Pernah mendengar apa yang dimaksud Dioda? Ini adalah salah satu dari berbagai jenis perangkat elektronika.
Penasaran sama dioda itu apa? Langsung aja yuk ke pembahasan terlengkap yang ada di bawah ini!
Pengertian Dioda
Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan punya fungsi buat menghantarkan arus listrik ke satu arah, tapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Di ilmu Fisika dioda dipakai penyeimbang arah rangkaian elektronika. Elektronika ada 2 terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif.
Prinsip kerja dari anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan negative semikonduktor. Jadi, anode bisa menghantarkan arus litrik dari anoda menuju katoda, tapi kalo sebaliknya katoda ke anoda.
Apa Fungsi Dioda?
Ada beberapa fungsi dari Dioda, antara lain dibawah ini:
- Buat alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.
- Sebagai sekering(saklar) atau pengaman.
- Buat rangkaian clamper bisa memberikan tambahan partikel DC buat sinyal AC.
- Buat menstabilkan tegangan pada voltage regulator
- Buat penyearah
- Buat indikator
- Buat alat menggandakan tegangan.
- Buat alat sensor cahaya, biasanya memakai dioda photo.
- Buat sebuah rangkaian VCO atau Voltage Controlled Oscilator, biasanya memakai dioda varactor.
Simbol Dioda
Gambar di atas merupakan bentuk sederhana dari dioda. Ada simbol (+) berarti aliran yang positif disebut anoda, sedangkan simbol (-) berarti negatif disebut katoda.
Karakteristik Dioda
Ada 2 karakteristik yang ada pada Dioda, yaitu Dioda di bias maju dan Dioda di bias mundur. Nah, berikut dibawah ini adalah penjelasannya.
1. Dioda di Bias Maju
Karakter Dioda di bias maju ini, buat memberikan tegangan luar menuju terminal dioda.
Nah, kalo anoda (+) terhubung ke kutup positif pada baterai dan katoda (-) terhubung ke kutub negatif pada baterai, maka akan mengakibatkan bias maju atau forward bias.
2. Dioda di Bias Mundur
Karakter Dioda yang bias secara mundur. Kalo Anoda (+) dihubungkan ke kutup negatif dan katoda (-) dihubungan ke kutup positif jadi jumlah arus yang mengalir pada rangkaian bias mundur akan lebih kecil.
Pada Dioda di bias mundur, ada arus maju yang dihubungkan ke baterai yang punya tegangan gak terlalu besar dan signifikan, karena gak mengalami peningkatan.
Lalu, saat terjadi proses reserve, dioda gak bisa menghantarkan listrik karena nilai hambatannya besar. Dioda ini juga dianjurkan buat gak punya besar tegangan dan arus yang melebihi batas.
Macam – Macam Dioda
1. Dioda Umum
Dioda Umum yaitu dioda yang dipakai dalam rangkaian – rangkaian sederhana dan berfungsi sebagai perata atau pembatas arus listrik.
Dioda umum ini, dalam operasinya bisa bekerja kalo diberi arus bolak – balik atau searah.
Arus listrik yang lewat dioda, sebagian akan dilewatkan baik tegangan positifnya atau tegangan negatifnya tergantung cara pemasangannya.
Yang termasuk Dioda Umum, yaitu:
- Dioda Silikon
- Dioda Germanium
- Dioda Rectifier
- Dioda Selenium
- Dioda Kuprok
2. Dioda Khusus
Dioda Khusus berkerja bukan cuma sebagai perata atau pembatas arus, tapi pemakaiannya sangat bervariasi.
Beberapa aplikasinya adalah sensor, penyearah terkendali dan lain sebagainya.
Yang termasuk Dioda khusus, yaitu:
- Dioda Zener
- Dioda DIAC
- Dioda TRIAC
- Dioda Kapasitansi
- Dioda LED
- Dioda Thyristor (SCR)
- Dioda Photosel (Photo Dioda)
Cara Kerja Dioda
Dioda semikonduktor ini, cuma bisa melewati satu arus yang searah, pada saat dioda memperoleh arus akan maju satu arah (forward Bias).
Karena, didalam dioda ada junction yaitu pertemuan konduktor antara tipe P dan tipe N. Kondisi ini bisa dibilang, kalo konduksi penghantar masih tergolong kecil.
Sedangkan, kalo dioda diberi satu arah / bias mundur (Reverse bias). Maka, dioda gak bekerja dan pada kondisi ini dioda punya tahanan dalam yang tinggi jadi arus sulit mengalir.
Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir cuma satu arah aja, jadi arus output dioda berupa arus DC.
Dari kondisi tersebut, maka dioda cuma dipakai pada beberapa pemakaian aja, antara lain sebagai Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier).
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter
1. Multimeter Analog
Caranya:
- Pertama, aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
- Lalu, hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
- Kemudian, hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
- Setelah itu, kamu baca hasil Pengukuran di Display Multimeter.
- Berikutnya, jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan.
- Selanjutnya, balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang).
- Kemudian, kamu baca hasil Pengukuran di Display Multimeter.
- Terakhir, jarum harus tidak bergerak.
NOTE: Kalo Jarum bergerak ke sebelah kiri, maka Dioda tersebut berkemungkinan udah rusak.
2. Multimeter Digital (Fungsi Ohm/Ohmmeter)
Caranya:
- Pertama, aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω)
- Kemudian, hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
- Lalu, hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
- Berikutnya, baca hasil pengukuran di Display Multimeter
- Selanjutnya, display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm)
- Setelah itu, kamu balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
- Kemudian, baca hasil pengukuran di Display Multimeter
- Terakhir, nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit.
NOTE: Kalo terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan udah Rusak.
3. Multimeter Digital (Fungsi Dioda)
Caranya:
- Pertama, kamu aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
- Selanjutnya, hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
- Berikutnya, kamu hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
- Kemudian, coba baca hasil pengukuran di Display Multimeter
- Lalu, display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
- Setelah itu, kamu balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
- Berikutnya, kamu baca hasil pengukuran di Display Multimeter
- Terakhir, tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.
NOTE: Kalo terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.
Catatan:
Hal yang perlu diperhatikan disini yaitu Cara Mengukur Dioda dengan memakai Multimeter Analog dan Multimeter Digital adalah terbalik. Perhatikan Posisi Probe Merah (+) dan Probe Hitamnya (-).
Cara pengukuran diatas juga bisa dipakai buat menentukan Terminal mana yang Katoda dan mana Terminal Anoda. Kalo tanda gelang yang ada di Dioda gak bisa dilihat lagi atau terhapus (hilang).