Majas

ranggaku 9 Juni 2023

Apa sih, yang dimaksud dengan majas itu? Jadi,

Majas yaitu salah satu bentuk gaya bahasa buat mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup.

Majas itu bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.

Majas ini dibagi menjadi banyak sekali macamnya. Ingin tahu? Yuk simak ulasannya berikut ini!


1. Majas Personifikasi

Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menyatakan benda mati sebagai sesuatu yang seolah-olah hidup layaknya manusia.

Majas personifikasi ini, banyak sekali digunakan didalam karya sastra seperti puisi.


2. Majas Hiperbola

Majas Hiperbola

Majas hiperbola yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan dengan cara melebih-lebihkan sesuatu dari apa yang sebenarnya.

Hiperbola dilakukan untuk menambahkan kesan dramatis, memperhebat, dan memberi kesan atau pengaruh lebih.


3. Majas Metonimia

Majas Metonimia

Majas metonimia yaitu gaya bahasa yang mengungkapkan suatu hal dengan memakai kata lain yang memiliki hubungan sangat erat, juga udah disepakati atau diakui.

Metonimia biasanya menggunakan kata label, merek, atau ciri suatu benda (barang).


4. Majas Simile

Majas Simile

Majas Simile adalah majas yang menggunakan kata pembanding langsung buat menyatakan suatu hal lain.

Simile melakukan perbandingan secara eksplisit (langsung) dengan menggunakan kata penghubung penunjuk seperti bagaikan, laksana, bak, mirip, seperti, dan lainnya.


5. Majas Alegori

Majas Alegori

Majas alegori yaitu majas yang menggunakan sesuatu buat mewakili suatu hal yang lain (simbolik) secara keseluruhan dalam suatu cerita atau teks umum.

Majas alegori ini menggunakan satu paragraf bahkan seluruh teks untuk mengumpamakan sesuatu.


6. Majas Ironi

Majas Ironi

Majas ironi yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang sangat bertentangan atau berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

Ironi digunakan sebagai sebuah sindiran halus, agar seseorang tidak merasa tersinggung.


7. Majas Repetisi

Majas Repetisi

Majas repetisi yaitu perangkat sastra yang mengulang kata atau frasa yang sama beberapa kali untuk membuat tulisan lebih jelas dan lebih mudah diingat.


8. Majas Metafora

Majas Metafora

Majas metafora yaitu majas yang menggambarkan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang hampir sama atau bahkan sama.


9. Majas Litotes

Majas Litotes

Majas litotes merupakan gaya bahasa yang mengecilkan kenyataan dengan maksud merendah.

Gaya bahasa ini serupa tapi gak sama dengan majas innuendo yang mengecilkan kenyataan dengan maksud menyindir.


10. Majas Pars Pro Toto

Majas Pars Pro Toto

Majas pars pro toto yaitu majas yang menyatakan maksud dengan mengungkapkan sebagian dari objek untuk mewakili keseluruhan objek.

Pembagian majas sinekdoke didasarkan pada bentuk dan penggunaan kata yang dipakai buat mengungkapkan maksud atau gagasan dari suatu ide.

Contoh majas pras pro toto:

  • Lagu yang dinyanyikan oleh kelompok itu memanjakan telinga para tamu pesta.
  • Pagi-pagi dia sudah menyetorkan mukanya ke kantor kelurahan.
  • Airin belum juga menampakkan batang hidungnya sejak pagi.

11. Majas Totem Pro Parte

Majas Totem Pro Parte

Majas totem pro parte yaitu salah satu jenis majas yang termasuk kedalam majas perbandingan, yang tergolong kedalam jenis majas Sinekdoke.

Biasanya, penggunaannya adalah dengan memakai keseluruhan kata buat mengungkapkan sebagian hal atau segelintir kelompok saja.

Contoh majas totem pro parte:

  • Siswa SMA Maos mendapat juara satu dalam perlombaan bulutangkis.
  • Partai Gerindra mendapatkan penurunan jumlah pemilih dalam pemilu kali ini.
  • Universitas Indonesia masih menjadi salah satu tempat tujuan paling favorit bagi siswa lulusan SMA.

12. Majas Eufimisme

Majas Eufimisme

Majas eufemisme yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan kasar, tapi diungkapkan dengan kata yang lebih halus.

Dengan kata lain, Eufemisme adalah gaya bahasa yang memperhalus untuk menunjukkan sebuah kesopanan.

Ciri-ciri majas eufemisme:

  • Eufemisme digunakan untuk mengganti kata yang dianggap tabu.
  • Eufemisme digunakan untuk mengganti kata yang mengalami peyorasi (perubahan makna yang dulunya gak dianggap kasar kemudian menjadi kasar).
  • Eufemisme biasa digunakan sebagai komunikasi dengan orang yang lebih tua agar terlihat lebih sopan.

Contoh majas eufimisme:

  • Bella siswa yang pandai, tapi keluarganya adalah orang yang kurang mampu.
  • Bapak paruh baya yang sering tidur di depan toko adalah seorang tuna wisma.
  • Bu Arni sedang mencari seorang asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumahnya.

13. Majas Sarkasme

Majas Sarkasme

Majas sarkasme yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata keras, mencela, kasar, bisa bersifat ironis tapi dalam pembawaan yang getir dan menyakiti.

Ciri-ciri majas sarkasme:

  • Bertujuan untuk menyakiti perasaan pendengarnya
  • Tidak selalu dipakai buat mengungkapkan yang sebenarnya, tapi bersifat emosional.
  • Berlandaskan kekecewaan atau emosi negatif terhadap suatu hal.
  • Pasif agresif, artinya bisa terlihat gak menyerang pembacanya padahal sebenarnya menyerang.

Contoh majas sarkasme:

  • Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh!
  • Dari dulu mulutmu memang berbisa seperti ular!
  • Omong kosong apa lagi yang kau bicarakan kali ini.

14. Majas Sinisme

Majas Sinisme

Majas sinisme merupakan gaya bahasa yang mengejek secara langsung atau gak menggunakan ungkapan lain.

Ciri-ciri majas sinisme:

Majas sinisme memiliki ciri-ciri yang diakibatkan oleh suatu kejadian atau kondisi dan kelakuan yang dilakukan orang lain.

Dimana, majas sinisme bisa diucapkan secara langsung dan formal, berupa hinaan atau cemoohan terhadap orang lain.

Contoh majas sinisme:

  • Kamu ini manja sekali, pergi kesini saja minta ditemani.
  • Mengapa bertanya seperti ini padaku? Anda kan sudah pintar.
  • Gajimu padahal banyak, tapi beli seperti ini saja tidak mampu.
  • Badanmu bau sekali, apakah kamu tidak mandi hari ini?

15. Majas Pleonasme

Majas Pleonasme

Majas Pleonasme yaitu ungkapan gaya bahasa dengan melakukan penambahan keterangan terhadap sebuah sesuatu pernyataan yang udah sangat jelas maksud dan tujuan dalam konteksnya.

Ciri-ciri majas pleonasme:

  • Sifatnya berlebihan, karena pada kalimatnya memiliki dua kata yang memiliki arti sama.
  • Dalam Kalimatnya, ada dua kata atau lebih yang memiliki arti sama untuk menunjukan maksud.
  • Kadang digunakan untuk penegasan maksud suatu kalimat.

Contoh majas pleonasme:

  • Pesawat itu tiba-tiba turun rendah dari posisi asalnya.
  • Suasana malam ini sunyi senyap tidak seperti biasanya.
  • Rita riang gembira melihat ayahnya pulang dari Jakarta.
  • Kami akan pergi menemui paman di kampung besok lusa.
  • Saya menyaksikan kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.

16. Majas Aliterasi

Majas Aliterasi

Majas aliterasi adalah majas yang tersusun dari perulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.

Perulangan ini terdiri dari dua ataupun tiga perulangan.

Contoh majas aliterasi:

  • Langit biru lautan hati berderu
  • Deru debu surutkan langkah
  • Tekad baja tempa usaha nyata
  • Hati senang hari-hari pun terasa ringan
  • Salam sentosa seluruh insan dunia
  • Tetesan hujan temani menyapu luka
  • Rindang hutan hujan segarkan dunia

Itulah pembahasan lengkap mengenai macam-macam majas beserta beberapa contohnya diatas.

Gimana? Mudah dipahami kan? Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak!

Semoga pembahasan diatas membantu dan bermanfaat buat kalian semua 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Indeks Buku


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023

Teks Deskripsi


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Vira
6 Agustus 2023