Rennaissance

ranggaku 23 Juli 2023

Pada abad pertengahan sebelum memasuki abad ke-14, Eropa pernah mengalami masa kegelapan.

Dimana, ilmu pengetahuan dan kebudayaan tidak mengalami perkembangan sama sekali.

Karena, dominasi yang sangat kuat dari pihak gereja dan doktrinasi terhadap setiap aspek kehidupan negara dan warga pada masa itu.

Memasuki abad ke-14 sampai abad ke-17, muncul gerakan kebangkitan yang dikenal dengan istilah Rennaissance di Eropa.

Apa itu gerakan Rennaissance? Ingin tahu? Yuk simak pembahasan secara lengkap dibawah ini.


Apa Itu Rennaissance?

Apa Itu Rennaissance

Renaissance adalah istilah yang diambil dari Bahasa Perancis, “Re” yang artinya “Kembali” dan “Naitre” yang artinya “Lahir”.

Dalam KBBI, disebutkan kalo renaissance atau renaisans yaitu masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern di Eropa (abad ke-14 sampai 17) yang ditandai oleh perhatian kembali pada kesusastraan klasik, berkembangnya kesenian dan kesusastraan baru, dan tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.

Secara umum, renaissance adalah gerakan kebudayaan dimana orang-orang pada masa itu kembali mempelajari budaya dan ilmu pengetahuan setelah sebelumnya segala sendi kehidupan mereka terpusat pada gereja dan theorisme.

Zaman renaissance tersebut, membawa eropa keluar dari zaman kegelapan menuju zaman modern.


Sejarah Rennaissance

Sejarah Rennaissance

Setelah runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad ke-5, bangsa Eropa mulai mengalami era kegelapan.

Pada masa itu, kekuasaan gereja jadi sangat dominan dan mengatur setiap aspek kehidupan masyarakat.

Akibatnya, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Eropa tidak mengalami perkembangan dan tertinggal dari kebudayaan Islam.

Setelah berakhirnya perang salib, perdagangan dan pelayaran di kawasan laut tengah berkembang pesat.

Akibatnya. muncul kota-kota dagang yang makmur dan melahirkan kaum kapitalis-borjuis.

Keadaan tersebut, lalu mengubah pandangan masyarakat dari yang sebelumnya Pesimistis menjadi Optimistis.

Selain itu, munculnya kota-kota dagang ini juga menyebabkan terhapusnya sistem stratifikasi sosial dan feodalisme.

Masyarakat pun berkembang menjadi masyarakat yang bebas dalam berkarya dan berusaha.

Pada abad ke-14, muncul gerakan kultural di Italia. Munculnya gerakan itu, tidak lepas dari kondisi Italia kala itu.

Dimana, banyak sekali kota-kota disana yang berubah menjadi kota perdagangan yang kaya.

Dengan modal itu, kaum kapitalis dan borjuis di Italia mampu memodali para ilmuwan dunia dan seniman dunia untuk berkarya dan membawa perubahan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Italia, lalu menyebar sampai ke seantero Eropa.


Latar Belakang Rennaissance

Latar Belakang Rennaissance

Berikut dibawah ini, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, yaitu:

  • Dominasi gereja dalam hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat eropa yang menyebabkan keterbatasan aktivitas baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, atau pendidikan.
  • Doktrinasi kepercayaan yang mengekang kebebasan berpikir dan berpendapat yang membuat kehidupan masyarakat jadi stagnan dan tidak berkembang.
  • Masyarakat yang tidak ingin terbelenggu oleh otoritas gereja dan tidak lagi cuma berkutat pada urusan agama, tapi juga mencari kesenangan atau kebahagiaan pada urusan dunianya.
  • Kegiatan ekonomi masyarakat yang mulai beralih ke perdagangan dan industri dengan tujuan buat meningkatkan taraf hidupnya.
  • Mulai muncul dan berkembang paham rasionalisme, yaitu paham yang mengedepankan akal atau rasio dan tidak cuma menggantungkan pemikiran pada doktrin kepercayaan.
  • Munculnya penguasa-penguasa yang ingin melepaskan diri dari campur tangan gereja, seperti Raja Philippe IV (Perancis) dan Raja Henry VIII (Inggris).
  • Berkembangnya perdagangan dan pelayaran di perairan laut tengah setelah selesainya perang salib menyebabkan munculnya kota-kota dagang yang akhirnya melahirkan kaum kapitalis-borjuis bermodal besar dan kaya.
  • Kaum borjuis yang tidak suka pada para bangsawan dan gereja mendukung adanya perubahan dan kebebasan dengan memberikan modal buat penerjemahan karya-karya ilmu pengetahuan dan menampung pada seniman.
  • Kembalinya naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang pernah dibawa ke Konstantinopel setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.

Penyebab Munculnya Rennaissance

Penyebab Munculnya Rennaissance

Timbulnya Rennaissance secara garis besar disebabkan oleh beberapa aspek, diantaranya seperti:

1. Kondisi Sosial

Saat itu, kehidupan masyarakat Eropa terikat pada doktrin Gereja, segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat.

Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya dan kehilangan harga dirinya.

Kehidupan manusia tidak tentram, karena selalu dititip oleh intelejen gereja. Jadi, menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.

2. Kondisi Budaya

Terjadi pembatasan seni dalam arti, bahwa seni cuma tentang tokoh-tokoh injil dan kehebatan gereja.

Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat, sehingga budaya tidak berkembang.

Begitu juga dalam bidang ilmu pengetahuan, karena segala kebenaran cuma kebenaran gereja saja.

3. Kondisi Politik

Raja secara teoritis adalah pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya cuma menjadi juru damai.

Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja saja.

Keduanya, memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu bisa buat melancarkan ambisinya.

Adakalanya, kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.

4. Kondisi Ekonomis

Berlaku sistem ekonomi tertutup yang menguasai perekonomian cuma golongan penguasa.

Kondisi tersebut, menyebabkan masyarakat Eropa tertungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia.

Makanya, timbul upaya-upaya untuk keluar dari keadaan yang membelenggu tersebut.


Karakteristik Rennaissance

Karakteristik Rennaissance

Rennaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa.

Essensi dari semangat Rennaissance yaitu pandangan manusia bukan cuma memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini.

Rennaissance menjadikan manusia lahir ke dunia buat mengolah, menyempurnakan, dan menikmati dunia ini baru lalu ke surga.

Rennaissance mengajarkan pada manusia buat memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan pada sesama.

Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading.

Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif yang pasrah pada takdir.

Tapi, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.

Manusia rennaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya pada sesama.

Keinginan manusia buat menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani atau kemampuan intelektual-intelektualnya.

Keinginannya itu, dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain.

Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai sekarang, jadi di zaman modern ini tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.


Tokoh-Tokoh Zaman Rennaissance

Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi.

Berikut dibawah ini, ada beberapa tokoh-tokoh pada zaman Rennaissance, diantaranya yaitu:

1. Rogen Bacon (1214-1294)

Rogen Bacon

Rogen berpendapat, kalo pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan akhir ujian bagi semua ilmu pengetahuan.

Matematik adalah syarat mutlak untuk mengolah semua pengetahuan.

Selain itu, Rogen Bacon menganjurkan pengalaman sebagai basis ilmu pengetahun.

Tetapi, Rogen sendiri tidak meninggalkan tulisan atau karya yang cukup berarti bagi ilmu pengetahuan.

Rogen Bacon banyak bergerak pada lapangan politik dan agama, sehingga akhirnya ditahan dalam penjara.

2. Copernicus (1473-1543)

Copernicus

Copernicus mengajukan pendapat yang asing bagi pendapatumum pada masa tersebut.

Dia mengatakan, kalo bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari. Jadi, matahari menjadi pusat (Heliosentrisme).

Pendapat ini, berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap kalo bumi sebagai pusat alam semesta (Geosentrisisme).

Prinsip Heliosentrisme ini, lalu dilanjutkkan oleh George Joachim (Rheticus) yang menyusun buku berjudul “De Revolutionibus Orbium Coelestium” (Tentang Perputaran Alam Semesta).

Buku tersebut diawali dengan beberapa ketentuan dasar yang berbunyi:

  • Pertama, seluruh alam semesta merupakan bola (Spherical).
  • Kedua, semua benda angkasa dan bumi juga merupakan bola.
  • Ketiga, semua benda angkasa bergerak secara teratur dalam lintasan yang bundar (circular uniform motion).

3. Tycho Brahe (1546-1601)

Tycho Brahe

Tycho Brahe tertarik pada sistem astronomi baru yang diperkenalkan oleh Copernicus.

Dia membuat alat-alat berukuran besar untuk mengamati benda-benda angkasa secara lebih teliti.

Pada tahun 1572, Tycho mengamati munculnya bintang baru di gugusan Cassiopeia, yaitu bintang yang cemerlang selama 16 bulan sebelum padam lagi.

Bintang tersebut dinamakan “Nova” atau “Supernova”, yang sangat tergantung dari besarnya dan massanya.

Penemuan bintang “Nova dan Supernova” ini, menggugurkan pandangan yang dianut pada masa itu. Kalo angkasa tidak akan berubah sepanjang masa dan bentuknya akan tetap abadi.

Pada tahun 1577, Tycho Brahe bisa mengamati sebuah cornet yang ternyata lebih jauh dari planet Venus.

Penemuan itu, juga membuktikan kalo benda-benda angakasa tidak menempel pada Crystaline Spheres. Tapi, datang dari tempat yang sebelumnya tidak bisa dilihat dan lalu menghilang lagi.

Nah, benda-benda angkasa tersebut terapung bebas dalam ruang angkasa.

4. Johannes Keppler (1571-1630)

Johannes Keppler

Johannes Keppler merupakan seorang ahli matematika yang menjadi asisten Tycho Brahe.

Keppler melanjutkan penelitian Brahe tentang gerak benda-benda angkasa.

Keppler menemukan tiga buah hukum yang melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu:

  • Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle seperti yang dikemukakan oleh Brahe-namun gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
  • Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
  • Dalam perhitungan matematik terbukti bahwa kalo jarak rata-rata dua planet A dab B dengan matahari yaitu X dan Y, sedangkan waktu buat melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2 : Q2 = X3 :Y3.

5. Galileo Galilei (1546-1642)

Galileo Galilei

Ada beberapa pokok penemuan Galileo di luar bidang astronomi yang ditulis dalam karyanya yang berjudul “De Motu” bisa diringkas seperti dibawah ini:

  • Jumlah waktu yang sama buat jatuhnya semua benda dari materi yang sama, tanpa memandang bobot kalo benda-benda itu melewati medium yang sama. Atau, benda-benda yang jatuh bersamaan akan memerlukan waktu yang bersamaan juga buat sampai di tanah.
  • Semua lintasan benda jatuh berbentuk lurus. Hal ini memberikan sugesti adanya idealism, kalo lintasan yang tidak terganggu membentuk garis lurus.
  • Baik benda yang jatuh tegak lurus, atau yang mengikuti bidang miring, masing-masing mencapai tanah pada waktu yang sama. Hal ini memberikan sugesti uat melaksanakan eksperimen jatuhnya benda mengikuti bidang miring. Untuk mencapai idealisasi “tidak terganggu apapun”, maka bidang makin lama makin dilicinkan, jadi jatuhnya benda-benda melalui bidang miring praktis dalam waktu yang sama. Selain itu di bidang miring diletakkan ukuran-ukuran. Buat pertama kalinya ukuran (measure-ment) dimasukkan sebagai unsur dalam lapangan ilmu pengetahuan.
  • Berdasarkan idealisasi, maka hasil percobaan bisa dihitung dulu atau terjadilah peramalan (prediction).
  • Ramalan itu, lalu diperiksa dengan percobaan berulang kali dan hasilnya dihitung secara rata-rata.
  • Oleh karena antara ramalan dan hasil percobaan ada persesuaian yang meyakinkan, maka teori yang didasarkan pada idealisasi bisa diterima sebagai hukum tentang pergerakan benda-benda yang bebas dan yang mengikuti garis lurus.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo ini menanamkan pengaruh yang kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti:

  • Pengamatan (Observation).
  • Penyingkiran (Elimition) segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif atas peristiwa tersebut.
  • Peramalan (Prediction).
  • Pengukuran (Measurement).
  • Percobaan (Experiment) buat menguji teori yang didasarkan pada ramalan matematik.

Gimana ulasan diatas? Sangat mudah dipahami kan? Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Rennaissance.

Semoga ulasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Zaman Mesolitikum


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
6 Agustus 2023

Kebudayaan Pacitan


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
5 Agustus 2023

Kebudayaan Ngandong


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
4 Agustus 2023

Kapak Genggam


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Kapak Perimbas


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023