Diantara doa yang mudah untuk di ijabah (dikabulkan) oleh Allah, adalah doanya orang yang melakukan perjalanan (safar).
Maka dari itu kita diajarkan untuk banyak berdoa ketika sedang melakukan safar.
Mengapa perlu membaca Doa Bepergian
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa safar atau berpergian adalah bagian dari ‘adzab (siksaan).
Karena dalam safar kita menghadapi berbagai kesulitan, letih, panas, ngantuk dan perasaan tidak enak yang lainnya.
Maka dari itu kita diajarkan untuk banyak berdoa ketika melakukan berpergian.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) do’a yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) do’a orang yang terzholimi, (2) do’a seorang musafir, (3) do’a orang tua pada anaknya.”
HR. Ahmad 12/479
Selain di ijabahnya doa berdoa dalam bepergian juga akan melindungi diri kita dari hal hal buruk, kesusahan yang mungkin akan menghambat perjalanan kita.
Karena kita tidak tau, bisa jadi perjalanan yang sedang kita lakukan ini adalah perjalanan yang terakhir bagi kita, maka itu pentingnya berdoa sebelum berpergian.
Lalu bagaimana doa-doa safar yang baik ? berikut penjelasannya.
Bacaan Doa Bepergian
Bacaan Arab doa bepergian
اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، (سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَـٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ) اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَـٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَـٰذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي اْلأَهْلِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ
Bacaan Latin Doa Bepergian
Allaahu akbar (3x), (subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun), allaahumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal birro wat-taqwaa, wa minal ‘amali maa tardhoo, allaahumma hawwin ‘alainaa safaronaa haadzaa wathwi ‘annaa bu’dah, allaahumma antash-shoohibu fis-safari wal kholiifatu fil ahli, allaahumma innii a’uudzu bika min wa’tsaa-is-safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Arti Doa Bepergian
Allah Maha Besar (3x). (Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat)). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakanMu. Ya Allah, permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang jelek dalam harta dan keluarga. (HR. Muslim 2/998).
Doa diatas adalah doa safar lengkap apabila kita melakukan perjalanan safar sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Selain berdoa memohon perlindungan untuk dirinnya sendiri selama melakukan perjalanan, seorang musafir juga hendaknnya berpamitan kepada orang yang hendak ditinggalkan sebagaima Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Jika salah seorang dari kalian ingin bepergian (melakukan safar), hendaklah ia berpamitan kepada saudara-saudaranya. Sesungguhnya, Allah menjadikan dalam doa mereka itu suatu kebaikan.”
HR.Thabrani
Adapun doa yang kita sampaikan atau kita panjatkan kepada orang yang hendak kita tinggalkan adalah :
Doa Orang yang di Pamiti
Bacaan arab doa untuk yang dipamiti
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللَّهَ الَّذِيْ لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ
Bacaan Latin doa untuk yang dipamiti
Astaudi’ukumullaahal-ladzii laa tadhii’u wa daa-i’uh.
Arti doa untuk yang dipamiti :
“Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya”.
HR. Ahmad 2/403
Adapun doa yang dilakukan seorang mukmin kepada orang yang hendak bepergian, adalah :
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ
Latin :
Astaudi’ullaaha diinaka wa amaanataka wa khowaatiima ‘amalik.
Artinnya :
“Aku menitipkan agamamu, amanatmu dan penutup amalmu kepada Allah“.
HR. At-Tirmidzi 2/7
Atau bisa juga dengan berdoa :
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ
Artinnya :
Zawwadakallaahut-taqwaa, wa ghofara dzanbaka, wa yassaro lakal khoiro haitsu maa kunta.
Latin :
“Semoga Allah memberi bekal taqwa kepadamu, mengampuni dosamu dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja kamu berada”.
HR. At-Tirmidzi
Dengan saling mendoakan ini keduannya akan lebih merasa tenang dan tentram, baik orang yang hendak melakukan safar ataupun orang yang hendak di tinggalkan.
Selain itu ketika kita telah sampai ditujuan dari perjalanan kita, kitapun diajarkan untuk membaca :
آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
Latin :
Aayibuuna taa-ibuuna ‘aabiduuna lirobbinaa haamiduun.
Artinnya :
“Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan kami.”
HR. Muslim 2/998
Yang dimana doa doa diatas tak lain dan tak bukan hanyalah untuk melindungi diri kita dan orang yang hendak kita tinggalkan dari berbagai keburukan.
Selain itu dengan berdoa kepada Allah juga dapat mendekatkan diri kita kepadaNya, dan membuat hati kita lebih tenang dan nyaman.
Semoga kita semua selalu diberikan kemudahan dalam melakukan safar, dan semoga Allah berikan keberkahan dari setiap perjalanan yang kita lakukan, aamiin insyaallah.