Daur Biogeokimia

ranggaku 12 Juli 2023

Dalam ekosistem, meskipun energi kimia sebagian besar hilang pada setiap tingkat trofik, tapi materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang.

Makhluk hidup (biotik) atau makhluk tak hidup (abiotik) yang ada di bumi tersusun oleh materi.

Materi ini, tersusun oleh unsur-unsur seperti karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N), hidrogen (H), belerang atau sulfur (S), dan fosfor (P).

Unsur-unsur tersebut masuk kedalam komponen biotik melalui udara, tanah, ataupun air.

Siklus atau daur biogeokimia berfungsi sebagai penjaga kelangsungan hidup dan mengembalikan unsur-unsur kimiawi yang udah dipakai oleh semua komponen yang ada di muka bumi.

Apa sih, yang dimaksud daur biogeokimia? Ingin tahu? Yuk simak ulasannya berikut ini.


Pengertian Daur Biogeokimia

Pengertian Daur Biogeokimia

Daur biogeokimia yaitu perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah dan air).

Dalam daur biogeokimia dikenal dua macam daur, diantaranya yaitu daur edafik dan daur atmosferik.

  • Daur Edafik : Yaitu daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah membentuk gas di udara.
  • Daur Atmosferik : Yaitu daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami fase berbentuk gas di udara.

Daur biogeokimia ini mempunyai fungsi yaitu buat mengatur keseimbangan ekosistem.

Artinya, keseimbangan ekosistem tergantung pada pengulangan yang terjadi secara berputar pada unsur-unsur kimia tertentu.

Unsur-unsur kimia yang bisa mengalami daur biogeokimia seperti karbon, nitrogen, hidrogen, okesigen, dan fosfor.

Dalam siklus biogeokimia, juga sebagai pertukaran antara komponen biosfer yang hidup dan tidak hidup yang akan di tingkat trofik yang tidak hilang dalam ekosistem.

Unsur-unsur sebagai zat biotik melalui air dalam daur ulang dengan komponen yang hidup, seperti:

  • Bahan ekosistem tang, akan diangkat di setiap tingkatan.
  • Berupa elemen yang dibuat dari bahan organik dan akan didaur ulang.
  • Elemen-elemen termasuk pada komponen dan unsur biotik yang melalui udara dan daur ulang makhluk dan bebatuan (geofisika).

Siklus Pembentukan Daur Biogeokimia

Siklus Pembentukan Daur Biogeokimia

Dibawah ini, ada beberapa siklus dalam pembentukan daur biogeokimia, diantaranya yaitu:

1. Penguapan

Pada siklus penguapan ini, atmosfer dengan pembentukan dalam keadaan jenuh, uap air (awan) menjadi noda air, lalu jatuh dalam bentuk hujan dan salju.

2. Infiltrasi

Infiltrasi merupakan sebuah aliran air yang masuk ke tanah melalui celah dan pori-pori di tanah ke permukaan air tanah.

Setelah itu, bergerak secara vertikal dengan horizontal di bawah permukaan tanah.

3. Permukaan Air

Permukaan air yaitu sebuah limpasan dalam permukaan biasanya diamati di daerah perkotaan dengan membentuk sungai utama pada permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.


Jenis Daur Biogeokimia

Ada beberapa jenis daur biogeokimia, semua daur biogeokimia memiliki pengaruh pada kehidupan di bumi, yaitu:

1. Daur Air (Siklus Air)

Daur Air

Daur air / siklus air / siklus hidrologi yaitu  proses perputaran atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer lalu kembali lagi ke bumi.

Daur air ini, terjadi secara terus menerus dan menyebabkan seakan air itu tidak pernah ada habisnya.

Proses utama yang menyebabkan daur air yaitu evaporasi yang terjadi pada air dari permukaan bumi oleh energi panas dari matahari menjadi uap air di atmosfer.

Transpirasi yang dilakukan tumbuhan di darat juga menghasilkan uap air ke atmosfer.

Uap air yang ada di atmosfer tersebut mengalami kondensasi menjadi awan, lalu terjadi presipitasi (proses jatuhnya kembali uap air ke bumi).

Air yang ada di permukaan mengalami runoff, lalu turun dan terserap kedalam tanah (mengalami perkolasi) jadi groundwater (air tanah).

Air yang di permukaan dan groundwater kembali menuju lautan.

2. Daur Karbon (Siklus Karbon)

Daur Karbon

Fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dan fitoplankton menghilangkan sebagian besar CO2 di atmosfer setiap tahun.

Kuantitas ini, kira-kira sama dengan CO2 ditambah ke atmosfer melalui respirasi seluler oleh produsen dan konsumen.

Pembakaran bahan bakar fosil dan kayu menambah sebagian besar CO2 ke atmosfer, seiring waktu geologis, gunung berapi juga menjadi sumber CO2 yang substansial.

3. Daur Nitrogen (Siklus Nitrogen)

Daur Nitrogen

Jalur utama buat nitrogen yaitu buat memasuki ekosistem yaitu melalui fiksasi nitrogen, konversi N2 menjadi bentuk yang bisa digunakan buat mensintesis senyawa nitrogen organik.

Bakteri tertentu, dan aktivitas kilat dan vulkanik membantu nitrogen bebas bereaksi dengan hidrogen atau oksigen membentuk nitrat.

Input nitrogen dari aktivitas manusia sekarang melebihi input alami di daratan.

Dua kontributor utama yaitu pupuk yang diproduksi secara industri dan tanaman legum yang bisa memperbaiki nitrogen melalui bakteri di nodul akar tanaman legum.

Bakteri lain di tanah mengubah nitrogen ke berbagai bentuk yang berbeda.

Beberapa bakteri melakukan denitrifikasi, nitrifikasi, dan reduksi dari nitrat ke gas nitrogen.

Aktivitas manusia juga bisa menghasilkan sejumlah gas nitrogen reaktif seperti nitrogen oksida ke atmosfer.

4. Daur Fosfor (Siklus Fosfor)

Daur Fosfor

Pelapukan batuan secara bertahap menambah PO43- ke tanah. Beberapa larut ke air tanah dan air permukaan dan akhirnya menuju laut.

Fosfat yang diambil oleh produsen dan dimasukkan kedalam molekul biologis bisa dimakan oleh konsumen.

Fosfat dikembalikan ke tanah atau air melalui dekomposisi biomassa atau ekskresi oleh konsumen, karena tidak ada gas yang mengandung fosfor yang signifikan.

Cuma, jumlah fosfor yang relatif kecil bergerak melalui atmosfer, biasanya dalam bentuk debu atau partikel aerosol.

5. Daur Sulfur (Siklus Sulfur)

Daur Sulfur

Saat tumbuhan atau hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada dalam tanah.

Gas hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida.

Sedangkan, yang ada didalam tanah akan diubah oleh bakteri tanah jadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang akan diserap kembali oleh tumbuhan.


Contoh Daur Biogeokimia

Contoh Daur Biogeokimia

Daur Biogeokimia berfungsi sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang udah digunakan oleh semua yang ada di bumi.

Baik itu komponen biotik atau komponen abiotik, jadi kelangsungan hidup di bumi bisa terjaga, seperti:

  • Siklus Karbon : Contoh siklus karbon yaitu elemen yang diperlukan dan terpenting dalam kehidupan dibumi. Proses terjadinya karbon dikarnakan organisme membusuk didalam bumi, lalu keatas permukaan bumi buat menjadi makanan bottom lapisan.
  • Siklus Oksigen : Menggambarkan pengiriman oksigen di sekitar litosfer, atmosfer dan biosfer. Khususnya pelepasan oksigen melalui fotosintesis, dan dalam penggunaan oksigen oleh makhluk hidup di biosfer diambil dari atmosfer.
  • Siklus Air : Menggambarkan penghimpunan air di bumi, terutama pada laut, sungai dan danau.

Itulah beberapa pembahasan lengkap tentang Daur Biogeokimia dan Contohnya. Gimana? Mudah dipahami kan?

Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023