Istilah “Kriya” diambil dari kata “Krya” yang merupakan bahasa sansekerta yang mempunyai arti mengerjakan.
Jadi, seni kriya yaitu jenis karya seni yang dihasilkan dengan memanfaatkan keterampilan tangan manusia, dimana karya tersebut memperhatikan nilai estetika atau keindahan dan aspek fungsional.
Jadi, sebenarnya apapun kerajinan tangan yang dibuat oleh manusia dan mempunyai nilai keindahan, bisa dikatakan sebagai seni rupa kriya.
Buat mengetahui lebih dalam mengenai seni kriya, kamu juga harus mengetahui apa aja fungsi dari jenis seni yang satu ini dalam kehidupan kamu.
Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya
Seni kriya ini sebenarnya udah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan, adanya penemuan benda – benda dari zaman Noelithikum (zaman batu muda) yang bentuknya seperti seni kriya.
Pada zaman prasejarah, benda – benda itu dibuat dari bahan tanah liat, batu, dan logam dengan beragam fungsi dan manfaat.
Ada beberapa orang yang memakai sebagian alat buat berburu, wadah, dan juga buat bertani.
Pada masa itu, seni Kriya dibuat secara sederhana dan lebih mengedepankan aspek fungsional atau buat kebutuhan fisik.
Tapi, manusia zaman prasejarah udah mulai mengerti tentang seni, hal ini terlihat dari penemuan tembikar yang udah ada hiasan berupa simbol – simbol kehidupan spiritual yang mereka percaya.
1. Seni Kriya Tradisional Klasik
Pada masa kerajaan Hindu – Budha udah banyak sekali yang menghasilkan karya seni kerajinan tangan.
Teknik dan hasil karya seni yang dibuat pada masa itu, berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, dan juga Islam.
Ada beberapa contoh dari seni Kriya pada masa klasik, diantaranya yaitu:
- Wayang kulit
- Pandai perak dan emas
- Ukiran – ukiran kayu
- Keris dan senjata lainnya
- Kerajinan topeng.
2. Seni Kriya Tradisional Rakyat
Karya seni Kriya tradisional disesuaikan dengan watak, adab, dan juga lingkungan pada masa itu.
Ada juga jenis dan teknik pembuatan Kriya, yang ditentukan oleh bahan dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat.
3. Seni Kriya Indonesia Baru
Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedapankan nilai – nilai rasional dan kehidupan jasmaniah.
Hal ini mengakibatkan kesadaran masarakat akan nilai – nilai tradisional seni Kriya menjadi luntur.
Beberapa orang menggabungkan Kriya seni tradisional dengan kriya baru dengan memakai bahan – bahan industri.
Proses komersialisasi ini akhirnya membuat para seniman gak bisa mewariskan keahlian mereka kepada generasi penerus.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, seni Kriya ini dipakai sebagai benda terapan, dekorasi, hiasan, dan mainan.
Fungsi Seni Kriya
Ada beberapa fungsi dari seni kriya yang perlu kamu ketahui, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Sebagai Hiasan (Dekorasi)
Ada banyak sekali produk – produk kerajinan tangan yang dipakai sebagai benda pajangan, hiasan, atau dekorasi ruangan.
Dalam hal ini, seni Kriya lebih mengutamakan fungsi estetika jadi bisa buat memperindah suatu ruangan.
Berikut ini, ada beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai sebagai hiasan atau dekorasi, yaitu:
- Patung
- Hiasan dinding
- Seni ukir
- Benda cinderamata
- Tembikar.
2. Sebagai Benda Mainan
Sebagai benda mainan, seni ini fungsinya buat menghibur siapapun yang membutuhkannya. Dalam hal ini, seni rupa kriya mempunyai nilai keindahan dan juga nilai fungsi yang sepadan.
Umumnya, jenis kriya seperti ini bentuknya sederhana dengan bahan yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan dan harganya terjangkau.
Berikut, ada beberapa contoh dari karya seni jenis ini yang dipakai sebagai alat permainan, diantaranya yaitu:
- Boneka
- Congklak
- Kipas kertas.
3. Sebagai Benda Terapan
Jenis seni kriya yang dipakai sebagai benda terapan (siap pakai) yaitu benda yang lebih mengutamakan fungsinya, daripada estetikanya.
Umumnya, seni kriya sebagai benda terapan ini bisa dipakai dengan nyaman tanpa menghilangkan unsur estetikanya.
Dibawah ini, ada beberapa contoh dari karya seni jenis ini yang dipakai sebagai benda terapan, yaitu:
- Kursi kayu
- Lemari hias
- Tempat tidur kayu
- Keramik.
Unsur – Unsur Seni Kriya
1. Aspek Kegunaan (Utility)
Ada beberapa unsur dalam aspek kegunaan atau utility, diantaranya yaitu:
a. Security
Security merupakan jaminan mengenai keamanan orang yang memakai barang – barang tersebut.
b. Comfortable
Comfortable merupakan enaknya dipakai dan barang yang enak dipakai disebut dengan barang terap.
Barang – barang terapak yaitu barang yang mempunyai nilai praktis yang tinggi.
c. Flexibility
Flexibility yaitu keluwesan penggunaan dan barang – barang seni kriya yaitu barang terap yang artinya barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.
Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan juga keluwesan penggunaan, supaya pemakai gak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2. Syarat Keindahan (Estetika)
Sebuah barang terapan gimanapun enaknya dipakai, kalo gak enak dipandang maka pemakai barang itu gak akan merasa puas saat memakainya.
Keindahan bisa menambah rasa senang, nyaman, dan puas buat pemakainya. Dorongan orang memakai, mempunyai, dan menyenangi jadi lebih tinggi kalo barang itu diperindah dan berwujud estetik.
Jenis – Jenis Seni Kriya
Jenis seni kriya ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan bahan pembuatnya dan berdasarkan cara membuatnya, berikut ini penjelasannya.
1. Seni Kriya Berdasarkan Bahan Pembuatnya
a. Seni Rupa Kriya Batu
Buat orang yang mempunyai kekreatifan, batu juga bisa dijadikan sebuah karya seni rupa kriya.
Karya seni yang terbuat dari batu biasanya berupa patung dan arca. Batu – batu tersebut akan diukir atau dipahat.
Kerajinan seni rupa kriya batu ini bisa ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.
b. Seni Rupa Kriya Kulit
Kulit juga bisa dijadikan sebagai bahan seni rupa kriya. Ada banyak sekali jenis kulit hewan yang bisa dijadikan seni rupa kriya seperti kulit sapi.
Bahkan kulit binatang buas juga bisa dijadikan seni rupa kriya. Tapi, penggunaan kulit hewan sebagai seni dibatasi, karena dikhawatirkan akan merusak populasi hewan khususnya hewan liar yang dilindungi.
c. Seni Rupa Kriya Logam
Biasanya, seni kriya yang berasal dari logam dipakai untuk membuat patung. Ada banyak sekali jenis hiasan yang bisa terbuat dari logam.
Bahkan, gak jarang seni kriya dari logam ini dijual dengan harga yang sangat mahal, seperti seni kriya yang terbuat dari logam emas.
d. Seni Rupa Kriya Keramik
Seni rupa kriya keramik ini terbuat dari tanah liat yang dibakar dan kemudian dibentuk. Bentuk dari seni rupa kriya yang satu ini sangat beragam tergantung dari keinginan sang seniman.
Contoh dari sebuah seni jenis kriya keramik yang bisa kamu temui seperti teko keramik, guci, dan beberapa hiasan keramik lainnya.
e. Seni Rupa Kriya Tekstil
Tekstil merupakan sebuah bahan kain, jadi seni rupa kriya tekstil yaitu seni rupa kriya yang terbuat dari kain. Nusantara kaya akan seni rupa kriya yang terbuat dari tekstil.
Contoh seni rupa kriya yang terbuat dari tekstil yaitu baju adat, kain batik, dan kain tenunan.
f. Seni Rupa Kriya Kayu
Jenis seni rupa kriya yang satu ini terbuat dari kayu. Ada banyak sekali hasil seni kriya yang terbuat dari kayu.
Contoh seni rupa kriya yang terbuat dari kayu yaitu furniture, kursi kayu, meja kayu, dan beberapa jenis pajangan ukiran kayu.
2. Seni Kriya Berdasarkan Cara Membuatnya
a. Seni Rupa Kriya Bordir
Membordir ini juga termasuk kedalam pekerjaan seni rupa kriya, dan seni bordir ini biasanya diterapkan pada kain atau pakaian.
Hasil dari seni kriya bordir akan menambah nilai estetika dari sebuah kain. Jadi, kamu bisa memakai kain atau pakaian yang lebih enak di lihat oleh mata seseorang.
b. Seni Rupa Kriya Anyaman
Seni rupa kriya anyaman merupakan seni yang dibuat dengan cara menganyam. Ada banyak sekali benda yang dihasilkan dengan cara menganyam.
Salah satu contoh dari benda yang bisa dihasilkan dengan cara menganyam yaitu tikar.
Ada beberapa bahan anyaman yang sering dipakai, diantaranya yaitu:
- Anyaman rotan
- Anyaman bambu
- Anyaman tali
- Anyaman pandan.
c. Seni Rupa Kriya Tenun
Menenun juga merupakan salah satu cara buat menciptakan sebuah karya seni rupa kriya.
Seni rupa kriya tenun ini biasanya dipakai untuk membuat kain tradisional seperti kain tenun. Setiap daerah di Indonesia mempunyai corak tenun yang berbeda – beda.
d. Seni Rupa Kriya Batik
Seni rupa kriya batik merupakan seni yang memakai teknik membatik.
Buat melakukan atau mengerjakan jenis seni kriya batik ini, seniman akan membutuhkan kain dan malam sebagai bahan baku membatik.
Dalam teknik membatik itu, membutukan kesabaran yang sangat ekstra. Salah sedikit, maka hasilnya akan jelek dan gak sesuai.
Ada beberapa teknik dalam membatik, diantaranya yaitu:
- Teknik tulis
- Teknik cap
- Teknik lukis.
e. Seni Rupa Kriya Pahat
Dalam hal ini, biasanya seniman akan memakai alat pahat tertentu. Alat pahat ini dipakai untuk memahat batu atau media apa aja yang sifatnya keras dan bisa dipahat.
Ada beberapa contoh dari hasil seni rupa kriya pahat atau ukir, diantaranya yaitu:
- Ukiran furnitur
- Topeng kayu.
Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai seni kriya yang perlu kamu ketahui. Semoga bisa membantu kamu dalam belajar mengajar 😀