Pertempuran Ambarawa

ranggaku 11 Mei 2023

Kamu pernah mendengar tentang sejarah Pertempuran Ambarawa gak?

Kalo belum, yuk simak pembahasan lengkapnya tentang sejarah Pertempuran Ambarawa yang ada dibawah ini!


 

 

Sejarah Pertempuran Ambarawa

Sejarah Pertempuran Ambarawa

Monumen Palagan Ambarawa merupakan monumen yang ada di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Monumen itu yaitu sebuah simbol buat memperingati sejarah pertempuran Palagan Ambaganwa pada 12-15 Desember 1945 Ambarawa.

Pasukan Sekutu Magelang mendesak buat mengundurkan diri ke Ambarawa dan pasukan TKR yang dipimpin oleh Kolonel Sudirman berhasil menghancurkan Sekutu pada 15 Desember 1945, yang sekarang diperingati sebagai Hari Infanteri.

Monumen Palagan Ambarawa dibangun pada tahun 1973 dan diresmikan pada tanggal 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto.

Sejarah pertempuran bisa dilihat pada relief yang dibuat di dinding Monumen Palagan Ambarawa. Pada monumen tersebut, kamu juga bisa menemukan peninggalan pemerintah Jepang dan Belanda. 

Kamu bisa melihat seragam tentara Jepang dan Belanda, senjata perang, seragam tentara Indonesia, dan benda bersejarah lainnya.

Buat ukuran yang agak besar, kamu bisa menemukan beberapa tank kuno, personel, dan kendaraan pengangkut meriam yang dipakai dalam pertempuran.

Yang paling menarik, yaitu kamu bisa menemukan pesawat Mustang Belanda yang ditembak jatuh ke Rawa Pening.


 

 

Terjadinya Pertempuran di Ambarawa

Terjadinya Pertempuran di Ambarawa

Peristiwa pertempuran di Ambarawa ini terjadi tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945.

Pertempuran tersebut terjadi antara pasukan TKR (Indonesia) melawan pasukan sekutu (Inggris).

Ambarawa yaitu sebuah kota yang ada di antara 2 kota, yaitu Semarang dan Magelang serta diantara Semarang dan Salatiga.

Awalnya, peristiwa ini dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Inggris dari Divisi India ke-23 di Kota Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.

Pemerintah Indonesia mempernankan pasukan buat mengurus tawanan perang yang saat itu ada di penjara Magelang dan Ambarawa.

Kedatangan pasukan Inggris kemudian diikuti oleh pasukan NICA (Nederlandsch Indie Civiele Administratie).

Selanjutnya, sekutu mempersenjatai para bekas tawanan perang Eropa tersebut.

Jadi, pada tanggal 26 Oktober 1945 terjadi sebuah insiden di Kota Magelang. Lalu, sampai pada puncaknya terjadi pertempuran antara pasukan TKR melawan pasukan sekutu (Inggris).

Insiden itu bisa diredakan dan berakhir setelah Presiden Ir. Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethell dari sekutu datang ke Magelang pada tanggal 2 November 1945.

Akhirnya, mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat antara kedua pihak yang dituangkan dalam 12 pasal.

Berikut ini, ada beberapa naskah persetujuan tersebut berisi:

  • Pihak Sekutu dan para pasukannya akan tetap ditempatkan di Magelang. Dengan tujuan, buat melakukan kewajibannya melindungi dan mengurus evakuasi pasukan Sekutu yang ditawan oleh pasukan Jepang (RAPWI).
  • Palang Merah atau Red Cross yang jadi bagian dari pasukan Inggris.
  • Jumlah pasukan Sekutu harus dibatasi sesuai dengan tugasnya.
  • Pihak Sekutu gak akan mengakui aktivitas NICA dan badan-badan di bawahnya.
  • Jalan Raya Ambarawa sampai Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia dan Sekutu.

 

 

Tokoh Pertempuran Ambarawa

Tokoh Pertempuran Ambarawa

Dibawah ini, ada beberapa tokoh-tokoh terkenal yang terlibat dalam pertempuran di Ambarawa, diantaranya yaitu:

  • Letkol Isdiman, yang gugur dalam medan pertempuran Ambarawa.
  • Kolonel Sudirman, yang merupakan pemimpin pasukan Indonesia menggantikan Letkol Isdiman yang gugur dahulu.
  • M Sarbini, yang merupakan Pemimpin TKR Resimen dari Magelang.
  • Brigadir Bethell,  yang merupakan pemimpin tentara Inggris.

 

 

Penyebab Terjadinya Pertempuran Ambarawa

Penyebab Terjadinya Pertempuran Ambarawa

Penyebab terjadinya pertempuran ambarawa yaitu karena pihak sekutu ternyata gak menepati perjanjian yang udah disepakati sebelumnya.

Jadi pada tanggal 20 November 1945, terjadilah pertempuran Ambarawa yaitu pertempuran antara TKR dibawah pimpinan Mayor Sumarto dan pihak sekutu dari Inggris.

Lalu pada tanggal 21 November 1945, pasukan Inggris yang ada di Magelang ditarik mundur ke Ambarawa dibawah lindungan pesawat tempur.

Tapi, tanggal 22 November 1945 pertempuran berkobar didalam kota dan pasukan Inggris melakukan genjaran terhadap perkampungan di sekitar Ambarawa.

Pasukan TKR yang ada di Ambarawa bersama dengan pasukan TKR lainnya dari Salatiga, Boyolali, dan Kartasura bertahan di kuburan Belanda.

Jadi, mereka semua membentuk garis medan di sepanjang rel kereta api yang membelah dua Kota Ambarawa.


 

 

Pemimpin Pertempuran Ambarawa

Pemimpin Pertempuran Ambarawa

Pertempuran di Ambarawa dipimpin oleh Kolonel Sudirman.

Sedangkan, dari arah Magelang pasukan TKR Divisi V/Purwokerto dipimpin oleh Imam Androngi yang melakukan serangan fajar di tanggal 21 November 1945.

Serangan tersebut dilakukan dengan tujuan, buat memukul mundur pasukan Inggris yang ada di Desa Pingit.

Pasukan yang dipimpin oleh Imam Androngi ini, berhasil menduduki Desa Pingit dan melakukan perebutan terhadap desa-desa yang ada di sekitarnya.

Batalion Imam Androngi selanjutnya meneruskan gerakan pengejarannya terhadap sekutu Inggris.

Lalu, Batalion Imam Androngi diperkuat oleh 3 Batalion dari Yogyakarta, yaitu Batalion Sugeng, Batalion 10 dibawah pimpinan Mayor Soeharto dan Batalion 8 dibawah pimpinan Mayor Sardjono.

Akhirnya pihak Sekutu terkepung, tapi pasukan musuh masih mencoba buat menerobos kepungan itu dengan cara melakukan gerakan melambung.

Dan, mengancam kedudukan pasukan TKR memakai alat-alat berat seperti Tank dari arah belakang. Buat mencegah jatuhnya korban jiwa, pasukan TKR mundur ke Bedono.

Dengan bantuan Resimen 2 yang dipimpin oleh M. Sarbini, Batalion Polisi Istimewa dipimpin oleh Onie Sastroatmojo dan Batalion dari Yogyakarta.

Hal ini mengakibatkan gerakan sekutu berhasil ditahan di Desa Jambu. Di Desa Jambu ini, para komandan pasukan melakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kolonel Holland Iskandar.

Rapat tersebut menghasilkan pembentukan komando yang disebut “Markas Pimpinan Pertempuran”, yang bertempat di Kota Magelang.

Sejak saat itu, Ambarawa dibagi jadi 4 sektor yaitu sektor utara, sektor selatan, sektor barat, dan sektor timur. Kekuatan pasukan tempur disiagakan secara berganti-gantian.

Tepat pada tanggal 26 November 1945, Letnan Kolonel Isdiman yang merupakan pimpinan pasukan dari Purwokerto gugur.

Pada saat itu, Kolonel Sudirman Panglima dari Divisi V di Purwokerto mengambil alih pimpinan pasukan. Situasi pertempuran menguntungkan pasukan TKR Indonesia.


 

 

Kronologi Terjadinya Puncak Pertempuran Ambarawa

Kronologi Terjadinya Puncak Pertempuran Ambarawa

Akhirnya pada tanggal 5 Desember 1945, sekutu dan pasukannya terusir dari Banyubiru.

Tanggal 11 Desember 1945, Kolonel Sudirman mengambil prakarsa buat mengumpulkan setiap komandan sektor, setelah mempelajari situasi medan pertempuran.

Dalam kesimpulan Kolonel Sudirman, dinyatakan kalo sekutu udah terdesak jadi perlu dilaksanakan serangan yang terakhir.

Rencana serangan yang terakhir tersebut disusun seperti sebagai berikut ini:

  • Serangan dilakukan serentak dan mendadak dari semua sektor.
  • Setiap komandan sektor memimpin pelaksanaan serangan.
  • Pasukan badan perjuangan atau laskar menjadi tenaga cadangan.
  • Hari serangan dilangsungkan pukul 04.30 tanggal 12 Desember 1945.

Akhir dari Pertempuran Ambarawa ini terjadi pada tanggal 12 Desember 1945 dini hari, kemudian pasukan TKR Indonesia bergerak menuju pos-posnya masing-masing.

Cuma, dalam waktu setengah jam pasukan TKR Indonesia berhasil mengepung pasukan musuh yang ada didalam kota.

Pertahanan Sekutu yang terakhir dan terkuat diperkirakan di Benteng Willem yang ada di tengah-tengah Kota Ambarawa. Lalu, Kota Ambarawa dikepung selama 4 hari 4 malam.

Sekutu merasa kedudukannya semakin terdesak dan berusaha keras buat mundur dari medan pertempuran.

Pada akhirnya tanggal 15 Desember 1945, sekutu meninggalkan Kota Ambarawa dan mundur ke Kota Semarang.


Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai sejarah Pertempuran Ambarawa yang bisa kamu pelajari dan ketahui.

Semoga pembahasan diatas mudah dipahami dan bermanfaat buat sobat cerdika 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Satu pemikiran pada “Pertempuran Ambarawa”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Zaman Mesolitikum


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
6 Agustus 2023

Kebudayaan Pacitan


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
5 Agustus 2023

Kebudayaan Ngandong


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
4 Agustus 2023

Kapak Genggam


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Kapak Perimbas


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023