Apa sih, yang dimaksud dengan kalimat?
Kalimat merupakan kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat.
Dalam kalimat ada unsur yang membentuknya, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (Pel).
Kelima unsur itu, yang membuat kalimat menjadi bermakna.
Dalam satu kalimat setidaknya punya unsur subjek dan predikat, karena rangkaian kata yang gak memiliki kedua unsur itu gak bisa dikategorikan sebagai kalimat.
Nah, berikut ini ada berbagai jenis kalimat. Penasaran? Yuk langsung simak ulasannya!
Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk
Jenis kalimat berdasarkan bentuknya ini, dibagi lagi menjadi 2 bagian, diantaranya adalah:
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu susunan struktur subjek-predikat.
Hal yang jadi tanda kalo kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, adalah dengan adanya satu informasi aja yang didapat dari kalimat tersebut.
Ciri kalimat tunggal:
- Tidak menggunakan kata hubung dan tanda baca koma (,).
- Memiliki satu struktur penyusun kalimat.
- Memiliki satu peristiwa pokok.
Contoh kalimat tunggal:
- Orang itu guru kamu. (S – P)
- Andin sedang membuat surat lamaran. (S – P – O)
- Permisi! (P)
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri minimal dua atau lebih kalimat tunggal.
Kalimat majemuk terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
A. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara merupakan kalimat yang memiliki dua klausa yang kedudukannya setara.
Jenis kalimat ini bisa ditandai dengan bentuk konjungsi dan, tetapi, serta, atau, dan sedangkan.
Ciri-ciri kalimat majemuk setara:
- Antar klausa bisa berdiri sendiri jadi suatu kalimat tersendiri atau mempunyai hubungan koordinatif.
- Klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai kedudukan yang sama (setara).
- Kalimat majemuk setara biasanya memakai konjungsi seperti: Dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.
Contoh kalimat majemuk setara:
- Santi menjahit baju dan Yuli membuat jus.
- Winda makan soto ayam, tetapi David makan ayam bakar.
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat yang terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat atau istilah lain dalam linguistik adalah klausa utama dan klausa subordinatif.
Pada jenis kalimat ini, induk kalimat (klausa utama) bisa berdiri sendiri, sedangkan anak kalimat (klausa subordinatif) gak bisa.
Makanya, anak kalimat sangat bergantung dengan induk kalimat supaya bisa memberikan infronasi yang jelas.
Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat:
- Antara klausa kalimat gak memiliki posisi atau kedudukan yang setara.
- Ada kalimat yang gak bisa berdiri sendiri apabila antar klausa yang satu dengan yang lainnya dipisah.
- Kalimat majemuk bertingkat biasanya memakai kata hubung, seperti jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
- Suyatno tetap berangkat – (induk kalimat)
meskipun – (konjungsi)
hari telah gelap – (anak kalimat)
Suyatno tetap berangkat meskipun hari telah gelap. - Ketika hujan turun – (anak kalimat)
Hernan masih berada di atas bus – (induk kalimat)
Ketika hujan turun, Hernan masih berada di atas bus.
Jenis Kalimat Berdasarkan Isi
Jenis kalimat berdasarkan isinya ini, dibagi lagi menjadi 4 bagian, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Kalimat Berita (Kalimat Deklaratif)
Kalimat berita atau deklaratif merupakan kalimat yang fungsinya buat menyampaikan informasi atau pernyataan.
Ciri-ciri kalimat berita:
- Berisi informasi
- Intonasinya netral
- Tulisan diakhiri tanda baca titik (.)
Contoh kalimat berita:
- Agung sedang mengejar pencuri motor.
- Aku tidak ingin ikut ke Mall Purwokerto.
2. Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif)
Kalimat tanya merupakan kalimat yang fungsinya buat mencari tahu tentang suatu informasi atau jawaban dari respon lawan bicara.
Ciri-ciri kalimat tanya:
- Berisi pertanyaan
- Tanggapannya berupa jawaban
- Dalam ragam tulis, kalimat tanya diakhiri tanda baca tanya (?)
Contoh kalimat tanya:
- Bagaimana kondisi ibu kamu sekarang?
- Kapan kamu akan menikah?
3. Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif)
Kalimat perintah merupakan kalimat yang fungsinya buat memberikan perintah untuk melakukan sesuatu.
Ciri-ciri kalimat perintah:
- Berisi perintah
- Intonasinya perintah (agak naik)
- Tanggapannya bentuk perbuatan (tindakan)
- Kalimat perintah diakhiri dengan tanda baca seru (!).
Contoh kalimat perintah:
- Ayo kita berangkat sekarang!
- Cepat rapikan kamar tidurmu!
4. Kalimat Seruan
Kalimat seruan merupakan kalimat yang tujuannya buat mengungkapkan perasaan.
Ciri-ciri kalimat seruan:
- Bernotasi tinggi
- Kalimat seruan diakhiri dengan tanda baca seru (!)
Contoh kalimat seruan:
- Wah, kamu hebat sekali!
- Hore, kita menang!
Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan
Jenis kalimat berdasarkan pengucapannya ini, dibagi lagi menjadi 2 bagian, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang disampaikan secara langsung tanpa adanya perantara.
Dalam ragam tulis, kalimat langsung ditandai dengan tanda baca petik dua (“…”) yang fungsinya buat membedakan dengan kalimat penjelas.
Ciri-ciri kalimat langsung:
- Pada kalimat langsung, kalimat petikan ditandai dengan tanda petik.
- Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital.
- Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan menggunakan tanda baca koma (,).
- Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
- Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Contoh kalimat langsung:
- “Aku sangat bersyukur,” katanya, “mudah-mudahan keluarga kamu akan selalu seperti ini.”
- “Tunggu!” teriak penasehat Raja, “lebih baik kita selidiki dulu masalahnya.”
- “Apa kamu besok ingin aku antar ke bank?” tanya Olivia
2. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang menceritakan kembali ucapan yang pernah dikatakan orang lain.
Ciri-ciri kalimat tidak langsung:
- Tidak menggunakan tanda petik (“)
- Berintonasi datar dan menurun di akhir kalimat.
- Ada perubahan kata ganti orang.
- Menggunakan kata penghubung atau konjungsi, seperti: agar, supaya, tentang, untuk, bahwa, dan lainnya.
- Bagian kutipan yang dijadikan kalimat tidak langsung berbentuk kalimat berita.
Contoh kalimat tidak langsung:
- Aku bertanya padanya tentang cara membuat kue lapis legit yang enak.
- Paman bertanya padaku tentang keseharian dan nilai sekolah anaknya.
- Aku meminta Vian buat membelikanku sepatu model terbaru yang baru dipasarkan itu.
Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya
Jenis kalimat berdasarkan fungsi subjeknya ini, dibagi lagi menjadi 2 bagian, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif merupakan kalimat yang unsur subjeknya melakukan tindakan.
Ciri-ciri kalimat aktif:
- Memiliki imbuhan me- atau ber-
- Memiliki pola kalimat S-P-O atau S-P-O-K
Contoh kalimat aktif:
- Jesicca membeli buah-buahan.
- Alifah sedang makan di restoran.
Hal lain yang perlu kamu ketahui kalo kalimat aktif ini diklarifikasikan menjadi 2 bagian lagi, yaitu:
A. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif merupakan kalimat aktif yang bisa diikuti atau disisipi oleh unsur objek.
Dalam kalimat aktif transitif biasanya menggunakan imbuhan me– pada. Selain itu, kalimat ini bisa diubah jadi kalimat pasif.
Contoh kalimat aktif transitif:
- Para petani menanam sayur.
- Ibu membawa oleh-oleh dari Jogja.
B. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat aktif yang tidak bisa disisipi dengan unsur objek.
Kalimat aktif intransitif ini menggunakan predikat yang berimbuhan ber-. Kalimat ini juga gak bisa diubah menjadi bentuk kalimat pasif:
- Adik bermain di depan rumah.
- Serli kelelahan setelah seharian bekerja terlalu keras.
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif merupakan kalimat yang unsur subjeknya diberikan suatu tindakan atau pekerjaan.
Imbuhan yang biasanya terdapat dalam kalimat ini, yaitu di-, ter-, ke-an, atau ter-kan.
Jenis kalimat ini diikuti oleh kata depan oleh:
- Romi diantar oleh Rami.
- Aku kelelehannya menunggunya.
Itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai jenis kalimat beserta beberapa contohnya.
Gimana? Mudah dipahami kan pembahasan diatas tadi? Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😀
O iya, terkait dengan kalimat, jika kamu masih bingung mencari kalimat utama, kamu bisa simak artikel Cara Menentukan Kalimat Utama ya.