Tokoh Liberalisme

ranggaku 9 April 2023

Liberal yaitu sebuah kata yang berasal dari liberty yang artinya kebebasan. Maka, liberal punya makna kemerdekaan pribadi, hak buat dilindungi dan kebebasan dalam menentukan sikap.

Liberal udah jadi sebuah ideologi yang cukup populer dan banyak dianut oleh negara-negara di dunia, seperti beberapa negara yang menganut ideologi liberalisme.

Lalu pada abad ke-17 dan ke-18, muncul sebuah perlawanan terhadap absolutism dan perjuangan menuju kebebasan jiwa dan bernegara.

Ada beberapa tokoh yang terkenal dalam perjuangan liberalisme ini, baik liberalisme secara politik ataupun secara ekonomi.

Berikut ini merupakan beberapa tokoh terkenal yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan ideologi liberalisme.


1. John Locke

John Locke

John Locke lahir 29 Agustus 1632 dan beliau meninggal 28 Oktober 1704 pada umur 72 tahun, dia adalah seorang filsuf dari Inggris yang jadi salah satu tokoh utama dari pendekatan empirisme.

John Locke berpendapat, kalo negara terbentuk dari adanya perjanjian sosial yang terjadi antara individu yang hidup bebas dengan penguasa.

John Locke ini merupakan pencetus teori naturalism liberal, yang beranggapan kalo hak milik pribadi yaitu salah satu hak alam dan naluri yang tumbuh bersama pertumbuhan manusia.

Makanya, gak ada satu orang pun yang akan mengingkari naluri tersebut.

John Locke juga mempunyai konsep yang disebut dengan “State of Nature“. Berdasarkan konsep itu, John Locke berpendapat kalo individu yang ada didalam State of Nature yaitu baik.

Tapi, akibat adanya kesenjangan harta dan kekayaaan, mereka khawatir kalo ada hak-hak individu yang akan diambil oleh orang lain.

Makanya, mereka juga membuat perjanjian yang diserahkan ke penguasa sebagai pihak penengah dengan persyaratan-persyaratan tertentu.

Kemudian, dari perjanjian tersebut lalu John Locke beranggapan akan timbul sebuah negara monarki konstitusional.


2. J.J Rousseau

J.J Rousseau

Jean Jacques Rousseau ini lahir di Jenewa, Swiss pada 28 Juni 1712 dan dia meninggal di Ermenonville, Oise, Prancis pada 2 Juli 1778 di umur 66 tahun.

Jean Jacques Rousseau ini merupakan salah satu seorang filsafat besar, penulis, dan composer pada abad pencerahan.

Karya novelnya, Emile, atau On Education yang dinilai merupakan karyanya yang terpenting yaitu tulisan kunci pada pokok pendidikan kewarganegaraan yang seutuhnya.

Pemikirannya mempengaruhi revolusi Perancis, perkembangan politik modern, dan dasar pemikiran edukasi.

Ide-ide politik yang dicetuskan oleh Jean Jacques Rousseau juga mempengaruhi teori-teori liberal dan sosialis, serta menumbuhkan nasionalisme juga.

Melalui pengakuan dirinya sendiri dan tulisan-tulisan karyanya, beliau menciptakan autobiografi modern dan mendorong perhatian yang baru terhadap pembangunan subjektivitas.

Yang kemudian menjadi dasar buat karya banyak pemikir hebat selanjutnya, seperti Georg Wilhelm Friedrich Hegel dan juga Sigmund Freud.

Lalu pada periode revolusi Prancis, Rousseau merupakan filsafat yang terpopuler di antara anggota Jacobin Club.

Dia dimasukan sebagai pahlawan nasional di Panthéon Paris, pada tahun 1794, enam belas tahun setelah kematiannya.


3. Voltaire

Francois Marie Arouet

Francois-Marie Aroute atau yang dikenal dengan Voltaire ini lahir pada 21 November 1694 dan dia meninggal pada 30 Mei 1778 di umur 83 tahun.

Voltaire ini merupakan nama panggilan dari Francois Marie Arouet, dia adalah seorang penulis dan filsafat dari Perancis pada era Pencerahan.

Voltaire ini sangat dikenal karena tulisan filsafatnya dia yang sangat tajam.

Beliau sangat mendukung hak-hak manusia dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak buat mendapatkan pengadilan yang patut.

Voltaire juga seorang pendukung yang sangat gencar terhadap reformasi sosial, meskipun pada masa itu Perancis menerapkan aturan sensor ketat dan ancaman hukuman berat buat pelanggarnya.

Beliau sering memakai karya yang dibuatnya sebagai alat kritik terhadap dogma gereja dan institusi Perancis pada saat itu.


4. Adam Smith

Adam Smith

Dengan nama asli John Adam Smith ini lahir di Kirkcaldy, Skotlandia pada 5 Juni 1723.

Adam Smith ini merupakan tokoh ekonomi liberal yang dinilai jadi dasar munculnya sistem ekonomi kapitalis dengan ciri-ciri kapitalisme.

Menurut Sumitro Djojohadikusumo:

Pandangan ekonomi klasik mendasari seluruh mazhab klasik tentang permasalahan ekonomi dan politik yang bersumber pada pemikiran, kalo tata susunan masyarakat yang baik didasarkan pada hukum alam yang secara wajar berlaku dalam kehidupan masyarakat.

Pemikiran Adam Smith dalam hal ini sangat luas, yang selanjutnya diringkas oleh Sumitro Djojohadikusumo menjadi 3 kelompok pemikiran, yaitu:

  • Haluan pandangan Adam Smith gak terlepas dari falsafah politik.
  • Perhatian yang ditujukan pada identifikasi terkait faktor-faktor apa dan kekuatan mana yang menentukan nilai dan harga barang.
  • Kalo pola, sifat, dan juga arah kebijaksanaan negara yang mendukung kegiatan ekonomi ke arah kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Singkatnya begini, kalo menurut Adam Smith segala kekuatan ekonomi seharusnya ada ditangan pasar, dimana manusia punya kedudukan sebagai individu yang diutamakan.

Kemudian, John Adam Smith ini meninggal di Edinburgh, Skotlandia pada 17 Juli 1790 di usia 67 tahun.


5. David Ricardo

David Ricardo

David Ricardo ini lahir di London, Inggris pada 18 April 1772 dan dia merupakan seorang pakar ekonomi politik Inggris.

Dia merupakan salah seorang pemikir ekonomi klasik yang paling berpengaruh, bersama dengan Thomas Malthus, Adam Smith, dan John Stuart.

Seperti yang dipaparkan oleh Adam Smith, ekonomi liberal didasarkan pada pemikiran kalo perekonomian dibiarkan ada di tangan pasar, maka pasar akan bisa berjalan dengan sendirinya berdasarkan mekanisme atau hukumnya sendiri.

Mekanisme atau hukum ini dianggap melekat pada proses produksi ekonomi dan perdagangan.

Menurut David Ricardo, kalo perdagangan bebas yaitu aktivitas komersial yang dijalankan bebas dari perbatasan nasional sampai bisa membawa keuntungan buat para individu yang berpartisipasi.

Setelah pensiun, dia memperoleh kursi di Parlemen Britania Raya. Dia duduk di kursi parlemen selama empat tahun menjelang kematiannya.

Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh dalam ekonomi klasik adalah teorinya mengenai keunggulan komparatif dan juga teori nilai.

Sepuluh tahun setelah pensiun dan empat tahun setelah memasuki Parlemen, Ricardo meninggal dunia karena infeksi telinga tengah yang menyebar ke otak dan menyebabkan septikemia.

Dia meninggal tanggal 11 September 1823 pada usia 51 tahun. Ricardo dikebumikan di halaman gereja Saint Nicholas di Hardenhuish, Wiltshire.

Dan, David Ricardo ini meninggalkan delapan orang anak yang diantaranya yaitu tiga orang putra dan lima orang putri.

Termasuk Osman Ricardo (1795-1881 di Anggota Parlemen perwakilan Worcester 1847-1865) dan Mortimer Ricardo (Perwira Angkatan Bersenjata Britania Raya).


6. Montesquieu

Montesquieu

Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brède et de Montesquieu ini lahir pada 18 Januari 1689 yang sering dikenal dengan Montesquieu.

Dia merupakan salah satu pemikir politik Perancis yang hidup pada era Pencerahan.

Montesquieu, dalam bukunya yang berjudul “Spirit the Law“, mengemukakan adanya pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Pemisahan kekuasaan ini tujuannya supaya ada pengawasan antara lembaga buat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang.

Kemudian, Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brède et de Montesquieu ini meninggal pada 10 Februari 1755 pada usia 66 tahun.


Hal ini dikarenakan perdagangan bebas akan memberi hasil spesialisasi yang bisa meningkatkan efisiensi dan membuat produktivitas meningkat.

Dengan mengetahui tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh dalam paham liberalisme diatas tadi, maka kamu udah mengetahui kalo pemikiran ini udah ada sejak lama.

Semoga pembahasan yang ada diatas ini, bisa bermanfaat dan membantu kalian semua dalam mempelajarinya 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Kerukunan Umat Beragama


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
31 Juli 2023

Prinsip Demokrasi Pancasila


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
31 Juli 2023