Materi Frasa

ranggaku 24 Maret 2023

Frasa yaitu satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Dan, frasa gak bisa membentuk kalimat sempurna, karena gak mempunyai predikat.

Sebuah kalimat tersusun atas beberapa satuan. Satuan itu tersusun dari satu kata atau lebih, dan satuan pembentuk kalimat itu menempati fungsi tertentu.

Fungsi tersebut diantaranya yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket).

Fungsi tersebut boleh ada dan juga tidak ada didalam sebuah kalimat. Tapi, ada fungsi yang wajib ada yaitu Subjek (S) dan Predikat (P).

Jadi, fungsi di dalam kalimat tersebut bisa tersusun atas kata, frasa, ataupun klausa.

Ingin tahu lebih lengkap, tentang Frasa? Ayo, kita simak sama-sama mengenai penjelasan frasa yang ada dibawah ini.


Ciri – Ciri Frasa

Ciri - Ciri Frasa

Kamu harus mengetahui beberapa ciri – ciri  dari frasa yang sangat penting, diantaranya sebagai berikut ini:

  • Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.
  • Frasa bersifat nonpredikatif.
  • Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
  • Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.
  • Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.

Jenis – Jenis Frasa

Jenis - Jenis Frasa

Frasa ini terbagi menjadi 6 kelas frasa, diantaranya yaitu sebagai berikut ini:

1. Frasa Nomina atau Frasa Benda

Frasa nomina merupakan sebuah frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata nomina atau benda.

Contohnya:

  • Rahma menerima hadiah ulang tahun
  • Rahma menerima hadiah

Alasannya, karena frasa “hadiah ulang tahun” di kalimat distribusi sama dengan kata benda “hadiah“.

2. Frasa Verba atau Frasa Kerja

Frasa verba merupakan frasa yang mempunyai unsur pusat berupa kata verba dan ditandai dengan adanya afiks verba.

Frasa verba atau kerja bisa juga ditambahkan dengan imbuhan kata “sedang” buat verba aktif dan kata “sudah” buat verba yang menyatakan keadaan.

Frasa kerja atau verba gak bisa diberikan dengan imbuhan kata “sangat” dan biasanya menduduki fungsi sebagai predikat pada sebuah kalimat.

Contohnya: Arsyila sejak tadi, akan menulis dengan pulpen baru.

Frasa “akan menulis” merupakan kata kerja dan distribusinya sama dengan kata kerja “menulis“.

3. Frasa Adjektiva atau Frasa Sifat

Frasa adjektiva merupakan frasa yang mempunyai sebuah unsur pusat berupa kata adjektiva atau sifat.

Unsur pada frasa adjektiva ini bisa diberikan imbuhan “ter-” (buat mewakili suatu kata paling). Biasanya menduduki fungsi dalam predikat suatu kalimat.

Contohnya: 

  • Lukisan yang dipamerkan itu emang keren-keren.
  • Lukisan yang dipamerkan itu-keren-keren.

4. Frasa Adverbia atau Frasa Keterangan

Frasa adverbia merupakan frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan.

Biasanya, inti frasa keterangan berupa kata keterangan dan dalam kalimat yang sering menduduki fungsi sebagai keterangan.

a. Frasa keterangan sebagai keterangan

Frasa keterangan mempunyai keleluasan berpindah, karena fungsinya jadi keterangan.

Karena fungsi itulah, frasa keterangan bisa ada di depan atau di belakang subjek.

Contohnya:

  • Tidak biasanya Amel pulang larut malam
  • Amel tidak biasanya pulang larut malam
  • Amel pulang larut malam tidak biasanya.

b. Frasa keterangan sebagai keterangan pada kata kerja

Contohnya: Saya tidak sekedar bertanya, tapi juga memberikan solusi.

5. Frasa Numeralia atau Frasa Bilangan

Frasa numeralia yaitu sebuah frasa yang punya unsur pusat berupa kata numeralia atau sebuah kata yang menyatakan bilangan atau bisa dibilang jumlah tertentu.

Frasa numeralia ini bisa ditambahkan kata bantu bilangan seperti buah, satuan mata uang, ekor dan lain sebagainya.

Contohnya: Tiga orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.

6. Frasa Preposisional atau Frasa Depan

Frasa preposisi yaitu salah satu frasa yang ditandai dengan adanya preposisi atau kata depan, yang dijadikan penunjuk atau indikator.

Frasa preposisi juga bisa diikuti dengan kata atau kelompok kata, yang bukan klausa, yang berdiri berdasarkan dengan penanda.

Contohnya: Perempuan di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.

Frasa Yang Bersifat Ambigu

Ambiguitas kadang ditemukan dalam susunan frasa dan ambiguitas itu berarti kegandaan makna.

Contohnya: Kambing hitam dan mobil tetangga baru.

Frasa kambing hitam bisa mempunyai 2 makna yaitu kambing yang berbulu hitam dan suatu ungkapan yang berarti orang yang dipersalahkan.

Frasa mobil tetangga baru juga bisa mempunyai 2 makna, yaitu yang baru adalah “mobil” dan yang baru adalah “tetangganya” (bukan mobilnya).

Frasa ambigu akan menjadi jelas saat dipakai dalam sebuah kalimat.

7. Frasa Konjungsi

Frasa konjungsi merupakan salah satu frasa yang ditandai dengan adanya sebuah konjungsi atau kata penghubung.

Frasa konjungsi ini juga bisa dikatakan sebagai frasa verbal atau frasa keterangan.

Contohnya: Tadi pagi, tengah malam, kemarin malam, besok pagi, terus berlari.


Kategori Frasa

Kategori Frasa

1. Frasa Setara

Frasa setara yaitu kalo unsur penyusunnya mempunyai kedudukan yang satara atau yang sering disebut dengan sama.

Contohnya: Saya dan kakak makan-makan dan minum-minum di depan rumah.

Saya dan kakak” yaitu frasa sama, karena antara unsur “saya” dan unsur “kakak” mempunyai kedudukan yang sama atau gak saling menjelaskan.

Sedangkan, kalo “makan-makan” dan “minum-minum” ini termasuk kedalam frasa setara atau sama.

Frasa setara atau sama ini ditandai dengan adanya kata “dan” / “atau” diantara kedua unsurnya.

2. Frasa Bertingkat

Frasa bertingkat merupakan frasa yang terdiri atas inti dan juga atribut.

Contohnya: Adik akan pergi nanti siang.

Nanti siang” merupakan frasa yang terdiri atas unsur inti atau atribut.

3. Frasa Idiomatik

Coba, kamu perhatikan 2 kalimat dibawah ini:

a. Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.

b. Buat menyelamati saudaranya, keluarga Abdul menyembelih seekor kambing hitam.

Jadi, kalimat (a) dan (b) itu memakai frasa yang sama yaitu “kambing hitam“.

Di kalimat (a) kambing hitam ini bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu kejadian. Sedangkan, di kalimat (b) bermakna seekor kambing yang punya warna bulu hitam.

Makna kambing hitam di kalimat (a) ini gak ada hubungannya dengan makna kata kambing dan hitam.

Nah, frasa yang maknanya gak bisa dijelaskan berdasarkan makna kata yang membentuknya, maka frasa itu dinamakan frasa Idiomatik.


Konstruksi Frasa

Konstruksi Frasa

Frasa mempunyai 2 konstruksi, diantaranya yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik. Berikut ini penjelasannya!

1. Frasa Eksosentrik

Frasa eksosentrik yaitu frasa yang distribusinya gak sama dengan salah satu atau semua unsurnya.

Contohnya: Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.

Kalimat tersebut terdiri dari frasa “kedua saudagar itu“, “telah mengadakan” dan “jual beli“.

Menurut distribusinya, frasa “kedua saudagar itu” dan “telah mengadakan” yaitu frasa endosentrik. Sedangkan, frasa “jual beli” yaitu frasa eksosentrik.

Frasa “kedua saudagar itu” bisa diwakili kata “saudagar“. Frasa “telah mengadakan” juga bisa diwakili kata “mengadakan“.

Tapi, frasa “jual beli” gak bisa diwakili oleh kata “jual” atau “beli“. Karena, kedua kata itu merupakan inti, jadi mempunyai kedudukan yang sama.

2. Frasa Endosentrik

Frasa endosentrik ini dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya yaitu:

a. Frasa Endosentrik Koordinatif

Frasa endosentrik koordinatif yaitu dihubungkan dengan kata “dan” / “atau“.

Contohnya: Pintu dan jendela sedang dicat.

b. Frasa Endosentrik Atributif

Frasa endosentrik atributif yaitu tersusun dari unsur – unsur yang gak setara atau sama.

Contohnya: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu, milik Haji Rangga.

c. Frasa Endosentrik Apositif

Frasa endosentrik apositif yaitu unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna yang sama dengan unsur yang lainnya.

Unsur yang dipentingkan yaitu unsur pusat, sedangkan unsur keterangan yaitu unsur aposisi.

Contohnya: Misya, putri Ibu Yuli berhasil menjadi pelajar teladan.


Contoh Frasa

Contoh Frasa

Contoh frasa: Tiga orang mahasiswa baru itu, sedang membaca buku di perpustakaan.

Coba, kamu perhatikan penjelasan fungsi kalimat di atas:

  • Tiga orang mahasiswa (S)
  • sedang membaca (P)
  • di perpustakaan (Ket. tempat).

Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu “tiga orang mahasiswa“, “sedang membaca“, dan “di perpustakaan“.

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai Frasa yang harus kamu ketahui. Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023