Pengertian Jamur

ranggaku 5 Juli 2023

Apa sih, yang dimaksud dengan jamur itu? Jadi,

Jamur yaitu spesies tanaman yang memiliki membran nuklir (eukariotik), tidak memiliki klorofil, tidak bisa menghasilkan makanan sendiri (heterotopia), sebagaian besar hidup sebagai parasit, saprofit, memiliki mutualisme simbiosis dan membentuk lichen.

Jamur adalah tubuh buah (Basidium) yang muncul di permukaan media dan tumbuh dari sekelompok jamur (Basidiomycota) yang memiliki bentuk payung dan terdiri dari tegak (batang) dan bagian horizontal atau bulat.

Beberapa jamur aman buat dikonsumsi manusia, yang lain dianggap obat dan lainnya beracun.


 

 

Pengertian Jamur Menurut Para Ahli

Pengertian Jamur Menurut Para Ahli

1. Menurut Cambell (2003)

Menurut Campbell, jamur merupakan eukariota yang sebagian besar adalah eukariota sel jamur.

Meskipun, jamur udah dikelompokkan bersama dalam kerajaan tumbuhan, jamur yaitu organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya.

Saat ini terlihat dalam produksi makanan, struktur organisasi dan pertumbuhan, dan dalam penggandaan jamur.

 

2. Menurut Gandjar Dkk (2006)

Menurut Gandjar dkk. Jamur adalah sel eukariotik yang tidak mengandung klorofil sama sekali dan tumbuh seperti hifa.

Dimana jamur ini, memiliki dinding sel yang mengandung kitin dan bersifat heterotropik.

Jamur juga menyerap nutrisi melalui dinding selnya dan mengeluarkan enzim ekstraseluler ke lingkungan melalui sporanya. Jamur juga melakukan reproduksi aseksual dan seksual.


 

 

Ciri-Ciri Jamur

Ciri-Ciri Jamur

Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri jamur yang harus kita ketahui, diantaranya yaitu:

  • Jamur tidak memiliki klorofil.
  • Jamur tidak bisa menyiapkan makanan sendiri (heterotrof).
  • Sebagian besar hidup sebagai parasit.
  • Jamur memiliki komponen inti yang benar.
  • Bagian tubuh terdiri dari satu atau lebih sel.
  • Tubuh terbuat dari benang tipis yang disebut hifa.
  • Simpan makanan dalam bentuk glikogen.
  • Jamur memiliki dinding sel yang terbuat dari bahan kitin.
  • Jamur berkembangbiak buat membentuk spora, belahan dada dan fragmentasi.
  • Setiap bagian tubuh tidak bisa dibedakan antara batang, akar, dan daun (thallus).

 

 

Klasifikasi Jamur

Klasifikasi Jamur

1. Zygomycota

Dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari jamur Zygomycota, diantaranya yaitu:

  • Jenis jamur ini hidup seperti saprophyte.
  • Tubuhnya multiseluler, bentuk anyaman hifa (miselium) tidak terisolasi.
  • Reproduksi aseksual membentuk spora, sedangkan dalam reproduksi seksual melalui hubungan antara 2 hifa yang menghasilkan zygospora.
  • Sebagian besar anggotanya hidup di bumi.

Contoh spesies Zygomycota, yaitu:

  • Rhizopus stoloniferus : Yaitu jenis jamur dari mana tempe dibuat
  • Rhizopus nigricans : Yaitu jenis jamur yang biasanya ditemukan di dalam roti yang menghasilkan asam fumarat.

 

2. Ascomycota

Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari jamur Ascomycota, yaitu:

  • Jamur ini memiliki struktur khusus yang disebut Asus (tahanan).
  • Ada tubuh uniseluler dan beberapa tubuh multiseluler.
  • Hifanya mempunyai banyak isolasi dan nukleasi.
  • Ada parasit, kehidupan enak dan ada juga simbiosis dengan ganggang yang membentuk lumut (lumut).
  • Perbanyakan vegetatif terjadi melalui pembentukan kecambah dalam spora multiseluler ini, yang membentuk konidia. Secara umum, Ascus, yang memproduksi Askospora.

Contoh spesies Ascomycota, yaitu:

  • Sacharomyces cerevisae (ragi) : Yaitu jenis jamur yang digunakan untuk membuat bir, roti atau alkoh0l
  • Penicillium notatumn.
  • Penicellium chrysogenum : Yaitu jenis jamur yang menghasilkan antibiotik penisilin
  • Aspergillus : Yaitu jenis jamur ini untuk membuat kecap.

 

3. Basidiomycota

Dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari jamur Basidiomycota, diantaranya yaitu:

  • Jenis jamur ini memiliki miselium Schott, dari mana tubuh buah (basidocrap) tumbuh dalam berbagai bentuk.
  • Basidiocarp ini mengandung benang hifa yang saling terkait. Saat untai hifa bermuatan positif memenuhi basidium bermuatan negatif, terjadi plasmogami dan membentuk miselium diariotik.
  • Ujung miselium memanjang dan membentuk basidium untuk menghasilkan empat spora batang.
  • Berkembang biak secara seksual dari basidiospora dan aseksual dengan konidiospora.
  • Jenis jamur ini terutama memiliki dimensi makroskopis, hidup sebagai parasit dan saprophyte.

Contoh Spesies Basidiomycota, diantaranya seperti ini:

  • Volvariela volvacae (jamur) : Yaitu jenis jamur yang bisa dimakan dan sudah tumbuh, adalah sarana nutrisi.
  • Auricularia polytricha (jamur kuping) : Yaitu jenis jamur yang bisa dimakan dan tumbuh.
  • Amanita phalloides dan Amanita muscaria (jamur beracun) : Yaitu jamur jenis ini memiliki racun, habitatnya di daerah subtropis.
  • Ustilago maydis (jamur api) : Yaitu jenis jamur ini terjadi terutama dalam batang kayu.

 

4. Deuteromycota

Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari jamur Deuteromycota, diantaranya seperti:

  • Jenis jamur yang bukan jamur sempurna (imferfecti) karena kamu tidak tahu gimana jamur itu akan berlipat ganda. Dalam pembiakan aseksualnya dengan konidia.
  • Hifanya terisolasi.
  • Hidupnya sebagai saprophyte dan parasit.
  • Tubuhnya berbentuk mikroskopis.

Contoh Spesies Deuteromycota, diantaranya yaitu:

  • Monillia sitophila (jamu Oncom) : Yaitu jamur jenis ini yang biasanya digunakan untuk membuat oncom.
  • Efidermophyton floocosum : Yaitu jenis jamur yang menyebabkan penyakit pada kaki atlet.
  • Curvularia sp : Yaitu jenis jamur ini hidup parasit pada tanaman.
  • Microsporum sp.
  • Trighophyton sp : Yaitu jenis jamur yang menyebabkan penyakit kurap.

 

 

Reproduksi Jamur

Reproduksi Jamur

Reproduksi jamur bisa secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora.

Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tapi ada juga yang multiseluler.

Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual.

Spora aseksual bisa terbawa air atau angin. Kalo mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.

Singami terjadi dalam 2 tahap, tahap pertama yaitu plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua yaitu kariogami (peleburan inti).

Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tapi tidak melebur dan membentuk dikarion.

Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Akhirnya, inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.


 

 

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur

Secara umum, pertumbuhan jamur dipengaruhi oleh faktor substrat, kelembapan, suhu, derajat keasaman (pH) dan senyawa kimia.

1. Substrat

Substrat merupakan sumber nutrisi utama untuk jamur.

Nutrisi baru bisa digunakan setelah jamur mengeluarkan enzim ekstraseluler yang bisa memecah senyawa kompleks dari substrat menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Jamur yang tidak bisa menghasilkan enzim sendiri, karena komposisi substrat tidak bisa menggunakan nutrisi dalam substrat.

 

2. Kelembaban

Faktor kelembapan ini, sangat penting untuk pertumbuhan jamur.

Umumnya, jamur rendah seperti Rhizopus atau Mucor membutuhkan lingkungan dengan kelembaban relatif 90%.

Sedangkan jamur seperti Aspergillus, Penicillium, Fusarium, dan banyak Hyphomycetes lainnya bisa hidup dengan kelembaban relatif lebih rendah yaitu 80%.

Mengetahui sifat-sifat jamur ini dan menyimpan makanan dan bahan lainnya bisa membantu mencegah kerusakan.

 

3. Suhu

Karena kisaran suhu lingkungan yang baik buat pertumbuhan, jamur bisa diklasifikasikan menjadi jamur psikofilik, mesofilik, dan termofilik.

Secara umum, sebagian besar jamur tumbuh pada suhu 25 sampai 30°C.

Beberapa jenis jamur bersifat psikotropik, artinya mereka bisa tumbuh dengan baik pada suhu lemari es dan beberapa jamur bisa tumbuh lambat pada suhu di bawah titik beku.

Misalnya dari -5°C sampai -10°C. Ada juga jamur termofilik yang dapat tumbuh pada suhu tinggi.

Sangat penting buat mengetahui kisaran suhu pertumbuhan jamur, terutama saat beberapa isolat atau toleransi termo bisa memberikan produk yang optimal meski, kenaikan suhu karena fungsi metabolisme.

 

4. Derajat Keasaman (pH)

PH atau derajat keasaman sangat penting buat pertumbuhan jamur, karena beberapa enzim cuma berbagi substrat karena aktivitasnya pada pH tertentu.

Umumnya, jamur dengan pH kurang dari 7,0. Tapi, beberapa jenis ragi dapat tumbuh bahkan pada pH yang cukup rendah, yaitu Pada pH 4,5 sampai 5,5.

 

5. Senyawa Kimia

Selama pertumbuhan, jamur menghasilkan senyawa yang tidak lagi mereka butuhkan dan dilepaskan ke lingkungan.

Senyawa-senyawa ini merupakan keamanan dalam diri mereka terhadap serangan oleh organisme lain, termasuk mikroorganisme terkait.

 

6. Komponen Penghambat

Waluyo (2005) menambahkan, kalo faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur menghambat komponen.

Beberapa jamur mengeluarkan komponen yang bisa menghambat pertumbuhan organisme lain.

Pertumbuhan jamur biasanya lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri. Tapi, kalo kadang-kadang jamur yang memiliki pertumbuhan misellium mampu tumbuh, dia akan tumbuh dengan sangat cepat.

Jamur bereproduksi secara aseksual, misalnya melalui pembelahan, pembentukan tunas atau pembentukan spora atau secara seksual, khususnya melalui fusi dua sel induk (Ristiati, 2000).

Faktor lingkungan menentukan struktur reproduksi yang membentuk jamur dan buat tujuan menentukan apakah struktur reproduksi seksual atau struktur reproduksi aseksual (Gandjar et al., 2006).

Sejauh ini diketahui, kalo banyak sekali jenis jamur yang cuma bereproduksi secara aseksual (fase anamorfik).

Tapi, perkembangan ilmu pengetahuan udah berhasil menemukan fase seksual (fase teleom) di sejumlah jamur sebelumnya.


 

 

Cara Hidup Jamur

Cara Hidup Jamur

Beberapa jamur memiliki cara hidup yang berbeda. Ini disesuaikan dengan struktur tubuh yang mereka miliki.

Selain itu, juga disesuaikan dengan habitat tempat masing-masing jamur hidup. Cara hidup jamur yaitu sebagai berikut ini:

  • Saprofit

Jamur saprofit menerima zat organik dari organisme yang telah mati. Jenis jamur ini, bisa disebut jamur pembusuk.

  • Parasit

Jamur parasit menerima zat organik dari makhluk hidup yang menjadi inangnya. Jenis jamur ini, umumnya dikenal sebagai jamur patogen atau penyebab penyakit.

  • Mutual

Jamur biasa hidup dari inangnya. Tapi dengan begitu, dia memiliki sifat yang menguntungkan.


 

 

Contoh Jamur Yang Dapat Dikonsumsi

Contoh Jamur Yang Dapat Dikonsumsi

Ada beberapa jenis jamur yang bisa kamu konsumsi, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Jamur Tiram

Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) memiliki bentuk yang mirip dengan cangkang kerang atau tiram.

Jamur tiram ini, cuma bisa ditemukan pada tempat di budidayakannya jamur tiram tersebut dan tidak sembarang di temukan dimanapun.

Jamur tiram mengandung protein tinggi, lemak, fospor, besi, thiamin dan juga riboflin yang berguna buat mengatasi berbagai macam penyakit pada tubuh.

 

2. Jamur Kancing

Jamur kancing memiliki bentuk yang mirip dengan kancing pakaian, makanya disebut dengan jamur kancing.

Jamur kancing ini, berbentuk bulat dengan warna putih bersih, krem, dan coklat.

Jamur kancing mempunyai nama latin yaitu Agaricus bisporus, yang memiliki banyak sekali manfaat pada tubuh.

Setiap butir jamur kancing dengan ukuran besar mengandung sodium, bebas lemak, kaya akan vitamin B, dan pottasium.

 

3. Jamur Merang

Jamur merang mempunyai nama latin yaitu Volvariella volvacea.

Jamur merang yaitu salah satu spesies jamur pangan yang banyak sekali dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang memiliki iklim tropis.

Jamur ini banyak dibudidayakan, karena termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan memiliki tekstur yang lembut.

 

4. Jamur Shitake

Jamur Shitake memiliki tekstur yang cukup tebal. Jamur shitake yaitu jamur yang berasal dari china yang sering disebut Chinese Black Mushroom.

Jamur Shitake ini biasanya menjadi campuran pada sop miso.

Harga jamur ini memiliki harga yang mahal dibandingankan dengan jamur jenis lain, karena sangat baik buat kesehatan tubuh meningkatkan metabolisme didalam tubuh.

 

5. Jamur Kuping

Jamur kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan sebelum jamur Shiitake dibudidayakan di Cina.

Di Indonesia sendiri, jamur Kuping sangat terkenal dikenal di kalangan masyarakat menengah kebawah sesudah jamur merang.

Masyarakat di daerah perkampungan sering mengambil jamur ini dari alam biasanya ditemukkan pada batang-batang yang sudah lapuk.

Jamur kuping sangat bermanfaat untuk mengobati penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol dan menghentikan pendarahan.


Nah, itulah pembahasan tentang Pengertian Jamur dan Contohnya yang bisa kamu ketahui dan pelajari.

Semoga pembahasan diatas bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semua sobat cerdika.com 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Tumbuhan Monokotil


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Mualana Fahri
30 Juli 2023

Mutasi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
16 Juli 2023