Didalam tubuh makhluk hidup berlangsung proses biokimiawi yang disebut dengan Metabolisme.
Ada dua jenis reaksi metabolisme, yaitu seperti katabolisme dan anabolisme.
Reaksi katabolisme bertujuan buat memecah molekul-molekul kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana agar bisa digunakan oleh tubuh.
Sebaliknya, anabolisme bertujuan untuk membentuk molekul-molekul yang lebih kompleks dari molekul yang lebih sederhana.
Kali ini kita akan membahas tentang Anabolisme. Apa itu anabolisme? Ingin tahu? Yuk simak ulasannya.
Pengertian Anabolisme
Anabolisme atau Biosintesis atau Asimilasi yaitu suatu proses penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul kompleks.
Senyawa komplek tersebut biasanya disebut dengan senyawa makromolekul.
Makromolekul yang terbentuk tersebut dapat atau bisa menjadi segala macam bentuk seperti misalnya asam nukleat, lemak, karbohidrat, dan protein.
Peristiwa tersebut tentu memerlukan energi dari luar, setelah itu energi tersebut lalu digunakan buat mengikat senyawa sederhana itu menjadi senyawa yang lebih kompleks.
Fungsi Anabolisme
Anabolisme memungkinkan tubuh buat membentuk atau menghasilkan sel-sel baru dan memelihara jaringan tubuh.
Proses ini, menggunakan energi yang dihasilkan dari reaksi katabolisme dan dibantu oleh berbagai hormon dan enzim buat membentuk dan memperbaiki sel serta jaringan.
Contoh proses anabolisme, yaitu pembentukan dan pertumbuhan tulang dan peningkatan massa otot.
Ciri-Ciri Anabolisme
Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari reaksi anabolisme, diantaranya yaitu:
- Anabolisme merupakan reaksi penyusunan.
- Anabolisme sangat membutuhkan energi.
- Substrat berupa senyawa sederhana.
- Hasil reaksi berupa senyawa kompleks.
- Reaksi anabolisme bersifat endoterm.
- Contohnya seperti reaksi fotosintesis atau kemosintesis.
Proses / Peran Anabolisme
Anabolisme ada beberapa tahapan atau peranan dasar, diantaranya seperti dibawah ini:
- Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan juga nukleotida.
- Aktivasi senyawa-senyawa itu, lalu menjadi bentuk reaktif dengan menggunakan energi dari ATP.
- Penggabungan prekursor itu lalu akan menjadi molekul kompleks, seperti misalnya polisakarida, protein, lemak, dan asam nukleat.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya tersebut kemudian dikenal dengan istilah “Fotosintesis”.
Sedangkan, buat anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan istilah “Kemosintesis”.
Peranan Hormon pada Reaksi Anabolisme
Berikut dibawah ini, ada beberapa hormon yang berperan dalam reaksi anabolisme tubuh, yaitu:
1. Hormon Pertumbuhan
Hormon ini, diproduksi di kelenjar pituitari atau kelenjar kecil di bagian bawah otak dan fungsinya buat mengatur pertumbuhan tubuh.
Terlalu banyak hormon pertumbuhan pada masa anak-anak, bisa menyebabkan seseorang tumbuh lebih tinggi dari rata-rata atau gigantisme.
Tapi, kalo hormon pertumbuhan terlalu sedikit, bisa menyebabkan tinggi tubuh kurang dari rata-rata atau dwarfisme.
2. Insulin-Like Growth Factors (IGF-1 dan IGF-2)
Hormon ini menstimulasi produksi protein dan lemak dalam tubuh.
IGF-I dan IGF-2, yang bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu.
Insulin-like growth factors juga mengendalikan produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis, dan kadar gula dalam darah.
3. Insulin
Hormon insulin ini, di produksi oleh kelenjar pankrean dalam tubuh.
Insulin fungsinya mengatur kadar glukosa dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi, dan menyimpan cadangan energi.
Sel tubuh tidak akan mampu memanfaatkan glukosa tanpa insulin. Makanya, peran insulin sangat penting dalam proses metabolisme tubuh.
4. Testoteron
Testosteron merupakan salah satu hormon laki-laki yang diproduksi di testis.
Hormon ini berperan dalam proses terbentuknya sp3rm4 dan perkembangan karakteristik seks pria, seperti suara yang lebih berat, otot yang lebih besar, dan pertumbuhan rambut di wajah serta tubuh.
Hormon testosteron juga memainkan peran penting di seluruh tubuh.
Karena, berpengaruh pada fungsi organ otak, tulang dan massa otot, distribusi lemak, sistem pembuluh darah, tingkat energi, organ, dan fungsi seksual.
Tidak cuma pada pria, hormon testoteron juga diproduksi dalam tubuh wanita, tapi jumlahnya lebih sedikit.
Pada wanita, hormon testoteron tersebut di produksi didalam ovarium.
5. Estrogen
Estrogen yaitu hormon wanita yang diproduksi didalam ovarium dan plasenta selama kehamilan.
Hormon estrogen bertanggungjawab dalam memperkuat jaringan tulang, penebalan jaringan di rahim (endometrium), siklus menstruasi, dan mengembangkan karakteristik bentuk tubuh perempuan, seperti payudara.
Dalam jumlah kecil, estrogen juga diproduksi di jaringan lemak dan otot.
Ini adalah sumber utama estrogen pada wanita yang udah melalui masa menopause. Pria juga memproduksi hormon estrogen, tapi jumlahnya lebih sedikit.
Contoh Reaksi Anabolisme
Fotosintesis yaitu proses yang digunakan oleh tanaman, dimana energi dari sinar matahari digunakan buat mengubah karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi molekul zat gula atau glukosa (C6H12O6) yang dibutuhkan buat pertumbuhan.
Proses ini dibantu oleh enzim dan klorofil. Klorofil adalah pigmen hijau daun yang terdapat di kloroplas, organel di dalam sel tanaman.
Reaksi kimia fotosintesis yaitu seperti:
6 CO2 (Karbon dioksida) + 6 H2O (air) + cahaya matahari → C6H12O6 (glukosa) + 6 O2 (oksigen)
Itulah beberapa pembahasan lengkap tentang Reaksi Anabolisme. Gimana? Mudah dipahami kan?
Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak!
Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀