Perbedaan Candi Hindu dan Budha

ranggaku 27 Maret 2023

Candi adalah bangunan bersejarah yang dibangun sebagai simbol agama, budaya, dan peradaban pada masa itu.

Umumnya, candi dipakai oleh masyarakat sebagai tempat pemujaan dewa dan dewi pemeluk agama Hindu dan Budha.

Selain itu, candi juga bisa dimanfaatkan buat istana, tempat pemandian, gapura, dan lain sebagainya.

Arsitektur bangunan candi dirancang dengan begitu detail dan memakai seni yang tinggi. Jadi, bisa membuat kagum siapapun yang melihatnya.

Tahu gak sih, kalo perbedaan candi Hindu dan Budha ini bisa dilihat dari bentuk dasar sampai atap candi tersebut?

Kedua candi tersebut adalah candi yang ada di Indonesia dan tersebar di hampir seluruh pulau Jawa dan Bali.

Ingin tahu apa aja perbedaannya? Tapi, sebelum mengetahui perbedaan dari keduannya, sebaiknya ketahui fungsi candi Hindu dan Budha dulu.


Candi Hindu dan Budha

1. Candi Hindu

Candi Hindu

Fungsi dari candi hindu ini sebagai makam para raja Hindu yang pernah berkuasa. Dengan cara memakamkan abu jenazah para raja di candi.

Candi Hindu ini mempunyai 3 bagian candi, diantaranya yaitu:

  • Bagian dasar candi atau bhurloka dan menyimbolkan dunia fana.
  • Tubuh candi atau bhurvaloka dan menyimbolkan dunia permurnian atau pembersih.
  • Bagian atap candi atau svarloka dan menyimbolkan dunia para dewa. Biasanya berbentuk runcing dan disebut dengan Ratna.

Sebagian besar candi – candi Hindu dihiasai dengan arca – arca 3 dewa utama dalam kepercayaan Hindu yang disebut sebagai Trimurti yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Arca tersebut biasanya menggambarkan cerita dari Ramayana dan Krisnayana, dan biasanya arah pintu utama ada di barat.

Tata letak candi Hindu yaitu asimetris dan linier sesuai dengan topografi wilayah setempat.

Bangunan candi utama ada di belakang dan jauh dari pintu masuk serta biasanya dibangun di tanah yang paling tinggi di kawasan kompleks candi tersebut.

 

2. Candi Budha

Candi Budha

Fungsi dari candi Budha ini sebagai tempat ibadah atau tempat pemujaan para dewa, baik itu buat keluarga kerajaan atau buat masyarakat di zaman itu.

Candi Budha mempunyai 3 bagian candi, diantaranya adalah:

  • Kamadhatu atau bagian dasar candi, yaitu sebagai simbol kalo manusia identik dengan penuh dosa.
  • Rupadhatu atau bagian tengah candi, yaitu sebagai simbol kalo kehidupan manusia di dunia fana yang penuh dengan nafsu.
  • Arupadhatu atau bagian atas candi, yaitu sebagai simbol kalo manusia yang udah mencapai nirwana. Biasanya berbentuk tambun yang sering disebut dengan Stupa.

Sebagian besar candi – candi Budha dihiasai dengan arca – arca Budha seperti arca kelompok Dyani Budha dan arca kelompok Dyani Bodhisatwa yang biasanya menceritakan tentang Lelitavistara dan Avadana atau Jataka.

Tata letak candi Budha yaitu simetris dan mandala konsentris. Bangunan candi utama ada di bagian tengah kompleks candi tersebut yang dikelilingi oleh candi – candi kecil yang ditata rapi.


Perbedaan Candi Hindu dan Budha

gambar Perbedaan Candi Hindu dan Budha

1. Berdasarkan Fungsinya

Candi hindu fungsinya sebagai makam para raja Hindu yang pernah berkuasa. Dengan cara memakamkan abu jenazah para raja di Candi.

Sedangkan, kalo

Candi Budha fungsinya sebagai tempat ibadah atau tempat pemujaan para dewa, baik itu keluarga kerajaan atau buat masyarakat pada zaman itu.

2. Berdasarkan Strukturnya

Struktur pada candi Hindu yaitu:

  • Bhurloka yaitu bagian dasar candi yang menyimbolkan dunia fana.

  • Bhurvaloka yaitu tubuh candi yang menyimbolkan dunia permurnian atau pembersih.

  •  Svarloka yaitu bagian atas atau atap candi yang menyimbolkan dunia para dewa.

Sedangkan, kalo struktur pada candi Budha yaitu:

  • Kamadhatu yaitu bagian dasar candi sebagai simbol kalo manusia identik dengan penuh dosa.

  • Rupadhatu yaitu bagian tengah candi sebagai simbol kalo kehidupan manusia di dunia fana yang penuh dengan nafsu.

  • Arupadhatu yaitu bagian atas atau atap candi sebagai simbol kalo manusia yang udah mencapai nirwana.

3. Berdasarkan Bentuk Puncak Candi

Bentuk puncak pada candi Hindu yaitu meruncing dan biasanya disebut juga dengan Ratna.

Sementara itu, kalo

Bentuk puncak pada candi Budha yaitu tambun dan biasanya disebut juga dengan Stupa.

4. Berdasarkan Bentuk Puncak Candi Secara Umum

Pada candi Hindu, bentuk puncak candi secara umum yaitu Dagoba yang berbentuk tabung.

Sedangkan,

Pada candi Budha, bentuk puncak candi secara umum yaitu kubus.

5. Berdasarkan Bentuk Bagunan Candi

Bentuk bangunan candi Hindu yaitu ramping. Sedangkan, kalo bentuk bangunan candi Budha yaitu besar dan tambun.

6. Berdasarkan Arca Candi

Sebagian besar candi – candi Hindu dihiasai dengan arca – arca 3 dewa utama dalam kepercayaan Hindu yang disebut sebagai Trimurti. Ketiga dewa tersebut adalah Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Sedangkan, 

Sebagian besar candi – candi Budha dihiasai dengan arca – arca Budha seperti arca kelompok Dyani Budha dan arca kelompok Dyani Bodhisatwa.

7. Berdasarkan Penggambaran Cerita Arca

Penggambaran cerita arca pada candi Hindu adalah Ramayana dan Krisnayana.

Sedangkan, kalo

Penggambaran cerita arca pada candi Budha adalah Lelitavistara dan Avadana atau Jataka.

8. Berdasarkan Bahan Pembuatan Candi

Sebagian besar candi Hindu terbuat dari batu – batu merah yang gak di bakar, dan bahkan ada juga yang dibuat cuma memakai batu bata biasa.

Sementara itu,

Sebagian besar candi Budha terbuat dari batu andesit yang udah mengalami pemotongan secara rapi.

9. Berdasarkan Atap Candi

Atap candi – candi Hindu menunjukkan adanya undakan dan biasanya terdiri dari 3 tingkat undakan.

Sedangkan, kalo

Atap candi – candi Budha umumnya cuma satu tingkatan yang terdiri undakan – undakan yang berukuran kecil, tapi jumlahnya banyak dan membentuk satu kesatuan dengan lengkungan halus.

10. Berdasarkan Arah Pintu Utama Candi

Arah pintu utama pada candi – candi Hindu yaitu menghadap ke arah Barat.

Sedangkan,

Arah pintu utama pada candi – candi Budha yaitu menghadap ke arah Timur.

11. Berdasarkan Hiasan Relung dan Gawang Pintu pada Candi

Pada candi Hindu, hiasan kepala Kala tengah yang terlihat menyeringai dan dilengkapi dengan bagian rahang bawah yang ada di bagian atas pintu.

Sementara itu, kalo

Pada candi Budha, hiasan gawang pintu berupa Gaya Kala Makara yaitu kepala Kala dengan peringai mulut yang menganga lebar, tapi tanpa rahang bagian bawah yang biasanya diletakkan bagian atas pintu utama dan terhubung dengan Makara ganda.

12. Berdasarkan Style Hiasan Relief pada Candi

Pada candi Hindu, hiasan relief biasanya terlihat lebih rendah dan teksturnya gak terlalu menonjol. Gambar hiasan relief ini menyerupai tokoh – tokoh pewayangan Bali.

Sedangkan, kalo

Pada candi Budha, hiasan relief biasanya terlihat lebih tinggi dan bertekstur menonjol. Gambar relief ini dibuat dengan gaya natural.

13. Berdasarkan Tata Letaknya

Tata letak pada candi Hindu, yaitu:

  • Tata letak candi Hindu yaitu asimetris dan linier sesuai dengan topografi wilayah setempat.

  • Bangunan candi utama ada di belakang dan jauh dari pintu masuk serta biasanya dibangun di tanah yang paling tinggi di kawasan kompleks candi tersebut.

  • Ada juga perwayangan yang terletak di depan bangunan candi utama.

Sementara itu, tata letak pada candi Budha adalah:

  • Tata letak candi Budha yaitu simetris dan mandala konsentris.

  • Bangunan candi utama ada di bagian tengah kompleks candi tersebut yang dikelilingi oleh candi – candi kecil yang ditata rapi.

Nih, aku ringkas pada tabel dibawah ini cuy….


Tabel Perbedaan Candi Hindu dan Budha

Tabel Perbedaan Candi Hindu dan Budha

Perbedaan Candi Hindu dan Budha
Pembeda Candi Hindu Candi Budha
Fungsi Secara umum candi Hindu berfungsi sebagai makam para raja Hindu yang pernah berkuasa. Dengan cara memakamkan abu jenazah para raja di candi. Secara umum candi Budha berfungsi sebagai tempat ibadah atau tempat pemujaan para dewa baik untuk keluarga kerajaan ataupun untuk masyarakat di zaman itu.
Struktur 3 bagian candi Hindu yaitu :

 

1.       Bhurloka yaitu bagian dasar candi yang menyimbolkan dunia fana.

2.       Bhurvaloka yaitu tubuh candi yang menyimbolkan dunia permurnian atau pembersih.

3.       Svarloka yaitu bagian atas atau atap candi yang menyimbolkan dunia para dewa.

3 bagian candi Budha yaitu :

 

1.       Kamadhatu yaitu bagian dasar candi sebagai simbol bahwa manusia identik dengan penuh dosa.

2.       Rupadhatu yaitu bagian tengah candi sebagai simbol bahwa kehidupan manusia di dunia fana yang penuh dengan nafsu.

3.       Arupadhatu yaitu bagian atas atau atap candi sebagai simbol bahwa manusia yang telah mencapai nirwana.

Bentuk Puncak Candi Meruncing dan biasanya disebut dengan Ratna. Tambun dan biasanya disebut dengan Stupa.
Bentuk Puncak Candi secara Umum Dagoba yang berbentuk tabung. Kubus.
Bentuk Bangunan Candi Ramping Besar dan tambun
Arca Candi Sebagian besar candi – candi Hindu dihiasai dengan arca – arca 3 dewa utama dalam kepercayaan Hindu yang disebut sebagai Trimurti. Ketiga dewa tersebut adalah

 

1.       Dewa Brahma

2.       Dewa Wisnu

3.       Dewa Siwa

Sebagian besar candi – candi Budha dihiasai dengan arca – arca Budha seperti arca kelompok Dyani Budha dan arca kelompok Dyani Bodhisatwa.
Penggambaran Cerita Arca Ramayana dan Krisnayana Lelitavistara dan Avadana atau Jataka.
Bahan Pembuatan Candi Sebagian besar candi Hindu terbuat dari batu – batu merah yang tidak di bakar, dan bahkan ada pula yang dibuat hanya menggunakan batu bata biasa. Sebagian besar candi Budha terbuat dari batu andesit yang telah mengalami pemotongan secara rapi.
Atap Candi Atap candi – candi Hindu menunjukkan adanya undakan dan biasanya terdiri dari 3 tingkat undakan. Atap candi – candi Budha umumnya hanya satu tingkatan yang terdiri undakan – undakan yang berukuran kecil namun jumlahnya banyak dan membentuk satu kesatuan dengan lengkungan halus.
Arah Pintu Utama Barat Timur
Hiasan Relung dan Gawang Pintu pada Candi Hiasan kepala Kala tengah yang terlihat menyeringai dan dilengkapi dengan bagian rahang bawah yang terletak di bagian atas pintu. Hiasan gawang pintu berupa Gaya Kala Makara yaitu kepala Kala dengan peringai mulut yang menganga lebar namun tanpa rahang bagian bawah yang biasanya diletakkan bagian atas pintu utama dan terhubung dengan Makara ganda.
Style Hiasan Relief pada Candi Hiasan relief biasanya terlihat lebih rendah dan teksturnya tidak terlalu menonjol. Gambar hiasan relief ini menyerupai tokoh – tokoh pewayangan Bali. Hiasan relief biasanya terlihat lebih tinggi dan bertekstur menonjol. Gambar relief ini dibuat dengan gaya natural.
Tata Letak Tata letak candi Hindu adalah asimetris dan linier sesuai dengan topografi wilayah setempat.

 

Bangunan candi utama berada di belakang dan jauh dari pintu masuk serta biasanya dibangun di tanah yang paling tinggi di kawasan kompleks candi tersebut.

Terdapat pula perwayangan yang terletak di depan bangunan candi utama.

Tata letak candi Budha adalah simetris dan mandala konsentris.

 

Bangunan candi utama berada di bagian tengah kompleks candi tersebut yang dikelilingi oleh candi – candi kecil yang ditata rapi.


Contoh Candi Hindu dan Budha

1. Candi Hindu

Contoh Candi Hindu

  • Candi Prambanan
  • Candi Gedong Songo
  • Candi Penataran
  • Candi Cangkuang
  • Candi Gebang, dan Candi – candi di kawasan Dieng.

2. Candi Budha

Contoh Candi Budha

  • Candi Borobudur
  • Candi Plaosan
  • Candi Kalasan
  • Candi Sewu
  • Candi Sari
  • Candi Banyunibo
  • Candi Sumberawan
  • Candi Muara Jambi
  • Candi Muara Takus
  • Candi Biaro Bahal
  • Candi Jabung.

Itu pembahasan tentang perbedaan candi Hindu dan Budha terlengkap dan semoga artikel tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu dalam bidang sejarah di Indonesia. 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Zaman Mesolitikum


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
6 Agustus 2023

Kebudayaan Pacitan


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
5 Agustus 2023

Kebudayaan Ngandong


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
4 Agustus 2023

Kapak Genggam


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Kapak Perimbas


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023