Pemberontakan PKI Madiun

ranggaku 4 Mei 2023

Ada salah satu pemberontakan besar yang pernah terjadi dalam tubuh NKRI di masa pemerintahan Orde Lama (Soekarno) yaitu Peristiwa Madiun.

Pemberontakan PKI Madiun ini adalah pemberontakan (gagal) yang menurut Orde Baru didalangi oleh PKI, terjadi di Jawa Timur pada bulan September-Desember 1948.

Ada sejumlah pihak yang merasa, kalo tuduhan bahwa PKI yaitu dalang peristiwa ini sebetulnya rekayasa pemerintah Orde Baru (dan sebagian pelaku Orde Lama).

Pasalnya sampai era Orde Lama usai, peristiwa ini dinamakan Peristiwa Madiun (Madiun Affairs) dan gak pernah disebut sebagai pemberontakan Parta Komunis Indonesia (PKI).

Baru pada era Orde Baru peristiwa ini mulai dinamakan pemberontakan PKI.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai Pemberontakan PKI Madiun tersebut? Makanya, yuks langsung simak ulasannya berikut dibawah ini!


Latar Belakang

Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun

Ada banyak sekali partai yang bermunculan setelah adanya proklamasi gerakan kemerdekaan, partai tersebut dibentuk dan punya kader sendiri.

Baik itu dari golongan sosialis ataupun partai yang berasal dari golongan kiri.

Sedangkan, titik awal mulanya terbentuknya partai komunis Indonesia atau PKI yaitu karena adanya penandatanganan dan pengesahan perjanjian Renville.

Dimana, negara Indonesia sangat gak diuntungkan dengan adanya perjanjian Renville tersebut.

Itulah yang melatarbelakangi adanya jatuhnya dan penetapan mosi gak percaya pada bulan Januari 1948 buat Kabinet Amir Syariffudin.

Makanya, akhirnya Amir berpindah menjadi sebuah partai oposisi. Sampai pada tanggal 26 Februari 1948, partai oposisi dari Amir ini semakin diperkuat keberadaannya.

Bahkan, ada banyak kelompok kiri yang tergabung didalamnya beserta penggabungan dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo).

Sedangkan, dari kelompok kiri ini sendiri berasal dari Patuk, Jawa Tengah yang terdiri dari golongan pasukan militer dan masyarakat sipil yang dinamakan Kelompok Diskusi Patuk.


Kronologi Pemberontakan PKI Madiun

Kronologi Pemberontakan PKI Madiun

Pemberontakan komunis terhadap pemerintahan Soekarno-Hatta Indonesia ini berasal dari Madiun, Jawa Timur pada bulan September 1948.

Partai Komunis Indonesia (PKI) udah dinyatakan ilegal oleh Belanda setelah pemberontakannya pada tahun 1926.

Secara resmi, didirikannya kembali pada tanggal 21 Oktober 1945, saat Indonesia merdeka yang diproklamasikan setelah Perang Dunia II.

Komunis melanjutkan kegiatan politik dan beberapa pemimpin mereka memegang posisi tinggi di pemerintahan republik yang baru.

Kemudian pada bulan Januari 1948, pemerintah sayap kiri digantikan oleh satu yang dipimpin oleh Muhammad Hatta.

Pemerintah Hatta berencana buat mendemobilikasikan unit-unit gerilya tersebut dibawah kendali komunis.

Komunis menantang program itu, PKI mempropagandakan pembentukan front nasional komunis dan menyarankan unit-unit bersenjata buat menantang demobilisasi.

PKI juga mengkritik konsesi pemerintah republik pada Belanda dalam Perjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948.

Sedangkan, pada pemimpin komunis sedang melakukan propaganda, seorang komandan komunis lokal di Madiun mengambil inisiatif pada 18 September 1948 dan merebut kekuasaan di Madiun.

Para pemimpin komunis yang terkejut, terperangkap oleh propaganda mereka sendiri dan gak punya inisiatif selain mendukung pemberontakan.

Pemerintahan Soekarno-Hatta mengambil tindakan tegas, pemberontakan itu diputus dalam waktu tiga bulan dan sebagian besar pemimpin PKI dibunuh atau dipenjarakan.


Tokoh Pemberontakan PKI Madiun

Tokoh Pemberontakan PKI Madiun

Berikut ini, ada beberapa tokoh-tokoh pemberontakan PKI Madiun, yaitu:

  • Dipa Nusantara Aidit atau D.N. Aidit
  • Muso
  • Tan Malaka
  • M.H Lukman
  • Henk Sneevliet
  • Marco Kartodikromo
  • Siauw Giok Tjhan.

Tujuan Pemberontakan PKI Madiun

Tujuan Pemberontakan PKI Madiun

Ada beberapa hal yang mendorong timbulnya pemberontakan oleh para penganut dan pengikut PKI tersebut.

Karena, ini terjadi setelah pemerintahan di Indonesia terbentuk dan mereka gak menginginkan tata cara pemerintahan tersebut.

Berikut ini, ada beberapa tujuan utama dari pemberontakan PKI Madiun, yaitu:

1. Mengganti Dasar Negara

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, tapi PKI menginginkan dasar negara yang berbeda yaitu komunisme.

Dimana, ini akan mengganti semua hal yang diberlakukan di Indonesia dengan sebuah kebebasan yang mengancam banyak rakyat yang gak bersalah.

Negara dan dasar komunis yang mereka perjuangkan yaitu sesuatu yang memuja pada kekuatan dan juga kekuasaan.

Jadi, siapapun yang berkuasa dan mempunyai kekuatan, maka akan berjaya dan dihargai pada waktu itu.

2. Membentuk Negara Republik Soviet Indonesia

Pemberontakan PKI ini diketuai oleh Musso yang punya tujuan buat mendapatkan negara republik soviet Indonesia tersebut.

Dimana, negara yang akan dibentuk oleh mereka akan jadi negara yang pro terhadap komunis dan juga soviet.

Karena ini akan mengancam kedaulatan negara Indonesia, maka presiden Soekarno yang memerintah saat itu menolak rancangan mereka.

Karena ideologi dan sistem pemerintahan di Indonesia bukanlah sistem komunis.

3. Mempengaruhi Petani dan Buruh

Pemimpin mereka, pada waktu itu menghimbau para buruh dan petani buat bekerjasama dan melakukan pemberontakan.

Bahkan, gak heran ada banyak hal aneh yang terjadi, seperti berhentinya para buruh dan para petani yang mogok kerja.

Ini merupakan hal yang emang menjadi keinginan oleh para pemimpin PKI yang mendominasi sebagian wilayah di Indonesia.

4. Melakukan Kekejaman

Tindakan komunis yang dilakukan oleh para antek-antek PKI gak cuma berniat memberontak dan melakukan pemaksaan terhadap lahirnya aliran komunisme.

Tapi, mereka juga melakukan tindakan kekerasan yang tentunya gak baik dan merugikan banyak pihak.

Mereka melakukan tindakan semena-mena, atas dasar kesadaran dan keinginan yang gak lagi bergantung pada hukum apapun.

Makanya, mengapa PKI sangat dilarang dan dibenci sekali oleh pemerintahan atas keinginan semena-mena yang mereka lakukan.

5. Menghimpun Banyak Massa

Waktu itu, PKI sedang mencari dan menghimpun banyak sekali anggota buat bergabung dan melakukan pemberontakan.

Dengan itu, tentunya akan sangat merugikan dan menakuti para pemerintahan dan akan mengancam jalannya sistem pemerintahan saat itu.

Bahkan, PKI dianggap udah bisa menguasai para petani dan juga para buruh.

Siapapun, yang menentang dan menghambat pergerakan mereka, maka akan diancam dan dimusnahkan atau dibunuh.

Makanya, tindakan kekejaman dan semena-mena itu yang sangat bertentangan dengan peradaban, HAM, dan peraturan pemerintahan Indonesia.


Akhir dari Pemberontakan PKI Madiun

Akhir dari Pemberontakan PKI Madiun

Walau aksi kekejaman dan pemberontakan itu udah berlangsung serta bisa malukai banyak rakyat dan aparat yang menentang mereka.

Akhirnya, aksi tersebut bisa diredam dan juga dibubarkan.

Apalagi, setelah pemimpin mereka dikalahkan dan mereka akhirnya gak lagi mampu berkutik dan menyatakan kalah atas apa yang udah mereka mulai sebelumnya.

Pemberontakan PKI Madiun itu, akhirnya bisa diredam oleh pemerintahan Indonesia dengan cara membentuk dan mengirimkan sebuah unit khusus atau divisi Siliwangi.

Divisi Siliwangi emang sengaja dibentuk buat memberantas ketua dan semua anggota PKI Madiun.

Lalu, divisi Siliwangi tersebut mengalami keberhasilan terbesar dengan meninggalnya Musso sang pemimpin PKI Madiun.

Cuma, ada 2 orang petinggi lainnya yaitu D.N. Aidit dan Lukman yang gak bisa ditangkap saat penertiban sedang berlangsung.

Ada banyak sekali, dampak kekerasan dan kekejaman PKI yang membekas sampai saat ini.

Bahkan, anak cucu dan keponakan mereka tetap mendapati imbasnya, karena dicap sebagai pembunuhh dan penghianat oleh beragam oknum dan masyarakat sekitar.

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Satu pemikiran pada “Pemberontakan PKI Madiun”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Perjanjian Roem Royen


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
2 Juli 2023

Perjanjian Linggarjati


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
2 Juli 2023