Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Riki Ramdhani 16 Maret 2023

Jika kita merasa hidup kita begitu sulit, beban kita begitu berat, percayalah itu adalah pesan indah yang disampaikan dariNya kepada kita.

Kita… Hanya diminta sabar dan sholat untuk menyelesaikannya.

Berdoa memohon petunjuk kepadaNya, agar semua beban atau permasalahan yang kita rasakan, bisa dimudahkan olehNya.

Lalu taukah kita, ternyata Allah memberikan waktu-waktu indah yang apabila kita berdoa kepadaNya diwaktu itu,sungguh tidak ada tirai yang menghalangi.

Dan diantara waktu waktu mustajab yang Allah kabarkan untuk kita yang dijelaskan oleh para guru kita adalah,

1. Waktu Sepertiga Malam Terakhir

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

يَتَنَزَّلُ رَبَّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُ نِيْ فَأَغْفِرَلَهُ

“Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”.

(Shahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)

Ibnu Baththai menyampaikan, “Waktu sepertiga malam menjadi waktu yang mulia untuk berdoa, karena Allah ta’alla mengkhususkan waktu itu dengan nuzul-Nya (turunnya Allah).

Dan Allahpun memberikan keistimewaan waktu tersebut, dengan di Ijabahnya segala doa doa yang dimintakan oleh hambaNya. (Syarh Al-Bukhari, 10:118)

Bahkan kami pernah mendengar dari guru kami “Doa disepertiga malam ibarat anak panah yang lesatkan dari busurnya, cepat dan tidak ada penghalang atas doa tersebut”

Beberapa Ulama menyimpulkan mengenai waktu malam itu dibagi menjadi tiga :

  1. Awal Malam (Sepertiga malam pertama) Pukul 20.00 – 23.00
  2. Tengah Malam (Sepertiga malam kedua) Pukul 23.00-01.30
  3. Akhir Malam (Sepertiga malam terakhir) Pukul 01.30-Menjelang waktu shubuh.

2. Waktu di Hari Jum’at

Hari Jum’at adalah penghulunnya hari pada setiap pekan, hari jumat menjadi hari mulia karena pada hari ini dunia diciptakan dan pada hari ini pula dunia akan dihancurkan.

Maka dari itu banyak sekali keutamaan pada hari Jum’at, diantarannya pada hari jum’at ini terdapat 2 waktu yang mustajab untuk berdoa.

  • Antara duduknya Imam di mimbar hingga selesai Shalat
    Jum’at

Dari Abu Musa, bahwa Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ

Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jum’at.”

HR. Muslim, no. 853
  • Setelah ‘Ashar hingga terbenam Matahari

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ يُرِيدُ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

(Waktu siang) di hari Jum’at ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘azza wa jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.

HR. Abu Daud, no. 1048; An-Nasa’i, no. 1390. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih

3. Doa Orang yang Berbuka Puasa

Orang yang hendak berbuka puasa, disunnahkan untuk banyak berdoa dan meminta kepada Allah.

Karena diantara doa yang sulit ditolak oleh Allah adalah doa oang yang berbuka puasa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.”

HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan.

Kenapa orang yang sedang menjalankan puasa, doannya mudah untuk dikabulkan oleh Allah ?

Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi, 7:278 dijelaskan bahwa orang yang berdoa ketika ia hendak berbuka puasa mudah dikabulkan karena ia telah menyelesaikan ibadahnya kepada Allah dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.


4. Doa Antara Adzan Dan Iqomah

Selain disunnahkan untuk menjawab panggilan adzan kita juga diperintahkan untuk banyak berdoa diwaktu Adzan dan Iqomah.

Karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang

HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih

Maka dari itu yuk biasakan diri kita untuk menjawab adzan berdoa pada waktu adzan dan iqomah, karena bisa jadi doa itulah yang dapat menyelamatkan dari berbagai marabahaya.


5. Ketika Sujud Dalam Sholat

Sujud dalam sholat adalah waktu dimana seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb’nya.

Maka dari itu diantara waktu mustajab untuk berdoa adalah diwaktu sujud, sebagaimana Rasulullah bersabda :

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا

Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu

HR. Muslim, no.482

6. Doa Setelah Mengerjakan Sholat Wajib

Diantara waktu mustajab untuk berdoa adalah waktu ketika selesai menjalankan sholat wajib.

Kapan sholat wajib itu, shubuh, dhuhur, ashar, maghrib dan Isya.

Karena Allah Subnahu wa ta’ala berfirman,

(فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap.”

QS. Alam Nasyrah: 1-8

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Ya Rasulullah kapan doa yang paling didengar oleh Allah”

Lalu Rasulullah menjawab :

قال : أيُّ الدُّعاء أسمع ؟ قال: (( دُبر المكتوبات ))

Artinnya :

“Doa di dubur shalat wajib (Doa diakhir shalat wajib).


HR. Ibnu Abi Ad-Dunya, Jami’ ‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 143-144

Dan Rasulullahpun, mengajarkan doa yang dipanjatkan diwaktu dubur sholat sebagaimana iya berdoa,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Allahumma inni a’udzu bika minal jubni, wa a’udzu bika an arudda ila ardzalil ‘umuri, wa a’udzu bika min fitnatit dunyaa wa a’udzu bika min ‘adzabil qabri [artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari sikap pengecut di medan perang, dari jeleknya keadaan di masa tua, dari godaan dunia yang menggiurkan dan dari siksa kubur].

HR. Bukhari, no. 2822

Makna dubur shalat dalam hadist diatas para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan setelah selesai shalat wajib, ada yang mengatakan sebelum salam.

Namun doa sebelum salam, juga diajarkan oleh Rasulullah sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ثُمَّ يَدْعُو لِنَفْسِهِ بِمَا بَدَا لَهُ

Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan doa apa saja yang ia inginkan.”

HR. An-Nasa’i no. 1310. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih

Namun dengan catatan, doa sebelum salam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa doa ini dibacakan dalam bahasa arab, karena masih masuk kedalam sholat.


7. Doa Ketika Turun Hujan

Hujan adalah rahmat bagi seluruh makhluk hidup, makannya kita dilarang untuk mencela hujan.

Bahkan kita diperintahkan untuk banyak berdoa diwaktu ini, disaat Allah turunkan rahmatnya berupa air hujan yang menghidupkan maka perbanyaklah doa diwaktu itu.

Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَاتُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ الْمَطَرِ

“Dua doa yang tidak pernah ditolak, doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”.

Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3078

Imam An Nawawi juga berkata, bahwa penyebab doa diwaktu hujan tidak tertolak, karena pada saat itu turun rahmat Allah berupa curah hujan yang menghidupkan

Lihat Fathul Qadir 3/340

8. Doa Ketika Minum Air Zam-Zam

Zam-zam adalah penolong, penolong dari Siti Hajar yang lelah mencari air antara bukit safa dan marwah.

Penolong bagi Ismail yang kehausan, dan penolong bagi seluruh umat manusia.

Apa arti zam zam ? Zam zam berarti kumpul dan jangan berhenti, sampai saat ini bahkan sudah berabad-abad zam zam tetap mengalir dan menjadi kehidupan bagi seluruh umat di dunia.

Bahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

ماء زمزم لما شرب له

Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya

HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502

9. Doa Ketika Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari dimana orang orang yang berhaji menjalankan ritual haji yang terakhir sebelum kembali ke mekah yaitu wukuf di arafah.

Tepatnya pada tanggal 9 Dhulhijjah, pada hari ini orang orang yang berhaji dianjurkan untuk banyak berdoa, sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خير الدعاء دعاء يوم عرفة

Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah

HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi

10. Doa Ketika Malam Lailatul Qodr

Malam lailatul qodr menjadi malam paling mulia diantara malam malam yang lainnya.

Bahkan Allah menjelaskan sendiri bagaimana keutamaan malam lailatul qodr sebagaimana yang tertuang pada Qs. Al Qodr ayat 1-3 itu bahwa Allah ta’alla berfirman,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan

QS. Al Qadr: 3

Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha pernah bertanya kepada Rasulullah, mengenai hal yang dilakukan disaat malam lailatul qodr,

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Berdoalah

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, berdoa :

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni

“Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”

HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih

11. Pada Saat Sakaratul Maut

Dari Ummu Salamah, ketika Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah, dan mendapati bahwa saat itu Abu Salamah telah meninggal dunia, dan matanya terbuka maka beliau memejamkan mata Abu Salamah, serambi bersabda,

نْ الرُّوْحَ إِذَا ٌَبَضَ تَبِعَهُ الْبَصَرُ فَضَجَّ نَاسٌ مِنْ أَهْلِهِ فَقَالَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يُؤَمِنُّوْنَ عَلَى مَا تَقُوْلُوْنَ

“Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan”.

Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38

Dan inilah yang menjadi dalil, disunnahkannya memejamkan mata bagi orang yang meninggal dunia dalam keadaan mata terbuka.

Hadist diatas juga menjadi dalil untuk benyak berdoa ketika sakaratul maut, karena para malikat mengaamiinkan doa yang diucapkan.

Tidak ada Doa yang sia-sia, maka yuk perbanyak berdoa bisa jadi dengan doa inilah yang memudahkan segala urusan kita, menghindarkan kita dari marabahaya dan mendekatkan kita kepadaNya.

Allah Subhanhu wa ta’alla berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

“Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Q.S. Al-Baqarah [2]: 186

Daftar Pustaka

  1. Rumaysho.com, Muhammad Abduh Tuasikal, MSc “6 waktu terkabulnnya doa”
  2. Almanhaj.or.id, Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, “Waktu Waktu yang mustajab”

Riki Ramdhani

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Founder salah satu program kemanusiaan terbaik di Purwokerto, Musharaka Project.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Nama Malaikat


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Riki Ramdhani
1 Agustus 2023

Tahiyat Akhir


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Riki Ramdhani
31 Mei 2023