Diagram garis yaitu diagram yang digunakan terutama untuk mewakili data yang diambil secara berkala dari waktu ke waktu selama interval waktu tertentu.
Secara umum, diagram garis sering digunakan buat melihat perubahan atau pertumbuhan sesuatu secara berkelanjutan.
Mirip dengan diagram batang, diagram garis juga menggunakan sumbu horizontal dan vertikal yang saling berpotongan tegak lurus satu sama lain.
Biasanya sumbu horizontal menunjukkan waktu pengamatan dan sumbu vertikal hasil pengamatan yang dilakukan.
Pasangan nilai pada sumbu horizontal dan pada sumbu vertikal dibuat dengan titik yang mirip dengan titik yang digunakan dalam diagram Cartesius.
Selain itu, titik-titik tersebut terhubung secara individual ke garis atau kurva.
Seperti yang dijelaskan saat ini, 2 sumbu diperlukan buat menggambar pola linier, yaitu sumbu vertikal dan sumbu horizontal.
Sumbu datar menunjukkan waktu, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan jumlah sebagai nilai, jumlah, biaya, pendapatan, dan lainnya.
Kemudian, gambarkan setiap titik koordinat yang menampilkan data pengamatan pada waktu tertentu.
Terakhir, gambar garis dengan menghubungkan titik-titik ini dalam garis lurus. Dari diagram nanti, kamu bisa mendapatkan model atau tren nilai yang mengikuti waktu.
Jenis Diagram Garis
Diagram garis ini dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Diagram Garis Tunggal
Diagram tunggal yaitu diagram yang menyajikan satu kejadian dalam kurun waktu tertentu. Jadi, cuma ada satu garis diagram yang bisa dibuat.
2. Diagram Garis Majemuk
Diagram majemuk yaitu diagram yang menunjukkan lebih dari satu kejadian dalam waktu tertentu. Jadi, dalam satu gambar ada dua atau lebih garis diagram.
Cara Membuat Diagram Garis
Berikut dibawah ini, ada beberapa langkah-langkah untuk membuat diagram garis, yaitu:
Sediakan data atau tabel yang akan dibuat diagram.
Buatlah garis horizontal. Lalu, tulis variabel waktu yang akan digunakan di bawah garis tersebut. Pastikan jarak antara variabel selalu sama/konsisten.
Buatlah garis vertikal. Kemudian, tulis frekuensi yang kira-kira mampu buat menampilkan data tersebut.
Buatlah titik temu antara variabel dan frekuensi sesuai data.
Hubungkan titik-titik tersebut sehingga terbentuk diagram garis.