Mungkin kamu belum mengetahui, kalo negara Cekoslovakia pernah ada di daratan Eropa, loh.
Negara Cekoslovakia terbentuk sekitar akhir Perang Dunia I pada bulan Oktober 1918 dan menjadi sebuah negara yang berdaulat di Eropa Tengah.
Perlu diketahui, kalo terbentuknya negara Cekoslovakia adalah penggabungan antara dua negara yaitu Ceko dan Slowakia.
Negara Ceko sendiri berada di bagian barat, sedangkan negara Slowakia berada di bagian timur.
Setelah bergabung menjadi negara Cekoslovakia, negara ini memiliki ibu kota di Praha yang saat ini udah menjadi ibu kota dari negara Ceko.
Ingin tahu lebih rinci? Yuk kita simak seksama pembahasannya dibawah ini!
Sejarah Cekoslovakia
Terbentuknya negara Cekoslowakia berawal dari runtuhnya kekuasaan Austria-Hongaria pada tahun 1918.
Untuk semakin memperlemah kekuatan dari Austria-Hongaria, jadi mereka tidak lagi memberikan ancaman kedepannya.
Para negara sekutu yang memenangkan Perang Dunia I, mulai memecah wilayah Austri-Hongaria jadi beberapa bagian negara kecil dan salah satunya adalah Cekoslowakia.
Sejak terbentuknya negara Cekoslowakia menjadi sebuah negara republik, negara ini udah terkenal sebagai negara industri yang cukup maju di Eropa.
Hal ini disebabkan semasa kekuasaan Austria-Hongaria, Cekoslowakia dijadikan sebagai pusat industri dan salah satunya yaitu pembuatan senjata.
Pecahnya Cekoslovakia
Usai rezim komunis diruntuhkan, konflik yang sebelumnya terpendam mulai muncul kembali.
Konflik tersebut menyangkut stabilitas politik, potensi gesekan aspirasi, dan kepentingan antara dua bangsa, yaitu Ceko dan Slowakia.
Hal itu yang jadi salah satu tantangan utama (selain masalah ekonomi) yang dihadapi presiden baru.
Yaitu Vaclav Havel, presiden non-komunis sekaligus pejuang HAM, yang diangkat menjadi presiden pada 29 Desember 1989.
Kesenjangan ekonomi semakin memperparah gesekan yang muncul. Tahun 1991, GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) Republik Ceko 20% lebih tinggi daripada Republik Slowakia.
Pada Januari 1991, transfer payments (semacam subsidi dan sumbangan sosial) ke Slowakia yang biasanya diberikan oleh Ceko pada tahun-tahun sebelumnya dihentikan.
Pada saat yang sama, beberapa tokoh terkemuka Slowakia menginginkan persatuan yang lebih longgar, sedangkan Partai Nasional Slowakia menghendaki kemerdekaan dan kedaulatan yang penuh.
Pemerintah pusat bersikap tegas, dengan mendesak berbagai pihak buat menghentikan langkah-langkah yang bisa memicu perpecahan.
Tapi, bangsa Slowakia tetap menginginkan reformasi total, dan yang salah satunya desentralisasi.
Menjelang pertengahan 1992, perwakilan Ceko Vaclav Klaus dan perwakilan Slowakia Vladimir Meciar, berunding buat menentukan jalan keluar terbaik.
Opsinya yaitu federasi yang lebih ketat (kekuasaan terbesar diserahkan ke negara bagian) atau membentuk dua negara merdeka.
Sempat muncul ide konfederasi dari Vladimir Meciar dan para tokoh Slowakia lainnya. Pada Juli 1992, Parlemen Slowakia mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Slowakia.
6 hari kemudian, Klaus dan Meciar menandatangani pembubaran Cekoslowakia dalam sebuah pertemuan di Bratislava, ibu kota Slowakia.
Akibat kekecewaan atas kesepakatan tersebut, Presiden Ceko yaitu Vaclav Havel mengundurkan diri.
Setelah itu, diadakan serangkaian perundingan supaya perpecahan tersebut berjalan damai.
Pada November 1992, Majelis Federal mengesahkan UU No. 541 (Constitution Act 541) tentang pembagian properti antara Ceko dan Slowakia.
Pada 25 Desember 1992, Cekoslowakia resmi dibubarkan. Pembubaran itu berjalan damai, tanpa kekerasan.
Bahkan, Cekoslowakia jadi satu-satunya bekas negara komunis yang mengalami perpecahan secara damai dan prestasi politik yang sangat menonjol di Eropa pasca jatuhnya komunisme.
Ironisnya, banyak sekali orang dari kedua negara yang meyakini perpisahan tersebut bukan langkah bijak.
Dalam sebuah jajak pendapat pada September 1992, cuma 37% orang Slowakia dan 36% orang Ceko yang menginginkan perpecahan.
Penyebab Pecahnya Cekoslovakia
Secara umum, ada beberapa timbulnya perpecahan di Cekoslovakia, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Faktor Internal
Perbedaan latar belakang sejarah sejak awal, latar belakang sejarah bangsa Ceko dan bangsa Slowakia emang berbeda.
Sekalipun memiliki leluhur yang sama, mereka tumbuh dan berkembang dalam kultur yang berbeda. Dengan begitu, masing-masing membentuk dan mengembangkan identitas sendiri.
Persatuan tidak pernah jadi cita-cita atau aspirasi mereka sejak awal. Tampaknya, pihak yang menginginkan persatuan cuma bangsa penjajah, Uni Soviet dan Austri-Hungaria.
Mereka sendiri cuma menginginkan sebuah negara federal yang didalamnya, baik Republik Ceko atau bangsa Slowakia, memiliki otonomi buat mengurus wilayah dan mempertahankan identitasnya masing-masing.
Saat otonomi tersebut tidak mampu mengantar mereka kepada kesejahteraan.
Misalnya, karena berbagai faktor politik dan ekonomi, pilihan yang tersisa yaitu kemerdekaan yang penuh. Hal itu terwujud saat rezim komunisme runtuh dan era kebebasan lahir.
Era kebebasan membuka peluang bagi menguatnya kembali sentimen identitas, yang udah lama terpendam tapi tetap hidup.
Yaitu seperti identitas kultural antara pengaruh budaya Jerman (Ceko) dan pengaruh budaya Magyar (Slowakia).
2. Faktor Eksternal
Pecahnya negara-negara satelit Soviet Runtuhnya rezim komunis di Cekoslowakia berarti dimulainya era kebebasan, baik di bidang ekonomi atau politik.
Muncul harapan kalo di era kebebasan, segala sesuatu akan jadi lebih baik. Tidak ada kesejahteraan dalam situasi penuh tekanan dibawah rezim komunisme Uni Soviet.
Optimisme ini, melahirkan rasa percaya diri buat mengatur diri sendiri, termasuk membentuk negara sendiri.
Keyakinan itu didapat setelah mereka saksikan secara nyata di Amerika Serikat dan di belahan Eropa lainnya, yang berkembang pesat dalam berbagai bidang karena ditopang oleh sendi utama, yaitu kebebasan.
Hal itu yang mendorong Ceko dan Slowakia untuk berpisah secara damai. Persatuan tidak pernah jadi cita-cita atau aspirasi bangsa Ceko dan Slowakia.
Tampaknya, pihak yang menginginkan persatuan cuma bangsa penjajah, Uni Soviet dan Austri-Hungaria.
3. Faktor Khusus
Slowakia merasa sebagai “anak tiri” dalam negara Cekoslowakia Dua entitas, Ceko dan Slowakia, emang berasal dari leluhur yang sama, tapi memiliki nasib berbeda.
Sejak ada dibawah kepemimpinan Borivoj Premislovek, Praha (ibu kota Kerajaan Bohemia) tumbuh sebagai kota yang maju. Hal sebaliknya dialami Bratislava, ibu kota Slowakia.
Sejak bersatu dalam negara federal Cekoslowakia, negara bagian Ceko secara reguler memberi tunjangan sosial dan subsidi yang disebut transfer payments ke negara bagian Slowakia.
Ceko (Praha) jadi pusat kemajuan. Artinya, kesenjangan ekonomi antara dua entitas tersebut begitu terasa.
Tanpa disadari, hal ini menimbulkan kecemburuan, yang pada gilirannya ikut membentuk tekad bangsa Slowakia buat membentuk negara sendiri.
Meskipun berpisah secara damai, dampak perpecahan Cekoslovakia mulai terjadi setelahnya.
Mulai dari pembagian wilayah kekuasaan, penetapan mata uang, pembagian properti negara, penentuan kewarganegaraan setiap penduduknya, sampai penentuan bendera, dan lambang negara.
Tapi setelah itu, sampai sekarang hubungan antara kedua negara bisa dibilang cukup baik.
Bahkan industri senjata yang dilakukan oleh negara Ceko lebih unggul dibandingkan dengan industri senjata di Slowakia.
Tapi, ada beberapa perbedaan tersebut yang tidak menimbulkan masalah atau konflik antar keduanya.
Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat cerdika.com 😀