Emang ada banyak sekali ragam dari seni rupa murni, salah satunya yang paling terkenal yaitu seni grafis.
Eitss, apa kalian udah tahu? Apa itu yang dimaksud dengan seni grafis? Penasaran dengan seni grafis? Yuk langsung aja simak artikel berikut ini!
Pengertian Seni Grafis
Secara etimologi, grafis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Graphein” yang artinya menulis atau menggambar.
Sedangkan, grafis dalam Bahasa Inggris merupakan “Graph atau Graphic” yang artinya membuat tulisan, lukisan dengan cara digores atau ditoreh.
Lalu kalo secara umum, seni grafis merupakan seni 2 dimensi yang diciptakan melalui teknik cetak.
Contohnya: Cetak sablon (Silkscreen), cetak datar (Lithography), cetak tinggi (Stempel).
Bisa diketahui kalo sebuah seni grafis cuma sebuah gambar 2 dimensi yang buat dinikmati estetikanya dan seni grafis tujuannya buat memperindah sebuah media.
Media yang dipakai dalam seni grafis ini juga beragam, mulai dari kertas, papan kayu, aluminium, dan apapun yang bisa di lukis diatasnya.
Seni grafis juga bisa dihasilkan dengan beragam teknik cetak. Teknik cetak ini memakai media dan perlengkapan yang beragam.
Meskipun mesin cetak adalah teknologi yang lebih canggih saat ini, cetak grafis manual masih terus digunakan.
Alasannya, bisa jadi murni karena pilihan estetis seorang seniman dalam memilih teknik dan media.
Bisa juga metode cetak grafis manual emang lebih efisien dibandingkan dengan mesin cetak, karena mesin cetak cuma efektif dipakai dalam produksi skala besar seperti kelas industri.
Sejarah Seni Grafis
Awalnya seni grafis berkembang di China dan disana seni grafis dipakai buat menggandakan tulisan – tulisan keagamaan.
Tulisan tersebut diukir pada bidang kayu dan di cetak diatas kertas. China menemukan kertas secara massal pada tahun 105 yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Yi.
Karya seni dengan media kayu ditemukan di Negara asoa yang mempunyai kultur tua dan kuat seperti China, Korea dan Jepang.
Bangsa Romawi juga udah mengenal teknik cetak ini yang dipakai buat menghias jubah dengan cetak stempel.
Tapi, teknik cetak ini kurang berkembang karena bangsa eropa gak mengenal kertas.
Teknik grafis mulai berkembang di Eropa pada abad ke 13, dengan ditemukkannya mesin cetak oleh Gutterberg yang juga mendirikan pabrik kertas pertama di Italia.
Sejak saat itulah, beragam teknik seni grafis berkembang di Eropa.
Awalnya, seni grafis di Indonesia merupakan media alternatif bagi seniman yang sudah mengerjakan bidang lain seperti melukis ataupun mematung.
Kronologisnya, seni grafis muncul sekitar tahun 1950an dan tokohnya yaitu Suromo dan Abdul Salam di Yogyakarta yang membuat karya dengan teknik cukil kayu atau woodcut dan kebanyakan karyanya yaitu poster perjuangan.
Tokoh lainnya dalam munculnya seni grafis di Indonesia yaitu Marasutan (Jakarta) dan Mochtar Apin (Bandung).
Fungsi Seni Grafis
1. Ungkapan Ekspresi Seni
Seorang seniman kadang membutuhkan suatu cara buat mengungkapkan ekspresi seni, seni grafis ini mampu menyalurkan ekspresi seni tersebut dengan baik.
Apalagi, seni grafis ini termasuk ke dalam seni yang fleksibel.
2. Menambah Nilai Kaindahan
Seni Grafis akan menambahkan nilai keindahan sebuah media.
Kalo seni grafis diterapkan pada sebuah baju kaos, maka seni tersebut bisa menambahkan keindahan pada kaos tersebut.
Sifatnya yang dua dimensi, membuat seni ini bisa memperindah banyak media.
3. Menyampaikan Pesan
Jenis seni grafis ini juga bisa dipakai buat menyampaikan sebuah pesan buat yang melihat.
Pesan tersebut disematkan oleh para seniman dalam sebuah torehan seni dan terkadang pesan tersebut bersifat tersirat.
4. Menyalurkan Hobi
Buat seseorang yang senang atau suka melakukan kegiatan kreatif, biasanya menyalurkan hobinya untuk membuat desain grafis.
Karena, dalam praktik pembuatan desain grafis lebih menarik dan lebih mudah buat dipelajari.
5. Menambah Penghasilan
Fungsi yang satu ini menjadi fungsi komersil dan gak bisa dihindari. Menekuni dunia seni grafis emang bisa jadi salah satu sumber penghasilan.
Karena, desain udah semakin mempunyai harga jual yang lumayan tinggi dan terutama untuk pembuatan sebagai media promosi atau buat keperluan cover buku.
Alat dan Bahan Pembuatan Seni Grafis
Ada beberapa alat dan juga bahan pembuatan untuk seni grafis yang umum dipakai, diantaranya sebagai berikut:
1. Alat
Ada beberapa jenis alat – alat yang dipakai untuk membuat seni grafis, yaitu:
- Pisau
- Burin
- Pisau pahat
- Paku dan besi runcing
- Rocker
- Screen
- Meja sablon
- Kamera
- Komputer
- Printer
- Rakel
- Alat press bertekanan tinggi.
2. Bahan
Sedangkan, bahan yang biasa dipakai untuk membuat seni grafis, yaitu:
- Hardboard
- Kertas kasa
- Besi
- Lempeng logam
- Batu kapur
- Kertas karton
- Cat minyak
- Tinta
- Kertas foto
- Film kamera
- Memori kamera
- Bahan cuci film (Termasuk soda api, pembersih, dan pemutih)
- Ulano
- Kromatin
- Cat sablon
- Bahan afdruk.
Jenis Teknik Cetak Seni Grafis
1. Teknik Cetak Saring (Silkscreen)
Teknik cetak yang ini lebih sering dibilang dengan nama teknik cetak sablon. Pada teknik cetak saring, kamu membutuhkan cetakkan yang terbuat dari kasa (Screen).
Kasa ini bersifat elastis, lentur dan juga halus. Jenis cetakkan seni grafis ini pasti cukup sering kamu temui.
Beberapa orang seniman terkenal juga sering memakai teknik cetak saring yang satu ini.
Seniman yang memakai cetak saring (silkscreen) diantaranya yaitu Edward Rusca, Chuck Close, Joseft Albert, dan Robert Indiana.
Teknik ini terbilang cukup banyak peminatnya dan hal ini karena caranya yang cukup mudah.
2. Teknik Cetak Datar (Lithography)
Teknik cetak datar merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos yang artinya batu dan graphien yang artinya menulis.
Jadi, cetak datar yaitu seni cetak yang memakai media batu dan jenis batu khusus yang dipakai yaitu batu kapur.
Batu kapur yang dipakai dalam teknik cetak ini merupakan batu kapur yang berbentuk lempengan. Jadi, batu itu tampak seperti kertas tebal berwarna tebal.
Seniman memakai batu kapur, karena jenis batu kapur ini bisa mengisap tinta.
Seniman yang memakai teknik ini harus melukis diatas lempengan batu kapur tersebut dan lempengan ini berbentuk seperti lembaran.
Hasil dari lukisan cetakan dengan teknik ini terlihat sangat klasik dan beberapa seniman dunia yang memakai teknik ini yaitu Pablo Picasso, Emil Nolde, dan Joan Miro.
3. Teknik Cetak Tinggi (Woodcut)
Penemu teknik cetak ini yaitu Johanes Gutenberg dan ada banyak juga seniman kelas dunia yang terkenal dengan teknik ini.
Seniman – seniman tersebut diantaranya yaitu Kaboel Suadi, Ando Hirosigge, dan juga H.Holbein.
Kenapa, teknik cetak tinggi atau cetak timbul? Karena, emang hasil dari karya seni grafis ini terlihat timbul dari mediannya.
Selain teknik cetak timbul, teknik cetak yang ini juga lebih dikenal dengan sebutan teknik cungkil.
Kenapa disebut dengan teknik cungkil? Karena, emang pembuatannya dengan cara dicungkil.
Ada banyak sekali media – media yang dipakai dalam teknik cetak tinggi, diantaranya yaitu triplek, papan kayu, karet, metal, dan hardboard.
Teknik cetak tinggi yang paling populer merupakan teknik cetak yang pernah dibuat oleh orang Mesir pada abad ke 14.
4. Teknik Cetak Dalam (Intaglio)
Teknik cetak dalam merupakan menggores media dengan memakai benda tumpul. Umumnya, media yang dipakai pada teknik cetak dalam yaitu logam.
Jadi, tentunya hasil dari goresan ini sendiri akan bersifat permanen atau sulit buat dihilangkan.
Ada beberapa jenis teknik cetak dalam yang harus kamu ketahui, diantaranya sebagai berikut ini:
a. Engraving
Pada teknik engraving yaitu seniman harus memakai alat yang disebut dengan burin dan alat ini fungsinya buat mengukir logam.
Permukaan logam akan diberi cat, lalu seniman harus mengukir logam tersebut memakai burin. Kemudian, permukaan logam akan dibersihkan dari cat dan yang tersisa cuma cat pada bagian logam yang diukir.
b. Etsa
Teknik etsa ini memakai bantuan asam nitrat (HNO3). Cairan asam ini akan ditorehkan ke atas lempengan tembaga.
Penggunaan teknik etsa seperti mengukir memakai zat cair dan cuma aja dalam hal ini yang diukir yaitu lempengan tembaga. Pada zaman dulu teknik ets dipakai buat mengukir baju perang.
c. Mezzotint
Teknik Mezzotint merupakan teknik mengerok halus permukaan logam dan teknik ini memakai efek gelap terang yang dominan.
d. Drypoint
Teknik drypoint merupakan teknik yang memakai benda runcing buat mengukir media. Benda runcing akan menekan permukaan media, jadi membentuk lukisan.
5. Teknik Cetak Foto
Teknik cetak foto pada seni grafis yaitu teknik cetak yang paling sering kamu temui dan dalam teknik cetak foto, kamu bisa memakai kamera.
Kemudian, gambar pada kamera bisa dicetak memakai alat print dan teknik cetak foto juga sering disebut dengan teknik fotografi.
6. Teknik Cetak Kolagrafi
Cara kerja teknik kolagrafi ini yaitu dengan meletakkan motif cetakan di bawah kertas, lalu kertas dicat atau diarsir dengan memakai pensil.
Kemudian, kertas dilepas dari cetakkan dan akan menghasilkan objek gambar yang timbul serta bagian yang gak tergambar akan cekung.
7. Teknik Cetak Stensil
Cara kerja teknik stensil yaitu dengan memotong kertas sesuai dengan motif yang diinginkan, lalu ditempel ke media cetak.
Setelah selesai ditempel, media cetak akan dicat atau disemprot dengan cat semprot. Lalu setelah cat kering, kertas tersebut akan dilepas jadi meninggalkan motif di media cetakkan.
Contoh Seni Grafis
1. Banner
2. Poster
3. Sablon
4. Stempel
Itulah penjelasan singkat mengenai Seni Grafis dan yang ada didalamnya, yang bisa kamu ketahui dan pelajari sendiri di rumah 😀