Dalam perkembangannya, konflik gak cuma dimanifestasikan sebagai suatu bentuk perselisihan secara fisik aja.
Konflik bisa terjadi karena adanya beberapa perbedaan yang sulit buat mencapai titik temu seperti pengetahuan, keyakinan, kebudayaan, dan adat istiadat.
Di dalam Negara demokrasi yang mempunyai kemajemukan seperti Indonesia ini, potensi akan terjadinya konflik itu sangatlah besar.
Kemajemukan yang seharusnya jadi salah satu kelebihan Indonesia di mata Internasional, justru menjadi bibit perpecahan.
Dampak akibat konflik sosial yang begitu besar sejatinya jadi semacam pemicu buat setiap anak bangsa buat meramu kembali cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia jadi sebuah kekuatan.
Apakah benar, konflik itu selalu berdampak negatif? Penasaran? Yuk kita pahami beberapa pengertian konflik menurut para ahli.
Ada banyak sekali para ahli yang mengungkapkan pengertian konflik, siapa aja? Simak yuk!
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, konflik merupakan perselisihan, percekcokan, atau pertentangan.
2. Menurut Soerjono Soekanto
Konflik merupakan setiap individu atau kelompok akan memakai segala cara termasuk kekerasan atau ancaman sebagai bantuk pertentangan terhadap lawannya.
3. Menurut Simmel (1995)
Kalo setiap hubungan antara manusia berarti sebuah sosiasi, maka konflik juga wajib dianggap sebagai sosiasi.
4. Menurut R.E. Park
Menurut R.E. Park, konflik merupakan salah satu bentuk interaksi.
5. Menurut Taman dan Burgess (1921)
Menurut Taman dan Burgess, memandang konflik sebagai bentuk yang berbeda dari kompetisi atau persaingan.
Mereka menulis, konflik merupakan bentuk interaksi, kompetisi atau persaingan yaitu perjuangan antara individu atau kelompok individu yang dilakukan tanpa melalui kontak dan komunikasi.
Di lain pihak, konflik merupakan sebuah perlombaan dimana terjadi kontak sebagai kondisi yang sangat diperlukan.
6. Menurut Max Weber (1968)
Hubungan sosial disebut sebagai konflik kalo sepanjang tindakan yang ada di dalamnya secara sengaja ditujukan buat melaksanakan kehendak satu pihak buat melawan pihak lain.
Jadi, konflik merupakan suatu hubungan sosial yang dimaknai sebagai keinginan buat memaksakan kehendaknya pada pihak lain.
7. Menurut A.W. Hijau (1956)
Menurut A.W. Hijau, konflik merupakan upaya yang disengaja buat melawan atau memaksa kehendak lain atau orang lain.
Sebagai sebuah proses, konflik adalah kebalikan dari kerjasama dimana usaha sengaja dilakukan buat menggagalkan kehendak orang lain.
8. Menurut Gillin dan Gillin (1948)
Konflik merupakan proses sosial yang dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman.
Singkatnya, konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang bersaingan, berusaha buat mencapai, tujuan berusaha buat menghilangkan lawan dengan membuat pihak lain gak berdaya.
9. Menurut Berstein (1965)
Menurut Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang gak bisa dicegah oleh siapapun.
Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.
10. Menurut Robert M.Z. Lawang
Konflik merupakan perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan dalam tujuan mereka yang berkonflik gak cuma memperoleh keuntungan, tapi juga buat menundukan saingannya.
11. Menurut Ariyono Suyono
Konflik merupakan proses atau keadaan dimana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing, yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau tuntutan dari masing-masing pihak.
12. Menurut James W. Vander Zanden
Menurutnya, konflik yaitu suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan. Tujuannya buat menetralkan, merugikan, atau menyisihkan lawan mereka.
13. Menurut Lacey (2003)
Menurut Lacey, konflik sebagai “a fight, a collision, a struggle, a contest, opposition of interest, opinion or purposes, mental strife, agony“.
Artinya, suatu pertarungan benturan, pergulatan, pertentangan kepentingan-kepentingan, opini-opini atau tujuan, pergulatan mental, penderitaan batin.
Konflik emang udah melekat erat dalam dinamika kehidupan, jadi manusia dituntut selalu berjuang dengan konflik.
14. Menurut Zein (2001)
Menurut zein, pengertian konflik ini dibagi jadi 4 yaitu:
Pertama. Sebuah perdebatan atau pertandingan buat memenangkan sesuatu.
Kedua. Ketidaksetujuan terhadap sesuatu, argumentasi, pertengkaran atau perdebatan.
Ketiga. Perjuangan, peperangan atau konfrontasi.
Keempat. Keadaan yang rusuh, ketidakstabilan gejolak atau kekacauan.
15. Menurut Gibson, et al (1997)
Menurutnya, konflik merupakan hubungan selain bisa menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung bisa juga melahirkan konflik.
Hal tersebut terjadi kalo masing-masing komponen organisasi mempunyai kepentingan atau tujuan sendiri dan gak bekerjasama satu sama lainnya.
16. Menurut Tauqiri dalam Newstorm dan Davis
Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan diantara 2 belah pihak atau lebih secara berterusan.
17. Menurut Devito (1995)
Menurut devito, konflik merupakan komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, gak bisa disangkal yang akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda.
18. Menurut Kartono
Menurut kartono, konflik yaitu proses sosial yang sifatnya antagonistik dan terkadang gak bisa diserasikan karena 2 belah pihak yang berkonflik punya tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda.
Yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan baik yang halus, terkontrol, gak langsung, terkamuflase, atau yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.
19. Menurut Nardjana (1994)
Menurut nardjana, konflik merupakan akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lainnya, jadi salah satu atau keduannya terganggu.
20. Menurut Killman dan Thomas (1978)
Konflik yaitu kondisi terjadinya ketidakcocokan antara nilai atau tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada didalam diri individu ataupun dalam hubungan dengan orang lain.
Kondisi yang udah dikemukakan tersebut bisa mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
21. Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn
Menurutnya, konflik merupakan suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling gak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.
22. Menurut Stoner
Menurut stoner, konflik merupakan mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, nilai, persepsi, status, dan kepribadian.
23. Menurut Daniel Webster
Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai berikut dibawah ini:
Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang gak cocok satu dengan yang lainnya.
Dan, Konflik merupakan keadaan atau perilaku yang bertentangan.
24. Menurut Wikipedia
Konflik berasal dari kata kerja Latin yaitu “Configere” yang mempunyai arti saling memukul.
Menurut wikipedia, konflik diartinkan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (kelompok) dimana, salah satu pihak berupaya buat menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya gak berdaya.
25. Menurut Muchlas (1999)
Konflik merupakan bentuk dari minteraktif yang terjadi dalam tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi.
Konflik ini khususnya yang terjadi dalam tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
26. Menurut Minnery
Menurut minnery, konflik yaitu interaksi antara dua atau lebih antara pihak yang satu dengan yang lain saling berhubungan atau saling tergantung, tapi terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
27. Menurut Robbins (1993)
Konflik dalam sebuah organisasi sering terjadi gak simetris terjadi cuma pada satu pihak yang sadar dan memberikan respon pada konflik tersebut.
Atau juga, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang udah atau akan menyerang secara negatif.
28. Menurut Robbin (1996)
Menurut robbin, adanya konflik dalam suatu organisasi ditentukan oleh persepsi antar individu atau kelompok.
Kalo mereka gak menyadari terjadinya konflik didalam suatu organisasi maka secara umum dan bisa ditarik kesimpulan kalo konflik tersebut dianggap gak ada.
Sebaliknya, kalo mereka mempersepsikan kalo di dalam organisasi ada suatu konflik, maka konflik tersebut udah jadi kenyataan atau ada.
29. Menurut Pace dan Faules (1994)
Konflik yaitu ekspresi pertikaian yang terjadi antara individu satu dengan individu lain, kelompok satu dengan kelompok lain yang disebabkan karena adanya beragam alasan tertentu.
Dalam anggapan ini, pertikaian akan merujuk adanya perbedaan pada dua atau lebih individu tersebut yang diekspresikan, diingat, dan juga dialami.
30. Menurut Folger dan Poole (1984)
Menurut Folger dan Poole, konflik yaitu bisa dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi.
31. Menurut Myers, Kreps, Stewart
Menurutnya, konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama yaitu tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber-sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, atau perilaku pada setiap pihak yang terlibat.
32. Menurut Lewis A. Coser
Menurut dia, konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas kekuasaan, status, yang maksudnya buat menetralkan, mencederai, atau melenyapkan lawannya.
33. Menurut De Moor
Menurut de moor, konflik apabila dalam suatu sistem bisa dikatakan ada konflik yaitu kalo penghuni sistem membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan atau nilai yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran.
Itulah pembahasan lengkap mengenai Pengertian Konflik Menurut Para Ahli. Semoga dengan adanya ulasan tersebut, bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu sobat cerdika 😀
Jangan lupa share juga ke teman-teman kalian yak! Oiya, kalo ada pertanyaan bisa langsung tulis aja di kolom komentar dibawah inI.