Kekayaan sumber daya alam, keragaman budaya, dan adat istiadat negeri Indonesia emang gak pernah ada habisnya buat dibahas.
Salah satu bentuk kekayaan budaya Indonesia tercermin dari beragam bentuk rumah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Selain memiliki bentuk dan struktur yang beragam, rumah adat Indonesia menyimpan cerita dan filosofi kehidupan masyarakat.
Salah satunnya yaitu rumah adat di provinsi Sulawesi Selatan.
Uniknya, rumah adat Sulawesi Selatan berbentuk rumah panggung dengan ketinggian mencapai tiga meter.
Ingin tahu? Makanya, simak ulasannya yang ada dibawah ini yuk!
1. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Luwuk
Rumah adat Suku Luwuk Sulawesi Selatan dulunya merupakan rumah Raja Luwu.
Keunikan dari rumah adat Luwuk ini yaitu, rumah tersebut dibangun dengan menggunakan 88 tiang dari kayu.
Rumah adat Sulawesi Selatan Suku Luwuk ini berbentuk persegi 4, dimana antara jendela dan pintu mempunyai ukuran yang sama.
Selain itu, rumah adat Suku Luwuk ini memiliki 3-5 bubungan buat digunakan sebagai penanda pemilik rumah tersebut.
Rumah adat Suku Luwuk ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Bagian Pertama
Pada bagian pertama ini ada ruangan yang cukup luas, dimana dulu biasanya dipakai sebagai tempat rapat dan membahas masalah kerajaan dengan rakyat.
Tapi buat masa sekarang ini, bagian pertama yang juga disebut dengan tudang sipulung ini dipakai buat menerima tamu.
- Bagian Kedua
Pada bagian kedua, yang terletak setelah bagian pertama ada dua kamar yang digunakan sebagai kamar raja dan kamar datuk.
- Bagian Ketiga
Pada bagian terakhir ini, juga terdapat dua buah kamar yang memiliki ukuran lebih kecil.
Selain itu, yang membedakan rumah adat Suku Luwuk dengan rumah adat lain yang ada di Sulawesi Selatan yaitu terletak pada bagian ornamen dan ukirannya.
Ornamen yang ada pada rumah adat ini, disebut dengan nama bunga prengreng, dimana melambangkan filosofi hidup yang menjalar sulur.
Menjalar sulur tersebut berarti hidupnya akan terus tersambung dan gak akan terputus-putus.
Ornamen tersebut biasanya digunakan pada bagian tangga, anjong (tutup bangunan), dan juga jendela.
2. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Mandar
Rumah adat Sulawesi Selatan Suku Mandar ini, memiliki bentuk yang hampir sama dengan rumah adat Suku Bugis dan Suku Makassar.
Meski mirip, tapi terdapat perbedaan yang terletak dibagian teras (lego) yang mempunyai ukuran lebih besar.
Pelajari juga : Rumah Adat Sumatera Utara
Selain itu, pada bagian atapnya juga membentuk seperti ember yang miring ke depan dan menjadi keunikan tersendiri dari rumah adat Suku Mandar ini.
Pada umumnya, rumah adat Suku Mandar memiliki warna yang gelap, bahkan gak sedikit juga yang lebih memilih buat mempertahankan warna asli kayu yang digunakan.
3. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Toraja
Keunikan dari rumah adat Tongkonan atau Toraja yaitu berdiri diatas tumpukan kayu yang diberi ukiran berwarna hitam, merah, dan kuning.
Selain bentuknya yang unik, rumah adat Toraja juga mempunyai filosofi yang melambangkan hubungan dengan leluhur mereka.
Jadi, gak salah kalo rumah adat Tongkonan ini biasa digunakan sebagai tempat pusat spiritual Suku Toraja.
Rumah adat Tongkonan ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Bagian Atap (Ulu Banua)
- Bagian Badan Rumah (Kalle Banua)
- Bagian Kaki Rumah (Suluk Banua).
Sedangkan, buat tata ruangnya sendiri, rumah adat Suku Toraja memiliki:
- Ruang Utara (Ruang Tamu)
- Ruang Tengah (Ruang Keluarga)
- Ruang Selatan (Ambung).
Rumah adat Tongkonan atau Toraja ini, juga dibagi kedalam tiga jenis, diantaranya seperti:
- Tongkonan Layuk
Rumah adat Tongkonan Layuk, fungsinya sebagai tempat kekuasaan tertinggi yang biasanya dipakai sebagai pusat pemerintahan.
- Tongkonan Pekanberan
Tongkonan Pekanberan atau Tongkonan Pekaindoran, yaitu rumah adat Tongkonan yang dimiliki oleh keluarga yang memiliki kedudukan dalam adat Suku Toraja.
- Tongkonan Batu
Tongkonan Batu merupakan rumah adat Tongkonan yang dimiliki oleh warga atau masyarakat Toraja biasa.
4. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Makassar
Rumah Balla ini, mempunyai desain bentuk panggung dengan tinggi sekitar 3 meter dari tanah.
Rumah panggung tersebut disangga dengan memakai kayu dimana masing-masing sisinya disangga oleh 5 tiang.
Sementara itu, pada desain bagian atapnya, atap rumah adat Balla ini berbentuk pelana dengan sudut yang lancip menghadap kebawah.
Atap rumah tersebut biasanya dibuat dengan menggunakan bambu, ijuk, rumbia, alang-alang, ataupun nipah.
Keunikan dari rumah adat Suku Makassar ini yaitu pada bagian puncak atap yang berbatasan dengan dinding rumah berbentuk segitiga yang dinamakan dengan timbaksela.
Timbaksela yang berada di puncak atap ini mengandung makna tersendiri buat masyarakat Makassar, yaitu menandakan derajat kekayaan atau kebangsawanan mereka.
Timbaksela yang bersusun 3 keatas berarti rumah tersebut milik bangsawan, sedangkan Timbaksela yang bersusun lima keatas berarti milik bangsawan yang juga mengemban jabatan pemerintahan.
Selain Timbaksela, ada juga bagian yang dinamakan tukak, yaitu bagian tangga yang digunakan pada rumah tersebut.
Buat bangsawan, tukak yang ada biasanya berjumlah genap dimulai dari empat anak tangga yang juga dilengkapi dengan pegangan (coccorang).
Sedangkan buat masyarakat biasa, tukak yang ada biasanya berjumlah ganjil dan tidak dilengkapi dengan pegangan (coccorang).
Ada beberapa bagian lain pada rumah Balla Suku Makassar, yaitu:
- Dego-dego : Yaitu ruangan kecil seperti teras yang berada di luar rumah.
- Kala Balla : Yaitu bagian tubuh rumah dimana terdiri dari beberapa ruangan yang terletak pada keseluruhan rumah.
- Paddaserang Dallekang : Yaitu ruang tamu yang terletak dibagian dalam setelah pintu masuk.
- Paddaserang Tangnga : Yaitu ruang keluarga atau ruang tengah yang bersifat privat, dimana cuma anggota keluarga aja yang boleh berada di ruangan tersebut.
- Paddaserang Riboko : Yaitu ruang belakang dimana biasanya ada sebuah kamar buat anak perempuan yang masih gadis di keluarga tersebut.
- Balla Pallu : Yaitu bagian dapur yang letaknya ada di bagian belakang rumah dan posisinya lebih rendah dari ruangan lainnya.
- Pammakkang : Yaitu ruangan yang biasa dipakai sebagai gudang atau loteng, yang letaknya ada di bagian bawah atap.
- Siring : Merupakan ruangan gudang yang terletak di bagian bawah rumah.
5. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Bugis
Rumah adat Suku Bugis ini memiliki nilai Islam dan Budaya yang sangat tinggi. Karena, emang agama Islam udah berkembang pesat di masyarakat Bugis.
Jadi saat membangun rumah adat, Suku Bugis membangun rumah tersebut dengan menghadapkannya ke arah kiblat.
Keunikan dari rumah adat Suku Bugis yaitu dibuat tanpa memakai satupun paku, dan digantikan dengan memakai kayu atau besi.
Selain itu, keunikan lain dari rumah adat Suku Bugis yaitu dibuat berdasarkan status sosial mereka.
Ada 2 jenis rumah adat Suku Bugis, yaitu:
- Rumah Adat Saoraja yang digunakan oleh kalangan bangsawan.
- Rumah Adat Bola yang digunakan oleh rakyat biasa.
Kedua jenis rumah adat Suku Bugis tersebut terdiri dari 3 bagian, yaitu:
- Rakkaeng
Bagian rakkaeng ini, mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan barang berharga dan barang yang dianggap keramat.
- Kalle Bala atau Bola
Kalle Bala yaitu ruangan khusus didalam rumah yang dipakai buat semua keperluan, seperti ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur, hingga dapur.
- Passiringan atau Awasao
Bagian ini digunakan sebagai kandang buat ternak, seperti ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Selain itu, bagian ini juga berfungsi buat menyimpan hasil dan alat pertanian.
Selamat belajar dan semoga bisa membantu 😀