Apakah kalian pernah bertanya, bagaimana hujan bisa terjadi?
Jika iya, artikel ini sangat tepat untuk kamu baca.
Pasalnya dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap menganai siklus hidrologi yang di dalamnya terdapat bagaimana proses terjadinya hujan.
Lalu, apa itu siklus hidrologi?
Pengertian Siklus Hidrologi
Secara singkat, siklus hidrologi atau siklus air adalah pergerakan air yang teratur dari lautan ke udara, lalu ke tanah, dan mengalir ke laut.
Siklus hidrologi memiliki peran yang penting dalam sebuah kehidupan. Karena siklus ini berkaitan dengan cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi.
Nah, untuk lebih memahami mengenai siklus hidrolgi, di bawah ini telah kami rangkumkan beberapa pendapat ahli mengenai siklus ini.
Pengertian Siklus Hidrologi Menurut Para Ahli
1. Menurut Suyono
Siklus hidrologi adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan.
2. Soemarto
Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu.
Proses Siklus Hidrologi
1. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses berubahnya air menjadi uap air yang disebabkan oleh energi matahari.
2. Transpirasi
Tranpirasi merupakan proses berubahnya air yang berasal dari tumbuhan menjadi uap air.
Transpirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu, pergerakan angin, kelembaban udara, kelembaban tanah, dan jenis tumbuhan.
3. Sublimasi
Sublimasi merupakan proses penguapan es tanpa mengalami pencairan terlebih dahulu. Biasanya terjadi di puncak gunung yang tinggi dan kutub.
4. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air menjadi sebuah partikel kecil berisikan air. Contohnya seperti awan dan kabut.
5. Adveksi
Adveksi adalah perpindahan awan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Perpindahan ini dipengaruhi oleh tekanan udara dan arah angin.
6. Presipitasi
Presipitasi merupakan proses mencairnya uap air yang jatuh ke bumi. Biasanya berupa hujan, hujan salju, hujan es, kabut, dan graupel.
7. Runoff
Runoff merupakan pergerakan aliran air di atas permukaan tanah akibat hujan yang datang lebih cepat dari pada penyerapan yang dilakukan oleh tanah.
8. Infiltrasi
Infiltrasi merupakan proses pemyerapan air hujan kedalam pori-pori tanah yang di perngaruhi oleh gaya gravitasi.
Jenis-Jenis Siklus Hidrologi
1. Siklus Pendek (Kecil)
Air laut mendapat sinar matahari, kemudian mengalami penguapan yang semakin lama semakin banyak. Setelah mencapai ketinggian tertentu, temperatur udara menurun, maka terjadilah kondensasi (pengembunan), dan terbentuklah awan yang mengakibatkan turunnya hujan di atas permukaan laut tersebut.
2. Siklus Sedang
Air laut yang mendapat sinar matahari, kemudian menguap. Uap air tersebut terbawa oleh angin ke daratan. Akibat suhu udara di atas daratan (biasanya pegunungan) dingin, maka terjadilah kondensasi sehingga terbentuklah awan. Jika awan tersebut telah jenuh oleh uap air, terjadilah hujan. Air hujan tersebut ada yang mengalir di permukaan bumi, meresap ke dalam tanah, ada yang masuk danau, sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
3. Siklus Panjang (Besar)
Siklus ini terjadi karena pengaruh panas sinar matahari yang mengakibatkan air laut menguap. Uap air tersebut terbawa oleh angin jauh ke wilayah daratan. Setelah mengalami pendinginan, uap air tersebut berubah menjadi kristal es sehingga terjadilah hujan salju. Salju yang berkumpul membentuk padang salju yang kemudian mencair dan mengalir pada sungai es (gletser). Setelah mencair akhirnya kembali ke laut.
Demikian adalah penjelasan lengkap mengenai siklus hidrologi, semoga informasi di atas membuat kamu lebih paham akan materi ini.
Materi Dinamika Hidrosfer
Daftar Putaka
Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya.
Sindhu, Yasinto. Sunaryo. 2016. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga