Teks Eksemplum

ranggaku 26 Maret 2023

Apa sih, yang dimaksud dengan teks Eksemplum itu? Ya,

Teks eksemplum merupakan teks yang menceritakan perilaku tokoh dalam sebuah cerita.

Ceritanya diawali dengan pengenalan tokoh, lalu membahas peristiwa apa aja yang dilalui oleh tokoh dan diakhiri dengan interpretasi dari dalam diri tokoh tersebut.

Teks eksemplum ini, termasuk kedalam karya sastra yang isinya menjelaskan tentang pengalaman hidup seseorang.

Berawal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh tokoh dan dari peristiwa tersebut ada hikmah yang bisa diambil.

Tujuan utamanya yaitu supaya tokoh tersebut gak melakukan kesalahan – kesalahan yang sama di kemudian hari.


Ciri – Ciri Teks Eksemplum

Ciri - Ciri Teks Eksemplum

Nah, buat bisa membedakan teks eksemplum dengan teks ulasan atau jenis teks yang lain, ada beberapa ciri – ciri mendasar dari teks eksemplum ini, yaitu:

  • Berisi tentang suatu peristiwa yang gak di inginkan oleh tokoh.
  • Mempunyai nuansa naratif.
  • Pada umumnya, menceritakan tentang pengalaman pribadi seseorang.
  • Ada perubahan perilaku pada tokoh buat gak melakukan kesalahan yang sama.
  • Menunjukkan urutan peristiwa atau kejadian yang jelas.

Struktur Teks Eksemplum

Struktur Teks Eksemplum

Ada beberapa struktur yang menyusun teks eksemplum menjadi utuh dan juga mempunyai struktur yang lengkap, yaitu:

1. Abstrak

Abstrak merupakan inti dari suatu peristiwa sebagai penghantar yang menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.

Contohnya: Cewek itu sangat cantik dan juga manis.

2. Orientasi

Orientasi merupakan bagian awal dari teks eksemplum, yang umumnya berisi tentang pengenalan tokoh tersebut.


3. Insiden

Insiden merupakan bagian yang menjelaskan tentang kejadian – kejadian yang dialami oleh tokoh itu.

Biasanya, tokoh akan mendapatkan suatu permasalahan atau persoalan dalam cerita tersebut.

Contohnya: Misya lupa membawa laporan dari kantor yang diberikan oleh bosnya, karena kemarin malam ketiduran.


4. Interpretasi

Interpretasi merupakan bagian yang mengandung pesan moral, evaluasi, dan akibat dari masalah yang dialami oleh tokoh.

Interpretasi ini hampir sama dengan koda yang ada pada struktur teks anekdot.

Contohnya:

Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia gak boleh sombong dan angkuh terhadap nikmat yang udah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.


5. Koda

Koda merupakan bagian penutup dari sebuah cerita tersebut.


Kaidah Kebahasaan Teks Eksemplum

Kaidah Kebahasaan Teks Eksemplum

Ada beberapa kaidabh kebahasaan dari sebuah teks eksemplum, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Menggunakan Kalimat Kompleks (Majemuk)

Kalimat majemuk merupakan 2 kalimat atau lebih yang digabung menjadi 1 kalimat baru, dengan memakai konjungsi (kata hubung).

Kalimat kompleks (majemuk) ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Kalimat Mejemuk Setara

Kalimat majemuk setara merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang sederajat atau setara.

Contohnya:

  • Ayah minum kopi dan adik minum susu.
  • Aburizal pintar, karena rajin belajar.
  • Pak Ruslan membeli motor putih, sedangkan pak Bandi membeli mobil putih.

b. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat yang terdiri dari 2 klausa atau lebih, yang mempunyai hubungan bertingkat.

Sedangkan, kalo klausa itu apa sih? Jadi, klausa merupakan satuan kebahasaan yang terdiri dari subjek dan juga predikat.

Contoh konjungsi didalam kalimat majemuk bertingkat, yaitu:

  • Sebab : Karena, Oleh karena, Sebab.
  • Akibat : Sehingga, Sampai, Hingga.
  • Waktu : Ketika, Sebelum, Setelah, Selama, Sejak.
  • Tujuan : Supaya, Agar, Untuk
  • Syarat : Jika, Bila, Apabila, Seandainya, Kalau.
  • Cara : Sambil, Dengan.
  • Penjelasan : Bahwa
  • Pertentangan : Meskipun, Walaupun, Sekalipun.
  • Perbandingan : Bagai, Laksana, Bagaikan.
  • Atributif : Yang.

2. Menggunakan Konjungsi Urutan Waktu

Konjungsi urutan waktu merupakan konjungsi yang dipakai buat menyatakan waktu antara dua buah peristiwa.

Konjungsi urutan waktu ini terbagi menjadi 2, adalah:

a. Konjungsi yang Menghubungkan Klausa

Contohnya: Waktu, Sewaktu, Selagi, Lagi, Sebelum, Sesudah, Setelah, Sejak dan lain sebagainya.

b. Konjungsi yang Menghubungkan Kalimat

Contohnya: Waktu itu, Sebelum itu, Sesudah itu, Sejak itu, Semenjak itu, Saat itu, dan lain sebagainya.

3. Kata Sifat

Kata sifat merupakan kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata ganti atau kata benda menjadi lebih spesifik.

Contohnya:

  • Kata sifat bisa dibentuk dengan penambahan imbuhan “ter-” yang mengandung makna paling.
  • Kata sifat bisa diterangkan dengan kata lebih, paling, cukup, sangat, agak.
  • Kata sifat juga bisa diperluas dengan proses pembentukan. Contohnya: Sebesar – besarnya, sekuat – kuatnya.
  • Letak kata sifat pada umumnya di belakang kata benda.

4. Frasa

Frasa disini menyatakan keterangan waktu, tempat, dan juga cara. Keterangan tersebut dibagi menjadi 4, yaitu:

  • Keterangan waktu. Contohnya: Sekarang, satu minggu yang lalu, sesaat lagi.
  • Keterangan tempat. Contohnya: Di sini, di sana.
  • Keterangan cara. Contohnya: Memberikan informasi bagaimana cara subjek melakukan tindakan.
  • Keterangan tujuan. Contohnya: Keterangan yang menyatakan arah perbuatan atau kejadian.

Contoh Teks Eksemplum

Contoh Teks Eksemplum

Operasi Zebra

1. Orientasi

Sebuah peristiwa yang membuat saya sadar, kalo mentaati peraturan merupakan suatu keharusan.

Hampir setiap bulan, saya menyempatkan diri buat pulang ke Sokaraja, mengingat disanalah tempat saya dilahirkan. Sekarang ini, saya tinggal di Bandung, tepatnya saya tinggal di kos-kosan.

Saya kuliah di UNPAD dan jarak rumah saya dengan kampus sangat lah jauh, jadi saya memutuskan buat ngekos di sekitar kampus tersebut.

Saya tinggal dengan adik saya yang juga bersekolah di salah satu SMA di Bandung.

Saat itu, saya berangkat dari kosan sekitar pukul 08.00 pagi dan kemungkinan akan kembali lagi ke Bandung seminggu setelahnya.

Saya pulang dengan menggunakan sepeda motor.

2. Insiden

Saat diperjalanan saya sangat mengantuk, karena sehari sebelumnya saya gak tidur karena ada tugas dari dosen yang harus saya kerjakan.

Dengan kondisi tersebut, saya menjadi gak fokus dalam mengendarai sepeda motor.

Buat mencegah hal-hal yang gak di inginkan, saya menyuruh adik saya buat bertukar posisi mengendarai sepeda motor.

Tapi, adik saya belum bisa mengendarai sepeda motor dan belum mempunyai SIM karena masih berumur 16 tahun.

Aku sempat berpesan kepadanya, buat gak mengebut atau melanggar rambu-rambu lalu lintas dan kalo ada operasi zebra berhenti aja gak usah panik.

Setelah seperempat perjalanan, saya melihat gak ada operasi zebra dan adik saya terlihat menikmati perjalanan tersebut.

Lalu, saya putuskan buat beristirahat sebentar. Gak lama berselang, tiba-tiba motor kami oleng dan kemudian terjatuh.

“Gimana kok bisa jatuh sih?” Saya bertanya ke adik saya. “Itu kak, didepan ada operasi zebra, jadi saya langsung banting stir ke kiri, eh taunya ada selokan.” Jawabnya. “Kan kakak udah bilang, jangan panik.”

3. Interpretasi

Akhirnya, motor yang kami kendarai masuk keselokan, beruntung ada warga yang mau membantu kami buat mengeluarkan motor tersebut dari selokan.

Dari kejadian tersebut, saya sadar akan pentingnya mentaati peraturan lalu lintas. Terimakasih Tuhan, karena Engkau masih memberi kami keselamatan.


Gimana, mudah dipahamikan pembahasan tentang Teks Eksemplum diatas? Semoga bisa membantu dan juga bermanfaat 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023