Rumah Adat Sumatera Selatan

ranggaku 16 Juni 2023

Provinsi yang beribukota Palembang ini juga kaya akan sumber daya alam, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Sumatera Selatan juga jadi destinasi wisata menarik di Pulau Sumatera dengan tujuan Sungai Musi, Jembatan Ampera, Kota Pagaralam, dan Pulau Kemaro sebagai beberapa daya tarik utama.

Selain itu, bentuk kesenian dan pakaian adat juga masih dipertahankan. Dan, rumah adat Sumatera Selatan juga menjadi kebanggaan.

Bicara soal rumah adat Sumatera Selatan. Berikut ini, ada beberapa rumah adat Sumatera Selatan.

Penasaran? Yuk simak ulasan berikut ini!


Rumah Tradisional Suku Pasemah

Rumah adat atau tradisional dari suku Pasemah ini terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Rumah Adat Sumatera Selatan Tatahan

Rumah Adat Sumatera Selatan Tatahan

Kenapa kok, bisa dinamakan dengan rumah adat Tatahan?

Karena, pada rumah adat Sumatera Selatan Tatahan ini ada banyak sekali ukiran atau pahatan.

Dalam bahasa Sumatera Selatan, proses ini disebut ditatah. Rumah panggung ini dilengkapi tiang-tiang penyangga setinggi 1,5 meter.

Rumah Tatahan terbuat dari kayu, yaitu kayu tembesu atau kayu kelat dengan tingkat keawetan tinggi.

Rumah Tatahan memiliki 2 ruangan. Berbeda dari rumah-rumah lainnya.

Bagian depan dipakai buat memasak dan meletakkan tungku beralaskan tanah. Ruangan berikutnya dipakai buat melakukan aktivitas sehari-hari.

Saat malam hari ruangan ini juga dipakai buat tidur. Kalo pemilik rumah sedang mengadakan acara, maka ruangan ini dipakai buat menyambut para tamu.

2. Rumah Adat Sumatera Selatan Kalipan

Rumah Adat Sumatera Selatan Kalipan

Rumah adat Sumatera Selatan Kalipan ini memiliki ukiran, tapi bagian dindingnya dihaluskan dengan ketam dan sugu.

Rumah adat Kalipan ini, berbentuk panggung dengan tiang-ting peyangga setinggi 1,5 meter.

Bedanya rumah adat Kalipan dengan rumah adat lainnya yaitu tiang-tiang tersebut, gak ditancapkan kedalam tanah tapi diletakkan diatas tanah.

Tiang penyangga di rumah adat Kalipan ini disebut juga dengan Tiang Duduk.

Rumah adat Sumatera Selatan Kalipan terdiri dari 2 ruangan, yaitu ruang depan dan ruang tengah.

Fungsi kedua ruangan yang ada di rumah adat Kalipan ini memiliki fungsi yang sama dengan rumah adat Tatahan.

3. Rumah Adat Sumatera Selatan Kingking

Rumah Adat Sumatera Selatan Kingking

Rumah Kingking memiliki persamaan dengan Rumah Kilapan, yaitu rumah panggung yang menggunakan Tiang Duduk.

Bentuk Rumah Kingking seperti bujur sangkar. Bagian atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dua atau disebut sebagai Gelumpai.

Seperti pada Rumah Tatahan dan Rumah Kilapan, Rumah Kingking juga terdiri dari 2 ruangan.

Ruang depan dan ruang tengah, yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan kedua rumah Suku Pasemah sebelumnya.


Rumah Tradisional Suku Palembang

Pada masa lalu, Palembang merupakan wilayah yang dikelilingi oleh rawa-rawa dan juga sungai.

Maka dari itulah, rumah adat yang ada di Palembang ini dibangun dengan gaya arsitektur rumah panggung.

Rumah adat suku Palembang ini terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya yaitu:

1. Rumah Adat Sumatera Selatan Limas

Rumah Adat Sumatera Selatan Limas

Rumah adat Limas ini adalah bangunan tradisional yang dianggap mewakili rumah adat dari Sumatera Selatan.

Nama Rumah Limas sendiri berasal dari dua kata, yaitu “lima” dan “emas”. Atau,

Rumah Limas juga sering disebut sebagai Rumah Bari yang artinya “Rumah Tua”.

Ciri utama dari rumah adat Limas, yaitu memiliki tiang penyangga dengan ketinggian sekitar 2 meter dari permukaan tanah.

Setiap Rumah Limas mempunyai undakan (kekijing) yang terdiri dari dua sampai empat kekijing.

Ada lima ruangan didalam Rumah Limas yaitu Pagar Tenggulung, Jogan, Kekijing Ketiga, Kekijing Keempat, dan Gegajah.

Khusus di Palembang, Rumah Limas di masa lalu menjadi penanda status sosial yang tinggi dari pemiliknya.

2. Rumah Adat Sumatera Selatan Rakit

Rumah Adat Sumatera Selatan Rakit

Rumah Rakit dibangun terapung diatas sebuah rakit. Rakit disusun dari balok kayu dan potongan bambu.

Pada bagian ujung-ujungnya dipasang tiang-tiang yang diikat ke tonggak. Supaya kokoh, tonggak ini ditancapkan ke tebing sungai.

Di masa lalu saat belum dikenal paku, digunakanlah tali rotan buat menyatukan tiang ke tonggak.

Bagian atapnya juga berbeda, Rumah Rakit terdiri dari 2 bidang yang dinamakan atap Kajang.

Rumah Rakit cuma terbagi  jadi 2 ruangan dan 2 pintu. Pertama yaitu pintu yang menghadap ke tepi sungai, dan pintu kedua menghadap ke tengah sungai.

Rumah Rakit juga memiliki 2 buah jendela, biasanya ditempatkan di bagian kiri dan kanan rumah. Tapi, ada juga pemilik yang membuat jendela sejajar dengan pintu.

Karena dibangun di atas rakit, maka pada bagian depan rumah ada jembatan buat menghubungkan Rumah Rakit dengan daratan.

Untuk berkunjung ke rumah tetangga sekitar, mereka menggunakan perahu.

3. Rumah Adat Sumatera Selatan Cara Gudang

Rumah Adat Sumatera Selatan Cara Gudang

Kenapa rumah ini dinamakan Cara Gudang? Karena, bentuknya memanjang seperti gudang.

Atap rumahnya juga berbentuk limas, tapi bedanya dari rumah adat Limas yaitu rumah adat Cara Gudang ini gak memiliki Kekijing.

Seperti rumah panggung lainnya, rumah adat Cara Gudang ini juga dilengkapi dengan tiang-tiang peyangga yang tingginya sekitar 2 meter dari permukaan tanah.

Bahan yang digunakan untuk membuat rumah adat Sumatera Selatan Cara Gudang ini yaitu kayu berkualitas yang disusun dengan baik.

Biasanya, masyarakat sekitar membuat rumah Cara Gudang ini memakai kayu unglen, tembesu, atau petanang.

Bagian-bagian dari rumah adat Cara Gudang ini, sama dengan rumah adat Limas yaitu bagian depan, tengah, dan belakang dengan fungsi yang hampir sama.


Itulah pembahasan lengkap mengenai Rumah Adat Sumatera Selatan beserta gambarnya diatas. Gimana? Mudah dipahami kan?

Oiya, kalo ada kekurangan atau pertanyaan lainnya, langsung tulis aja dikolom komentar dibawah ini yak.

Semoga bisa membantu dan bermanfaat. 😀

Aditya Rangga

Pelajar yang insyaallah tidak pelit ilmu.

Artikel Terkait

Negara Maju


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
3 Agustus 2023

Negara Berkembang


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
2 Agustus 2023

Komposisi Penduduk


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
Arli
26 Juli 2023