besar jaringan tumbuhan berperan buat memberikan dukungan mekanis pada tumbuhan.

Sedangkan, jaringan hewan berperan buat mendukung berbagai gerakan yang dilakukan oleh hewan tersebut.


Terima kasih teman-teman sudah membaca tentang Jaringan Hewan. Semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu kunjungi cerdika.com yak 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023