Setelah mendapatkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang, Indonesia udah mengalami beberapa periode pemerintahan atau rezim.
Bisa terlihat dari proses pasang surut periode pemerintahan yang dialami Indonesia terutama pada bidang ekonomi dan politik.
Periode lama merupakan periode pemerintahan sesudah masa kemerdekaan yang berada dibawah pimpinan Ir. Soekarno saat itu yang kemudian dilanjutkan dengan orde baru.
Orde lama sangat identik dengan masa Indonesia di bawah komando Soekarno, sedangkan orde baru adalah masa Indonesia saat ada di bawah pimpinan Soeharto.
Baik orde lama dan orde baru tentunya mempunyai perjalanan yang berbeda khususnya dari segi kebijakan kebijakannya.
Berikut ini, ada beberapa perbedaan antara orde lama dan orde baru. Ingin tahu apa aja? Kuy langsung simak ulasannya!
1. Rentang Masa Pemerintahan
Orde lama atau dikenal juga sebagai demokrasi terpimpin yang berlangsung pada tahun 1945-1965. Tepatnya pada masa pemerintahan Soekarno.
Sebenarnya, istilah orde lama sendiri belum dipakai pada masa itu, dan baru tercetus pada masa pemerintahan presiden baru Soeharto di orde baru.
Saat jabatan dari Ir. Soekarno lengser, maka ada beberapa perubahan yang terjadi di NKRI dimana Indonesia jadi sebuah negara yang berpeluang tinggi mengalami kemajuan.
Orde baru menggantikan orde lama berlangsung pada tahun 1966-1998 yang merujuk pada era pemerintahan presiden Soeharto.
Selama 32 tahun itu juga Soeharto tampil berkuasa. Adapun perilisan Surat Perintah 11 Maret 1966 jadi awal lahirnya orde baru.
Pada periode ini bisa dibilang Indonesia ada di posisi atas, dimana perekonomian negara berkembang cukup pesat meskipun disertai dengan menjamurnya tindak korupsi dimana-mana.
2. Orientasi Kebijakan Ekonomi
Pada orde lama, kebijakan ekonomi berbentuk ekonomi yang tertutup komunis atau sosialis.
Dimana, didapati orientasi sosialis atau komunis begitu kental terasa.
Mungkin, karena itulah kondisi perekonomian Indonesia pada periode ini cukup buruk yang diantaranya juga dipicu kosongnya kas negara, eksploitasi waktu penjajahan, pihak Belanda yang menerapkan blokade ekonomi, dan inflasi.
Saat itu, emang ada 3 mata uang yang beredar, diantaranya mata uang Jepang, mata uang pemerintahan Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
Pemerintah waktu itu mencoba banyak upaya. Pada tahun 1959, devaluasi atau penurunan mata uang dikerahkan.
Selain itu, pemerintah juga memutuskan buat merilis Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai pengganti mata uang Jepang buat memperbaiki kondisi perekonomian dalam negeri.
Sedangkan, kalo
Pada orde baru, ekonomi terbuka yang menganut paham orientasi kapitalis.
Sebenarnya gak banyak perubahan yang diterapkan pada kebijakan ekonomi ini, setidaknya selama 32 tahun masa pemerintahan presiden Soeharto.
Tapi, kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding saat orde lama. Hal ini dilatarbelakangi keberhasilan pemerintah membangun stabilitas politik yang memberi efek secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi.
Karena itu juga terobosan khususnya terkait anggaran negara cukup jarang terjadi.
3. Kemauan Politik
Antara orde lama dan orde baru ini juga mempunyai perbedaan dari segi kemauan politiknya. Jadi,
Pada orde lama, kondisi negara masih dalam suasana menikmati kemerdekaan dan emosi nasionalisme masyarakatnya masih sangat tinggi.
Selain itu, maraknya proyek mercusuar berdampak dari keinginan supaya bisa terlihat unggul dalam pandangan bangsa asing.
Pada orde baru, kemauan politik bertambah kuat dengan tujuan buat mencapai kemauan dalam membangun ekonomi sekaligus membuka ruang yang relatif besar buat perkembangan modal asing.
4. Stabilitas Politik dan Ekonomi
Di era resim orde lama didapati tingkat inflasi begitu tinggi. Satu hal lain yang disinyalir jadi faktor penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia pada masa orde lama terbilang terbatas.
Pada era ini masyakat Indonesia emang masih terpuruk. Alasannya, belum banyak masyakat mengenyam bangku pendidikan layak.
Apalagi, mengingat pada masa penjajahan rakyat Indonesia gak mendapat kebebasan. Jangankan buat menuntut ilmu, buat tidur tenang tanpa terusik penjajah cukup sulit.
Kondisi untungnya bisa lebih baik memasuki orde baru. Dimana tingkat inflasi berhasil diturunkan secara signifikan.
Tingkat inflasi pada tahun 1966 diketahui sebesar 500% dan cuma dalam kurun waktu 4 tahun tingkat inflasi berhasil dipangkas jadi 5-10%, tepatnya pada tahun 1970.
Hal ini sedikit banyak dipengaruhi peningkatan presentasi masyarakat yang sekolah atau golongan terpelajar.
5. Kondisi Politik Dunia
Pada orde lama atau masa pemerintahan presiden Soekarno, kondisi politik dunia bisa dikatakan belum stabil yang disebebkan oleh Perang Dunia II atau PD II dan ini jadi salah satu kelebihan dan kekurangan orde lama.
Saat itu, Perang Dunia II baru aja selesai dan memberikan banyak dampak negatif pada kondisi politk di seluruh dunia, khususnya di Indonesia ini.
Sedangkan, kalo
Pada orde baru atau masa pemerintahan Soeharto, kondisi politik dunia mulai mengalami perbaikan.
Ini dikenal sebagai kondisi oil boom yaitu perang dingin dan perang dunia Vietnam yang belum lama selesai memberikan dampak positif yang juga berpengaruh pada Indonesia.
6. Kondisi Sosial Budaya
Perbedaan orde lama dan orde baru juga terlihat dalam bidang sosial budaya. Perbedaan ini bisa terjadi sebab jarak waktu dari era kemerdekaan ke era pemerintahaan yang terjadi.
Pada orde lama, masih punya perubahan dari masa penjajahan menuju masa kemerdekaan. Selama masa orde lama, kondisi sosial budaya sedang ada di suasana yang tradisional.
Sedangkan, kalo
Pada masa orde baru, kondisi sosial budaya mulai berkembang ke arah yang positif seperti kebebasan berbicara, kebebasan bersikap, dan kebebasan dalam bertindak.
Saat memasuki era orde baru, bidang sosial udah mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia udah punya kebebasan dari berbagai aspek, meski masih ditemui beberapa masalah yang berhubungan dengan SARA.
Di beberapa daerah, terjadi perselisihan antara umat beragama, kelompok, dan suku di beberapa daerah di Indonesia yang jadi salah satu peristiwa pada masa orde baru yang gak bisa dilupakan.
7. Sumber Daya Manusia
Selama masa orde lama masih berlangsung, sumber daya manusia masih bisa dikatakan sangat terbatas.
Sesudah berhasil memperoleh kemerdekaan, pemerintah masih terus berusaha buat mempertahankan kemerdekaannya jadi masih belum ada program buat mengembangkan kualitas sumber daya manusia baik melalui pekerjaan atau pendidikan.
Selain itu, jumlah sumber daya manusia yang berkualitas juga masih sangat terbatas selama masa orde lama. Kemudian, mulai mengalami perubahan sesudah memasuki masa orde baru.
Kualitas sumber daya manusia terlihat semakin meningkat dan pemerintah udah melakukan banyak usaha seperti meningkatkan jumlah masyarakat yang memperoleh pendidikan formal.
Gimana tuh, pembahasan yang ada diatas? Mudah dipahamikan? Semoga bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semuanya 😀