Biasanya, piramida digunakan untuk menggambarkan tingkatan dari mulai yang terkecil sampai terbesar dan mengelompokannya.
Termasuk salah satunya yang digunakan untuk menggambarkan sebuah ekologi biologi yang diilustrasikan dengan sebuah piramida.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan piramida ekologi itu? Jadi,
Piramida ekologi yaitu susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem.
Piramida ekologi ini, berfungsi menunjukkan perbandingan diantara tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnya pada suatu ekosistem.
1. Piramida Jumlah
Piramida jumlah adalah piramida yang menunjukkan jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik.
Piramida jumlah disusun berdasarkan pada jumlah organismenya, bukan pada ukuran tubuh organismenya.
Organisme dalam piramida jumlah mulai dari tingkat tropik terendah sampai tertinggi, yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tersier.
Pada ekosistem akuatik, dalam area satu meter persegi bisa aja ada ribuan bahkan jutaan plankton sebagai produsen.
Tapi pada ekosistem darat, area satu meter persegi mungkin cuma cukup ditempati oleh sebuah pohon. Kalo digambarkan dalam bentuk diagram, piramida jumlah berbentuk segitiga tegak.
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu piramida yang menggambarkan berat atau massa kering total organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam kurun waktu tertentu.
Piramida biomassa didasarkan pada pengukuran berat atau massa individu per meter persegi pada setiap tingkatan trofik.
Cara mengukur biomassa yaitu dengan mengukur rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik, lalu jumlah organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan.
Untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya sampel yang diambil hanya sedikit, lalu total seluruh biomassa dihitung.
Melalui cara pengukuran seperti itulah, nantinya akan didapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi ekosistem.
Umumnya, massa rata-rata produsen lebih besar daripada massa rata-rata konsumen dan bentuk piramidanya menyempit secara tajam dari produsen (di bagian dasar trofik) sampai ke karnivor (di tingkat teratas trofik).
Tapi pada ekosistem akuatik, bentuk piramida biomassa justru terbalik karena biomassa konsumen lebih besar dari produsen.
Contohnya: Kalo pada suatu saat dilakukan penimbangan terhadap berat kering plankton dan berat kering ikan yang hidup pada suatu kolam, kemungkinan berat kering plankton lebih kecil dibandingkan dengan berat kering ikan.
3. Piramida Energi
Piramida energi yaitu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik.
Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil. Bentuk piramida energi selalu segitiga tegak.
Secara umum, konsumen cuma mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari organisme yang ada pada tingkat trofik dibawahnya karena sebagian besar energi terbuang sebagai panas.
Dari ketiga jenis piramida ekologi diatas, piramida energi dianggap menjadi model piramida terbaik, dengan alasan seperti ini:
- Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
- Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem.
- Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat fungsional komunitas suatu ekosistem.
Nah, itulah pembahasan tentang Piramida Ekologi yang bisa kamu ketahui dan pelajari.
Semoga pembahasan diatas bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semua sobat cerdika.com 😀