Apa sih, yang dimaksud dengan kata ulang itu? Jadi,
Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, atau perubahan.
Kata berulang atau reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
Pengulangan bisa dilakukan pada kata dasar, kata berimbuhan, ataupun kata gabung.
Ingin tahu lebih lengkap, mengenai pembahasan tentang kata ulang? Yuk langsung simak aja!
Pengertian Kata Ulang Menurut Para Ahli
1. Menurut Soedjito (1995:109)
Pengulangan yaitu proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh atau sebagian, baik dengan variasi fonem atau tidak.
2. Menurut Ramlan (1985:57)
Proses pengulangan atau reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
3. Menurut Muslich (1990:48)
Proses pengulangan yaitu peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya atau sebagian, baik bervariasi fonem atau tidak, baik berkombinasi dengan afiks atau tidak.
4. Menurut Solichi (1996:9)
Proses pengulangan yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik selurunya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
Hasil pengulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
5. Menurut Soepeno (1982:20)
Kata ulang yaitu kata hasil perulangan bentuk dasar baik seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem atau tidak.
6. Menurut Keraf (1991:149)
Kata ulang adalah bentuk kata ulang sebagai sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata.
Ciri-Ciri Kata Ulang
Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari kata ulang yang perlu kamu tahu, yaitu:
- Umumnya tidak mengubah golongan kata atau kelas kata. Kalo suatu kata ulang berkelas kata benda, bentuk dasarnya juga berkelas kata benda. Begitu juga, kalo kata ulang tersebut berkelas kata kerja, bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja.
- Bentuk dasar kata ulang selalu ada dalam pemakaian bahasa. Maksud “dalam pemakaian bahasa” yaitu bisa dipakai dalam konteks kalimat.
- Arti bentuk dasar kata ulang selalu berhubungan dengan arti kata ulangnya.
- Menimbulkan makna gramatis.
- Terdiri lebih dari satu morfem.
- Selalu mempunyai bentuk dasar.
Baca juga : Jenis-Jenis Kata
Makna Kata Ulang
Dibawah ini, ada beberapa makna kata ulang yang perlu diketahui, diantaranya adalah:
1. Perulangan Kata Benda
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata benda, yaitu:
- Menyatakan benda itu bermacam-macam. Misalnya: buah-buahan, sayur-sayuran, buku-bukuan.
- Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu. Misalnya: anak-anakan, orang-orangan.
2. Perulangan Kata Kerja
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata kerja, yaitu:
- Menyatakan kalo pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali. Contoh: Meloncat-loncat, menyebut-nyebut, menari-nari, melayang-layang.
- Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama. Contoh: Berenang-renang, duduk-duduk.
- Menyatakan bermacam-macam pekerjaan. Contoh: Cetak-mencetak, karang-mengarang.
- Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pikak atau berbalasan. Contoh: Tembak-menembak, tuduh-menuduh, cubit-mencubit.
3. Perulangan Kata Sifat
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata sifat, yaitu:
- Menyatakan makna lebih (intensitas). Contoh: Berjalan cepat-cepat! Kerjakan baik-baik!
- Menyatakan makna sampai atau pernah. Contoh: Tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun dia udah berobat ke luar negeri (tak pernah sembuh), habis-habisan dia berbelanja (sampai habis).
- Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -nya mengandung makna superlatif (paling). Contoh: Kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya memuaskan, terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
- Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti kata sifat itu. Contoh: Badanku sakit-sakit saja rasanya (sakit di sana-sini, tapi tidak terlalu sakit), kalo kepalamu pening-pening, bawalah tidur (agak pening, pening sedikit).
- Bentuk yang seolah-olah udah jadi ungkapan dalam bahasa Indonesia, makna perulangannya kurang jelas. Contoh: Jangan menakut-nakuti anak-anak karena akan memengaruhi jiwanya kelak.
4. Perulangan Kata Bilangan
Makna perulangan kata bilangan, diantaranya sebagai berikut ini yaitu:
- Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna “satu demi satu”. Contoh: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
- Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna “hanya satu itu”. Contoh: Ini anak saya satu-satunya.
- Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dan lain sebagainya, memberi pengertian “sekaligus dua, tiga, dll”. Contoh: Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
- Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu dan lain sebagainya.Ini menyatakan makna “kelipatan sepuluh, seratus, seribu dan lain sebagainya. Contoh: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
- Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat ini sering diganti dengan bentukan dengan akhiran -an. Contoh: Berpuluh-puluh jadi puluhan.
Baca juga : Arti Kata Sandang
Jenis Kata Ulang
Jenis kata ulang ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
Jenis kata ulang berdasarkan bentuk ini, dibagi lagi menjadi beberapa yaitu:
A. Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa yaitu kata ulang sebagian. Kata-kata jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya aja
B. Dwilingga
Dwilingga adalah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis yang satu ini yaitu kata yang mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan.
C. Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi ini, mengalami suatu perulangan disertai dengan suatu perubahan bunyi pada sebagian kata.
D. Kata Ulang Berimbuhan
Jenis kata ulang berimbuhan ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata.
E. Kata Ulang Semu
Jenis kata ulang semu ini adalah kata yang mengalami suatu proses pengulangan seluruhnya tapi gak bisa dipisahkan.
2. Kata Ulang Merubah Makna Kata
Kata ulang merubah makna kata ini dibagi lagi menjadi beberapa, diantaranya adalah:
A. Menyatakan Kesamaan
Jenis kata ulang yang satu ini merupakan kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna.
B. Menyatakan Saling
Jenis kata ulang yang satu ini merupakan jenis kata yang mengalami suatu pembentukan makna.
C. Menyatakan Jamak dan Beragam
Jenis kata ulang yang satu ini adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna.
D. Menyatakan Intensitas
Jenis kata ulang yang satu ini yaitu jenis kata yang mengalami suatu pembentukan makna.
E. Menyatakan Bilangan
Kata ulang jenis yang satu ini adalah jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna.
F. Menyatakan Keadaan atau Situasi
Jenis kata ulang yang satu ini merupakan jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna.
G. Menyatakan Suatu Bentuk Kegiatan
Jenis kata ulang yang satu ini merupakan jenis kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna.
Bentuk Kata Ulang
Berikut dibawah ini, ada beberapa bentuk dari kata ulang yang harus kamu ketahui, yaitu:
1. Kata Ulang Penuh atau Murni
Kata ulang penuh atau murni adalah semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh.
Contoh kata ulang penuh atau murni diantaranya rumah-rumah, sakit-sakit.
2. Kata Ulang Berimbuhan atau Bersambungan
Kata ulang berimbuhan atau bersambungan adalah semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan, seperti awalan, sisipan, atau akhiran.
Contoh kata ulang berimbuhan atau bersambungan diantaranya berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.
3. Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang.
Contoh kata ulang berubah bunyi diantaranya bolak-balik, serba-serbi.
4. Kata Ulang Semu
Kata ulang semu merupakan kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu.
Kalo gak diulang, komponennya gak punya makna atau bisa juga punya makna lain yang gak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut.
Contoh kata ulang semu diantaranya hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
5. Kata Ulang Dwipurwa
Dwipurwa berarti “dahulu dua”, kata ulang dwipurna yaitu kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang lalu berubah jadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu.
Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris “reduplication” yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
Prinsip Pengulangan
Pengulangan gak mengubah golongan (kelas) kata, dari bentuk dasar kata ulang, seperti kata benda, kata kerja, dan kata sifat.
Contohnya:
- Kata benda : Sepatu-sepatu ( sepatu), bingkisan-bingkisan (bingkisan ), buah-buahan ( buah), dan baju-baju (baju).
- Kata kerja : Berkejar-kejar (berkejaran), mencabut-cabuti (mencabuti), tertegun-tegun (tertegun).
- Kata sifat : Bagus-bagus (bagus), nakal-nakal (nakal), seburuk-buruknya (buruk), dan kemerah-merahan (merah).
Bentuk dasar selalu berupa bentuk yang ada didalam penggunaan bahasa sehari-hari.
Contohnya:
- Memperbincang-bincangkan (bentuk dasarnya memperbincangkan, bukan memperbincang).
- Bersalam-salaman (bentuk dasarnya bersalaman, bukan bersalam).
- Rumah-rumahan (bentuk dasarnya rumah, bukan rumahan).
Baca juga : Arti Kata Partikel
Contoh Kata Ulang
1. Contoh Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
A. Dwipurwa (Sebagian)
Misalnya yaitu leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Dedaunan itu gugur setiap musim semi.
- Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat.
- Pepohonan disekitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.
B. Dwilingga
Misalnya yaitu bapak-bapak, anak-anak, laki-laki, buku-buku, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Semua anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang.
- Pasangan suami istri itu mempunyai anak laki-laki.
C. Kata Ulang Berubah Bunyi
Misalnya yaitu teka-teki, mondar-mandir, gotong-royong, sayur-mayur, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Desa bangun rejo melakukan gotong-royong untuk membersihkan desanya.
- Ibu ke pasar membeli sayur-mayur dan lauk-pauk.
D. Kata Ulang Berimbuhan
Misalnya pada tarik-menarik, maaf-memaafkan, pukul-memukul, putar-memutar, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong-menolong.
- Dihari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
E. Kata Ulang Semu
Misalnya pada kupu-kupu, laba-laba, umang-umang, pura-pura, lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Kamila pura-pura pingsan saat upacara bendera.
- Pada hari libur Alina berlibur ke taman kupu-kupu.
2. Contoh Kata Ulang Merubah Makna Kata
A. Menyatakan Kesamaan
Misalnya: Keibu-ibuan, kemuda-mudaan, kebiru-biruan, kemerah-merahan, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Ani mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan.
- Wajah Andi kebiru-biruan akibat terkena bola.
B. Menyatakan Saling
Misalnya: Pukul-memukul, salam-salaman, rangkul-merangkul, maaf-memaafkan, tolong-menolong, tukar-menukar dan lainnya.
Contoh dalam kalimat:
- Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji
- Antar sesama manusia wajib saling tolong-menolong.
- Saat ulang tahun, Kiki dan Kinar saling tukar-menukar kado.
C. Menyatakan Jamak dan Beragam
Misalnya: Sayur-mayur, buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, mobil-mobil, bapak-bapak, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Ibu membeli buah-buahan di supermarket.
- Ibu membeli sayur-mayur dipasar tradisional.
- Bapak-bapak itu sedang membicarakan sesuatu.
D. Menyatakan Intensitas
Misalnya: Bolak-balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-jam, bertahun-tahun dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Rangga berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.
- Saya dan keluarga jalan-jalan ke pantai kuta Bali.
- Alhadi udah bertahun-tahun tinggal di Jerman.
E. Menyatakan Bilangan
Misalnya: Satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Dini membagikan sembako satu-persatu kepada orang yang membutuhkannya.
F. Menyatakan Keadaan atau Situasi
Misalnya: Mentah-mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Singa itu memakan mangsa nya hidup-hidup.
- Buah mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.
- Rima mukanya menjadi merah-merah, karena bertemu dengan diki dijalan.
G. Menyatakan Suatu Bentuk Kegiatan
Misalnya: Masak-memasak, jahit-menjahit, dan lain sebagainya.
Contoh dalam kalimat:
- Ibu diundang untuk masak-memasak di acara pernikahan tetangga.
- Warga disekitar rumah saya ahli dalam jahit-menjahit pakaian.
Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😀