Kingdom Animalia

ranggaku 6 Juli 2023

Taukah kamu apa itu Kingdom Animalia? Atau, belum pernah mendengarnya sama sekali?

Nah, kalo kamu belum mengetahui atau bahkan sedang belajar mengenai Kingdom Animalia. Yuk, simak ulasannya dibawah ini!


Pengertian Kingdom Animalia

Pengertian Kingdom Animalia

Kingdom Animalia yaitu klasifikasi taksonomi organisme yang tidak memiliki dinding sel dan kloroplas, jadi mereka bergantung pada organisme lain buat makanan.

Organisme yang tergolong kedalam kingdom animalia adalah “Eukariota”.

Kingdom animalia adalah hewan berbentuk organisme aukariotik, yaitu organisme dengan sel komplek yang multiseluler.

Sangat berbeda dengan tumbuhan yang melakukan fontosintetis untuk membuat makanan sendiri.

Hewan akan mencari makanannya dan dicerna kedalam tubuh membutuhkan oksigen dan karbondioksida sebagai zat sisa.

Hewan memiliki banyak sel otot buat pergerakan dan sel saraf buat merespon sekitar, jadi hewan tidak memiliki dinding sel.

Organisme multiseluler dalam bentuk dewasa, memiliki rancangan tubuh komplek sebagai organisme.

Kingdom animalia terdiri dari organisme multiseluler, eukariota heterotrofik yang mengasimilasi makanan di luar sel dan nutrisi yang dicerna dan diserap kedalam tubuh.


Ciri-Ciri Kingdom Animalia

Ciri-Ciri Kingdom Animalia

Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri utama dari kingdom animalia sebagai identitasnya, yaitu:

  • Makhluk eukariotik (inti ditutupi membran).
  • Organisme multiseluler (banyak sel) atau uniseluler.
  • Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan (respon).
  • Tidak mempunyai dinding sel.
  • Memerlukan oksigen.
  • Tidak bisa memproduksi makanan sendiri (heterotrof).
  • Tidak berplastida dan klorofil.
  • Bentuk dewasanya selalu diploid (2n).
  • Reproduksi umumnya seksual, tapi beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual.
  • Ukurannya sangat bervariasi (mikro-makro besar).
  • Sangat bergerak aktif.
  • Merespon rangsangan dengan cepat.

Klasifikasi Kingdom Animalia

Kingdom animalia terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok invertebrata dan kelompok vertebrata.

1. Invertebrata

Invertebrate merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Susunan syaraf ada dibagian ventral (perut) dibawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.

A. Porifera

Porifera

Ciri-cirinya:

  • Hewan multiseluler yang memiliki tubuh berpori dengan jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka dan saluran air.
  • Bersifat heterotrof atau memperoleh makanan didalam air dengan cara masuk kdalam tubuh melalui pori-pori.
  • Hidup didalam laut, biasanya melekat pada bebatuan atau benda didalam laut lainnya.
  • Reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan regenerasi.
  • Reproduksi secara seksual dengan cara pembentukan gamet.

Porifera terbagi atas 3 kelas berdasarkan penyusun rangkanya, yaitu:

  • Hexactinellida
  • Demospongiae
  • Calcaera.

B. Coelenterata

Coelenterata

Ciri-cirinya:

  • Hewan multiseluler diploblastik, dimana tubuhnya udah terbentuk dengan banyak jaringan, berbentuk polip atau medus dengan tentakel yang bisa menyengat, memiliki rongga pencernaan, sistem saraf sederhana, dan tidak memiliki sistem ekskresi.
  • Heterotrof.
  • Menggunakan tentakel untuk berburu mangsa.
  • Habitatnya berada didalam laut.
  • Reproduksi aseksual dengan cara pembentukan tunas oleh polip.
  • Reproduksi seksual dengan cara pembentukan gamet oleh medusa atau polip.

Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup terbagi atas 3 kelas, yaitu:

  • Hydrozoa
  • Scyphozoa
  • Anthozoa.

C. Platyhelminthes

Platyhelminthes

Ciri-cirinya:

  • Hewan triploblastik aselomata yang memiliki bentuk tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki sistem saraf, sistem pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi dan juga ekskresi.
  • Hidup bebas di lautan, air tawar, tempat lembab atau juga hidup menjadi parasit pada hewan dan manusia.
  • Bersifat hemafrodit.
  • Reproduksi seksual dengan cara sendiri atau silang.
  • Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti dengan regenerasi.

Klasifikasi platyhelminthes dibedakan atas 3 kelas, yaitu:

  • Turbellaria
  • Trematoda
  • Cestoda.

D. Nemathelminthes

Nemathelminthes

Ciri-cirinya:

  • Hewan triploblastik pseudoselomata yang memiliki bentuk tubuh simetri bilateral menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula  dan dengan system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan juga ekskresi.
  • Hidup bebas atau menjadi parasit.
  • Hidup di area tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas.
  • Memiliki sifat parasitik pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
  • Reproduksi secara seksual.

Contoh Nemathelminthes parasitik, diantaranya yaitu:

  • Cacing kremi
  • Cacing filarial
  • Cacing gelang
  • Cacing Trichinella
  • Cacing tambang.

E. Annelida

Annelida

Ciri-cirinya:

  • Hewan triploblastik selomata.
  • Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf tangga tali atau sistem saraf yang terdiri dari ganglia otal didepan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf menembus segmen tubuh dan memiliki sistem ekskresi.
  • Tidak mempunyai sistem respirasi.
  • Bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah dengan individu yang tidak sama.
  • Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah, dan tempat yang lembab atau menjadi parasit pada vertebrata.
  • Reproduksi secara seksual dan juga aseksual.

Dibedakan menjadi 3 kelas, diantaranya sebagai berikut ini:

  • Polychaeta
  • Oligochaeta
  • Hirudinea.

F. Mollusca

Mollusca

Ciri-cirinya:

  • Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral, bertekstur lunak, hidup di laut lepas, air tawar maupun darat.
  • Tubuh tersusun dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, sistem pencernaan udah lengkap dengan sistem sirkulasi terbuka dan tertutup.
  • System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan menggunakan insang atau rongga mantel. Ekskresi menggunakan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina ada pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).

Dibedakan atas 3 kelas, diantaranya yaitu:

  •  Gastropoda
  • Pelecypoda
  • Cephalopoda.

G. Arthropoda

Arthropoda

Ciri-cirinya:

  • Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh yang beruas
  • Hidup dalam habitat yang bebas, menjadi parasit, komensal atau simbiotik.
  • Tubuh tersusun atas kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, sistem indra berkembang baik, sistem saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri atas ganglia otak didepan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf menembus segmen tubuh), sistem pencernaan sudah lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi atau suatu saluran sebagai sistem ekskresi pada arthropoda (prosesnya dibantu oleh kelenjar ekskresi tertentu).
  • Respirasi dengan menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku.
  • Sistem sirkulasi terbuka.
  • Bersifat dioseus atau alat kelamin jantan dan betina ada pada individu yang tidak sama dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (lepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.

Dibedakan atas 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki, diantaranya yaitu:

  • Arachnoidea
  • Myriapoda
  • Crustacea
  • Insecta.

H. Echinodermata

Echinodermata

Ciri-cirinya:

  • Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral dengan permukaan tubuh berduri dan hidup bebas di dasar laut.
  • Duri tumpul dan runcing, memiliki sistem ambulakral, sistem saraf berupa cincin dengan pusat saraf yang bercabang, sistem pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki sistem ekskresi.
  • Respirasi dengan menggunakan insang, sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh.
  • Bersifat dioseus serta reproduksi seksual secara eksternal dan juga bisa beregenerasi.

Dibedakan atas 5 (lima) kelas, diantaranya sebagai berikut ini:

  • Asteroidea
  • Ophiuroidea
  • Echinoidea
  • Holothuroidea
  • Crinoidea.

2. Vertebrata

Vertebrata merupakan golongan hewan yang memiliki tulang belakang.

Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis).

Notokorda vertebrata cuma ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).

Berikut dibawah ini, ada beberapa hewan vetebrata diantaranya yaitu:

A. Amfibi

Amfibi

Amfibi yaitu jenis hewan yang bisa hidup di darat dan juga di air. Tapi, tidak semua jenis Amfibi bisa hidup di dua tempat kehidupan.

Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang cuma hidup di air dan ada yang cuma di darat.

Tapi secara keseluruhan, habitatnya dekat dengan air dan tempat yang lembab seperti rawa dan hutan hujan tropis.

Hewan ini bernafas dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).

Contoh hewannya:

  • Katak sawah
  • Salamander
  • Kodok.

B. Aves

Aves

Aves mempunyai suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan.

Mempunyai tubuh berbulu, melindungi tubuh dan bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga, jadi ringan.

Berkembangbiak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan didalam tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar.

Hewan ave bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang.

Contoh hewan aves:

  • Ayam
  • Kasuari
  • Pinguin
  • Bebek
  • Angsa.

C. Mammalia

Mammalia

Mammalia merupakan salah satu jenis hewan yang berbulu atau berambut.

Mammalia yaitu hewan yang berkembangbiak dengan melahirkan, kecuali platypus bertelur. Mammalia disebut juga hewan menyusui, karena menyusui anaknya.

Hewan tersebut, memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru.

Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang, dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lainnya.

Contoh hewan mammalia:

  • Sapi
  • Kerbau
  • Kambing.

D. Pisces

Pisces

Pieces atau ikan memliki tulang punggung belakang. Pisces bisa bernapas didalam air, karena insang yang ada pada tubuhnya.

Pisces yaitu hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang bisa menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya.

Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Ikan bernafas menggunakan insang. Pisces berkembangbiak dengan bertelur (ovipar).

Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, diantaranya yaitu:

  • Chondrichthyes atau ikan tulang rawan. Contohnya: Ikan pari, ikan hiu, dan ikan cucut.
  • Osteichthyes atau ikan tulang keras. Contohnya: Ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.

E. Reptil

Reptil

Reptil merupakan jenis hewan vertebrata pertama yang bisa beradaptasi di daerah kering.

Ciri-cirinya:

  • Reptilia memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin) yang berfungsi mencegah kekeringan.
  • Anggota tubuh berjari lima.
  • Bernapas dengan paru-paru.
  • Jantung beruang tiga atau empat.
  • Menggunakan energi lingkungan buat mengatur suhu tubuhnya, jadi tergolong hewan poikiloterm.
  • Fertilisasi secara internal.
  • Menghasilkan telur, jadi tergolong ovipar dengan telur bercangkang.

Reptilia mencakup tiga ordo besar, yaitu seperti dibawah ini:

  • Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang).
  • Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik).
  • Crocodilia (bangsa buaya).

Contoh hewan reptil:

  • Ular
  • Buaya
  • Kadal
  • Kura-kura
  • Cicak.

Sistem Organ Kingdom Animalia

Sistem Organ Kingdom Animalia

Berikut dibawah ini, ada sistem organ dari kingdom animalia yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. Sistem Rangka

Sistem rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2, yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton.

Eksoskeleton yaitu rangka yang ada di luar tubuh hewan dan fungsinya buat membungkus dan melindungi organ dalam yang lunak.

Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.

Sedangkan, Endoskeleton yaitu rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging.

Contoh pada hewan Vertebrata.

2. Sistem Respirasi (Pernapasan)

Kelompok vermes (cacing) menggunakan permukaan tubuhnya buat bernapas. Sistem Pernapasan serangga disebut sistem penapasan Trakea.

Sedangkan, Ikan dan Hewan Laut lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan sistem Insang.

Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit buat bernapas. Adapun, larva katak (berudu) menggunakan insang luar.

Pada salamander, insang luar tetap ada sampai dewasa. Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).

3. Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah)

Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler bisa dibedakan atas peredaran darah terbuka dan tertutup.

Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.

Jantung ikan memiliki 2 ruang, yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya memiliki 3 ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel.

Jantung reptilia memiliki 4 ruang, tapi sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna.

Pada aves dan mammalia, jantungnya memiliki 4 ruang jadi tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2.

4. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara aseksual, seksual, atau keduanya.

Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi.

Contoh hewan yang memiliki system reproduksi secara aseksual, yaitu seperti amoeba, hydra, dan lainnya.

Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan dan gamet betina, sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru.

Fertilisasi terbagi menjadi 2, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.

Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh. Contohnya: Kucing, anjing, tikus, kelinci dan lainnya.

Sedangkan,

Fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contohnya: Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan.


Nah, itulah pembahasan tentang Kindom Animalia yang bisa kamu ketahui dan pelajari.

Semoga pembahasan diatas bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semua sobat cerdika.com 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023