Cara Menghitung Resistor

ranggaku 22 Februari 2023

Pengin tahu cara menghitung resistor? Hayuk lah simak langsung pembahasannya dibawah ini.

Resistor merupakan sebuah komponen penting yang banyak dipakai dalam sirkuit Elektronika. Nah, hampir semua sirkuit elektronika pasti ada resistornya.

Banyak dari kamu yang bekerja di sebuah Perusahaan Perakitan Elektronik, yang bekerja memakai peralatan elektronik tersebut.

Tapi, banyak juga yang gak mengetahui cara membaca kode warna atau kode angka yang ada pada permukaan resistor itu sendiri.


Bagian – Bagian Komponen Resistor

Bagian - Bagian Komponen Resistor

Resistor itu sendiri terdiri dari 2 bentuk komponen, yaitu Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Perbedaan dari kedua bentuk komponen tersebut, adalah:

1. Komponen Axial/Radial

Komponen Axial/Radial yaitu suatu komponen pada nilai resistor ada sebuah kode warna, jadi kamu bisa mengetahui nilainya dari sebuah warna yang ada pada komponen tersebut.

2. Komponen Chip

Komponen Chip merupakan suatu komponen pada nilai resistor ada kode tertentu, jadi komponen tersebut lebih mudah buat dipahami.


Satuan

Rumus Tegangan Listrik

Ohm (simbol: Ω) merupakan satuan SI (Standar Internasional) buat resistansi listrik, diambil dari sebuah nama yaitu Georg Ohm.

Satuan yang dipakai prefix, yaitu:

Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ

KΩ = 1.000 Ω
MΩ = 1.000.000 Ω

Dalam bentuk komponen listrik, nilai hambatan yang ada dalam resistor biasanya ditulis pakai pita – pita berwarna, mulai dari 4 warna, 5 warna dan 6 warna.

Konsep penggunaan warna tersebut pada dasarnya sama aja, cuma buat yang 6 warna ditambahkan lagi dengan koefisien suhu.

  • Pada resistor dengan 4 warna: Warna pita 1 dan 2 menunjukkan koefisien nilai, pita 3 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke 4 sebagai ambang batas toleransi.
  • Pada resistor dengan 5 warna: Warna pita 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, pita 4 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke 5 sebagai ambang batas toleransi.
  • Pada resistor dengan 6 warna: Warna pita 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, pita 4 sebagai pengali (multiplier), dan pita ke-5 sebagai ambang batas toleransi, sedangkan pita ke 6 sebagai koefisien suhu/termal.

Berdasarkan warna pita maka akan ditentukan berapa nilai resistor sebenarnya.

Pada dasarnya akan dibutuhkan minimal 2 buah pita terakhir buat pita pengali dan toleransi serta pita koefisien suhu khusus untuk 6 warna.


Kode Warna pada Resistor

Kode Warna pada Resistor

Resistor aksial mempunyai pola pita warna buat menunjukkan resistansinya. Resistor pasang – permukaan ditandai dengan numerik, kalo cukup besar buat bisa ditandai.

Biasanya resistor berukuran kecil yang sekarang dipakai terlalu kecil buat ditandai.

Kemasan umumnya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, tapi warna lain juga mungkin, seperti misalnya merah tua atau abu – abu.

Resistor pada awal abad ke-20 gak diisolasi, dan cuma dicelupkan ke cat buat menutupi seluruh permukaan badan dalam pengkodean warna.

Warna kedua diberikan di salah satu ujung, dan sebuah titik warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya yaitu badan, ujung, titik memberikan urutan 2 digit resistansi dan pengali desimal.

Toleransi dasarnya yaitu ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat memakai warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.


Cara Menghitung Komponen Resistor Axial/Radial

Rumus Daya

Nilai Resistor Komponen Axial/Radial ini bisa dilihat lewat Kode – kode Warna yang ada dibagian resistor tersebut dalam bentuk gelang.

Biasanya pada resistor komponen axial ini punya 4 gelang warna pada bagian resistor tersebut, tapi ada juga yang memiliki 5 gelang warna, dan buat gelang resistor warna emas & perak ada lebih jauh dari warna lainnya.

1. Menghitung Resistor 4 Gelang Warna

Perhatikan gambar berikut ini.

Menghitung Resistor 4 Gelang Warna

Keterangan:

  • Masukkan angka dari kode warna gelang ke 1
  • Masukkan angka dari kode warna gelang ke 2
  • Masukkan angka dari kode warna gelang ke 3
  • Masukkan jumlah nol dari kode warna Gelang ke 3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Pada 10 (10n) merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut.

Contoh perhitungannya:

  • Gelang ke 1 (Coklat) = 1
  • Gelang ke 2 (Hitan) = 0
  • Gelang ke 3 (Hijau) = 5 Nilai nol dibelakang angka gelang ke 2 atau dikalikan 10(5)
  • Gelang ke 4 (Perak) = Toleransi 10%

Jadi, nilai resistor tersebut adalah 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 Mega Ohm = Toleransi 10%

2. Menghitung Resistor 5 Gelang Warna

Coba kamu perhatikan gambar yang ada dibawah ini.

Menghitung Resistor 5 Gelang Warna

Keterangan:

  • Masukkan angka dari kode warna gelang ke 1
  • Masukkan angka dari kode warna gelang ke 2
  • Masukkan angka dari kode warna gelang ke 3
  • Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke 4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Pada 10 (10n) ini merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut.

Contoh perhitungan resistor pada 5 gelang warna:

  • Gelang ke 1 (Coklat) = 1
  • Gelang ke 2 (Hitam) = 0
  • Gelang ke 3 (Hijau) = 5
  • Gelang ke 4 (Hijau) = 5, nol dibelakang angka gelang ke 2 atau kamu kalikan 10(5)
  • Gelang ke 5 (Perak) = Toleransi 10%

Jadi, nilai resistor 5 gelang warna tersebut adalah 105 x 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Mega Ohm = Toleransi 10%

3. Menghitung Resistor Warna Lainnya

Contohnya:

  • Merah, Merah, Merah, Emas → 22 x 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
  • Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 x 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi, yaitu:

  • 2.200 Ohm dengan Toleransi 5%
  • 2200 – 5% = 2.090
  • 2200 + 5% = 2.310

Jadi, arti pada nilai resistor tersebut adalah berkisar antara, 2.090 Ohm sampai 2.310 Ohm

Nah, buat mempermudah dalam menghafalkan warna resistor, kamu bisa coba memakai singkatannya seperti berikut ini:

HI CO ME JI KU HI BI U A PU

Singkatan dari:

Hitam, Coklat, Merah, Orange/Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-Abu, Putih


Cara Menghitung Komponen Resistor Chip

Nilai Resistor Komponen Chip ini lebih mudah dipahami dari pada Komponen Resistor Axial/Radial. Karena, pada komponen chip gak memerlukan sebuah kode warna sebagai pengganti nilainya.

Pada kode resistor chip ini memakai sebuah Kode Angka langsung, jadi sangat mudah buat dibaca dan dipahami yang disebut sebagai Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor).

1. Menghitung Resistor Chip

Coba kamu lihat dulu, gambar yang ada dibawah:

Menghitung Resistor Chip

Keterangan:

  • Masukkan angka ke 1 langsung = 4
  • Masukkan angka ke 2 langsung = 7
  • Masukkan jumlah nol dari angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kamu kalikan dengan 10(3)

Jadi, nilai yang ada pada sebuah resistor chip tersebut adalah 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm.

2. Menghitung Resistor Chip Lainnya

Contohnya:

  • 222 jadi 22 x 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
  • 103 jadi 10 x 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
  • 334 jadi 33 x 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang menggunakan kode angka seperti contoh dibawah ini :
Pada tulisan (R) menandakan letaknya Koma Decimal

  • 4R7 = 4,7 Ohm
  • 0R22 = 0,22 Ohm

Keterangan:

  • Ohm : Ω
  • Ohm Per Kilo : KΩ
  • Ohm Per Mega : MΩ
  • Ohm Per 1.000 : 1 kilo Ohm (1 KΩ )
  • Ohm Per 1.000.000 : 1 Mega Ohm (1 MΩ)
  • Ohm Per 1.000 Kilo : 1 Mega Ohm (1 MΩ).

Cara Menghitung Resistor dengan Kode Angka

Cara diatas cuma berlaku buat resistor dengan kode warna aja, semakin besar kapasitas resistor/daya, maka semakin besar juga bentuk dan fisiknya.

Biasanya nilai resistansi berupa kode angka udah langsung dicantumkan dibadan resistor.

Contohnya: Buat Resistor 5 Watt dibawah ini dengan nilai Resistansi 22 Ohm

Cara ke-1 Menghitung Resistor dengan Kode Angka

Begitu juga buat resistor Variabel jenis Potensiometer, udah dicantumkan besaran resistansinya di badan komponen tersebut.

Cara ke-2 Menghitung Resistor dengan Kode Angka

Atau bahkan pada resistor variabel VR, juga dicantumkan dengan kode pengali, yaitu:

Contohnya: Resistor variabel VR dibawah ini, dengan kode 10 x 10.000 = 100.000 atau 100k Ohm

Cara ke-3 Menghitung Resistor dengan Kode Angka

Cara Menghitung Resistor dengan Alat Ukur

Eh, kalo mau menghitung resistor dengan alat ukur sih gimana?

Caranya mudah banget loh, apalagi kalo pakai Multimeter/AVOmeter digital. Jadi, gak perlu melihat jarum petunjuk lagi deh.

Caranya:

  1. Pertama, pindahkan dulu selektor multimeter ke pilihan Ohm buat mengukur Resistansinya.
    Cara ke-1 Menghitung Resistor dengan Alat Ukur
  2. Kemudian, tinggal hubungkan probe multimeter ke kaki – kaki Resistor, karena gak ada polaritas buat resistor maka pemasangannya bisa bolak – balik.
  3. Lalu, nantinya nilai resistansi pada resistor tersebut akan langsung tampil di display multimeter.
  4. Sedangkan, kalo kamu memakai multimeter analog harus melihat dulu jarum penunjuknya.
    Cara ke-2 Menghitung Resistor dengan Alat Ukur

Cara Menghitung Resistor Secara Online

Cara Menghitung Resistor Secara Online

Kalo menurutmu cara diatas masih sulit, maka kamu bisa coba pakai Web penghitung resistor.

Banyak aplikasi di HP Android yang punya fungsi buat menghitung resistansi dengan tinggal memasukkan warna yang ada.

Atau kamu juga bisa membuka Web Online menghitung resistor online, yaitu dengan mengunjungi web http://www.resistor-calculator.com/

Penggunaanya sendiri juga sangat mudah, kamu cuma tinggal memilih warna yang sesuai mau kamu hitung resistansi resistor tersebut.

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Satu pemikiran pada “Cara Menghitung Resistor”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Rumus Usaha


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
21 Juli 2023

Konduktor


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
20 Juli 2023

Satuan Berat


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
19 Juli 2023

Massa Jenis


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
19 Juli 2023

Rumus Percepatan


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
19 Juli 2023