Pasti, pada diri seorang peneliti tentu harus mempunyai sikap yang objektif. Kenapa begitu?
Karena, peneliti harus menghasilkan kesimpulan yang lebih baik, dengan adanya dukungan data dan fakta tanpa harus mencapurkan dengan pendapat atau perasaan pribadi.
Jadi, sikap yang objektif itu harus dijunjung tinggi dalam memandang suatu masalah tertentu.
Karena, sikap objektif lebih pasti berkat adanya dukungan atau fakta, dan bisa diyakini diasahannya.
Sedangkan, kalo sikap subjektif ini cenderung pada seseorang yang berpikiran relatif dan hasil dugaan yang berdasarkan parasaan atau selera orang.
Ingin tahu lebih lengkap, tentang pembahasan perbedaan objektif dan subjektif? Yuk simak pada artikel berikut ini!
Pengertian Objektif dan Subjektif
Sebenarnya apa sih, yang dimaksud dengan objektif dan subjektif itu? Jadi,
Objektif merupakan sejarah yang terjadi di luar dugaan atau pikiran manusia.
Contoh sejarah yang objektif yaitu seperti gempa bumi, tsunami, atau bencana alam yang ditimbulkan oleh alam semesta.
Sedangkan, kalo subjektif merupakan sejarah yang terjadi dengan sepengetahuan manusia, atau karena ulah dari manusia itu sendiri.
Contohnya: Tentang penemuan, perang, dan hal lain sebagainya.
Perbedaan Objektif dan Subjektif
Coba, kalian semua perhatikan tabel yang ada dibawah ini! Itu merupakan beberapa perbedaan dari objektif dan subjektif.
Perbedaan | Objektif | Subjektif |
---|---|---|
Berdasarkan pada | Penelitian terhadap fakta terukur | Kepercayaan pribadi, pendapat, asumsi, dan interpretasi |
Umumnya ditemukan pada | Ensiklopedi, laporan berita, buku teks | Blog, review, komentar di Internet, editorial surat kabar, biografi |
Cocok untuk penentuan keputusan? | Cenderung iya | Cenderung tidak |
Cocok untuk laporan berita? | Iya | Tidak |
Nah, isi pada tabel diatas tadi adalah perbedaan – perbedaan dari objektif dan subjektif cuy.
Contoh Nilai Estetis Bersifat Objektif dan Subjektif
Sifat objektif dalam nilai estetis berkaitan dengan suatu keindahan yang dihasilkan dari suatu karya seni dari mata wujud fisik suatu benda.
Sedangkan, kalo
Subjektif merupakan sifat yang tergantung pada individu memandang nilai estetika suatu karya seni tersebut dan setiap individu mempunyai penilaian yang berbeda-beda.
- Objektif: Seseorang menilai karya seni karena memang bagus dan bernilai jual tinggi. Hal tersebut berdasarkan pendapat yang gak didapat cuma oleh satu orang. Tapi, dengan dukungan fakta yang menyatakan kalo barang tersebut emang bagus.
- Subjektif: Seseorang menilai suatu karya seni yang bagus dari segi warna yang gelap, sedangkan pendapat orang lain menyatakan kalo suatu karya seni tersebut gak bagus karena, gak menyukai warna yang gelap tersebut.
Contoh Sikap Berpikir Objektif dan Subjektif
Berpikir objektif yaitu dengan mengambil tindakan atau menyimpulkan dengan melihat apa yang dilakukan oleh si pelaku.
Sedangkan, kalo
Berpikir subjektif yaitu dengan mengambil tindakan atau menyimpulkan dengan melihat siapa yang melakukan.
Aku berikan contoh kasus yaitu seorang pejabat yang mengendarai sepeda motor dan menerobos lampu merah.
- Objektif: Kalo berpikir secara objektif, maka pejabat tersebut jelas bersalah karena udah melanggar aturan lalu lintas.
- Subjektif: Kalo dipikir secara subjektif, maka akan mengatakan “Gak mengapa, dia pejabat. Mungkin dia sedang mengejar pejabat lain dan nekat menerobos lampu merah tersebut”.
Itulah tadi, pembahasan lengkap mengenai perbedaan dari Objektif dan Subjektif beserta beberapa contohnya yang bisa kalian pelajari dan pahami.
Semoga dengan adanya pembahasan tersebut, bisa membantu kalian dalam belajar 😀