Chauvinisme

ranggaku 17 April 2023

Apa sih, yang dimaksud dengan Chauvinisme itu? Jadi, Chauvinisme adalah

Suatu paham yang mengajarkan mengenai rasa cinta, loyalitas, atau kesetiaan kepada tanah air dan bangsa dengan cara berlebihan tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain.

Arti Cahuvinisme juga bisa diartikan sebagai bentuk rasa cinta, bangga, loyalitas, fanatisme, dan kesetiaan terhadap negara dengan cara mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.

Chauvinisme sering sekali menyebabkan kontra dan pandangan buruk dari kelompok lain, karena menunjukkan permusuhan kepada bangsa lain.

Paham Chauvinisme disebut juga dengan paham Sauvinisme atau Sovinisme.

Paham tersebut gak diperbolehkan di Indonesia, karena bertentangan dengan Pancasila yaitu sila ke-3 “Persatuan Indonesia”.

Walaupun jadi bentuk rasa cinta tanah air, tapi Chauvinisme ini justru cenderung menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengakibatkan terjadinya pemberontakan atau tindakan makar bahkan melanggar HAM.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai ulasan Chauvinisme tersebut? Langsung aja deh, simak ulasannya pada artikel dibawah ini!


Sejarah Chauvinisme

Sejarah Chauvinisme

Istilah Chauvinisme ini mulai dikenal pada tahun 1960an, merupakan pandangan agresif yang dimiliki oleh kaum pria terhadap kaum wanita.

Sampai sekarang, istilah atau paham Chauvinisme ini masih dipakai. Tapi, cuma sedikit atau beberapa orang aja yang mengetahui makna dari kata Chauvinisme tersebut.

Pencetus Chauvinisme pertama kalinya yaitu oleh Nicolas Chauvin, beliau merupakan seorang tentara setia Napoleon Banoparte.

Walaupun Napoleon kalah dan dibuang, tapi Chauvin tetap setia terhadapnya. Sampai arti dan istilah Chauvinisme ini dikonsepkan sama seperti Chauvin.

Berdasarkan beberapa konsep, Chauvinisme diartikan sebagai suatu paham yang cenderung bersikap loyal atau pandangan kesetiaan seseorang terhadap sesuatu hal.

Hal tersebut yang memunculkan berbagai jenis Chauvinisme seperti Chauvinisme Nasionalisme, yang artinya sebuah paham yang percaya pada negaranya bahkan rela sampai berkorban.


Pengertian Chauvinisme Menurut Para Ahli

Pengertian Chauvinisme Menurut Para Ahli

1. St-Times (2013)

Menurut St-Times, Chauvinisme merupakan Rasa cinta terhadap tanah air secara berlebihan dengan mengagung-agungkan bangsanya sendiri dan merendahkan bangsa lain.

2. Inoviana (2014)

Menurut Inoviana, Chauvinisme adalah suatu paham yang mengajarkan kesetiaan ekstrim terhadap suatu pihak tanpa mau mempertimbangkan pandangan alternatif dari bangsa lain.

3. Mirandalaurensi (2014)

Menurut Mirandalaurensi, Chauvinisme yaitu suatu bentuk tindakan yang mengagung-agungkan negaranya sendiri, tapi menganggap remeh negara lain.

Ciri-ciri yang paling khas dari paham Chauvinisme yaitu suka menghina kepada negara lainnya.

4. Wikipedia

Menurut wikipedia, Chauvinisme merupakan suatu paham yang mengajarkan tentang rasa cinta kepada tanah air secara berlebih-lebihan.


Ciri-ciri Chauvinisme

Ciri-ciri Chauvinisme

Berikut ini, ada beberapa ciri khas dari suatu paham Chauvinisme yang perlu kamu ketahui, diantaranya seperti berikut ini:

1. Menganggap Rendah Bangsa Lain

Pengungkapan tentang kondisi negara yang berdaulat lainnya yang dianggap gak punya pengaruh serta kekuatan tertentu, jadi hal tersebut akan memunculkan spekulasi buat menganggap remeh.

2. Fanatik Terhadap Negara

Sebuah negara yang rakyatnya memakai paham Chauvinisme itu, nantinya akan sangat fanatik pada negaranya.

Segala kebijakan yang berlaku didalam negaranya, akan dianggap benar dan direspons secara positif walaupun hasilnya juga negatif.

3. Membenci Bangsa Berdaulat Lainnya

Ciri yang paling melakat pada chauvinisme yaitu dalam porsi yang parah biasanya akan membenci bangsa atau negara lain.

Dengan tanpa sebab-sebab, negara yang menganut paham Chauvinisme ini akan mengenyampingkan rasa kemanusiaan dan kedamaian yang ada.

4. Diperlakukan Tidak Menyenangkan

Contoh negara yang pernah diperlakukan gak menyenangkan oleh negara lain yaitu Korea Selatan.

Korea Selatan pernah diperlakukan gak menyenangkan oleh Jepang, makanya semua yang berbau Jepang sangat gak disukai oleh Negara tersebut.

Mereka selalu mencoba buat mandiri dengan mencintai apa yang ada didalam negerinya dan gak ada niatanya buat mengimpor apapun dari negara Jepang.

5. Pemimpin Negara yang Diktaktor dan Revolusionis

Sosok pimpinan negara yang revolusionis dan diktatoris yaitu pelecut supaya paham Chauvinisme bisa berkembang di sebuah Negara.

Gak cuma mempelopori, mereka cenderung buat memaksa dengan tindakan inilah sering sekali mengakibatkan korban materi dan non materi yang cukup tinggi.

6. Dipergunakan dalam Melancarkan Tujuan Tertentu

Setiap negara atau bangsa ingin jadi nomor 1 di dunia atau setidaknya pengaruhnya bisa dipakai oleh bangsa lain.

Jerman, jepang dan Italia merupakan contoh Negara yang mau jadi kekuatan superpower di Dunia.

Makanya, buat memuluskan ambisinya para pemimpin negara tersebut menerapkan paham Chauvinisme di kalangan rakyatnya.


Dampak Chauvinisme Bagi Suatu Negara

Dampak Chauvinisme Bagi Suatu Negara

Walaupun mengajarkan kesetiaan pada negara, tapi pada praktiknya perwujudan rasa cinta negara tersebut berlebihan dan justru mengakibatkan perpecahan.

Berikut ini, ada beberapa dampak positif dan negatif dari paham Chauvinisme bagi suatu negara, diantaranya yaitu:

1. Dampak Negatif Chauvinisme

Dibawah ini, merupakan dampak negatif dari sebuah paham Chauvinisme bagi suatu negara, diantaranya yaitu:

  • Menyebabkan timbulnya perpecahan, pertikaian, bahkan peperangan antar bangsa dan negara.
  • Dapat merusak perdamaian dunia yang udah terjalin dengan baik.
  • Menyebabkan timbulnya gangguan terhadap pembangunan, karena menutup diri dengan negara lain.
  • Mengakibatkan penganutnya jadi orang yang tertutup dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.
  • Pada umumnya penganut Chauvinisme melupakan keberadaan Tuhan sang pencipta alam semesta.
  • Chauvisnisme cenderung membuat seseorang selalu beranggapan negatif terhadap bangsa lain dalam berbagai hal.

2. Dampak Positif Chauvinisme

Walau cenderung berdampak negatif pada hubungan internasional dengan negara-negara lain, tapi ternyata Chauvisnisme mempunyai dampak positif juga lho, yaitu:

  • Bisa mempersatukan masyarakat di suatu negara menjadi satu kesatuan yang tunduk kepada pemerintahnya.

Negara yang Menerapkan Paham Chauvinisme

Negara yang Menerapkan Paham Chauvinisme

Beberapa negara di dunia pernah menerapkan paham Chauvisnisme jadi menimbulkan peperangan dengan negara lain.

Berikut dibawah ini merupakan beberapa negara yang pernah menerapkan paham Chauvisnisme, yaitu:

1. Jerman

Negara Jerman adalah salah satu yang pernah menerapkan paham Chauvinisme.

Saat itu, Jerman dipimpin oleh Adolf Hitler, seorang diktator yang menganggap kalo Jerman merupakan negara terbaik di dunia.

Adolf Hitler memusuhi kaum Yahudi, anak-anak cacat, orang kembar. Hitler juga mengatakan, kalo orang Jerman (ras Nordik atau Arya) merupakan ras utama atau ras unggul.

2. Jepang

Negeri Sakura atau Jepang ini pernah dipimpin oleh seorang penganut Chauvinisme yang menganggap Jepang adalah negara terbaik di dunia.

Dalam sejarah dunia, Jepang pernah menjadi salah satu negara penjajah karena menganggap remeh pada negara-negara lain.

3. Italia

Ternyata, negara Italia juga pernah menjadi negara penganut paham Chauvinisme.

Saat itu, Italia yang dipimpin oleh Benito Mussolini merupakan seorang diktator fasis yang menganggap negara lain yaitu negara peniru dan gak kreatif.


Contoh Chauvinisme

Contoh Chauvinisme

1. Chauvinisme dalam Konteks Partai

Individu yang ada dalam suatu pengertian budaya politik (partai) dan punya pandangan chauvinisme memandang partainya adalah hidup dan matinya akan selalu siap pasang badan buat partainya meskipun partainya tersebut bersalah.

2. Chauvinisme dalam Sikap Pemimpin

Jerman mempunyai pemimpin yang diktaktor, kejam, dan bermusuhan dengan bangsa yang lain, utamanya bangsa Yahudi, dia adalah Adolf Hitler.

Hitler mengutarakan, kalo Negara Jerman diatas segalanya dalam dunia dan menganggap ras Jerman yaitu ras arya jadi menganggap bangsa lain gak pantas ada.

3. Chauvinisme dalam Agama

Chauvinisme dalam agama sangat rentan sekali, dan selalu berujung pada isu SARA.

Faktanya di Indonesia hal ini terjadi, misalnya dalam pemilihan cagub dan cawagub di Jakarta periode sebelumnya.

Yang merusak tempat ibadah agama yang lain tanpa adanya contoh toleransi, bahkan dalam pemilihan capres dan cawapres mendatang, dan lain sebagainya.


Alasan Indonesia Tidak Menerapkan Paham Chauvinisme

Alasan Indonesia Tidak Menerapkan Paham Chauvinisme

Inilah beberapa alasan mengapa Pemerintahan negara republik Indonesia tidak menerapkan paham Chauvinisme pada setiap warga negaranya.

Jadi, negara Indonesia lebih memilih paham patriotisme karena dianggap lebih cocok dengan Pancasila.

Paham patriotisme dinilai lebih cocok buat diterapkan, karena berdasarkan pancasila dan cita-cita proklamasi 17 agustus 1945. Paham patriotisme yaitu rasa cinta, bangga, dan rela berkorban demi bangsa dan negara tanpa harus menghina bangsa lain atau meredndahkan bangsa lain yang cuma akan memicu perang besar yang berkepanjangan.

Paham Chauvinisme gak sesuai dengan semua sila pada pancasila, khususnya sila ke 3 dan gak cocok dengan cita-cita proklamasi Indonesia dan bhinneka tunggal ika yang mengutamakan hidup saling berdampingan dengan sikap toleransi dan saling menyayangi. Sifat itu sangat bertentangan dengan Chauvinisme yang gak kenal dengan sikap toleransi dan rasa saling menyayangi. Hal ini bisa menimbulkan perbuatan makar dan pemberontakan.

Paham Chauvinisme gak cocok diterapkan di Indonesia yang menginginkan hidup saling menghormati dan mengabaikan perbedaan. Chauvinisme bisa menimbulkan perpecahan kehidupan masyarakat di Indonesia yang majemuk dan punya banyak perbedaan. Cahauvinisme yaitu paham yang gak menyukai perbedaan dan membenci hidup saling berdampingan dengan etnis dan suku lain bahkan negara lain.

Paham Chauvinisme gak diperbolehkan dianut oleh seorang pemimpin negara di Indonesia, karena bisa memicu perpecahan persatuan dan menimbulkan peperangan yang sebenarnya bisa merugikan banyak pihak dan bisa juga menurunkan kepercayaan bangsa bangsa lain di dunia terhadap negara Indonesia yang terkenal sebagai bangsa majemuk yang mengutamakan perdamaian.


Paham Chauvinisme nasionalisme sebenarnya udah ada pada setiap individu manusia di seluruh dunia.

Sebenarnya, paham Chauvinisme nasionalisme ada pada setiap diri manusia, tapi masih pada porsi yang seimbang jadi gak perlu ada perasaan buat merendahkan bangsa lain.

Kondisi ini ideal buat orang-orang yang berjiwa patriotisme, tapi bukan Chauvinisme! Semoga pembahasan diatas di pahami dan bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Kerukunan Umat Beragama


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
31 Juli 2023

Prinsip Demokrasi Pancasila


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
31 Juli 2023