Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel tektonisme, bahwa tenaga pembentuk Bumi dibagi menjadi dua yaitu endogen dan eksogen.
Nah pada artikel ini kita akan mempelajarai tenaga endogen khusunya vulkanisme.
Apa itu vulkanisme?
Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunungapi, yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi.
Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma (batholit). Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi.
Ada dapur magma yang letaknya sangat dalam, ada pula yang dekat dengan permukaan bumi.
Perbedaan letak ini merupakan penyebab adanya perbedaan kekuatan letusan yang terjadi. Pada umumnya, dapur magma yang dalam menimbulkan letusan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan letaknya dangkal.
Magma dapat diartikan sebagai bahan-bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat (batuan), cairan, dan gas di dalam lapisan kulit bumi (litosfer).
Berbagai macam gas yang terkandung dalam magma, antara lain uap air, oksida belerang (SO2), gas hidrokarbon atau asam klorida (HCL), dan gas hidrosulfat atau asam sulfat (H2SO4).
Aktivitas magma dapat disebabkan karena tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang ter kandung di dalamnya.
Bentuk Gerakan Magma
Ada dua bentuk gerakan magma yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.
1. Intrusi Magma
Intrusi Magma, yaitu terobosan magma ke dalam lapisan-lapisan litosfer tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
- Intrusi Datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
- Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
- Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diaterma adalah lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunungapi, bentuknya seperti silinder memanjang.
Bentukan hasil intrusi magma merupakan sumber mineral yang memiliki arti penting secara ekonomi.
Di daerah intrusi tersebut, seringkali ditemukan berbagai mineral, seperti intan, tembaga, besi, emas, perak, mineral logam serta mineral lainnya.
2. Ekstrusi Magma
Ekstrusi Magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi dan sampai ke permukaan bumi. Materi hasil ekstrusi magma antara lain sebagai berikut.
- Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan bumi.
- Lahar, yaitu material campuran antara lava dan materi-materi yang terdapat di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, atau debu, dengan air sehingga membentuk lumpur.
- Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik.
- Ekhalasi (gas), yaitu material berupa gas asam arang, seperti fumarol (sumber uap air dan zat lemas), solfatar (sumber gas belerang), dan mofet (gas asam arang).
Jenis-Jenis Erupsi
Ekstrusi atau keluarnya magma dari dalam bumi sampai ke permukaan bumi identik dengan erupsi atau letusan gunungapi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan eksplosif.
1. Erupsi Efusif
Erupsi Efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan (rekahan) atau lubang kawah suatu gunungapi
2. Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan menge luarkan bahan-bahan padat (eflata/piroklastika) berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, bersama-sama dengan gas dan fluida.
Tipe-Tipe Gunung Berapi
Berdasarkan bentuknya, gunung api dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:
1. Tipe Perisai
Gunungapi tipe Perisai (shield volcanoes), yaitu sebuah gunungapi yang beralas luas dan berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair.
Contoh: (Gunung api di Kepulauan Hawai) Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea .
2. Tipe Maar
Gunungapi tipe Maar, merupakan hasil eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi hanya sekali.
Contoh: Gunung Rinjani, gunung Paticutin di Meksiko
3. Tipe Strato (Kerucut)
Gunungapi tipe Strato (Kerucut), merupakan hasil campuran efusif dan eksplosif yang berulang kali. Gunungapi ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis.
Contoh: Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, dan Gunung Fujiyama di Jepang.
Gejala-Gejala Vulkanisme
Gejala vulkanisme di bedakan menjadi dua, yaitu pra-vulkanik dan pascavulkanik. Berikut penjelasannya:
1. Gejala Pra-Vulkanik
- Suhu di sekitar gunung naik.
- Mata air menjadi kering.
- Sering mengeluarkan suara gemuruh.
- Terkadang disertai getaran (gempa).
- Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan binatang di sekitar gunung mengalami migrasi.
2. Gejala Pascavulkanik
- Terdapatnya sumber air panas yang banyak mengandung mineral, terutama belerang.
- Terdapatnya geyser, yaitu semburan air panas yang keluar secara berkala dari celah-celah batuan.
- Terdapatnya ekshalasi (sumber gas) berupa fumarol, solfatar, dan mofet.
Dampak Vulkanisme Dalam Kehidupan
Keberadaan gunung berapi di suatu daerah memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan. Berikut penjelasannya:
1. Dampak Positif
- Sebagai sumber energi karena sumber panas dari gunungapi dapat difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
- Sebagai sumber mineral dan bahan galian, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung.
- Sebagai objek wisata dan olahraga, misalnya hiking, climbing, layang gantung, dan bersepeda gunung.
- Sebagai daerah pertanian yang subur.
2. Dampak Negatif
- Rawan bencana alam.
- Gas beracun.
- Letusan gunung berapi yang merugikan.
Nah demikian adalah pembahsan secara lengkap tentang vulkanisme. Semoga informasi di atas membuat kamu lebih paham tentang materi ini.
Pelajari Juga
Daftar Pustaka
Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya.
Sindhu, Yasinto. Sunaryo. 2016. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga