Enzim

ranggaku 11 Juli 2023

Enzim sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup, loh.

Tubuh akan mengalami gangguan metabolisme yang bisa berujung pada penyakit serius kalo kekurangan enzim.

Makanya, pastikan kadar enzim didalam tubuh tetap dalam keadaan seimbang dengan mengonsumsi makanan yang sehat.

Tapi, sebenarnya apa itu enzim dan gimana cara kerja enzim? Ingin tahu? Yuk simak ulasannya dibawah ini.


Pengertian Enzim

Pengertian Enzim

Enzim yaitu protein atau molekul berbasis protein yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh organisme.

Dengan adanya enzim, metabolisme akan berlangsung dengan cepat karena menurunkan energi (aktivasi) yang diperlukan buat berlangsungnya reaksi tersebut.

Tanpa adanya enzim dalam tubuh kita, maka reaksi metabolisme dalam tubuh akan berlangsung sangat lama.

Enzim adalah katalis yang sangat selektif. Artinya, setiap enzim cuma mempercepat reaksi tertentu.

Beberapa enzim membantu memecah molekul besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah diserap tubuh.

Tapi, ada juga enzim yang membantu mengikat dua molekul menjadi satu untuk menghasilkan molekul baru.


Fungsi Enzim

Fungsi Enzim

Berikut dibawah ini, ada beberapa fungsi penting enzim yang perlu kamu ketahui, diantaranya yaitu:

  • Enzim memiliki peranan yang sangat penting didalam suatu reaksi kimia. Fungsi enzim yaitu mempercepat suatu reaksi kimia pada tubuh organisme. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik anabolisme atau katabolisme akan terganggu.
  • Selain itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah yang sangat paling menguntungkan dalam sebuah percepatan reaksi kimia pada tubuh organisme.

Komponen Enzim

Komponen Enzim

Sebagian besar enzim, terdiri atas dua komponen penyusun, yaitu protein (apoenzim) dan non-protein (gugus prostetik).

Apoenzim merupakan salah satu komponen yang paling dominan dalam struktur enzim.

Selain itu, apoenzim ini bersifat labil karena mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH dan tidak tahan panas.

Adapun gugus prostetik terdiri dari ion anorganik dan ion organik kompleks.

Ion anorganik dalam gugus prostetik atau kofaktor. Fungsi kofaktor yaitu katalis yang mampu meningkatkan kerja enzim.

Sedangkan, ion organik dalam gugus prostetik disebut koenzim, fungsinya buat memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.


Sifat-Sifat Enzim

Sifat-Sifat Enzim

Enzim memiliki beberapa sifat-sifat penting yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. Enzim Merupakan Biokatalisator

Enzim bisa mempercepat reaksi, tapi tidak ikut bereaksi. Hal ini berarti enzim tidak diperlukan dalam jumlah banyak.

Dalam jumlah sedikit aja, enzim udah bisa menyelenggarakan suatu perubahan zat yang beribu-ribu kali lebih berat dari berat molekulnya sendiri.

2. Enzim Bekerja Secara Spesifik

Enzim tidak bisa bekerja pada semua zat atau substrat, tapi cuma bisa bekerja pada substrat tertentu aja.

Misalkan, enzim katalase cuma mampu menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2, bukan substrat yang lain.

3. Enzim Berupa Koloid

Enzim merupakan protein dalam larutan, sehingga enzim membentuk suatu koloid.

Hal tersebut, menambah luas bidang permukaan enzim jadi bidang aktivitasnya lebih besar.

4. Enzim Bisa Bereaksi dengan Substrat Asam atau Basa

Sisi aktif enzim mempunyai gugus R, residu asam amino spesifik yang merupakan pemberi atau penerima proton yang baik.

5. Enzim Bersifat Termolabil

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Dalam batas-batas tertentu, makin tinggi suhu akan mempercepat reaksi kimia yang dipengaruhi enzim.

Sebaliknya, kalo suhu makin rendah, maka reaksinya akan semakin lambat.

6. Kerja Enzim Bersifat Bolak-Balik (Irreversible)

Enzim tidak bisa menentukan arah dari reaksi, tapi cuma mempercepat laju reaksi jadi reaksi mencapai keseimbangan.

Misalnya, enzim lipase bisa mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak.


Cara Kerja Enzim

Cara Kerja Enzim

Enzim dan substrat akan membentuk kompleks substrat-enzim sebelum menghasilkan produk.

Substrat yaitu zat yang berfungsi sebagai enzim, sedangkan produk yaitu zat yang diperoleh pada akhir reaksi kimia.

Gimana cara kerja enzim? Cara kerja enzim dibagi menjadi dua, yaitu gembok dan anak kunci (lock and key) serta kecocokan induksi (induced fit).

Menurut teori gembok dan anak kunci, enzim memiliki sisi aktif yang kosong. Sisi aktif yaitu tempat menempelnya substrat agar enzim bisa bekerja.

Saat substrat menempati sisi aktif enzim, maka enzim tersebut menjadi kompleks enzim.

Sisi aktif enzim memiliki bentuk yang spesifik dan tidak fleksibel. Karena, cuma bentuk substrat tertentu yang bisa melekat pada enzim.

Sedangkan,

Menurut hipotesis kecocokan induksi berpendapat, kalo sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Sisi aktif enzim bisa berubah mengikuti bentuk substrat yang menempel padanya.


Cara Agar Enzim Bekerja Efektif

Cara Agar Enzim Bekerja Efektif

Aktivitas enzim sangat terpengaruh oleh keadaan suhu dan juga pH.

Masing-masing enzim bisa bekerja dengan efektif pada suhu dan pH tertentu serta aktivitasnya berkurang dalam keadaan dibawah atau diatas titik tersebut.

Enzim pepsin pencerna protein bekerja paling efektif pada pH 1-2. Sedangkan,

Enzim proteolitik, tripsin, dan lainnya pada pH tersebut menjadi tidak aktif, tapi sangat efektif pada pH 8.


Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

Berikut dibawah ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, diantaranya yaitu:

1. Suhu (Temperatur)

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim semakin meningkat dengan makin tingginya suhu sampai batas optimum.

Karena enzim tersusun dari protein, pada temperatur tinggi dan melebihi batas optimum bisa menyebabkan denaturasi protein yang berarti enzim udah rusak.

Pada suhu 0oC enzim tidak aktif, tapi tidak juga rusak. Kalo temperatur dikembalikan ke kondisi normal, enzim akan aktif kembali.

Suhu optimum buat aktivittas enzim pada manusia dan hewan berdarah panas yaitu 37oC, sedangkan pada hewan berdarah dingin 25oC.

Kemampuan kerja enzim akan menurun diatas suhu tertentu. Hal ini disebabkan karena panas mengganggu ikatan hidrogen, ion dan berbagai ikatan yang menstabilkan bentuk aktif dari enzim.

Dengan begitu, maka enzim yang merupakan protein mengalami proses denaturasi.

2. pH (Derajat Keasaman)

Dibawah ini, ada tabel pH optimum berbagai enzim, yaitu seperti:

Enzim pH Optimum Enzim pH Optimum
Pepsin 2,0 Amilasi 7,0
Investase 4,5 Urease 7,0
Peroksidase 5,0 Katalase 7,0
Maltase 7,0 Tripsin 8,0

Enzim mempunyai pH optimum yang khas seperti tabel diatas. pH optimum enzim bisa berrsifat basa atau asam.

Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai pH optimum antara 6-8, misalnya enzim tripsin pendegradasi protein.

Tapi, ada juga beberapa enzim yang aktif pada kondisi asam, misalnya seperti enzim pepsin.

Perubahan pH bisa mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif, jadi menghalangi sisi aktif enzim berkombinasi dengan substratnya.

3. Konsentrasi Enzim dan Substrat

Umumnya, konsentrasi enzim dan substrat berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

Hal ini berarti, kalo konsentrasi enzim menjadi dua kali semula, sedangkan faktor lainnya tetap, kecepatan reaksi akan menjadi dua kali lipat.

Keadaan konstan dicapai apabila enzim udah mengikat semua substrat yang akan dikatalisir, walaupun kadar enzim dinaikkan.

Pada saat kadar enzim tetap, tapi kadar substrat dinaikkan, kecepatan reaksi akan naik sampai dicapai kondisi konstan, yaitu saat semua substrat udah diikat oleh enzim.

4. Zat-Zat Penggiat (Aktivator)

Ada zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas enzim.

Misalnya, garam-garam dari logam alkali dalam konsentrasi encer (2%-5%) bisa memacu kerja enzim.

Begitu jugaa dengan ion logam Co, Mg, Ni, Mn, dan Ci. Hal tersebut, mendukung teori Ketepatan Terinduksi.

5. Zat-Zat Penghambat (Inhibitor)

Beberapa zat kimis bisa menghambat kerja enzim, misalnya garam-garam yang mengandung raksa (Hg) dan sianida (Cn).

Berikut dibawah ini, ada beberapa macam-macam zat-zat penghambat (Inhibitor), yaitu:

  • Inhibitor Kompetitif

Pada penghambatan ini, zat-zat penghambat mempunyai struktur sama dengan struktur substrat.

Dengan begitu, zat penghambat dengan substrat saling berebut (bersaing) buat bergabung dengan sisi aktif enzim.

Proses penghambatan ini, bisa diatasi dengan meningkatkan konsentrasi substrat.

  • Inhibitor Nonkompetitif (Inhibitor Alosterik)

Inhibitor nonkompetitif bisa berikatan dengan enzim di luar sisi aktif, jadi enzim kehilangan aktivitasnya.

Akibatnya, permukaan sisi aktif tidak bisa berikatan dengan substrat.

  • Inhibitor Umpan-Balik (Feedback Inhibitor)

Hasil akhir suatu reaksi akan menghambat bekerjanya enzim pada reaksi tersebut.


Penamaan Enzim

Penamaan Enzim

Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran (-ase) terhadap nama substrat yang diubah oleh enzim tersebut.

Misalnya, enzim yang mengubah protein dinamakan protease atau enzim yang berperan dalam reduksi oksidasi dinamakan oksidase.

Bisa juga berdasarkan penggabungan dari nama substrat dan jenis reaksi ditambah akhiran (-ase), misalnya enzim laktat dehidrogenase.


Itulah beberapa pembahasan lengkap tentang Pengertian Enzim. Gimana? Mudah dipahami kan?

Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak!

Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023