Arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika emang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi, apakah kamu udah paham tentang apa itu arus listrik? Nah, buat kalian yang penasaran dan pengin tahu? Yuk simak pembahasan tentang arus listrik AC dan DC dibawah ini!
Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current)
Arus listrik AC ini merupakan jenis arus listrik yang gak mengalir secara searah, tapi mengalir secara bolak-balik.
Arus AC (Alternating Current) mempunyai nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida.
Pada arus listrik AC ini, sering dikenal yang namanya frekuensi dan dimana besarnya frekuensi ini berbeda-beda loh.
Di arus listrik AC (bolak-balik) yang ditetapkan oleh PLN mempunyai frekuensi sebesar 50 Hz. Sedangkan, tegangan standar buat arus bolak-balik 1 fasa disini yaitu 220 Volt. Contoh, penggunaan dari arus listrik AC juga udah sangat banyak.
Kamu bisa dengan mudah menemukan dimanapun, dan hampir di semua alat-alat yang ada dirumah kamu pasti memakai arus listrik AC.
Berikut ini, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam arus listrik AC (Alternating Current), yaitu:
Kelebihannya:
- Arus Listrik AC biasanya dipakai buat menyalurkan listrik menuju tempat yang jauh, karena arus AC mempunyai kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC.
- Listrik disalurkan memakai voltage yang tinggi yang udah di step up dari trafo sehingga menjadi pilihan yang tepat buat menyalurkan listrik ketempat yang jauh jadi berbeda dengan arus DC.
- Arus AC sangat mudah untuk didapatkan, cuma dengan memakai generator sedangkan buat arus DC sulit.
Kekurangannya:
- Arus AC gak bisa disimpan dalam waktu yang lama dan juga gak bisa dipindahkan buatk keperluan yang tiba – tiba. Tapi, beda dengan arus DC yang bisa kamu dapatkan atau kamu pindahkan dalam bentuk aki dan baterai.
Pengertian Arus Listrik DC (Direct Current)
Arus listrik DC (Direct Current) merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya, arus DC ini dikira mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Tapi, sekarang udah banyak sekali ilmuwan yang mengatakan kalo sebenarnya, arus listrik DC itu mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatny seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Pada arus listrik DC (searah) ini, tegangan listrik mempunyai nilai dan arah yang tetap.
Contohnya: Penggunaan arus DC dalam kehidupan sehari-hari seperti Handphone, Laptop, Radio dan Komputer/PC.
Biasanya, arus listrik DC (searah) ini disimpan dalam bentuk baterai yang umumnya dipakai pada jam dinding, remot TV atau dalam bentuk aki yang ada pada kendaraan mobil dan motor.
Dibawah ini ada kelebihan dan kekurangan dari arus listrik DC (Direct Current), yaitu:
Kelebihannya:
- Arus listrik DC bisa kamu temui disetiap peralatan elektronik, seperti remote dan berbagai jenis lainnya dan yang bisa disimpan dalam bentuk baterai atau aki.
- Arus listrik DC bisa diisi ulang, supaya kamu mudah buat membawa dan menyimpannya dalam jangka waktu yang lama.
Kekurangannya:
- Arus listrik DC cuma bisa dipakai dalam daya yang rendah dan gak bisa dalam daya yang tinggi.
Perbedaan Arus Listrik AC dan DC
Dibawah ini ada beberapa perbedaan dari arus listrik AC (bolak-balik) dan DC (searah), diantaranya yaitu:
1. Arus Listrik AC (Bolak-balik)
- Arus listrik ini aman buat mentransfer listrik pada jarak yang cukup panjang dang juga bisa memberikan banyak kekuatan saat transfer arusnya.
- Penyebabnya dari arah aliran elektron pada arus listrik AC yaitu magnet yang mengitari sepanjang kawatnya.
- Frekuensi pada arus AC yaitu sekitar 50 Hz atau bisa juga 60 Hz, tergantung pada Negara yang memakai frekuensi tersebut.
- Arus AC akan berbalik arah saat mengalir di suatu rangkaian.
- Besarnya arus listrik AC cukup bervariasi terhadap waktunya.
- Aliran arah elektron pada arus listrik AC selalu bergantian maju dan juga mundur.
- Arus AC ini bisa didapatkan dari generator pada arus bolak-balik.
- Parameter passive pada arus listrik AC sendiri yaitu impedansi.
- Faktor daya pada arus listrik AC ini diantara 0 dan juga 1.
- Jenis dari arus listrik AC yaitu segiempat, segitiga, sinusoida dan trapesium.
2. Arus Listrik DC (Searah)
- Arus listrik DC gak bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh, karena arus DC ini akan mulai melemah dan kehilangan energi saat jaraknya semakin jauh.
- Penyebab dari arah elektron pada arus DC yaitu magnet yang stabil yang ada di sepanjang kawat.
- Frekuensi pada arus listrik DC ini yaitu 0 (nol).
- Arus listrik DC ini tetap mengalir satu arah dengan rangkaiannya.
- Besarnya arus listrik DC itu tetap terhadap waktunya.
- Aliran arah elektron pada arus listrik DC selalu bergerak didalam satu arah atau bisa disebut bergerak maju.
- Arus listrik DC ini bisa didapatkan dari sell atau baterai.
- Parameter passive pada arus listrik DC sendiri yaitu hambatan.
- Faktor daya pada arus listrik DC itu pasti selalu 1 (satu).
- Jenis dari arus listrik DC sendiri itu pulse atau sering disebut dengan murni.
Pemanfaatan Arus Listrik AC dan DC
Contoh pemanfaatan dari arus listrik AC ini sebenarnya sangat banyak dan buat mempermudah kamu mengetahuinya, kamu bisa melihat semua barang-barang elektronik yang ada dirumah.
Sebagai pengaman arus listrik AC dirumah kamu, pihak PLN udah memakai pembatas yang berfungsi sebagai pengaman yang bernama MCB atau Miniature Circuit Breaker.
Meski demikian, sebenarnya gak semua barang elektronik yang kamu lihat dan temui tersebut memakai arus listrik AC (bolak-balik) loh.
Sedangkan, pemanfaatan arus listrik DC ini ada di beberapa barang elektronika.
Contohnya: Laptop, TV, PC/Komputer, Radio, Lampu LED (Light Emiting Diode) dan lain sebagainya.
Pada arus listrik DC (Searah) ini juga sering banget dipakai didalam suatu baterai, misalkan aja baterai yang biasa dipakai pada jam dinding, mainan mobil-mobilan, Handphone dan lainnya.
Cara Merubah Arus AC Menjadi DC dan Sebaliknya
Pada arus listrik AC bisa diubah menjadi arus DC, kamu bisa memakai penyearah yang disebut dengan Rectifier atau Dioda Penyearah.
Tanpa dioda, maka listrik yang keluar dari trafo yang udah diturunkan voltasenya sampai 1 volt, harus tetap disebut sebagai listrik AC (bolak-balik).
Hal ini beda sama kenyataannya, kalo masih ada banyak penyebutan arus AC (bolak-balik) yang kecil sebagai arus DC (searah).
Maka, pengertian arus listrik AC dan DC harus benar-benar berdasarkan hal tersebut, bukan dari besar kecil voltasenya.
Sedangkan, buat merubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC, disini buat merubahnya kamu perlu sebuah alat yang bernama Inverter.
Tapi, sampai sekarang pembalikan dari arus listrik DC ke arus listrik AC masih sangat sulit dilakukan dan gak akan sempurna kalo pun jadi.
Arus listrik AC (bolak-balik) yang seharusnya berbentuk sinus, gak bisa ditiru secara sempurna dengan memakai alat Inverter ini.
Tapi, berbagai cara rekayasa elektronik ini berhasil membuat arus AC dari inverter yang mempunyai gelombang persegi yang direkayasa sampai mempunyai gelombang yang mendekat gelombang sinus.
Rekayasa yang dilakukan secara bertingkat udah membuat peralatan bisa bergerak dengan lebih sempurna dan lancar, dibandingkan dengan inverter yang masih seperti gelombang persegi.
Pengertian arus listrik AC dan DC pada umumnya sering terjadi kesalahan, karena pengertiannya yang gak tepat. Jadi, dengan penjelasan tersebut diharapkan gak lagi menyebut listrik yang keluar dari trafo dengan sebutan listrik DC (searah).
Semoga bisa membantu kalian semua.
mengapa peralatan elektronika seperti laptop menggunakan listrik arus searah?
Karena laptop menggunakan arus dc, arus dc dapat disimpan sehingga laptop dapat digunakan kapanpun walaupun tidak ada saklar atau terminal disekitarnya
Sangat membantu
maaf awam…
**tegangan AC yg mempunyai arus/tegangan itu (+) ato (-)
**tegangan DC yg mempunyai arus/tegangan itu (+) ato (-)
terima kasih
Saya mau tanya yang berbahaya mana Arus listrik AC atau DC🤔
Menurut aku yang AC deh, soalnya arusnya cuma searah contohnya aja charger yang udah dicolokin ke listrik kalau dipegang di ujungnya itu kan nggak nyetrum