Pengertian Puisi

ranggaku 5 Mei 2023

Kamu udah tahu belum sih, apa yang dimaksud dengan Puisi itu? Jadi, 

Puisi yaitu sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama, rima, ritme, dan lirik dalam setiap baitnya.

Umumnya, pengertian puisi itu juga mengungkapkan perasaan penyair yang dikemas dengan bahasa imajinatif buat menambah kualitas estetis pada makna semantis.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai pengertian puisi? Yuk simak penjelasannya berikut ini!


Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

1. William Shakespeare

Puisi yaitu lirik karena membingungkan berbagai bentuk, seperti perbuatan rumit dengan emosi sendiri dan pandangan penulis.

2. Theodore Watts-Dunton

Puisi adalah suatu ekspresi yang kongkret dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.

3. Usman Awang

Menurutnya, Puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari suatu ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.

4. H.B. Jassin

Puisi merupakan suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu pikiran-pikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.

5. Herman J. Waluyo

Puisi yaitu suatu karya sastra dengan gaya bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberikan irama dengan suara bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif).

6. Putu Arya Tirtawirya

Puisi adalah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang tersirat, dimana kata-katanya condong pada makna konotatif.

7. Hebert Spencer

Puisi merupakan suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan.

8. Muhammad Hj. Salleh

Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang kental dengan musik bahasa dan suatu kebijaksanaan oleh si penyiar dan tradisinya.

Karena, semua kekentalan itu sesudah puisi tersebut dibaca akan menjadikan kamu lebih bijaksana.

 

9. James Reeves

Menurut James Reeves, Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.


Unsur-Unsur Puisi

Unsur-Unsur Puisi

Unsur puisi dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua, yaitu struktur batin dan struktur fisik. Berikut, dibawah ini penjelasannya:

1. Struktur Batin

Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, terdiri dari beberapa hal seperti berikut ini:

a. Tema (Sense)

Tema yaitu unsur utama pada puisi, karena berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi.

Tanpa adanya tema, maka sebuah puisi akan terlihat gak bermakna.

b. Rasa (Feeling)

Rasa atau Feeling merupakan sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi.

Umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan latar belakang sang penyair. Contohnya agama, pendidikan, kelas sosial, pengalaman sosial, jenis kelamin, dan lainnya.

c. Nada (Tone)

Nada berkaitan erat dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair mampu menyajikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.

d. Tujuan (Intention)

Tujuan atau amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair pada pembaca atau pendengar.

2. Struktur Fisik

Struktur Fisik

Struktur fisik puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, terdiri dari beberapa hal seperti dibawah ini:

a. Perwujudan Puisi (Typografi)

Typografi yaitu bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, sampi halaman yang gak dipenuhi kata-kata.

Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pemaknaan isi puisi itu sendiri.

b. Diksi

Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.

Puisi berisi sedikit kata tapi kaya akan makna, maka dari itu pilihlah kata secermat mungkin.

c. Imaji

Imaji merupakan susunan kata dalam puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair. 

Imaji dapat dibagi menjadi tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).

Imaji mampu mempengaruhi audiens dan seolah olah merasakan apa yang dialami sang penyair.

d. Kata Konkret

Kata konkret merupakan kata yang bisa ditangkap dengan indra, jadi mampu menimbulkan imaji.

Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Contohnya penggunaan kata “Salju” buat menjelaskan kebekuan jiwa.

e. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang mampu menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan memakai bahasa figuratif.

Umumnya, gaya bahasa yang dipakai pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, anafora, paradoks, dan lainnya.

f. Rima atau Irama

Rima atau irama merupakan persamaan bunyi di awal, tengah, ataupun akhir puisi.

Rima atau irama sangat menonjol dalam pembacaan puisi, beberapa bentuk rima seperti berikut dibawah ini:

  • Onomatope yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Contohnya ‘ng’ yang mengandung efek magis.
  • Bentuk intern pola bunyi yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
  • Pengulangan kata yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, atau keras-lemah suatu bunyi.

Jenis-Jenis Puisi

Jenis-Jenis Puisi

1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku.

Puisi ini mempunyai ciri khas yaitu melayu dan lahir sebelum penjajahan Belanda.

a. Aturan-aturan Puisi Lama

Berikut ini, ada beberapa aturan-aturan yang ada didalam puisi lama, yaitu:

  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama

b. Ciri-ciri Puisi Lama

Puisi lama mempunyai beberapa ciri-ciri yang khas didalamnya, diantaranya yaitu:

  • Pengarang puisi gak diketahui, karena beredar dari mulut ke mulut.
  • Menyebar luas dari mulut ke mulut sehingga disebut sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata, ataupun irama.

c. Jenis-jenis Puisi Lama

  • Syair yaitu puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama.
  • Pantun yaitu bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab-ab.
  • Mantra yaitu ucapan-ucapan yang diyakini mempunyai kekuatan magis.
  • Karmina yaitu pantun kilat yang mana bentuknya lebih pendek dari pantun.
  • Gurindam adalah puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama.
  • Seloka yaitu pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik dan berisi pepatah.
  • Talibun adalah pantun yang lebih dari empat baris dan mempunyai irama abc-abc.

2. Puisi Baru

Puisi Baru

Puisi baru merupakan puisi yang lebih bebas, baik dari segi bait, suku kata, ataupun rima yang ada didalamnya.

Puisi baru lebih terpengaruh dengan khas gaya bahasa eropa. Berikut ini ada ciri, jenis dari puisi baru, yaitu:

a. Ciri-ciri Puisi Baru

  • Bentuknya rapi, simetris.
  • Memiliki persajakan akhir (yang teratur).
  • Sebagian besar puisi empat seuntai.
  • Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
  • Setiap barisnya terdiri atas gatra (kesatuan sintaksis).
  • Setiap gatranya terdiri atas 4 sampai 5 suku kata.

b. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya

  • Balada yaitu sajak sederhana yang menceritakan cerita rakyat yang mengharukan, yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
  • Ode yaitu puisi lirik yang berisi sanjungan pada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius.
  • Himne (gita puja) yaitu sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan pada Tuhan atau Dewa.
  • Romansa yaitu jenis puisi cerita yang berisikan luapan perasaan cinta kasih.
  • Epigram yaitu puisi yang berisikan tuntunan atau ajaran hidup.
  • Satire yaitu puisi yang mengenakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, parodi, atau sarkasme.
  • Elegi adalah syair atau nyanyian yang didalamnya terkandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.

c. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya

  • Distikon yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 2 baris (puisi dua seuntai).
  • Terzina adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 3 baris (puisi tiga seuntai).
  • Kuatren adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 4 baris (puisi empat seuntai).
  • Kuint adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 5 baris (puisi lima seuntai).
  • Sekstet yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 6 baris (puisi enam seuntai).
  • Septima adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 7 baris (puisi tujuh seuntai).
  • Oktaf/ Stanza adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri atas 8 baris (puisi delapan seuntai).
  • Soneta yaitu puisi yang terdiri atas 14 baris yang dibagi menjadi 2, yang mana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.

3. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional dari puisi itu sendiri.

Jenis puisi ini menyesuaikan pada perkembangan zaman dan gak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa, dan hal lainnya yang umumnya ditemui pada puisi lama dan baru.

a. Jenis Puisi Kontemporer

  • Puisi Mantra yaitu puisi yang diambil dari sifat-sifat mantra.
  • Puisi Konkret adalah puisi yang lebih mementingkan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain) dan gak sepenuhnya memakai bahasa sebagai media.
  • Puisi Mbeling adalah puisi yang udah gak mengikuti aturan dan ketentuan puisi pada umumnya.

Cara Membuat Puisi

Cara Membuat Puisi

Ada beberapa cara penting yang harus kamu ketahui dalam membuat puisi, diantaranya yaitu:

1. Tentukan Tema atau Judul

Dalam menentukan tema atau judul, coba pilih tema yang menurut kamu itu menarik dan sesuai dengan kata hati kamu.

Puisi bisa memakai tema atau judul yang berhubungan dengan alam, persahabatan, sosial, pendidikan atau ungkapan hati.

2. Menentukan Kata Kunci

Kalo kamu udah menentukan tema atau judul, selanjutnya kamu menentukan kata kunci yang akan dikembangkan menjadi kalimat.

Contohnya: Satu kata kunci yang dipakai buat satu lirik atau satu kata kunci untuk membuat satu bait.

3. Menggunakan Gaya Bahasa

Gaya bahasa akan memperindah puisi itu sendiri. Kamu bisa memakai berbagai macam majas agar pembaca atau pendengar gak bosan membacanya.

Tapi, harus diingat kalo penempatan diksi atau gaya bahasa yang gak tepat akan mengurangi bahkan menghilangkan makna dari isi yang terkandung didalamnya.

4. Kembangkan Puisi Semenarik Mungkin

Mengembangkan kata kunci menjadi kalimat-kalimat indah yang mewakili perasaan kamu. Pilihlah kata yang padat dan sarat makna didalamnya.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi, yaitu:

  • Kata yaitu satuan rangkaian bunyi yang ritmis, indah, dan merdu.
  • Makna kata yang mengandung banyak tafsir.
  • Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

Cara Membaca Puisi

Cara Membaca Puisi

Ada beberapa cara penting dalam membaca puisi, supaya bagus sehingga pembaca atau pendengar gak bosan, yaitu:

  • Ekspresi, mimik muk,a dan penjiwaan puisi.
  • Kinesik atau gerakan tubuh yang sesuai dengan puisi yang dibawakan.
  • Artikulasi atau kejelasan dan ketepatan pelafalan kata.
  • Irama Panjang pendek, tinggi rendah, keras lembutnya suara.
  • Intonasi atau penekanan kata.

Contoh Puisi

Contoh Puisi

Cerita Bersama Dia

Kenyang ku telan air mata yang aku keluarkan

Terlalu berisik mendengarkan tawa yang kita sengaja untuk menjadikan lebih keras

Lelah berusaha terlihat sempurna dalam dekap mu yang memang tanpa cacat

Ijinkan waktu melambat di sini

Detik terasa lama untuk aku mengatur nafasku kembali

Tepat di titik ini, sempurna seperti ini

Tubuh tambun yang menghangatkan suasana yang beku

Mengapa lah semua meski kisah ku bersamamu

Tunggulah, akan ku bunuh semua ragu

Maaf bila aku kembali dengan penuh luka dan tidak cantik lagi


Gimana? Penjelasan tentang pengertian Puisi yang ada diatas? Mudah dipahami kan?

Jangan lupa share ke teman-teman kalian yak dan semoga bermanfaat 😀

 

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023