Evolusi

ranggaku 9 Juli 2023

Evolusi berasal dari bahasa Latin yaitu “evolvo” yang artinya “membuka gulungan” atau “membuka lapisan”.

Sedangkan dalam bahasa Inggris, evolution berarti suatu perkembangan yang terjadi secara bertahap.

Dalam ilmu sains, evolusi diartikan sebagai suatu perkembangan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan.

Ingin tahu lebih jelas? Yuk, langsung kita simak penjelasannya dibawah ini!


Pengertian Evolusi

Pengertian Evolusi

Evolusi pertama kali diselidiki terhadap Charles Robert Darwin pada 27 Desember 1831.

Evolusi yaitu perubahan yang lambat pada makhluk hidup padas suatu waktu yang lama.

Kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS “BEAGLE”, yang meninggalkan sebuah pelabuhan Plymouth untuk menjelajahi Pasifik, dan di Kepulauan Galapagos pada akhir 1835 terdampar.

Hubungan antara burung di pantai barat Ekuador (Amerika Selatan) bisa diturunkan dari hasil pengamatan selama kurang lebih 3 minggu pada burung finch.

Hasil pada pengamatan ini, membuat hipotesis tentang evolusi yang dikenal sebagai hipotesis Darwin.


Pengertian Evolusi Menurut Para Ahli

Pengertian Evolusi Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa teori dalam evolusi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Menurut Charles Darwin

Menurut Charles Darwin merupakan kalo evolusi menciptakan keanekaragaman hayati.

Makhluk hidup telah berevolusi melalui sebuah mekanisme terhadap seleksi alam. Organisme yang kuat akan bertahan.

Darwin juga menyoroti kemampuan organisme untuk beradaptasi dengan seleksi alam.

Darwin bisa menggambarkan fenomena ketiga ini, menggunakan contoh terkenal yang menunjukkan perkembangan pada leher jerapah.

2. Menurut Georges Cuvier

Menurut Georges Cuvier yaitu seorang ahli anatomi, tapi sangat peduli tentang paleontologi (ilmu fosil).

Cuvier bisa mendukung teori malapetaka (catastrophe), yang bisa menyatakan kalo makhluk hidup di setiap shift tidak memiliki hubungan.

Karena, pada setiap shift terbentuk adanya sebuah bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau kekeringan panjang.

Kalo lapisan tersebut hilang karena bencana, lapisan baru muncul dengan makhluk baru yang datang dari daerah lain.

3. Menurut James Hutton

Menurut James Hutton yaitu bisa menetapkan teori gradualisme kalo dalam bentuk bumi dan lapisan-lapisannya adalah sebuah hasil dari perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus menerus dan lambat (dalam sebuah waktu yang lama).

4. Menurut Alfred Russel Wallace

Menurut Alfred Russel Wallace yaitu bisa mengembangkan teori yang mirip dengan teori Darwin.

Teori Wallace didasarkan pada penelitian biologi komparatif di Brasil dan Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan di wilayah Malaysia.

Buku penelitiannya berjudul “Pada kecenderungan varietas menyimpang tanpa batas dari tipe aslinya”.

Teorinya sama terhadap apa yang akan dikembangkan oleh Darwin.

5. Menurut Carolus Linnaeus

Menurut Carolus Linnaeus yaitu bisa membuat pengaturan buat menemukan dalam sebuah posisi reguler antara makhluk hidup dengan mencari properti yang sama dan mengelompokkan yang serupa.

Klasifikasi adalah bisa berlangsung dengan cara bertahap (disebut takson), mulai dari tingkat terendah (takson spesies) sampai tingkat tertinggi (takson kerajaan).

6. Menurut Jean Baptiste Lamarck

Menurutnya, bisa melihat kecenderungan terhadap makhluk sederhana untuk berubah menjadi makhluk yang lebih kompleks dengan sebuah prinsip proses perubahan yang bisa menuju pada kesempurnaan.

Menurut Lamarck, perubahan tersebut sangat cocok karena harus beradaptasi dengan lingkungannya.

Lamarck menjelaskan, adanya sebuah proses yang dapat penyesuaian tersebut dengan dua cara.

7. Menurut Charles Lyell

Menurut Charles Lyell merupakan bisa menetapkan teori uniformitarianisme (keseragaman).

Menurut Lyell, sebuah proses bisa mengubah lapisan batu dan bentuk permukaan bumi selalu sama atau tidak berubah dari waktu ke waktu.

Charles Darwin terinspirasi dengan sebuah teori Hutton dan Lyell saat dia berpikir, kalo perubahan di bumi perlahan menunjukkan kalo bumi tersebut tua.


Sejarah Evolusi

1. Teori Evolusi Menurut George Mendel

Teori Evolusi Menurut George Mendel

George Mendel turut mengembangkan teori tentang pewarisan sifat. Mendel bergelut dengan penelitiannya yang menggunakan kacang ercis.

Dari penelitian ini, George Mendel mempublikasikan hasil penelitiannya dalam Hukum I dan II Mendel.

Kedua hukum tersebut, berisi tentang prinsip-prinsip hereditas atau penurunan sifat pada suatu organisme.

Darwin kemudian, menggunakan hasil penelitian Mendel sebagai salah satu argumennya dalam mengembangkan teori evolusi.

2. Teori Evolusi Menurut Charles Darwin

Teori Evolusi Menurut Charles Darwin

Menurut Charles Darwin melalui bukunya yang berjudul “The Origin of Species”, mengungkapkan kalo seleksi alam memiliki peranan yang sangat penting dalam evolusi.

Charles Darwin mengamati fenomena biologis yang terjadi di pulau “Galapagos”.

Semua burung Finch yang berbeda spesies memiliki paruh yang beradaptasi dengan jenis makanannya.

Selain itu, Darwin juga megamati kalo perbedaan variasi genetik pada burung Finch dan kapasitas reproduksi mempengaruhi evolusi.

Dengan begitu, evolusi dipengaruhi oleh dua hal: seleksi alam, variasi genetik, dan kapasistas reproduksi.

Tapi saat itu teori evolusi Darwin ditentang, karena tidak sedikit yang menganggap teori tersebut cuma spekulasi aja. Semua berubah saat ilmu biologi semakin berkembang.

3. Teori Evolusi Sintesis Modern

Teori Evolusi Sintesis Modern

Seiring berjalannya waktu, James Watson menjawab kebenaran teori tersebut. Bersama dengan Francis Crick, Watson mengemukakan penemuannya tentang struktur DNA.

DNA merupakan materi genetik yang menentukan pewarisan sifat keturunan. DNA dapat bermutasi sehingga susunannya berubah.

Mutasi ini ada yang merugikan, ada yang menguntungkan, dan juga ada yang netral.

Mutasi merugikan dan menguntungkan sangatlah jarang, kebanyakan mutasi merupakan mutasi yang netral.

Tapi, kalo terjadi mutasi yang menguntungkan, individu itu memiliki peluang hidup yang lebih tinggi dan bisa mewariskan gen menguntungkan tersebut pada keturunannya.

Dengan begitu, lama-kelamaan, satu populasi akan memiliki gen menguntungkan tersebut karena sifat gen tersebut yang adaptif terhadap alam.

Disini lah, letak teori sintesis modern yang memadukan antara seleksi alam dengan konsep biologi molekular.

Dewasa ini, teori evolusi udah sampai pada tahap bisa disimulasikan di komputer (bidang keilmuwan bioinformatika) dan dilakukan eksperimen di lab.

Jadi, para ilmuwan sekarang bisa melihat proses evolusi dalam waktu yang cepat, tidak perlu menunggu jutaan tahun.

Contoh simulasi evolusi (frekuensi suatu alel) menggunakan bantuan komputer.

Dengan teknologi ini, saintis tidak perlu menunggu jutaan tahun buat bisa mempelajari evolusi (Wikimedia Commons).


Ciri-Ciri Evolusi

Ciri-Ciri Evolusi

Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri evolusi yang penting dan harus diketahui, diantaranya yaitu:

  • Evolusi merupakan perubahan dalam suatu populasi, bukan perubahan suatu individu.
  • Dalam evolusi, yang mengalami adanya perubahan cuma frekuensi gen-gen tertentu. Jadi, sebagian besar sifat tidak mengalami perubahan.
  • Peristiwa evolusi membutuhkan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya.
  • Didalam evolusi, perubahan diarahkan oleh lingkungannya, jadi evolusi merupakan perubahan yang selektif.

Prinsip Evolusi

Prinsip Evolusi

Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dasar dari evolusi.

Evolusi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi.

Nah dibawah ini, ada beberapa prinsip-prinsip dari evolusi, diantaranya yaitu:

  • Pada suatu saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk-bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
  • Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung sama pada tiap-tiap organisme yang berbeda. Umumnya, evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat spesies baru muncul dan diperlambat apabila kelompoknya terbentuk.
  • Spesies baru bukan yaitu bentuk dari yang paling sempurna yang langsung hidup, tapi berasal dari bentuk sederhana yang belum terspesialisasi.
  • Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke kompleks, ternyata banyak contoh ”evolusi regresif” yaitu dari bentuk kompleks menuju bentuk sederhana. Contoh: Kasuari diturunkan dari burung bersayap yang bisa terbang, lalu berkembang menjadi kasuari yang tidak bersayap dan tidak bisa terbang.
  • Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu, oleh proses mutasi, reproduksi diferensial, dan seleksi alam.

Bukti-Bukti Evolusi

Bukti-Bukti Evolusi

Berikut dibawah ini, ada beberapa bukti-bukti evolusi yang perlu kamu ketahui, diantaranya yaitu:

1. Rekaman Fosil

Rekaman fosil yaitu perubahan bentuk fosil disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda.

2. Homologi

Yaitu semakin banyak kemiripan organ (homolog) antara spesies semakin dekat hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.

3. Embriologi Perbandingan

Merupakan embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang udah di alami nenek moyangnya.

4. Organ Vestigial

Pada beberapa jenis makhluk hidup, ada organ-organ yang tidak fungsional yang merupakan peninggalan dari nenek moyangnya.


Mekanisme Evolusi

Mekanisme Evolusi

Berikut dibawah ini, ada beberapa mekanisme evolusi, diantaranya yaitu:

1. Seleksi Alam

Merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi, akan mampu bertahan hidup.

2. Mutasi Gen

Merupakan perubahan susunan DNA dapat menimbulkan sifar baru.

3. Frekuensi Gen dalam Populasi

Perbandingan frekuensi gen bisa mengalami perubahan, adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam populasi menunjukkan adanya evolusi.

4. Hubungan Antara Waktu dengan Perubahan Sifat Organisme

Selama penciptaan makhluk hidup udah terjadi proses evolusi dalam waktu yang lama, proses itu menyebabkan terbentuknya spesies-spesies baru.


Itulah beberapa pembahasan lengkap tentang Teori Evolusi. Gimana? Mudah dipahami kan?

Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak!

Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023