Ius Soli dan Ius Sanguinis

Vira 15 Februari 2023

Halo sobat tangguh pejuang prestasi! Sebagai warga negara yang baik, kita harus paham asas pengakuan kewarganegaraan.

Supaya lebih jelas, yuk simak artikel yang admin buat untuk menambah wawasan kalian tentang asas tersebut.

perbedaan ius soli dan ius sanguinis

Salah satu unsur negara adalah penduduk.

Penduduk ini terdiri dari warga negara dan orang asing.

Warga negara adalah penduduk yang keberadaannya diakui secara sah oleh negara.

Warga negara ini akan selalu memiliki hubungan yang tidak terputus terhadap negaranya meski ia tinggal di negara lain.

Asas pengakuan kewarganegaraan ada dua, yaitu ius soli dan ius sanguinis.

Pengertian Ius Soli

pengertian ius soli

Kata ius soli berasal dari bahasa Latin.

Secara bahasa, ius soli berarti hak menurut wilayah.

Dengan kata lain, seseorang memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan tempat ia dilahirkan.

Jadi, seseorang, katakan saja A, yang lahir di suatu negara yang menganut asas ius soli akan menjadi warga negara tersebut.

Dengan demikian, kewarganegaraan orangtua A tidak akan memiliki pengaruh pada kewarganegaraan A sendiri.

Namun, penentuan kewarganegaraan di negara yang berasas ius soli tetap dilakukan berdasar pada sistem hukum internasional, yaitu:

  1. Negara yang menganut asas ius soli memiliki kewenangan hukum yang berhubungan dengan keturunan atau yang dikenal dengan Lex Soli.
  2. Lex Soli adalah asas hukum yang digunakan untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang yang berkaitan dengan organisasi internasional dan hubungan internasional sebuah negara.
  3. Aturan tambahan tersebut diberlakukan jika ada perwakilan negara lain yang tinggal di negara penganut ius soli untuk bekerja sebagai duta besar atau diplomat.
  4. Lex Soli adalah pengecualian bagi utusan asing (diplomat/duta besar) yang melahirkan di negara penganut ius soli.

Negara yang menganut asas ius soli adalah Amerika Serikat, Brazil, Argentina, Venezuela, Peru, Meksiko, Guatemala, Fiji, Ekuador dan Chile.

Salah satu alasan negara-negara tersebut menganut asas ini karena ingin menambah jumlah warga negaranya.

Sehingga, negara itu semakin besar dan eksis.

Pengertian Ius Sanguinis

pengertian ius sanguinis

Menurut bahasa, ius sanguinis adalah keterikatan keturunan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kewarganegaraan seseorang diakui berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya.

Negara yang menganut asas kewarganegaraan ini sangat menghargai hubungan orangtua dan anak.

Asas ius sanguinis sudah digunakan di kekaisaran Asia Timur dan Eropa sejak lama.

Asas penentuan kewarganegaraan ini bertujuan untuk melestarikan garis keturunan.

Dengan adanya asas ini, kelompok etnis mayoritas akan muncul di negara penganutnya.

Selain itu, keturunan negara penganut ius sanguinis ini yang hidup di negara lain akan dapat membangun komunitas yang lebih kokoh.

Beberapa negara yang menganut asas ini adalah Inggris, Belanda, Jerman, Cina, Turki, dan Spanyol.

Lalu, apakah asas kewarganegaraan Indonesia?

Ada empat asas kewarganegaraan yang dianut oleh Indonesia, yaitu asas tunggal, asas kewarganegaraan ganda terbatas, ius soli dan ius sanguinis.

Asas tunggal berarti bahwa setiap orang hanya boleh memiliki satu kewarganegaraan.

Sedangkan kewarganegaraan ganda hanya dibatasi pada anak-anak.

Perbedaan Ius Soli dan Ius Sanguinis

perbedaan ius soli dan sanguinis

Apakah perbedaan ius soli dan ius sanguinis? Kedua asas kewarganegaraan ini memiliki karakteristik yang berbeda.

Berikut ini beberapa poin perbedaan keduanya.

Cara pemerolehan status kewarganegaraan

  1. Cara pemerolehan status kewarganegaraan seseorang dalam asas ius soli adalah berdasarkan negara tempat ia dilahirkan, tidak peduli kewarganegaraan orangtuanya.
  2. Cara pemerolehan status kewarganegaraan seseorang dalam asas ius sanguinis adalah berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya, tidak peduli dimana ia dilahirkan.

Tujuan penerapannya

  1. Tujuan penerapan asas ius soli adalah untuk memperbanyak jumlah penduduk.yang ada di negara yang menganut asas tersebut.
  2. Tujuan penerapan asas ius sanguinis adalah untuk melestarikan dan mempertahankan keturunan bangsanya di negara-negara lain.

Lokasi negara penganutnya

  1. Lokasi negara yang menganut asas ius soli biasanya terletak di belahan bumi sebelah barat. Kebanyakan dari mereka adalah negara baru dengan mayoritas warga koloni, seperti Amerika Serikat dan Brazil.
  2. Lokasi negara yang menganut asas ius sanguinis biasanya terletak di Asia Timur serta Eropa. Mereka memiliki sejarah kekaisaran yang kuat, seperti Inggris, Jerman, dan Cina.

Masalah yang Sering Timbul dari Ius Soli dan Ius Sanguinis

masalah yang sering timbul karena ius soli dan sanguinis

Karena asas kewarganegaraan yang dianut oleh setiap negara tidak selalu sama, maka permasalahan kewarganegaraan terkadang muncul.

Permasalahan yang timbul karena ius soli dan ius sanguinis ini ada dua.

Apatride

Apatride

Apatride adalah keadaan dimana seseorang tidak memiliki kewarganegaraan.

Masalah ini bisa terjadi jika seorang ibu yang berasal dari negara penganut ius soli melahirkan anak di sebuah negara penganut ius sanguinis.

Contohnya, sepasang suami istri, John dan Jane, yang berkebangsaan Amerika Serikat tinggal di Jerman.

Selama tinggal di negara ini, Jane hamil dan melahirkan seorang anak.

Karena Amerika Serikat hanya mengakui kewarganegaraan anak yang lahir di negaranya, maka anak tersebut tidak dianggap sebagai warga Amerika serikat.

Di sisi lain, Jerman hanya akan mengakui kewarganegaraan seorang anak yang lahir dari pasangan suami istri berkebangsaan Jerman.

Sehingga, anak tersebut juga tidak diakui sebagai warga negara Jerman.

Dengan demikian, anak John dan Jane tidak memiliki kewarganegaraan.

Kondisi tanpa kewarganegaraan ini juga disebut dengan istilah statelessness.

Dampak kondisi ini sangat besar.

Orang dengan status statelessness tidak memiliki identitas resmi, tidak memperoleh perlindungan hukum dari negara mana saja, serta tidak dapat memperoleh pendidikan layak.

Untuk menghindari efek-efek buruk dari masalah ini, orangtua anak tersebut harus segera mengurus kewarganegaraan anak mereka.

Jika anak ini telah dewasa, ia dapat mengurusnya sendiri dan memilih kewarganegaraan yang ia inginkan.

Bipatride

Bipatride

Bipatride adalah keadaan dimana seorang anak memiliki kewarganegaraan ganda.

Kewarganegaraan ganda dapat terjadi jika seorang ibu yang berasal dari negara penganut asas ius sanguinis melahirkan anak di negara penganut asas ius soli.

Contohnya, Alan dan Kate adalah suami istri berkebangsaan Inggris.

Mereka tinggal di Brasil untuk bekerja.

Selama mereka berada di negara ini, Kate melahirkan seorang anak.

Karena mereka berasal dari Inggris yang menganut asas ius sanguinis, maka anak ini diakui sebagai warga negara Inggris.

Di sisi lain, karena anak tersebut lahir di Brasil yang menganut asas ius soli, maka ia juga diakui sebagai warga negara Brasil.

Dengan demikian, anak Alan dan Kate memiliki dua kewarganegaraan.

Masalah bipatride atau kewarganegaraan ganda lebih banyak memberi manfaat dari pada keburukan.

Meski demikian, keadaan ini tidak boleh terus terjadi.

Indonesia sendiri hanya memperbolehkan kewarganegaraan ganda pada anak-anak.

Setelah anak-anak tersebut cukup umur, mereka harus memilih salah satu kewarganegaraan yang mereka inginkan.


Contoh Penerapan Asas Ius Soli

contoh penerapan ius soli

Untuk lebih memahami penerapan ius soli, kamu dapat menyimak contoh berikut ini.

  1. Marco dan Maria adalah pasangan suami istri berkewarganegaraan Argentina yang tinggal di Amerika Serikat. Selama menikah, pasangan ini dikaruniai seorang anak. Karena anak ini lahir di Amerika Serikat yang menganut asas ius Soli, maka anak dari Marco dan Maria diakui sebagai warga negara Amerika Serikat.
  2. Tomy yang berkebangsaan Brasil menikah dengan Eva yang berasal dari Inggris. Mereka tinggal di Brasil selama menikah. Di negara ini, Eva melahirkan anak pertama mereka.

Karena anak Tomy dan Eva lahir di Brasil yang menganut asas ius soli, maka ia otomatis menjadi warga negara Brasil sama seperti Tomy.

Sedangkan kewarganegaraan Inggris milik Eva sama sekali tidak berpengaruh.


Contoh Penerapan Asas Ius Sanguinis

contoh ius sanguinis

Agar lebih paham tentang penerapan asas ius sanguinis, kamu dapat menyimak contoh berikut ini.

  1. Han dan Ana adalah pasangan suami istri warga negara Cina yang tinggal di Indonesia. Saat tinggal di sini, Ana melahirkan seorang anak. Karena kedua orangtua anak ini berasal dari Cina yang menganut asas ius sanguinis, maka ia diakui sebagai warga negara Cina.
  2. Jansen yang berkewarganegaraan Belanda menikah dengan Becky yang berkewarganegaraan Brasil. Setelah menikah, mereka tinggal di Filipina untuk bekerja. Saat tinggal di negara ini, Baecky melahirkan seorang anak. Filipina adalah negara yang menganut asas ius sanguinis, begitu pula dengan Belanda. Oleh sebab itu, anak mereka diakui sebagai warga negara Belanda.

Meski demikian, ada juga negara yang menganut asas kewarganegaraan lebih dari satu, misalnya Indonesia.

Dengan menganut beberapa asas, diharapkan bahwa masalah status kewarganegaraan tidak banyak terjadi di negara ini.

Vira Mahdiya

Saya mendalami Ilmu Pengetahuan Sosial sewaktu SMA dan sekarang Alhamdulillah menjadi mahasiswi di salah satu universitas favorit di Yogyakarta

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Kerukunan Umat Beragama


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
31 Juli 2023

Prinsip Demokrasi Pancasila


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
31 Juli 2023