Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah, yang sering dikerjakkan oleh umat muslim pada saat bulan Ramadhan tiba.
Umumnya, shalat tarawih ini dilakukan secara berjamaah di Masjid. Tapi, shalat tarawih ini bisa kalian kerjakan sendiri dirumah dalam situasi tertentu.
Contohnya: Saat usia udah uzur, hujan yang bisa membasahi pakaian, datangnya salju, cuaca dingin, sakit berat, sampai kekhawatiran atas gangguan keselamatan jiwanya.
Nah, akhir-akhir ini ada pandemi virus Corona atau Covid-19 yang sangat mengawatirkan seluruh umat muslim di dunia, karena sebentar lagi akan menjalankan puasa ramadhan dan juga shalat tarawih.
Kalo, pandemi virus Corona atau Covid-19 ini terus berlanjut, maka sholat tarawih bisa dikerjakkan dirumah. Buat menjaga, terpaparnya virus tersebut.
Terus gimana dong, tata cara buat melakukan sholat tarawih dirumah dan bacaannya? Ingin tahu? Yuk simak ulasannya dibawah ini.
Keutamaan Sholat Tarawih
Bulan Ramadhan ini merupakan bulan yang paling istimewa sekali, lho! Dari pada bulan-bulan lainnya.
Jadi, selain menjalankan ibadah puasa wajib, sholat tarawih juga menjadi salah satu ibadah yang sangat bermanfaat pada bulam Ramadhan.
Karena, kalo seorang muslim menjalankan sholat tarawih, maka akan mendapatkan pahala yang besar dan juga semua dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits bersabda:
“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang udah lampau” (HR. Bukhari, Muslim)
Sholat Tarawih di Rumah
Sholat tarawih bisa dilaksanakan di rumah masing-masing, lho!
Apabila, menimbulkan kekhawatiran atas gangguan keselamatan umat Muslim, karena pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini yang gak kunjung membaik.
Dalam situasi seperti saat ini, seorang Muslim bisa melakukan atau melaksanakan ibadah sholat tarawih sendiri dirumah.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah:
Pada suatu saat, Rasulullah SAW pernah sengaja gak melanjutkan sholat tarawih di hari-hari berikutnya, karena khawatir kalo umatnya menganggap bahwa shalat tarawih merupakan ibadah wajib.
Hukum sunnah sholat tarawih ini kemudian berlanjut sampai masanya Khalifah Abu Bakr al-Shidiq.
NOTE: Meski begitu, dalam atau setelah kondisi normal kembali, sholat tarawih yang dilakukan secara berjamaah di Masjid lebih dianjurkan.
Bacaan Niat Sholat Tarawih Sendiri di Rumah
Buat kamu yang akan menjalankan sholat tarawih sendiri di rumah, menjelang takbiratul ihram silahkan melafalkan niat ini.
Bacaannya:
اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat Taraawihi Rok’ataini Lillahi Ta’alaa
Artinya:
Saya niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.
Tata Cara Sholat Tarawih di Rumah
Salat Tarawih dikerjakan setelah Salat Isya, dengan bacaan dan gerakan yang sama dengan sholat yang lain. Perbedaannya ada pada niat.
Dalam menjalankan sholat tarawih, ada 2 pendapat mengenai jumlah rakaatnya yaitu ada yang 8 rakaat dan juga ada yang 20 rakaat.
Meski begitu, kedua pendapat tersebut mempunyai dalil yang sama – sama kuat.
Nah, dibawah ini tata cara sholat tarawih sendiri di rumah secara keseluruhan, yaitu:
- Pertama, mengucap niat Sholat Tarawih.
- Niat di dalam hati saat takbiratul ihram.
- Mengucap takbir saat takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
- Membaca ta’awuz dan surah Al-Fatihah, kemudian diikuti salah satu surah dalam Al- Quran.
- Rukuk.
- I’tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk diantara dua sujud.
- Bangkit dari duduk, kemudian mengerjakan rakaat yang kedua dengan gerakan yang sama.
- Salam pada rakaat kedua.
- Terakhir, Istighfar dan membaca kamalin.
Sholat tarawih itu boleh dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu:
- Setiap 2 rakaat salam.
- Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal)
Akan tetapi, yang paling baik itu setiap 2 rakaat salam.
Karena dalam hadis, Rasulullah SAW menyatakan bahwa sholat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.
Setelah selesai menjalankan sholat tarawih, maka silahkan melanjutkan shalat witir 3 rakaat yang diikuti 1 salam.
Berikut ini lafal bacaan niat shalat witir:
Ushalli sunnatal witri tsalaasa roka’aatain mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya:
Aku niat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Surat yang Dibaca Ketika Sholat Tarawih
Dalam sholat tarawih, surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:
1. Malam Pertama Sampai Pertengahan Ramadhan
Setiap rakaat pertama dibaca satu Surat dari surat – surat berikut secara berurutan, yaitu:
Surat At- Takaatsur, Al-‘Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-‘Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.
Sedangkan, setiap rakaat kedua sholat tarawih dibaca Surat Al-Ikhlash.
2. Malam Pertengahan Sampai Akhir Ramadhan
Setiap rakaat pertama pada sholat tarawih, dibaca Surat Al-Qadr.
Sedangkan, setiap rakaat kedua pada sholat tarawih ini dibaca satu surat dari surat – surat berikut ini secara berurutan, yaitu:
Surat At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.
Hukum Sholat Tarawih
Di bulan Ramadhan ini, diwajibkan seluruh umat Muslim di dunia berpuasa dan juga dianjurkan buat Sholat Tarawih dan juga Sholat Witir.
Para ulama sepakat, kalo sholat tarawih hukumnya Sunnah (dianjurkan), dan gak wajib.
Imam an-Nawawi mengatakan:
أما حكم المسألة فصلاة التراويح سنة بإجماع العلماء
Ada juga hukum masalah sholat tarawih, maka sholat tarawih hukumnya Sunnah dengan sepakat ulama. (al-Majmu’Syarh Muhadzab, 4/31)
Keterangan yang sama juga disebutkan dalam ensiklopedi fikih islam, yaitu:
أجمع المسلمون على سنية قيام ليالي رمضان، وقد ذكر النووي أن المراد بقيام رمضان صلاة التراويح
Kaum muslimin sepakat tentang hukum anjuran buat qiyam malam ramadan.
Dan an-Nawawi udah menyebutkan, kalo yang dimaksud qiyam ramadhan yaitu sholat tarawih. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 23/144).
Kemudian, dalam ensiklopedi fikih islam juga disebutkan:
اتفق الفقهاء على سنية صلاة التراويح، وهي عند الحنفية والحنابلة وبعض المالكية سنة مؤكدة، وهي سنة للرجال والنساء وهي من أعلام الدين الظاهرة
Ulama sepakat tentang hukum anjuran buat sholat Tarawih. Tapi menurut madzhab hanafiyah, hambali, dan sebagian malikiyah, sholat tarawih hukumnya sunnah yang sangat ditekankan.
Sholat tarawih ini juga dianjurkan buat kaum laki – laki dan juga kaum wanita Muslim.
Dan Sholat tarawih juga termasuk syiar Agama Islam yang sangat nampak. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 27/137).
Diantara dalil yang menunjukkan kalo Sholat tarawih gak wajib, kalo di zaman Rasulullah SAW, sholat tarawih berjamaah cuma dikerjakan selama 3 malam.
Sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu menceritakan:
صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْهُ، حَتَّى بَقِيَ سَبْعُ لَيَالٍ، فَقَامَ بِنَا لَيْلَةَ السَّابِعَةِ حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ ثُلُثِ اللَّيْلِ، ثُمَّ كَانَتِ اللَّيْلَةُ السَّادِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الْخَامِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، ثُمَّ قَامَ بِنَا حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ شَطْرِ اللَّيْلِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ. فَقَالَ: «إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَإِنَّهُ يَعْدِلُ قِيَامَ لَيْلَةٍ» ثُمَّ كَانَتِ الرَّابِعَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الثَّالِثَةُ الَّتِي تَلِيهَا، قَالَ: فَجَمَعَ نِسَاءَهُ وَأَهْلَهُ وَاجْتَمَعَ النَّاسُ، قَالَ: فَقَامَ بِنَا حَتَّى خَشِينَا أَنْ يَفُوتَنَا الْفَلَاحُ، قَالَ: ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْ بَقِيَّةِ الشَّهْرِ
Kami berpuasa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan.
Beliau gak pernah mengimami Sholat malam sama sekali, sampai Ramadhan tinggal 7 hari.
Pada H-7 beliau mengimami kami Sholat malam, sampai berlalu sepertiga malam. Kemudian pada H-6, beliau gak mengimami kami.
Sampai pada malam H-5, beliau mengimami kami sholat malam sampai berlalu setengah malam. Kamipun meminta beliau, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalo kita tambah Sholat tarawih sampai akhir malam?”
Lalu beliau bersabda:
“Barangsiapa yang Sholat Tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai, maka dia mendapat pahala Salat tahajud semalam suntuk”
Kemudian H-4, beliau gak mengimami jamaah sholat tarawih sampai H-3, beliau kumpulkan semua istrinya dan para sahabat.
Lalu, beliau mengimami kami sampai akhir malam, sampai kami khawatir gak mendapatkan sahur.
Selanjutnya, beliau gak lagi mengimami kami sampai Ramadan berakhir. (HR. Nasai 1605, Ibn Majah 1327 dan dishahihkan Al-Albani).
Jadi dari hadis di atas, kalo para sahabat pada beberapa malam mereka gak sholat tarawih berjamaah, meskipun bisa jadi mereka sholat tahajud di masjid.
Akan tetapi, mereka juga puasa dan gak diperintahkan buat meng-qhada’-nya. Semoga bisa bermanfaat 😀