Teks Puisi Rakyat

ranggaku 26 Maret 2023

Puisi merupakan karya sastra yang didalamnya ada beberapa jenis bait dan juga baris.

Ada salah satu contoh dari puisi tersebut yaitu teks puisi rakyat.

Apa sih, itu teks puisi rakyat? Ada berapa jenis sih, teks puisi rakyat itu? Ingin tahu? Yuk langsung aja simak pembahasannya!


Pengertian Teks Puisi Rakyat

Pengertian Teks Puisi Rakyat

Teks puisi puisi rakyat merupakan kesusatraan rakyat yang udah tertentu dari segi bentuknya.

Secara umum, puisi rakyat terdiri dari beberapa kalimat yang ada, berdasarkan panjang/pendek suku kata, mantra, lemahnya tekanan suara atau irama.

Jenis puisi rakyat ini bentuknya pernyataan tradisional, ungkapan tradisional, dan kategorinya adalah wawangsalan dan juga paparikan.

Kemudian, paparikan ini dibedakan menjadi 2 yaitu kepercayaan rakyat berupa mantra dan rarakitan cerita rakyat.

Puisi rakyat juga mempunyai nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

Termasuk juga dari jenis puisi rakyat yaitu puisi lama yang isinya berupa nilai – nilai dan pesan warisan leluhur bangsa Indonesia.


Ciri – Ciri Teks Puisi Rakyat

Ciri - Ciri Teks Puisi Rakyat

Apa aja sih ciri – ciri dari teks puisi rakyat? Nah, berikut ini ada beberapa ciri – ciri dari puisi rakyat, diantaranya yaitu:

  • Gak dikenal siapa nama pengarangnya, karena merupakan hasil turun – temurun.
  • Penyampaiannya lewat mulut ke mulut, jadi disebut sastra lisan.
  • Terikat oleh aturan – aturan.

Aturan-aturan dari puisi rakyat tersebut diantaranya adalah:

  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama.

Jenis – Jenis Puisi Rakyat

Jenis – jenis puisi rakyat diantaranya yaitu gurindam, pantun, syair atau juga puisi rakyat yang udah berkembang disuatu daerah tertentu.

1. Pantun

Pantun

Pantun adalah puisi lama yang membudaya dan mengakar didalam masyarakat dan pantun mempunyai banyak nama diberbagai bahasa dalam bangsa ini.

Pantun (bahasa Toba), tonton bahasa (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa) mempunyai arti yang sama yaitu mendidik, ucapan yang teratur, dan bentuk kesantunan.

Pantun udah tersebar di seluruh Nusantara, seperti di daerah Jawa, Sunda, Melayu dan daerah lainnya dan fungsi di berbagai daerah tersebut sama semua.

Nah, berikut ini ada beberapa ciri – ciri dari pantun yang perlu kamu tahu, yaitu:

Ciri – Ciri Pantun

  • Setiap bait terdiri atas empat baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  • Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
  • Rima dari setiap akhir yaitu a-b-a-b.

Contoh Pantun

a.

Jalan – jalan ke kota paris
Banyak rumah berbaris – baris
Biar mati diujung keri
Asal dapat rahma yang manis

b.

Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang papa ku ngga setuju

c.

Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari – lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati

2. Syair

Syair

Kata syair ini berasal dari negara Arab yaitu (Syi’ir) atau (syu’ur) yang mempunyai arti “Perasaan yang menyadari”.

Kemudian, kata (syu’ur) berkembang menjadi (syi’ru) yang artinya “puisi didalam pengetahuan umum”.

Jadi,

Syair adalah salah satu dari puisi lama dan syair berasal dari negara Persia yang dibawa masuk kedalam bersama dengan masuknya Agama Islam di Nusantara.

Dalam perkembanganya, syair mengalami modifikasi dan perubahan menjadi khas Melayu dan udah gak lagi mengacu pada sastra syair dari negeri Arab.

Dalam hal ini, yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu yaitu tokoh penyair semua seperti Hamzah Fansuri yaitu dengan karyanya.

Karya Hamzah Fansuri seperti: Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Burung Pingai, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri – Ciri Syair

  • Dalam setiap bait terdiri dari 4 baris.
  • Dalam setiap baris terdiri dari 8 – 14 suku kata.
  • Syair bersajak a-a-a-a.
  • Dalam setiap baris merupakan isi.
  • Bahasa yang digunakan biasanya berupa bahasa kiasan.

Contoh Syair

a.

Mungkin begini harusnya cinta
Jalan berliku berdamping cerita
Pastilah terkenang sepanjang masa
Mungkin kan abadi selamanya

b.

Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu

c.

Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insya Allah Dia kan kabulkan

3. Gurindam

Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama yang berasal dari bahasa India yaitu “kirindam” yang mempunyai arti “mula-mula” atau “perumpamaan”.

Gurindam yaitu sarat dari moral dan nilai agama, sehingga buat orang dulu gurindam sangat penting buat dijadikan norma didalam kehidupannya.

Jadi,

Gurindam adalah salah satu puisi lama atau melayu yang sangat penting sebagai warisan budaya bangsa.

Ciri – Ciri Gurindam

  1. Ada dari dua baris dalam satu bait.
  2. Setiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10 – 14 kata.
  3. Setiap baris mempunyai rima atau bersajak A-A, B-B, C-C dan lain sebagainya.
  4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
  5. Pada baris pertama berisikan masalah, soal, atau perjanjian.
  6. Pada baris kedua berisikan jawaban akibat dari masalah atau perjanjian yang ada pada baris pertama. Maksud atau isi dari gurindam yaitu ada pada baris kedua.
  7. Isi dari gurindam biasanya berisikan nasihat, kata – kata mutiara atau bisa juga tentang filosofi hidup.

Contoh Gurindam

a.

Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru

b.

Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar

c.

Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu

d.

Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan

e.

Kalau engaku tidak tahu
Maka harus cari ilmu


Itulah pembahasan lengkap mengenai Teks Puisi Rakyat yang perlu kamu ketahui dan pelajari. Semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian semua 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023