Sebelum mengetahui tentang komponen-komponen infrastruktur politik. Kamu udah tahu belum, apa itu infrastruktur politik? Jadi,
Infrastruktur politik yaitu suasana dari kehidupan politik dalam masyarakat dan berhubungan dengan lembaga kemasyarakatan atau LSM dalam menjalankan kegiatannya.
Kegiatan dan dibentuknya infrastruktur politik sangat berdampak baik secara langsung atau gak langsung terhadap seluruh kebijakan lembaga kenegaraan.
Nah, berikut ini ada beberapa komponen-komponen infrastruktur politik. Penasaran? Yuk simak aja ulasannya!
1. Partai Politik
Apa sih, yang dimaksud dengan partai politik itu? Ya,
Partai politik merupakan sebuah organisasi atau institusi yang mewakili beberapa golongan masyarakat yang punya tujuan sama, yang kemudian bersama-sama berusaha buat mencapai tujuannya tersebut.
Makanya, dalam sebuah negara yang berdemokrasi, partai politik sebagai sebuah lembaga yang punya peranan penting dalam negara demokrasi khususnya di masa sekarang ini.
Contohnya Partai Golkar (Golongan Karya)
Pada masa orde baru ini, terlihat sekali terjadinya politisasi terhadap birokrasi yang seharusnya lebih berfungsi sebagai pelayan masyarakat.
Jajaran birokrasi diarahkan sebagai instrument politik kekuasaan Soeharto pada waktu itu. Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu anggota Partai Golkar.
Meskipun pada awalnya, Golkar gak ingin disebut sebagai partai, tapi cuma sebagai golongan kekaryaan. Tapi permasalahannya, Golkar yaitu kontestan Pemilu dan itu berarti dia adalah partai politik.
Pegawai negeri yang jadi pengurus partai selain Golkar, maka dia akan tersingkirkan dari jajaran birokrasi.
Selain itu, orang atau sekelompok orang yang gak berpihak pada Golkar, maka bisa dipastikan akan dapat perlakuan diskriminatif dalam birokrasi.
Kalo suatu wilayah gak merupakan basis Golkar, maka pembangunan akan sangat tertinggal karena pemerintah lebih mengutamakan daerah yang merupakan basis Golkar.
2. Organisasi Masyarakat
Organisasi masyarakat dibentuk dengan tujuan pada bidang sosial dan juga budaya. Organisasi ini gak melibatkan diri dalam memperoleh kekuasaan dalam pemilu (Pemilihan Umum).
Contohnya FPI (Front Pembela Islam)
Apa sih itu Front Pembela Islam (FPI)? Jadi,
FPI atau Front Pembela Islam merupakan sebuah organisasi massa Islam yang bergaris keras yang berpusat di Jakarta.
FPI mempunyai Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi “penertiban” (sweeping) terhadap kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.
Latar belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut, diantaranya seperti:
- Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia, karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
- Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor kehidupan.
- Adanya kewajiban buat menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam dan ummat Islam.
3. Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan ini mempunyai aktivitas menyangkut tujuan yang lebih terbatas, dengan sasaran monolitis dan intensitas usaha yang gak berlebihan dan mengeluarkan dana serta tenaga buat melaksanakan tindakan politik di luar tugas parpol.
Kelompok masyarakat yang bergabung buat kepentingan dan keuntungan warganya. Kelompok ini tempat menampung saran, kritik, dan tuntutan kepentingan buat anggota masyarakat.
Contohnya MUI (Majelis Ulama Indonesia)
Berdirinya MUI pada akhir tahun 1975, ditujukan buat mendialogkan kebijakan keagamaan yang menyangkut Muslim.
Tapi pada prakteknya, MUI fungsinya buat menyampaikan kebijakan pemerintah kepada umat Muslim.
Ada perubahan strategi yang dulu cuma mengeluarkan fatwa, sekarang ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang lebih kongkrit dalam bentuk advokasi agar fatwa itu jadi kebijakan pemerintah atau bahkan jadi undang-undang.
Kendati fatwa tersebut emang gak punya kekuatan hukum yang mengikat, tetap aja fatwa tersebut dianggap sebagai bukti intervensi agama terhadap kebijakan publik.
4. Kelompok Penekan
Golongan penekan yaitu sekelompok manusia yang tergabung jadi anggota suatu lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang tampak dari luar sebagai golongan yang sering punya kemauan buat memaksakan kehendaknya pada pihak penguasa.
Contohnya ICW (Indonesia Corruption Watch)
ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998, di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan pasca Soeharto yang demokratis, bersih, dan bebas korupsi.
ICW yaitu lembaga nirlaba yang terdiri dari sekumpulan orang yang punya komitmen buat memberantas korupsi melalui usaha pemberdayaan rakyat buat terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktek korupsi.
Ada beberapa peran dari ICW (Indonesia Corruption Watch), diantaranya sebagai berikut ini:
- Memfasilitasi penyadaran dan pengorganisasian rakyat dibidang hak-hak warganegara dan pelayanan publik.
- Memfasilitasi penguatan kapasitas rakyat dalam proses pengambilan dan pengawasan kebijakan publik.
- Mendorong inisiatif rakyat buat membongkar kasus korupsi yang terjadi dan melaporkan pelakunya pada penegak hukum dan ke masyarakat luas buat diadili serta mendapatkan sanksi sosial.
- Memfasilitasi peningkatan kapasitas rakyat dalam penyelidikan dan pengawasan korupsi.
- Menggalang kampanye publik buat mendesakkan reformasi hukum, politik, dan birokrasi yang kondusif buat pemberantasan korupsi.
- Memfasilitasi penguatan good governance di masyarakat sipil dan penegakan standar etika di kalangan profesi.
5. Tokoh Masyarakat
Kelompok yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yaitu meliputi tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh budaya.
Contohnya AA Gym
Aa gym pernah memandu acara Ada AA Gym. Di acara tersebut, dia sebagai ulama yang menyampoaikan moral-moral menanggapi pernyataan-pernyataan yang ada seputar Pemilu.
Program ini mengundang narasumber yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu.
Mereka diantaranya seperti tokoh parpol, tokoh masyarakat, cendekiawan, kalangan pengamat, calon presiden, dan calon wakil presiden.
Selain narasumber, acara ini juga mengundang pemirsa buat hadir di studio dari berbagai kalangan. Pemirsa diberi kesempatan buat berdialog dengan para narasumber.
6. Media Massa
Media massa punya peran yang sangat penting buat kehidupan seluruh masyarakat.
Peran komunikasi sangat menentukan dalam penyampaian informasi ataupun suatu kebijakan pemerintah.
Sejalan dengan tingkat perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat, maka metode komunikasi juga mengalami perkembangan yang pesat juga.
Tapi semua itu, punya aksentuasi sama yaitu komunikator menyampaikan pesan, ide, dan gagasan, pada pihak lain (komunikan). Cuma model yang dipakainya berbeda-beda.
Keikutsertaan masyarakat dalam menentukan kebijakan politik bisa disampaikan melalui media massa dengan partisipasi dalam poling jajak pendapat dan dialog interaktif.
Hasil dari poling atau jajak pendapat tersebut akan merefleksikan arah kebijakan para politisi.
7. Student Group
Student group adalah mahasiswa yang sedang belajar tentang politik di universitas masing-masing. Kelompok ini sering mengkritik kadaan politik dengan berdemo.
Gerakan mahasiswa tahun 1998 yaitu salah satu faktor pendobrak buat terciptanya kebebasan sipil politik yang tersandera selama 32 tahun lamanya.
Tapi setelah reformasi, gak ada lagi satu gelembung besar gerakan mahasiswa dan justru yang tampak cuma riak-riak kecil dan terpecah dengan isu-isu sektoral dan gak sedikit juga yang masuk dalam perangkap pragmatisme politik penguasa.
Peran gerakan mahasiswa sebagai gerakan intelektual sangat penting buat mengambil inisiatif membantu penyadaran politik terhadap masyarakat.
Agenda ini selanjutnya, akan jadi kata kunci buat mengartikulasikan gerakan mahasiswa dalam masa transisi menuju penemuan identitas gerakan mahasiswa yang sesungguhnya.
Dalam kurun waktu lebih dari sebelas tahun reformasi, makna substansial yang hilang dari gerakan mahasiswa yaitu “peleburan” bersama rakyat.
8. Tokoh Politik
Tokoh politik merupakan orang-orang lalu lalang, atau bekerja di dunia politik, dan eksis di kalangan masyarakat.
Tokoh politik ini mempunyai peran penting dalam mengambil keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam suatu wilayah.
Contohnya Sri Mulyani
Sri mulyani merupakan seorang primadona, cerdas, jelita, dan juga populer. Analisisnya kritis, lugas, dan jernih. Kiprahnya udah teruji di birokrasi dan lembaga internasional.
Kurang dari 4 tahun, tiga jabatan menteri disandangnya, setelah sebelumnya menjadi konsultan di USAid dan Executive Director IMF.
Dia perempuan dan pemimpin muda yang berpotensi menjadi seorang presiden.
Sebagai seseorang yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan, perannya sangat sental dalam mengambil kebijakan bidang keuangan.
Selama menjabat sebagai menteri keuangan Sri Mulyani udah membuat banyak gebrakan.
Tapi, dia juga mendapat banyak hantaman dari politikus senayan. Berulang kali kebijakannya yang tegas terpaksa lumer oleh manuver politikus-politikus Senayan.
Semoga bermanfaat buat kalian sobat cerdika 😀