Penyebab Korupsi dan Cara Mengatasinya

ranggaku 20 April 2023

Tindakan korupsi merupakan salah satu tindak kejahatan yang terjadi akibat penyelewengan wewenang atau tanggung jawab.

Perilaku korupsi ini menyangkut berbagai hal yang sifatnya kompleks.

Berdasarkan Transperency international, korupsi yaitu perilaku pejabat publik, atau pemain politik, atau para pegawai negeri yang secara gak wajar dan gak legal memperkaya diri atau golongan yang ada hubungan kedekatan dengan dirinya.

Dia melakukan tindakan tersebut dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik atau wewenang yang dipercayakan kepada mereka.

Penasaran, apa aja penyebab korupsi dan cara mengatasinya? Yuk langsung simak ulasannya pada artikel berikut ini!


Penyebab Korupsi

Penyebab Korupsi

Ada faktor-faktor penyebabnya bisa dari internal pelaku-pelaku korupsi dan juga bisa berasal dari situasi lingkungan yang kondusif buat melakukan korupsi (faktor eksternal).

Dengan begitu, secara garis besar penyebab korupsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam diri setiap orang atau individu.

Kemudian, faktor internal ini terbagi menjadi beberapa, diantaranya yaitu:

  • Sifat Rakus Manusia

Sifat tamak atau rakus merupakan sifat yang berasal dari dalam diri setiap individu.

Hal itu terjadi saat seseorang mempunyai hasrat besar buat memperkaya diri dan gak pernah merasa puas terhadap apa yang udah dimilikinya saat ini.

  • Gaya Hidup Konsumtif

Pada era modern seperti sekarang ini, terutama pada kehidupan di kota-kota besar merupakan hal yang sering mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif.

Makanya, kalo perilaku konsumtif ini gak di imbangi dengan pendapatan yang memadai, maka hal tersebut akan membuka peluang seseorang buat melakukan berbagai tindakan demi memenuhi keinginannya.

Salah satu dari tindakan tersebut adalah dengan melakukan korupsi secara besar-besaran.

  • Moral Yang Tidak Kuat

Seseorang yang mempunyai moral lemah, maka akan cenderung mudah tergoda buat melakukan tindakan korupsi.

Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat, bawahan, atau pihak lain yang memberi kesempatan buat melakukan korupsi.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor pemicu terjadinya tindakan korupsi yang berasal dari luar diri sendiri atau pelaku.

Faktor eksternal ini terbagi menjadi 4, diantaranya yaitu sebagai berikut ini:

  • Faktor Politik

Politik merupakan salah satu sarana buat melakukan korupsi.

Hal ini bisa dilihat saat terjadi intrabilitas politik atau saat politisi mempunyai nafsu buat mempertahankan kekuasaannya.

  • Faktor Hukum

Hukum bisa menjadi faktor terjadinya korupsi dilihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-undangan, dan disisi lain dari lemahnya penegak hukum.

Hal lain yang menjadikan hukum sebagai sarana korupsi adalah tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan aturan – aturan yang diskrimatif dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas dan tegas sehingga menumbulkan multi tafsir, serta terjadinya kontradiksi dan overlapping dengan aturan lain.

  • Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi.

Hal ini bisa dilihat saat tingkat pendapatan atau gaji yang gak cukup buat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Maka seseorang akan dengan mudahnya buat melakukan tindakan korupsi demi terpenuhinya semua kebutuhan.

  • Faktor Organisasi

Organisasi dalam hal ini yaitu organisasi dalam artian yang luas, gak cuma organisasi yang ada dalam suatu lembaga.

Tapi, juga sistem pengorganisasian yang ada didalam lingkungan masyarakat.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya korupsi dari sudut pandang organisasi, diantaranya seperti:

  • Manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasi
  • Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai
  • Gak adanya kultur organisasi yang benar
  • Kurang adanya teladan dari pemimpin
  • Lemahnya pengawasan.

Cara Mengatasi Tindakan Korupsi

Cara Mengatasi Tindakan Korupsi

Banyak cara yang bisa kamu terapkan buat bisa memberantas korupsi. Mulai dari hal yang paling kecil yaitu diri sendiri, sampai ke tingkat Negara.

1. Membangun Supremasi Hukum dengan Kuat

Hukum merupakan pilar keadilan.

Saat hukum gak sanggup lagi menegakkan sendi-sendi keadilan, maka runtuhlah kepercayaan publik pada institusi ini.

Ketidakjelasan kinerja para pelaku hukum akan memberi ruang pada tipikor buat berkembang dengan leluasa.

Makanya, sangat perlu dilakukan membangun supremasi hukum yang kuat. Gak ada manusia yang kebal hukum dan penegak hukum gak tebang pilih dalam mengadili.

2. Menciptakan Kondusifitas Nyata di Semua Daerah

Salah satu rangsangan tumbuhnya tipikor dengan subur yaitu kondisifitas semu di suatu wilayah otonom.

Kondusifitas yang selama ini dielu-elukan yaitu kondusifitas semu belaka. Kejahatan korup terus tumbuh dengan subur tanpa ada yang menghentikannya.

Gimana suatu otonomi daerah semestinya dikatakan kondusif? Yaitu, daerah yang terbebas dari penyakit tipikor, bersih penyelewengan dan gak ada lagi tindak kejahatan yang merugikan bangsa dan negara.

3. Eksistensi Para Aktivis

Para aktivis, contohnya seperti LSM harus gencar menyerukan suaranya buat melawan tindak kejahatan korupsi. Disini, peran aktif para aktivis sangat diharapkan.

4. Menciptakan Pendidikan Anti Korupsi

Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan, karena gak bisa dipungkiri kalo pendidikan merupakan wahana yang sangat startegis buat membina generasi muda supaya menanamkan nilai-nilai kehidupan termasuk antikorupsi.

5. Membangun Pendidikan Moral dari Kecil

Mengapa banyak pejabat negara ini yang korupsi? Karena, mereka semua bermoral miskin, bertabiat penjahat, dan gak bermartabat.

Kalo seseorang mempunyai moral yang rendah, maka setiap gerak langkahnya akan merugikan orang. Makanya, sangat penting sekali membekali pendidikan moral pada generasi muda.

6. Pembekalan Pendidikan Religi yang Intensif

Semua agama mengajarkan pada kebaikan. Gak ada satupun agama yang menyuruh kamu berbuat untuk merugikan orang lin, seperti tindak kejahatan korupsi ini.

Peran orang tua sangat berpengaruh buat menumbuhkan kesadaran religi pada anak, supaya nantinya saat dewasa mempunyai moral dan mentalitas yang baik.


Itulah pembahasan mengenai penyebab dan gimana cara mengatasi adanya tindakan korupsi, yang perlu diketahui oleh kamu semua.

Intinya! Jangan sampai, kamu melakukan tindak kejahatan korupsi ini. Karena, bisa merugikan diri kamu sendiri, banyak orang, keluarga, dan negara.

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Satu pemikiran pada “Penyebab Korupsi dan Cara Mengatasinya”

  1. Memang korupsi itu busuk dan kotor, untuk supaya diri kita tidak busuk dan berbau maka pola yg harus kita jaga adalah sikap, tingkah laku serta perbutan kita hrs dijaga dengan cara, agar kita selalu berdoa dalam memulai suatu pekerjaan baik yg kecil maupun yg besar. Dan jaga tingkat kehidupan yg boros.ini juga berakibat timbul keinginan yg tidak terkontrol utk melakukan korupsi. Jumlah penduduk indonesia yg begitu banyak hampir 260 juta dengan memerapkan sikap jujur, peduli,mandiri, kerja keras, adil dan sikap empati yg baik indonesia bisa terbebas dari korupsi..stop korupsi…tanamkan nilai2 integrtis bisa krn terbiasa utk menanamkan integritas..

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Kerukunan Umat Beragama


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
31 Juli 2023

Prinsip Demokrasi Pancasila


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
31 Juli 2023