Kamu udah tahu belum, apa sih itu yang dimaksud dengan Function Generator atau Generator Fungsi?
Nah, kalo belum tahu dengan Function Generator dan penasaran ingin mengetahui, simak nih penjelasan yang ada dibawah ini.
Pengertian Function Generator
Function generator atau generator fungsi merupakan alat uji elektronik yang bisa membangkitkan berbagai bentuk gelombang.
Bentuk gelombang yang bisa dihasilkan oleh function generator diantaranya seperti bentuk gelombang sinus (Sine Wave), gelombang kotak (Square Wave), gelombang gigi gergaji (Saw Tooth Wave), gelombang segitiga (Triangular Wave) dan gelombang pulsa (Pulse).
Fungsi ini sedikit berbeda dengan RF Signal Generator ataupun Audio Signal Generator yang pada umumnya cuma fokus pada pembangkitan bentuk gelombang sinus.
Function generator bisa menghasilkan Frekuensi sampai 20 MHz, tergantung pada rancangan produsennya. Frekuensi yang dihasilkan tersebut bisa kamu atur sesuai dengan kebutuhan kamu.
Selain pengaturan Frekuensi, kamu juga bisa mengatur bentuk gelombang, DC Offset dan Duty Cycle (Siklus Kerja). Nah, DC Offset ini dipakai buat mengubah tegangan rata-rata pada sinyal relatif terhadap 0V atau Ground.
Sedangkan, Duty Cycle atau Siklus kerja yaitu perbandingan waktu saat sinyal mencapai kondisi ON dan saat mencapai kondisi OFF dalam satu periode sinyal.
Atau, Siklus kerja adalah perbandingan lamanya waktu kondisi ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada setiap periode.
Fungsi pengaturan Duty Cycle itu buat mengubah rasio tegangan tertinggi ke tegangan terendah pada sinyal gelombang persegi.
Fungsi Function Generator
Ada beberapa fungsi Function Generator yang perlu diketahui sama kamu semua, yaitu sebagai berikut:
- Function Generator Output, fungsinya buat mendapatkan keluaran (output) bentuk gelombang yang diinginkan.
- Sweep Generator Output, fungsinya buat mendapatkan ayunan (Sweep) bentuk gelombang yang diinginkan.
- Frequency Counter, fungsinya buat mengitung frekuensi.
Karakter Output Function Generator
Generator utama dan generator modulasi memberikan 5 bentuk gelombang yang berbeda-beda, diantaranya yaitu:
1. Output Gelombang Sinus
Distorsi harmonik Total (Total harmonic Distortian – THD) gelombang sinus utama, termasuk gangguan dan harmonik dan lebih kecil 0,5% dari 10 Hz sampai 50 kHz, lebih besar 30 dB dibawah dasarnya dari 50 kHz sampai 13 MHz.
Distorsi modulasi gelombang sinus lebih kecil 2% THD dari 10 Hz sampai 10 kHz.
2. Output Gelombang Kotak
Nilai RMS secara simetrik (50%) duty cycle) bentuk gelombang sama dengan nilai puncak. Waktu naik atau turun lebih kecil 18 ns antara 10% dan 90% gelombang output kotak p-p.
Simpangan dari pengaturan amplitudo akhir bentuk gelombang kotak setelah overshoot, akan gak lebih dari ±10% nilai akhir.
Output Gelombang Segitiga Nilai RMS bentuk gelombang segitiga yaitu 0,557 kali nilai puncak dan ramp segitiga menyimpang gak kurang dari 1% dari nilai total puncak ke puncak ramp.
3. Ramp
Output ramp bisa diberikan dari generator utama dengan memilih bentuk gelombang segitiga dan mengatur knob kontrol simetri.
Output ramp generator utama bisa diubah pada amplitudo dengan knob Amplitudo dan Output ramp generator modulasi mempunyai amplitudo yang tetap, yang mana waktu slop dan retlace bisa diubah dengan knob SYM pada generator modulasi.
4. Pulsa
Pulsa dengan perubahan amplitudo dari 0 V sampai 20 Vp-p pada rangkaian terbuka, yang memungkinkan pada generator utama.
Dengan cara ini, memilih siklus tunggal burst mengatur awal (start) pada titik nol (zero point) dengan knob Trigger Phase dan menentukan lebar pulsa dengan dial Frequency. Output SYNC bisa < 10n sec waktu pulsa naik dengan mengubah simetri pada generator utama.
Bagian – Bagian Function Generator
Ada beberapa bagian-bagian tombol/saklar pengatur yang biasanya terdapat pada Generator Fungsi, yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Saklar Daya (Power Switch)
Saklar daya ini fungsinya buat menyalakan daya pada sebuah generator fungsi.
2. Terminal Output TTL/CMOS
Terminal output TTL/CMOS ini yang menghasilkan keluaran yang kompatibel dengan TTL/CMOS.
3. Duty Function
Tarik dan putar pada tombol ini yang fungsinya buat mengatur Duty Cycle gelombang.
4. Selector TTL/CMOS
Saat tombol ini ditekan, terminal output TTL/CMOS akan mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan TTL.
Sedangkan kalo tombol ini ditarik, maka besarnya tegangan kompatibel output (yang akan keluar dari terminal output TTL/CMOS) bisa diatur antara 5-15 Vpp, sesuai besarnya tegangan yang kompatibel dengan CMOS.
5. DC Offset
Buat memberikan offset (Tegangan DC) pada sinyal +/- 10V. Tarik dan putar searah jarum jam buat mendapatkan level tegangan DC positif, atau putar ke arah yang berlawanan buat mendapat level tegangan DC negatif.
Nah kalo tombol ini gak ditarik, maka keluaran dari geneartor sinyal adalah murni tegangan AC.
6. Amplitudo Output
Putar searah jarum jam buat mendapatkan tegangan output yang maksimal, dan kebalikannya buat output -20dB. Kalo tombol ditarik, maka output akan diperlemah sebesar 20dB.
7. Selector Fungsi
Tekan salah satu dari ketiga tombol ini buat memilih bentuk gelombang output yang kamu inginkan.
8. Terminal Output utama
Terminal yang mengeluarkan sinyal output utama.
9. Tampilan Pencacah
Tampilan nilai frekuensi dalam format 6×0,3″
10. Selector Range Frekuensi
Tekan tombol yang relevan buat memilih range frekuensi yang dibutuhkan.
11. Pelemah 20dB
Tekan tombol ini buat mendapat output tegangan yang diperlemah sebesar 20dB.
Jenis – Jenis Function Generator
Ada beberapa jenis Function Generator atau Generator Fungsi disini, yaitu:
1. Generator Fungsi Analog
Function Generator jenis ini adalah Function Generator yang paling pertama dikembangkan yaitu sekitar tahun 1950-an dan pada saat itu, penggunaan teknologi digital masih sangat terbatas.
Meski masih memakai teknologi Analog, Function Generator jenis ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu harga yang relatif lebih murah dan cara penggunaannya juga mudah/sederhana.
2. Generator Fungsi Digital
Function Generator jenis ini memanfaatkan Teknologi Digital buat menghasilkan bentuk gelombangnya.
Ada beberapa teknik yang bisa dipakai buat membangkitkan bentuk gelombang, tapi teknik yang paling umum dipakai yaitu teknik Direct Digital Synthesis (Sintesis Digital Langsung) atau DDS.
Digital Function Generator ini bisa menghasilkan bentuk gelombang dengan tingkat akurasi dan stabilitas yang tinggi karena rangkaian sistem Pewaktunya (clock) dikendalikan oleh Kristal (Crystal).
Digital Funciton Generator juga bisa menghasilkan spektral yang murni (high spectral purity) dan Noise Fase yang rendah (low phase noise).
Dengan beberapa kelebihan Digital Function Generator yang ditawarkan ini, harga Digital Function Generator jadi lebih mahal dan pengoperasian lebih rumit kalo dibandingkan dengan Analog Function Generator.
3. Generator Fungsi Sweep
Function generator jenis ini mempunyai kemampuan Sweep pada Frekuensinya. Umumnya, Sweep Function Generator ini memakai Teknologi Digital, tapi ada juga yang memakai teknologi Analog.
Kemampuan Sweep pada Function Generator jenis ini bisa mencapai 100:1 atau bahkan lebih, tergantung pada tipe generatornya.
Cara Kerja Function Generator
Frekuensi pembawa dibangkitkan oleh sebuah osilator LC yang sangat stabil, menghasilkan sebuah bentuk gelombang sinus yang baik dan gak punya dengung yang cukup besar atau modulasi derau.
Frekuensi osilasi dipilih lewat sebuah pengontrol rangkuman frekuensi dan sebuah cakera penyetel nonius (vernier).
Rangkaian LC dirancang supaya memberikan suatu keluaran yang tetap konstant sepanjang setiap rangkuman frekuensi.
Frekuensi yang memasuki penguat pita lebar, didalam pita lebar ada proses yang dibantu oleh osiloskop, buat mengubah gelombang frekuensi seperti gelobang sinus, segitiga dan kotak.
Buat penggunaan generator fungsi selalu berhubungan dengan Osiloskop, pertama sambungkan generator fungsi dengan Osiloskop pakai kabel copling dan atur pada Generator fungsi pakai sinus, segitiga, dan kotak.
Kemudian, atur semua frekuensi amplitudo yang ada pada tiap – tiap bagian, dan jangan lupa buat mengatur frekuensi memakai berapa Hertz (Hz).
Cara Pemakaian Function Generator
Caranya:
- Pertama, kamu hidupkan Power Supply.
- Sambungkan kabel BNC ke kolektor sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya, ingin menghasilkan sinyal TTL output maka konektor dihubungkan pada konektor TTL output dan kalo buat sinyal sinusoidal dan segitiga hubungkan pada output 50 Ohm.
- Buat menghasilkan frekuensi gelombang kotak pengaturan yang diinginkan dan buat mengatur Dutycycle maka, putar selector Dutycycle sebelum mengaturnya, tarik stang selector.
- Buat menghasilkan frekuensi gelombang sinusoidal dan gelombang segitiga maka, pengaturan amplitudonya pada selector Amplitudo dan konektor BNC pada output 50 Ohm. Buat meinigkatkan besar tegangan atau amplitudonya maka, tarik stang selector dan atur maximal tegangan 15 Volt.
- Buat menghasilkan frekuensi yang diinginkan maka, kamu pilih tombol frekuensi yang diinginkan dan selector pengali yang sesuai.
Cara Merawat Function Generator
Supaya dalam penggunaan generator fungsi gak merusak peralatan, ada beberapa tips supaya Function Generation tetap tahan lama yaitu:
- Setelah alat selesai dipakai, kamu matikan jangan dibiarkan menyala terus.
- Buat perawatan kabelnya, gulunglah dengan rapi.
- Simpan Generator fungsi ditempat kering, buat menghindari berkaratnya bagian dalam generator fungsi dan hindarkan dari tempat – tempat yang berdebu.